Camilan
dan kesenangan
Apakah kaitan antara camilan
dan kesenangan dengan menulis? Bagi sebagian orang mungkin tidak ada
hubungannya sama sekali. Akan tetapi bagi penulis, itu bisa jadi factor
penyemangat yang menyebabkan gairah menulis.
Camilan dan kesenangan
(kenikmatan) dapat diperoleh sebagai hadiah setelah menuntaskan pekerjaan. Yang
memberi hadiah adalah bukan orang lain, melainkan diri kita sendiri.
Bekal
penulis
Tiga hal yang menjadi bekal
untuk menulis, yaitu: pertama, banyak membaca. Kedua, banyak berjalan (banyak
bepergian atau melakukan perjalanan). Ketiga, banyak silaturahmi. Setelah
melakukan 3 bekal tersebut lalu menulislah.
Kapan
membuat judul
Sebagian orang mengaku
kesulitan untuk menulis karena tidak berhasil merumuskan judul apa yang ingin
ditulisnya. Dalam situasi semacam ini, lupakan judul dan menulis saja. Dalam
proses menulis, bisa saja muncul ide tentang judul yang tepat, atau judul
diberikan setelah tulisan selesai. Jangan sampai ketidakadaan judul, lantas
membuat kita tidak menulis.
Bila tulisan selesai namun
tetap saja tidak mendapatkan judul, kita bisa menggunakan fasilitas call a friend untuk mendapatkan judul.
Kalau tulisan berupa buku, kita bisa melakukan survey judul dengan memanfaatkan
komunitas yang terkait dengan tema buku yang kita tulis.
Judul
yang menarik
Bagaimana cara menentukan
judul buku yang menarik? Berikut ini langkah-langkah membuat judul:
1.
Buatlah
judul yang beda, unik, khas, yang lain dari yang lain,
2.
Pilihlah
judul yang mengandung unsur baru,
3.
Kalau
berani, buatlah judul yang kontroversial, yang menimbulkan perdebatan di
kalangan tertentu,
4.
Judul
yang nyeleneh, yang di luar pakem-pakem dan norma-norma baku,
5.
Judul
misterius,
6.
Judul
yang provokatif,
7.
Judul
yang bersifat proklamatif atau deklaratif.
Kaver
Jangan menilai isi buku dari
kavernya saja. Begitu nasihat orang-orang yang bisa menilai kualitas buku. Nasihat itu sendiri lahir dari
kenyataan bahwa kaver sebuah buku sangat besar pengaruhnya bagi peminat.
Menjadi jelas bahwa kaver
buku mrupakan sesuatu yang sangat penting. Kaver buku bisa mengundang atau
mengusir seseorang yang melihatnya. Ada sebuah buku yang melonjak penjualannya
setelah kavernya diganti, padahal isinya tetap sama.
Jadi, gagasan yang
dituangkan dalam buku sangat bagus, bila kita tawarkan ke penerbit jangan lupa
memastikan bahwa kavernya juga mencerminkan hal itu.
Kelamin
tulisan
Kelamin tulisan di sini
bukan jenis kelamin lo. Maksudnya tulisan dikategorikan menjadi 2, yaitu fiksi
dan non fiksi. Fiksi menunjuk pada
tulisan yang bertumpu pada imajinasi semata alias khayalan, sesuatu yang tidak
sungguh-sungguh ada dalam dunia nyata. Contoh puisi, cerita pendek, dongeng,
dan novel. Sementara non-fiksi menunjuk pada tulisan yang berdasarkan pada data
dan fakta. Contoh opini, feature, esai, dan berita.
Selain fiksi dan non-fiksi,
ada satu kategori yaitu faksi. Faksi menunjuk kepada tulisan yang berbasis
fakta dan data namun disajikan mirip cerita seperti cerpen dan novel. Contoh
sejarah nabi dan sahabatnya, novel Laskar Pelangi, dan buku yang bertajuk Three
Cups of Tea (sebuah kisah nyata, kisah Greg Mortenson).
Berkencan
dengan gagasan
Persiapan menulis ibarat
berkencan dengan gagasan. Terkadang perlu membuat scenario, mencoret-coret
outline, menentukan working title, judul sementara agar penulisan bisa dimulai,
mengumpulkan sejumlah referensi yang relevan untuk memperkuat argumentasi,
menentukan deadline, serta menimbang media atau penerbit yang tepat untuk
memublikasikannya. Apabila kesemuanya itu sudah tuntas, maka proses menulis
bisa dimulai.
Apabila proses menulis sudah
dimulai, maka harus konsentrasi penuh, tidak memikirkan hal lain. Dengan focus
pada satu tulisan, itulah bentuk tanggung jawab dalam menulis.
Menulis
itu pacaran
Menulis itu ibarat
berpacaran. Berpacaran harus setia. Artinya, dalam menulis maka kita harus
focus pada satu tulisan. Kalau kita menulis hal-hal lain, atau menuangkan
gagasan baru, maka akan menjadi rumit. Bila tulisan yang akan kita selesaikan
dalam bentuk buku, akibatnya buku tidak akan selesai-selesai.
Pada saat menulis, kita
tidak perlu menyunting. Kita hanya perlu menyelesaikan tulisan. Proses menyunting
dilakukan setelah tulisan berhasil diselesaikan. Dalam menyunting, titik koma
dan ejaan yang salah harus kita benarkan, membuang kalimat yang tidak efektif
dan menggantikan dengan kalimat yang lebih baik.
Menulis
itu menyembuhkan
Ada korelasi antara kegiatan
menulis dan kesehatan manusia. Dan hubungannya ternyata positif. Artinya,
menulis bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas
kesehatan seseorang. Salah satu manfaat menulis adalah untuk menyembuhkan
luka-luka batin dan emosi.
Menulis
untuk menyembuhkan
Jika seseorang memiliki
persoalan hidup yang pelik, menulis boleh jadi solusi yang perlu dicoba.
Artinya, menulis dapat dijadikan kegiatan melakukan terapi diri, usaha
menyembuhkan dari berbagai luka emosi atau sekedar mengatasi kecemasan yang
berlebihan.
Ada tips yang bisa
dipraktikkan, yaitu:
1.
Temukan
waktu dan tempat yang memungkinkan kita tidak diganggu siapa pun,
2.
Menulislah
tanpa berhenti sedikitnya selama 20 menit,
3.
Jangan
pusing soal ejaan dan tata bahasa,
4.
Menulislah
hanya untuk diri sendiri,
5.
Tulislah
hal penting dan bersigat pribadi,
6.
Hadapi
kejadian dan peristiwa yang bisa Anda atasi untuk saat ini.
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar