Rabu, 10 Oktober 2018

Nasi Blender Buat Si Kecil Untuk Mengatasi Masalah Makan

Oleh: Noer Ima Kaltsum

Memiliki dua anak dengan postur tubuh berbeda, saya rasakan karena saya memperlakukan mereka berbeda. Hal itu disebabkan kondisi keduanya juga berbeda.

Ketika si sulung lahir, saya masih ikut mertua tinggal di rumah yang letaknya di pinggir jalan. Salah seorang tetangga memiliki anak sebaya dengan anak saya. anak tetangga, sebut saja Puput dan anak saya adalah Fai.

Sejak usia 4 bulan, Puput gampang sekali makan. Bubur susu yang dibuatkan selalu habis tanpa sisa dalam waktu sebentar. Sedangkan Fai harus disuap dengan berbagai macam rayuan agar mulutnya mau terbuka. Puput diberi makanan apa pun tidak menolak, terutama setelah mengenal nasi. Saat mengenalkan nasi, tak kurang-kurang akal, nasi dan sayur diblender. Kadang-kadang diblender sampai halus atau kasar. Tetap saja Fai tidak begitu lahap makannya.

Dari dua kondisi ini, kelihatan sekali mana yang gemuk dan mana yang kurus. Puput gemuk karena doyan makan dan Fai kurus karena sulit makan. Alhamdulillah, meskipun tidak gemuk, Fai dalam keadaan sehat dan berat badan masuk dalam kategori normal.   

00000

Faiz, anak kedua lebih gampang makan dari awal. Faiz sejak bayi, setiap jam kerja dititipkan di taman penitipan anak. Saat mulai makan makanan tambahan, Faiz dikenalkan dengan bubur susu. Alhamdulillah, Faiz gampang membuka mulut. Setelah pemberian bubur susu, dilanjutkan dengan nasi tim.

Saya tidak ingin yang dialami Fai juga dialami adiknya. Ketika mengenalkan nasi, nasi dan sayur diblender halus. Ternyata Faiz mau. Oleh karena saya harus berangkat bekerja pagi hari,  maka Faiz juga harus bisa cepat makannya. Nasi blender adalah solusi tepat bagi saya agar Faiz mau mengkonsumsi nasi dan sayuran.

Kalau tidak diblender, biasanya nasi cuma diemut. Di taman penitipan anak, Faiz disuapi nasi lembek. Anaknya mau makan tapi hanya sedikit.

Di rumah, tetangga ada yang bilang, “Sudah besar, kok masih disuapi nasi blender.”
Saya hanya membantin, ini cara saya, saya Ibu bekerja yang selalu dikejar waktu. Nanti kalau sudah waktunya makan nasi utuh pasti juga mau. Setelah usianya dua tahun, anaknya sudah bisa makan nasi sendiri meskipun tercecer di sana sini. Pada usia dua tahun ini, kelihatan sekali perbedaan postur tubuh Fai dan Faiz. Fai kurus tapi gesit, sedangkan Faiz gemuk tapi tidak segesit kakaknya.

Oleh karena sejak kecil pola makannya berbeda, maka postur tubuhnya juga berbeda. Kondisi sekarang Fai tinggi, kurus dan Faiz tinggi, gemuk. Fai, usia 18 tahun, hingga kini sulit makan dan Faiz, usia 8 tahun, sangat doyan makan.

00000

Kalau banyak Ibu yang risih disindir orang lain perihal berat badan anaknya dan dibilang kurus, itu wajar. Saya juga pernah mengalami. Bagi saya, tidak perlu ditanggapi. Saya pernah mengalami kondisi anak tak doyan makan, sampai mulut benar-benar tidak mau dibuka. Sebagai orang tua, lauk atau sayur apa saja sudah dicoba diberikan pada anak, tapi tetap saja anaknya tidak mau. Dulu, rasanya sedih bila anak tidak mau makan nasi. Maunya minum susu, biskuit, atau kudapan lainnya.

Setiap orang tua memiliki cara untuk memaksa anaknya mau makan. Kita boleh memberi masukan pada orang yang anaknya sulit makan, tapi jangan berharap mereka mau melakukan saran kita. Biarkan mereka memilih caranya sendiri.

00000 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar