Rabu, 15 Mei 2019

Tengkleng, Olahan Kambing Favorit Keluarga



Saya, suami, dan anak-anak tidak pandang mengkonsumsi olahan kambing. Rasanya kami tak bisa menolak dengan suguhan sop, sate, tongseng, gulai, dan tengkleng kambing. Dari beberapa olahan tersebut, tengkleng menjadi menu paling disukai di keluarga kami. Seporsi tiap menu harganya tidak terlalu mahal, masih terjangkau. Tengkleng adalah olahan tulang dan daging kambing yang menempel.

Di Karanganyar dan Sukoharjo, beberapa warung makan sate kambing sudah pernah kami coba. Terus terang bila ditanya masakan yang paling enak dari warung mana, saya akan menjawab tergantung selera. Mungkin saya akan mengatakan di Warung A menu yang enak adalah tongseng, Warung B menu yang enak adalah gulai, dan lain-lain. Namun, berbeda dengan orang lain. Ah, sudahlah tidak perlu diperdebatkan. Yang penting olahan kambing halal dan menyehatkan. Titik.

Di daerah Matesih, dusun Sabrang, terdapat warung makan sate kambing. Oleh karena kami suka makan tengkleng, maka kami memesan tengkleng tidak tanggung-tanggung, satu ekor kambing. Tengkleng ini tidak hanya dimakan oleh 4 anggota keluarga, melainkan kami suguhkan buat saudara-saudara Yogyakarta yang berkunjung ke rumah.  Sekarang tengkleng satu ekor kambing, termasuk kepala dan kikil, harganya Rp. 190.000,00. Murah, bukan? Tengkleng satu ekor kambing ini bisa dimakan untuk 15-an orang.

Saya jadi rindu, ingin makan tengkleng lagi. Apalagi bulan puasa seperti ini, menu berbuka puasanya butuh yang segar-segar. Eit, sangat kebetulan, suami mau mengundang teman-temannya berbuka puasa di rumah. Wah, kesempatan nih, biar makannya bisa lahap tidak aras-arasen.

Semoga hari Minggu yang akan datang benar-benar kesampaian makan tengkleng maknyus.

2 komentar:

  1. Di keluarga saya yg makan kambing cuma suami dan anak pertama. Rafka hanya makaan secuil secuil saja.
    Saya.. Blasss nggak doyan😁

    Banyak yg bilang saya rugi besar karena nggak doyan kambing. Tapi biarlah... Saya lebih baik rugi besar dari pada disuruh makan kambing, hahaha....

    Selera orang beraneka ragam.

    BalasHapus
  2. Kebetulan di keluarga besar saya suka makan olahan kambing semua, hanya Ibu yang berhenti makan daging kambing dengan alasan tertentu.

    Makaanan yang lain banyak pilihan, seleranya beda boleh kok mbak. Hehe. Yang penting isi kantong cukup, gitu ya,

    BalasHapus