NEM Kurang dari 300 Bisa Masuk SMA Favorit, Dianggap
Siswa Siluman.
Beberapa hari yang lalu saya
membaca di media online tentang siswa siluman yang mendadak duduk manis ketika
MOS di SMA favorit di kota saya (tepatnya daerah di mana saya tinggal). Saya tidak
kaget, karena sebelumnya saya mendengar dari pembicaraan beberapa remaja yang pernah
menjadi teman dari siswa siluman tadi (siswa siluman tadi sebut saja si N).
Singkat cerita N dahulu
ketika SD mendapatkan nilai ujian tidak tinggi. Seharusnya N tidak bisa masuk
SMP favorit karena nilainya kurang. Tapi akhirnya N bisa masuk SMP favorit dan
menimba ilmu di sana. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun ajaran tahun ini, N
yang nilainya jauh dari 300 bisa masuk SMA favorit. Padahal ketika pendaftaran
online, nilai terendah di SMA tersebut adalah 344.
Teman-teman SD si N tadi
ternyata ada yang sekolah di SMA favorit jadi bertanya-tanya. Bukankan nilai UN
si N kurang dari 300? Waktu bukber bulan puasa juga dikabarkan N masuk SMA
swasta. Teman-teman N baik teman SD maupun teman SMP jadi heran. Kok bisa ya?
Kalau saya pribadi memiliki
pendapat tentang menimba ilmu seperti ini.
Untuk orang tua: beri
pengertian pada putra putrinya, kalau memang tidak bisa masuk sekolah favorit,
terima saja apa adanya. Gak perlu memaksakan diri agar anaknya bisa duduk manis
di sekolah favorit. Gak usah jaga gengsi. Akui saja kalau anak kita memang
tidak mampu untuk bidang akademik. Siapa tahu dengan tidak sekolah di sekolah
favorit malah anaknya bisa lebih menonjol/maju. Kalau menjadi siluman apalagi
menggeser anak-anak pinter itu termasuk perbuatan zhalim. Sekolah di mana-mana
hasilnya akan sama, tergantung pada anaknya sendiri. Saya masih ingat: dulu ketika
SMA saya memilih di Kab. Bantul, padahal saya juga bisa masuk di SMA Kodya
Yogyakarta. Ternyata teman-teman saya juga banyak yang jempolan. Terbukti ketika
lulus SMA kami banyak yang diterima di PTN favorit.
Perbuatan zhalim ini tidak
berhenti sampai di sini, biasanya terus berlanjut. Dan efeknya korban perbuatan
zhalim itu banyak. Anak-anak pinter banyak kehilangan kesempatan gara-gara
siswa siluman. Piye nek ngene iki, mesakke ora?
Dengan memaksa anak menjadi
siswa siluman berarti orang tua sudah mengajarkan kepada anaknya perbuatan
curang. Rugi bapak/ibu!
Buat anak-anak: akui
kekurangan diri dan akui kelebihan orang lain. Kalau memang tak bisa lolos
dalam seleksi tak usah memaksakan diri duduk di kursi sekolah favorit. Jangan gunakan
cara yang tidak terpuji. Jujur saja. Kasihan dong teman-teman anda yang pinter
jadi terjegal karena ulah Anda.
Kalau Anda menerima semua
itu dengan lapang dada, sebenarnya semua ada hikmahnya. Jangan sibuk dengan “aku
bisa masuk di sekolah favorit” tapi malas belajar. Percuma, hasilnya juga
bohong belaka. Gali potensi Anda. Hobi dan bakat Anda. Kembangkan. Bila Anda
tidak pandai di bidang akademik tapi Anda punya prestasi di bidang lainnya.
Saya yakin Anda dan orang
tua tidak bisa membohongi kata hati nurani. Kalau hati nurani tidak berontak,
itu ngalamat hatinya sudah mati.
Semoga bermanfaat.
Karanganyar, 6 Agustus 2015
Tulisan ini juga
tayang di: http://www.kompasiana.com/noerimakaltsum/nem-kurang-dari-300-bisa-masuk-sma-favorit-dianggap-siswa-siluman_55c37c8e04b0bd4f0c7687f8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar