Dua hari ini, kemarin dan hari
ini, saya kedatangan tamu. Bagi saya mereka adalah tamu istimewa, yaitu
murid-murid saya yang manut-manut dan baik hati. Tujuan mereka datang ke rumah
saya adalah bersilaturahmi sekaligus mengambil hikmah dari silaturahmi.
Hikmahnya adalah rejeki lancar, hehe. Kebetulan di rumah saya ada pohon jambu
air yang buahnya mulai merah, menggoda iman dan menggoda mata. Seketika air
liur mereka menetes. Dan ada pisang yang sudah matang siap santap. Belum
dipersilahkan, mereka sudah pada berebut pisang dan jambu. Hadehhhhh.
Sejak dari sekolah, mereka sudah
minta ijin kepada saya mau bersilaturahmi. Maka saya juga mempersiapkan diri
untuk didatangi pasukan Bayu Agil dan kawan-kawan. Mereka berlima. Kebetulan di
rumah juga ada makanan kecil, sirup, mie instan dan telur. Bak chef dadakan,
saya masak mie dengan cekatan. Tujuh buah mie instan dan telur saya masak
dengan penuh kasih sayang.
Begitu matang, saya minta
murid-murid yang kesemuanya laki-laki untuk membantu saya membawakan gelas,
piring dan panci yang panas ke ruang tamu.
Lima piring dan sendok saya jejer dengan rapi. Mulai saya menuangkan mie
telur di atas piring-piring. Tanpa malu-malu mereka minta piring yang sudah
diincar untuk ditambah isinya. Saya tersenyum, ulah mereka membuat saya bahagia
dan lebih berarti. (Kalau anak perempuan saya yang kelas 8 SMP ada, mungkin
suasananya akan berbeda).
Saya melihat murid-murid saya
makan mie dengan lahap dan sesi terakhir adalah rebutan mie yang tinggal
sedikit di dalam panci. Bikin saya tertawa.
Acara berikutnya adalah melongok
kolam ikan.
= Boleh ambil ikannya, bu?” tanya
Heri
+ Boleh. Pakai tempat sampah dari
bambu itu cara mengambilnya!
Heri dan Bayu siap nyemplung
kolam. Ngambil ikan saja pake action, soalnya sang fotografer siap
jeprat-jepret. Alim dan Yongki hanya lihat di pinggir kolam dan Ilvan dengan HP
nya mengambil gambar kegiatan teman-temannya. Wuih.... ramenya.
Saya mengemasi piring dan panci
yang sudah tidak terpakai. Setelah itu saya membuka internet. Saya biarkan
murid-murid sepuasnya berada di kolam. Ternyata dapat ikan banyak dan ukurannya
lumayan untuk digoreng.
Karena Bayu dan Heri nyemplung
kolam dan kotor, mereka minta ijin untuk mandi. Ilvan membuka fb dan upload
foto. Facebook saya juga ditandai. Keren abisss. Gurunya ikut nampang ceile...
habis itu yang kirim jempol dan komen banyak. Teman-teman sekelas yang gak ikut
pada ngiri.
00000
Hari kedua setelah dhuhur, kali
ini pasukannya lebih banyak, yaitu tujuh orang. Sedari pagi saya sudah masak
besar, sop ayam buat murid-murid.
Supaya adil, seperti kemarin,
saya membagi sop ayamnya dahulu. Anak-anak mengambil nasi sendiri-sendiri. Saya
melirik piring anak-anak, luar biasa..... ternyata anak-anak makannya banyak
dan gak sungkan sama gurunya. Alhamdulillah, semoga sedekah keluarga saya hari
ini diterima Allah dan barokah.
Habis makan siang, murid-murid
saya : Bayu, Ilvan, Heri, Yongki, Adi, Astan, dan Ridwan keluar dan duduk di
bawah pohon mangga yang mulai berbuah. Mereka sudah berpesan pada saya kalau
mangganya sudah matang, mereka ingin saya mengundangnya. Mungkin karena
kekenyangan Bayu liyer-liyer tertidur di kursi panjang di bawah pohon mangga.
Ilvan mengambil posisi tidur di ruang tamu.
Astan dan Heri masih penasaran
dengan ikan kakap dan nyemplung kolam lagi. Yang lainnya mengambil jambu air.
Saya membiarkan murid-murid melakukan apa saja, asal masih sopan.
Setelah makanan kecil ludes, sirup juga sisa
sedikit mereka pamit. Tidak lupa mereka minta maaf kalau sudah mengganggu saya
dan keluarga. Sekali lagi saya bersyukur, Allah menitipkan waktu luang dan
sehat kepada saya dan keluarga. Rasa syukur itu saya ungkapkan dengan
mengundang siswa-siswa saya dan siswa-siswa suami saya untuk bersilaturahmi ke
rumah.
Semoga bermanfaat.
Karanganyar, 12 September 2013
Noer Ima Kaltsum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar