Senin, 20 Desember 2021

CARA MENGIRIM RESEP DI RUBRIK AYO MEMASAK SOLOPOS

Dokumen: Solopos 19 Desember 2021



Saya memiliki kebiasaan ingin mencoba sesuatu yang baru. Tentu saja hal yang ada kaitannya dengan menulis. Selain untuk mengasah kemampuan, kalau beruntung siapa tahu dapat honor atau bingkisan. Hahaha, ngarep banget.

Nah, di koran Solopos Minggu ada rubrik baru. Nama Rubriknya : Ayo Memasak. Karena rubriknya saja tentang memasak maka yang ditulis juga tentang bahan, cara memasak, dan foto sebagai bukti fisik. 

Saya sudah mencoba mengirimkan  resep menu Ayo Memasak dan dimuat. Lalu dapat apa saya, honorkah atau barangkah? Sabar ya sabar. Saya dapat pengalaman menulis dan tembus media. Hehe. 

Beruntung banget saya, nggak matre, nggak apa-apa diukur dengan materi.


Kalau cari materi ya bekerja. Nulis itu pekerjaan hati. Tulisan dibaca orang lain saja bahagia, apalagi dapat duit. Hahaha.

Terus, gimana dong cara mengirim resep makanan? Gini ya caranya:

1. Tulis resep dan cara membuatnya secara singkat.
2. Tuliskan secara singkat kisah tentang menu yang Anda buat.
3. Potret hasil menu/madakan beserta koran Solopos Minggu atau foto Anda bersama menu beserta Koran Solopos Minggu.
4. Kirimkan naskah dan foto ke email: redaksi.minggu@solopos.co.id atau WA ke 089510318382. Ada hadiah menarik bagi karya yang dimuat.

Sudah jelas dan gampang, bukan? Kalau sudah membaca tulisan ini, ayo segera beraksi. Jangan tunggu nanti-nanti. Pengalaman saya menulis resep Abon Ayam segera menulis dan kirim.  Karena sudah mencoba berulang-ulang, abonnya juga sudah terjual, sudah mendarat di Bandar Lampung, Tangerang dan Yogyakarta, jadi ya pede aja. Alhamdulillah, tulisan resep Abon Ayam  saya dimuat.  

Yuk, nulis, nulis, dan nulis!

Jumat, 03 Desember 2021

SEBELUM LAYANGAN PUTUS



Konon kabarnya komunikasi di dalam rumah tangga yang kurang baik menjadikan laki-laki (suami) berpaling ke perempuan lain. Sebenarnya bukan begitu, ya. Kadang-kadang di rumah, komunikasi  antara suami-istri terjalin demikian baiknya, harmonis pula. Namun, tetap saja ada laki-laki yang melirik perempuan lain.  

Sebenarnya tergantung dari respon lawannya juga. Bila sang perempuan tidak merespon, maka selesai sudah. Bila sang perempuan merespon apalagi meresponnya dengan baik maka yang awalnya hanya iseng-iseng berhadiah akan menjadi keterusan, kebablasan dan sukar dikendalikan.

Bagaimana sikap istri, pasangan halal ketika tahu suaminya mulai intens berhubungan dengan perempuan lain? Mengingatkan pada suami untuk menghentikan tindakannya. Dengan tegas mengingatkan. Ingatkan komitmen mereka dalam berumah tangga. Harus ada kejujuran dan tidak boleh ada kebohongan. Segera perbaiki komunikasi, perbaiki banyak hal.

Bila suatu saat suami berbohong dan selalu menutupi kesalahannya, perbuatannya  mendekatkan pada maksiat, maka Allah akan dengan mudah menunjukkannya kepada istri. Bila suami mulai sering berbohong dan banyak alasan, biasanya insting istri kuat. Tiba-tiba saja istri menemukan sesuatu yang tidak seharusnya. Misalnya ketika membuka hape suami, melihat chat suami dengan perempuan lain yang isinya sesuatu yang tidak pantas. (Suami dan istri saling tidak merahasiakan hape. Bebas membuka hape pasangan).

Istri punya hak untuk mengingatkan suami bila berbuat salah. Istri berhak mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Istri berhak bahagia dan tidak menderita. 

Sebab itulah, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi, suami sebaiknya tahu diri. Stop berhubungan dengan perempuan lain meski hanya bercanda atau guyon. Berhubungan, berbagi kabar, dan berkomunikasi dengan perempuan lain dalam batasan tertentu, wajar, dan memang ada keperluan, bukan berkomunikasi karena sekadar mengisi waktu luang. 

Suami yang baik akan menghargai perjuangan istrinya yang telah menegakkan, mengelola rumah tangga, mendidik anak-anaknya dan menjadikan rumah sebagai surga. Jangan biarkan layangan putus. Jadi, sebelum layangan putus, perlakukan istrimu dengan makruf. (SELESAI)

Rabu, 01 Desember 2021

LAYANGAN PUTUS



Orasah ngrayah layangan tatas.

Openana layangane dewe, diundha orasah dhuwur-dhuwur. Tempolonge dibendrong anake ben ana sing ngewangi ngukel bolah gelasan. 

Aja nganti layangane tanganang.

===

Jangan mengejar layangan putus.

Rawatlah layangan milik sendiri, dinaikkan tidak usah terlalu tinggi. Kaleng dipegang anaknya agar ada yang membantu menautkan benang.

Jangan sampai layang-layangnya terputus sendiri.

===