Senin, 19 Desember 2022

Pantangan Calon Pengantin Menyentuh Makanan


Setiap daerah biasanya terdapat adat kebiasaan dan budaya tertentu yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat. Bila mempercayai dan melanggar biasanya akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Percaya boleh, tak percaya juga tidak masalah.

Keluarga saya menganut Islam taat. Beriman dan bertakwa. Insya Allah rukun Iman yang 6 dan rukun Islam yang 5, kami laksanakan dengan penuh ketaatan. Adat istiadat, kebiasaan dan budaya yang tidak bertentangan dengan agama, tidak masalah untuk dilakukan. Namun, bila ada unsur syirik, pasti kami tinggalkan.

Berbeda dengan keluarga saya, keluarga kerabat jauh masih percaya dengan adat dan budaya secara ketat. Suatu saat anak lelakinya akan menikah. Kebetulan calon menantunya datang karena suatu keperluan. Di rumah kerabat ini sedang membuat makanan untuk hidangan di meja tamu. Calon menantu berniat membantu memasak, tapi dilarang.

"Nduk, kamu nggak usah bantu-bantu."
"Nggakpapa, Buk. Saya biasa bantu-bantu di rumah."
"Yang ini beda, Nduk. Jangan sentuh makanan yang akan dibuat di dapur."
"Kenapa, Buk?"
"Pertama, masakan tidak matang. Kedua, makanan jadi basi atau membusuk."

Calon menantu tidak memaksa. Dia langsung meninggalkan "pawon" alias dapur. 

Tidak membantu calon mertua bukan karena ikutan percaya tapi membiarkan orang lain dengan apa yang dipercayainya.

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mau menikah. Semua barang yang akan diberikan untuk calon istrinya sudah siap. 

Teman saya sudah diberi tahu jangan menyentuh pisang dan makanan lainnya. Karena tidak diawasi teman saya menyentuh pisang yang siap dibawa. Dan..... kulit pisang tersebut berubah warnanya menjadi gosong. Teman saya tidak bisa mengelak.

Teman saya baru menyadari, ternyata benar kejadian!

00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar