Gambar 1. Icon Gunung Kidul (tempat selfi laris)
Sumber: dok. Faiqah Nur Fajri
Bagi saya, tahun 2015 terasa
sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Setelah saya kembali menekuni dunia
menulis, ada beberapa tulisan yang sempat menghiasi Koran/majalah. Akan tetapi
untuk tahun 2015, tidak ada satu pun tulisan saya yang dimuat di Koran/majalah.
Minggu terakhir bulan Desember
2015, saya berharap naskah saya dimuat di salah satu dari dua Koran langganan.
Ternyata tidak! Saya tetap menulis, karena menulis adalah pekerjaan saya selain
mengajar. Saya menulis di blog, mengisi tulisan di www.soloensis.com dan di www.kompasiana.com/noerimakaltsum.
Meskipun tahun 2015, tulisan
saya tidak ada yang tembus media tapi saya tetap semangat, sebab dua kali saya memenangkan
lomba ngeblog yang saya ikuti. Hadiahnya alat ibadah dan 2 novel. Bagi saya,
prestasi yang lain yang tetap saya banggakan adalah saya menjadi contributor beberapa
buku (masih contributor).
Pada tahun 2015 pula, saya
banyak mengenal teman/sahabat (sesama penulis) di dunia maya yang memotivasi
saya dalam hal menulis. Pokoknya, tahun 2015 tidak ada yang sia-sia. Ternyata rezeki
bukan hanya materi, rezeki itu maknanya luas sekali.
Minggu terakhir bulan Desember
2015, saya mendapatkan wangsit (ah, jangan berpikiran negative, ini bahasa gaul
saya kalau di sekolah). Saya membuat cerita anak dengan tema tahun baru. Mumpung
masih dekat/suasana tahun baru, moga-moga tulisan saya dimuat.
Selesai menulis yang hanya
tiga halaman tak penuh, malam itu juga tanggal 29 Desember 2015, saya kirimkan
naskah saya ke SOLOPOS. Bismillahirrohmannirrohim. Saya berharap, Mas Redaktur…
tolong deh, lirik tulisan saya lalu dikedipi dan dimuat.
Hari Minggu, 3 Januari 2016
saya menyuruh Nok Faiq untuk membeli SOLOPOS. Begitu saya buka pada rubric Anak,
judul cerpen itu….. Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah, sudah Kau kabulkan
doa saya. Suami dan anak-anak saya tersenyum ikut senang.
Pagi itu saking bahagianya,
saya langsung nulis status. Pecah telur! Terharu saya, karena perhatian
teman-teman penulis (IIDN Solo) kok luar biasa (padahal tulisannya hanya biasa).
Ternyata memang kami, anggota IIDN Solo saling memotivasi dan memberi dukungan
satu sama lain.
Malah ada seorang teman yang
saya kenal di dunia maya (domisili Jawa Timur), sekarang sedang melaksanakan
Praktek Lapangan di Thailand, juga memberikan motivasi. Rasanya gimana gitu
(sedikit berlebihan).
Saya tak pernah menyerah,
seperti awal menulis tahun 1989 (kelas 2 SMA), tetap menulis meskipun hanya
satu dua yang dimuat. Saya tak akan menyerah dan saya tetap menulis karena saya
penulis. Kalaupun saya tidak menulis di media paling tidak saya penulis RPP dan
power point yang akan saya gunakan untuk pembelajaran. Ya, minimal menulis di
blog untuk berbagi dan menulis status yang bermanfaat.
Karanganyar yang dingin
setelah hujan deras disertai petir dan kilat, 5 Januari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar