Rabu, 12 April 2023

Ujian Skripsi Bukan Momok, Harus Dihadapi


Tahun 2018, saya menghadiri undangan dari kampus Universitas Gadjah Mada tempat Faiq menempuh pendidikan. Waktu berada di gedung pertemuan, Pak Rektor mengatakan, "kita bertemu lagi 4 tahun yang akan datang." Di Fakultas Pertanian, Pak Dekan juga mengatakan hal yang sama, 4 tahun lagi bertemu. Artinya ditarget 4 tahun lulus kuliah.



Apalah daya, pandemi membuyarkan semua rencana. Sebenarnya dosen pembimbing Faiq memberi semangat untuk maju ujian skripsi September 2022, tapi Faiq belum siap. Saya bukannya menekan. Saya hanya memotivai untuk segera menyelesaikan dan tidak menunda-nunda. Sebab, semakin lama Faiq malah semakin asyik berbisnis. Hahaha.



"Nok, diselesaikan dulu skripsinya. Makin cepat maju ujian, bonus makin banyak. Makin lama mengerjakan, makin berkurang bonusnya."

"Mama nggak tahu, sih. Aku nggak percaya diri."

"Yang penting isi tulisan dikuasai. Kalau menguasai apa yang ditulis, berarti nanti menjawab pertanyaan penguji kan bisa. Sebab, pertanyaan nggak jauh-jauh dari tulisan. Dengan catatan tulisannya dilengkapi. Kalau nggak lengkap, ya pengujinya menanyakan yang kurang."

"Masalahnya aku nervousan, Mama."

Oalah, ini ta masalahnya. 

"Bismillah. Santai saja. Sinau lan donga."

Tibalah saatnya ujian skripsi. Hari Rabu, 12 April 2023 jam 09.00-11.00. Di luar ruangan, keluarga adik saya, keponakan, kakak saya, teman-teman SMP Faiq, dan teman kuliahnya menunggu Faiq berjuang. Saya dan suami tidak bisa menunggui Faiq. Sebab saya dan suami harus mengurus administrasi dan konfirmasi ke Bank Syariah Indonesia untuk kepentingan ibadah haji. Saya dan suami tak putus mendoakan Faiq. 

Setelah jam 11.00, adik saya mulai mengirimkan foto dan video. Alhamdulillah, lelah dan perjuangan Faiq terbayar sudah. Tak lupa Faiq dan sepupu diambil gambarnya dengan formasi sama persis dengan foto tahun 2006.

Selamat, Faiq. Semoga ilmunya bermanfaat.



00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar