Kamis, 26 Juli 2018

YOGYAKARTA BERSEPEDA GEMBIRA

Goa Selarong



Kalau sekarang lagi marak orang-orang memamerkan foto gowes di sosmed, bagi saya  itu biasa saja. Saya bukan menyoroti fotonya, melainkan acara gowesnya. Gowes dengan sepeda mahal, kostum mahal, sepatu, helm dan asesoris yang tidak murah.

Tahun 80-an, remaja-remaja Yogyakarta (khususnya Yogya Kota, seperti saya) sudah melakukan gowes bareng teman-teman atau lebih dikenal dengan istilah bersepeda gembira. Bersepeda gembira disematkan pada kegiatan ini karena memang naik sepeda bareng-bareng ini dilakukan dengan perasaan gembira. Ada yang memakai sepeda mini, sepeda jengki, sepeda kebo (sepeda zaman dulu), sepeda balap dan sepeda model BMX.

Bersepeda gembira biasa dilakukan saat mengisi libur panjang. Bersepeda gembira memiliki lokasi yang akan dituju, bukan asal bersepeda ramai-ramai. Lokasi yang dituju misalnya Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Trisik, Kebun Binatang Gembira Loka, Makam Raja-raja Mataram (Imogiri), Gua Selarong dan lain-lain.

Oleh karena yang dituju adalah tempat wisata maka sampai lokasi ada acara makan-makan juga. Hanya saja, acara makan-makan besar tidak disediakan panitia. Kami harus beli sendiri-sendiri. Konsumsi yang disediakan panitia, biasanya berupa buah dan sambal lotis. Untuk kudapan, panitia menyediakan yang praktis-praktis saja, berupa kacang godhog.

Bersepeda gembira adalah berwisata murah meriah dengan menyesuaikan kantong remaja zaman old. Biaya/iuran yang dikumpulkan tidak terlalu mahal, cukup untuk membayar tiket masuk dan menyediakan lotis. Kami tak memerlukan bensin/BBM.

Zaman now, keseruan kami bersepeda gembira bisa dikatakan travelling. Ada beberapa dokumentasi yang  tersimpan rapi di rumah.   

Bersepeda gembira ke tempat wisata ternyata sudah kami lakukan sejak dulu (saya SMP). Dengan biaya murah meriah, kami telah mendapatkan hiburan menyenangkan. Kalau dahulu saya sudah sering bersepeda ke tempat wisata dekat-dekat rumah, tidak ada salahnya kalau saya meneruskan kebiasaan tersebut.

Hanya saja, bila di Karanganyar saya tidak bisa melakukan bersepeda gembira ke obyek wisata. Tentu akan merepotkan saya sendiri sebab di Karanganyar, sebagian obyek wisata berada di tempat-tempat yang tinggi. Bisa LEMPOH kaki saya bila memaksakan diri bersepeda gembira ke Grojogan Sewu.

Ayo bergembira, ayo berwisata dan ayo bersuka cita!

Karanganyar, 26 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar