Minggu, 25 Juli 2021

MICROGREEN SOLUSI BERKEBUN LAHAN SEMPIT



Saya suka bercocok tanam. Mulai tahun 1999 setelah menikah, suami telah mengajarkan pada saya untuk bercocok tanam. Waktu itu saya dan suami menanam kacang hijau. Selanjutnya kami menanam padi, jagung, dan kacang tanah. Tentu saja kami harus dibantu oleh pekerja untuk mencangkul dan menanam palawija. Setelah itu semua kami rawat sendiri.

Sejak tahun 2007, selain menanam padi, kami juga menanam kacang panjang,  jagung, cabai merah, kangkung, mentimun, bayam, gambas, dan pare. Namun setelah tahun 2009 saya mengandung anak kedua, saya tidak lagi terjun ke sawah. Lahan pertanian hanya ditanami padi. Pada musim kemarau, tanah dibiarkan menganggur. Kangkung dan bayam masih ada yang tumbuh liar. Sedikit lahan ditanami ketela pohon. 

Kegiatan bercocok tanam ini membuat iri para tetangga. Biasanya mereka bilang kalau mereka sebetulnya ingin bercocok tanam tapi tak ada lahan alias lahannya sempit. Sebab mereka memang tinggal di perumahan dengan lahan terbatas. 

Kalau ada niat, pasti ada jalan keluar. Bercocok tanam di lahan sempit bisa memakai polibag dan pot. Cabai, empon-empon dan sayuran bisa ditanam di pot dan polibag. Nah, sekarang ada lagi cara menanam sayuran tanpa ribet dan merupakan solusi bagi mereka yang memiliki lahan sangat sempit. Menanam sayuran MICROGREEN. Microgreen adalah sayuran mini dengan dipanen saat tanaman berusia 7-14 hari setelah semai. 

Wow, tanamannya kecil mungil dong. Betul sekali. Daun tanaman masih sangat kecil. Namun, ternyata gizi pada sayuran microgreen lebih banyak. 

Menanam sayuran microgreen hanya membutuhkan tempat sangat terbatas. Bisa juga hanya memanfaatkan meja atau rak plastik susun. Wadah sebagai tempat menanam sayuran juga bisa memanfaatkan gelas plastik, pot kecil, cup, nampan plastik, atau styrofoam bekas. Media tanam bisa menggunakan tanah, arang sekam, kain flanel, busa, sabut kelapa, karung goni. 

Sediakan media tanam dan wadahnya. Taburkan biji sayuran dan siram dengan sedikit air tiap hari. Tanaman bisa ditaruh di mana saja asal aman dari gangguan tikus. Disiram memakai air biasa, air cucian beras, atau pupuk organik cair. Yang jrlas perawatan mudah dan sayur lebih sehat karena bebas bahan kimia. 

Bagi Anda yang punya niat bercocok tanam tapi tak punya lahan luas, maka menanam sayuran microgreen solusinya. Anda bisa mencoba dengan menanam kacang hijau, kacang kedelai, sawi caisim, kangkung, atau bayam. Kalau sudah berhasil, yuk, kembangkan dan tularkan ilmunya pada saudara, kerabat, teman, dan tetangga. 

Sekarang, tak ada alasan lagi tak bisa bercocok tanam. Selagi ada kemauan, selalu adaj alan. Selamat mencoba!

Rabu, 14 Juli 2021

Perempuan, Jangan Pendam Masalahmu Sendiri! Ceritalah!





noerimakaltsum.com. Berita meninggalnya seorang kenalan membuat saya cukup shock. Konon kabarnya ibu dua anak  ini sakit berat awalnya gara-gara tak bisa tidur. Tidak bisa tidur berarti dia punya masalah. Apalagi bila dia pendiam, tidak mau bercerita. Atau sudah bercerita pada pasangan tapi tidak ada tanggapan atau solusi. 

Awalnya kenalan saya ini tinggal di luar kota. Beberapa bilan terakhir kembali ke kampung halaman suaminya. Selain suaminya pindah tugas, juga dalam rangka untuk betobat ke rumah sakit jiwa. Hanya saja, kondisi kesehatan (fisiknya) kenalan ini cukup parah dan di masa pandemi ini sangat dikhawatirkan.

Diamnya perempuan membuat masalah menumpuk. Kalau sudah menumpuk mengakibatkan stres. Stres yang berkepanjangan menimbulkan depresi. Bila sudah tak dapat tidur, kadang sering kejiwaannya terganggu. Biasanya kalau kejiwaannya terganggu, sangat mudah kemasukan hal-hal yang tak semestinya.

Kenalan saya ini bisa tidur setelah dirukyah. Namun, yang menjadi masalah adalah karena kondisi kejiwaannya seperti itu, nafsu makan jadi berkurang. Bahkan tak mau makan. Makan hanya makanan yang sekiranya disukai sehingga asupan gizi yang masuk dalam tubuhnya sangat kurang.

Kondisi ini semakin diperparah setelah melahirkan anak kedua. Anak pertama sekolah SMA dan anak kedua baru 9 bulan. 

Selain kenalan saya yang pendiam, ternyata suaminya adalah laki-laki pendiam pula. 

Bertahun-tahun kenalan ini memendam masalah yang belum terpecahkan. Hingga akhirnya sebelum menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, kenalan saya berpulang menghadap-Nya. Semoga almarhumah husnul khatimah.

Saya dan saudara-saudara kandung ketika masih remaja, terbiasa bercerita tentang apapun pada keluarga. Hal sepele saja diceritakan. Uniknya kalau pas bercerita lalu ada yang membully, kami tetap cuek-cuek saja. Alhasil, kami kalau punya masalah tetap baik-baik saja karena ada keluarga yang menampung unek-unek.

Kalau bercerita pada keluarga biasanya cepat mendapat jalan keluar bila ada masalah. Kami terbiasa tidak memendam masalah, lalu diam, dan stres. Stres ringan, biasa.  Pekerjaan menumpuk, stres. Tugas menumpuk, stres. Tapi stresnya cuma ringan. Tugas dan pekerjaan selesai, lega. 

Keluarga sejatinya adalah tempat yang paling pas untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah. Sesekali bisa curhat pada orang yang dapat kita percaya. Hanya saja, kalau curhat jangan dengan lawan jenis. Ini berbahaya!

Karanganyar, 14 Juli 2021

Minggu, 04 Juli 2021

Dua Perempuan

 


Lia bergegas menuju rumah sakit setelah mendapat kabar bahwasanya Andri mengalami kecelakaan. Dengan perasaan tenang, perempuan itu meninggalkan tempat parkir. Tempat yang dituju adalah Instalasi Gawat Darurat. Orang yang pertama kali ditemuinya adalah adik ipar yang bekerja di dinas kesehatan. Lia menyapa dengan salam.

"Bagaimana kabar Mas Andri?"
"Dia baik-baik saja, Mbak. Hanya ada sedikit lecet di lengannya, tapi kondisinya baik."

Lia bertemu suaminya yang masih diberi pertolongan oleh tenaga medis. Di sana ada perempuan yang belum pernah ditemuinya. Perempuan itu tersenyum.

"Saya istrinya Mas Andri. Anda siapa?"
"Saya Ista teman Pak Andri."

Ista adalah nama perempuan yang pernah disebut-sebut Andri.

"Kok Anda bisa di sini?"

Perempuan itu diam. Mulutnya terkunci. Lia meninggalkan tempat itu. Hancur! Lia tak menyangka menjadi perempuan nomor dua yang tahu keadaan suaminya.    (Bersambung)

Cerita ini adalah fiktif belaka.

Sabtu, 03 Juli 2021

Gara-gara Inbox



Dua puluh lima tahun adalah waktu yang panjang dan lama.  Lia telah melupakan semuanya. Tak ada lagi cerita tentang mantan. Kubur! Bahagia dengan keluarganya sekarang adalah suatu anugerah. 

Untuk itulah, Lia kaget bukan main kala Andri bercerita tentang hal baru. Bukan tentang mantan, melainkan perempuan yang sedang punya masalah dengan suaminya.

"Jangan mau menjadi tempat dan teman curhat lawan jenis yang memiliki masalah dengan pasangannya. Kamu bukan orang ketiga, tapi kamu bisa menjadi sumber fitnah karena secara intens berinteraksi meski secara online. Hentikan!"
"Dia hanya curhat. Aku juga tidak ikut campur masalah keluarganya."
"Perempuan kalau hanya mengganggap sebagai teman, kenapa kamu dipercaya tahu permasalahannya. Lagian, kok dia bisa curhat padamu. Awalnya bagaimana?"
"Ya, saling menyapa lewat inbox dan pesan whatsapp. Dia teman satu sekolah."

Lia lemas. Nggak pernah menyangka sama sekali bila suaminya berkomunikasi dengan perempuan yang bermasalah. (Bersambung)

00000

Cerita ini fiktif belaka.