Sabtu, 14 Juli 2018

JANGAN SALAHKAN SKM (SUSU KENTAL MANIS)



Dua anak saya memiliki selera minum susu yang berbeda. Sebenarnya bukan hanya soal minum susu tapi untuk mengkonsumsi makanan dan minuman lainnya juga berbeda.

Anak saya yang pertama, perempuan. Dia tidak suka minum susu, kalau sekadar mau minum tetap mau. Tidak hanya susu kental manis (SKM), susu segar pun juga jarang dikonsumsi. Setelah usianya di atas 3 tahun, anak saya lebih suka minum teh. Selain minum susu, makan makanan juga tidak bisa banyak, hanya secukupnya saja.

Berbeda dengan anak saya yang kedua, laki-laki. Sampai usia 8 tahun ini, konsumsi susunya masih cukup. Paling tidak sehari dua gelas susu hangat. Selain suka minum SKM, si kecil juga suka minum susu sapi segar. Si kecil gampang sekali makan makanan berat.

Dari postur tubuhnya, kedua anak saya jauh berbeda. Dhenok perawakannya kurus dan tinggi, sedangkan si kecil berbadan gemuk dan tinggi.

Bukan hanya SKM, makanan dan minuman lainnya juga saya batasi mengkonsumsi. Menurut saya tidak baik makan dan minum secara berlebihan. Kalau akhir-akhir ini ada kehebohan tentang SKM, pertanyaan saya adalah salahnya SKM itu di mana?

SKM adalah susu yang didapat melalui proses evaporasi atau penguapan air sehingga menghasilakan susu dengan kepadatan tinggi. Produk SKM mendapat tambahan gula. Tambahan gula inilah  yang membuat susu kental manis lebih kental dibandingkan dengan susu evaporasi (susu yang diuapkan airnya tampa penambahan gula).

Bahan dasar SKM adalah susu sapi. Dalam SKM mengandung lemak, protein, karbohidrat dan nutrisi lainnya. Bagi saya, tidak ada salahnya anak (di atas 1 tahun dan tidak mengidap alergi) mengkonsumsi SKM dalam jumlah cukup (tidak berlebihan). Mengingat kadar gula dalam SKM tinggi, maka perlu pembatasan minum SKM.

Sebenarnya ada beberapa pilihan susu yang bisa dikonsumsi. Beberapa pilihan susu antara lain susu sapi segar, susu kambing segar, sari kedelai, susu bubuk, dan SKM. Untuk mengkonsumsi SKM atau tidak, semua kembali pada kita. Yang penting jangan salahkan SKM. Misalnya tidak mengkonsumsi SKM (susu), tidak ada malah sebab makanan yang kita konsumsi juga sudah mengandung lemak, protein, karbohidrat dan nutrisi lainnya.

00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar