Manfaat
Mesin Jahit Bagi Ibu Rumah Tangga
Saya
mulai menjahit (artinya benar-benar bisa menjahit baju pas dikenakan di badan)
sekitar tahun 2001. Waktu itu saya mengikuti kursus menjahit. Sebenarnya bukan
kursus, melainkan belajar menjahit.
Pelajaran
pertama menjahit adalah menggambar pola (sampai bosan, tiap bertemu guru
menjahit Cuma menggambar pola). Lantas dilanjut membuat baju/rok (sederhana) dengan
perbandingan tertentu. Akhirnya saya membuat baju/rok dengan ukuran sebenarnya.
Kala itu saya menggunakan mesin jahit Ibu mertua.
Sampai
beberapa tahun, saya memakai mesin jahit Ibu. Akhirnya saya membeli sendiri. Bukan
mesin jahit baru, melainkaan setengah pakai. Alhamdulillah, dengan memiliki
mesin jahit, saya bisa membuat pakaian sederhana. Dengan catatan pakaiannya
tidak memakai saku dalam dan tidak memakai krah. Sebenarnya kalau mau mencoba,
tentu saya bisa. Tapi saya ingin yang praktis saja.
Saya
membuat baju khusus untuk saya dan Dhenok. Tidak menerima pesanan jahitan untuk
orang lain. Tidak menerima pesanan jahitan untuk suami dan kaum Adam. Bukan saya
sombong, saya cukup tahu diri. Kemampuan saya sekedar menjahit pakaian untuk
saya kenakan sendiri (kalau Dhenok sekarang bisa memakai karena ukuran baju
hampir sama). Kalau untuk orang lain, saya takut tidak bisa jadi bajunya. Hehe maklum
bukan penjahit professional.
Celana
panjang dan rok, saya buat yang praktis tidak memakai retsleting melainkan
pakai elastik. Kalau ada yang mudah kenapa harus memilih yang repot? Tapi beneran
loh, saya bisa memasang retsleting dengan manis. Bisa memasang ban pinggang
dengan sukses.
Saya
memanfaatkan mesin jahit untuk berbagai keperluan. Contoh membuat sprei, sarung
bantal, menjahit pakaian yang sobek, menjahit sarung dan lain-lain. Menurut saya,
tak ada ruginya memiliki mesin jahit. Tak sia-sia saya mengeluarkan uang untuk
membeli mesin jahit.
Bagi
saya mesin jahit adalah benda yang “wajib” saya miliki. Apalagi sekarang Thole
membutuhkan celana panjang yang banyak. Sejak sekolah di pondok, Thole belajar membiasakan
diri memakai celana panjang, termasuk bila bepergian. Sekarang jarang
mengenakan celana pendek Kalau beli
celana panjang kan mahal. Mending membuat sendiri yang praktis, yaitu celana
panjang berelastik. Ternyata mesin jahit sangat bermanfaat bagi Ibu rumah
tangga seperti saya.
Semoga
saya bisa mengembangkan ketrampilan menjahit saya. Saya memang orang yang
sederhana, buat baju juga yang sederhana. Itu sesuai banget dengan pribadi saya
(halahhh, apa karena tidak bisa menjahit yang rumit? Kira-kira begitu
jawabannya).
Karanganyar, 25 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar