dok.pri |
Judulnya
agak serem, tapi tak apalah. Yang penting isinya tidak jauh dari judulnya. Kali
ini masih bercerita tentang Maharani yang akan dijegal tetapi upaya penjegalan
itu bisa digagalkan. Siapa tokoh berjasa yang menggagalkan penjegalan ini?
Semoga tulisan ini bisa diambil hikmahnya oleh orang banyak.
Maharani
menemui Kapoor, sang kurikulum. Terjadi pemebicaraan santai dan ringan tapi
cukup mengenai sasaran.
“Pak
Kapoor, apa yang Anda sampaikan kepada Pak Deva, guru Kimia di India bagian
selatan?”
“Ceritanya
begini. Ketua guru itu kan pada dasarnya tidak suka pada Anda. Apa yang Anda
lakukan selalu tidak benar. Dan dia memang punya niat menyingkirkan Anda sejak
awal. Anda paham yang saya maksud, bukan?”
“Ya,
saya tahu itu sejak lama.”
“Sebenarnya,
sejak hari Kamis atau Jumat, surat undangan untuk Anda sudah sampai di
perguruan. Surat panggilan untuk melaksanakan diklat tersebut. Tapi undangan
itu langsung dibawa oleh ketua guru.
Ketua
guru akan memberikan surat undangan tersebut kepada Anda hari Sabtu. Dan hari
Sabtu Anda libur. Itu artinya ketua guru sengaja memberikan surat undangan
setelah mepet waktu.”
“Pantas
Pak Deva cerita kalau Anda memberitahukan padanya soal undangan yang mungkin
segera sampai pada saya.”
“Hari
Kamis itu, saya ketemu Pak Deva di acara KMD. Saya bilang supaya pak Deva
memberitahukan bahwa Anda mendapatkan undangan. Jadi, jangan sampai Anda tahu
dari saya. Tahu kan Bu Maharani, ketua guru itu tidak suda kalau ada orang tahu
sesuatu bukan darinya.”
“Terima
kasih Pak Kapoor. Saya tak bisa melupakan jasa Anda.”
Jadi,
ceritanya Maharani mendapatkan surat undangan yang sangat penting. Undangan
diklat ke luar kota. Oleh ketua guru undangan tersebut tidak diberikan
Maharani, entah itu belum diberikan atau sengaja tidak diberikan. Tapi intinya
ketua guru memang ingin menjegal Maharani. Titik! Kesimpulan Maharani dan
teman-teman seperguruan juga sama yaitu upaya penjegalan dan menghentikan
karier.
Oleh
karena Kapoor tahu niat tidak baik ketua gurunya, maka Kapoor minta kepada
teman satu jurusan dengan Maharani dari perguruan lain untuk memberi tahu
Maharani.
Akhirnya
hari Senin ketua MGMP Kimia mendatangi Maharani dan mengatakan bahwa mereka
akan berangkat diklat di luar kota. Maharani diminta untuk mengirim alamat email
di WA ketua panitia diklat. Akhirnya Maharani mendapatkan undangan lewat email
lalu dicetak.
Sebagai
dasar pembuatan surat tugas, hari Senin sore Maharani memberitahukan pada ketua
guru lewat sms bahwa dia mendapatkan undangan melalui email. Hari Selasa
Maharani menghadap ketua guru, menyerahkan undangan tersebut dan minta surat
tugas. Hari Selasa sore nanti akan berangkat ke tempat diklat bersama 6 teman
lainnya.
“Ibu
Maharani dapat undangan ini dari mana?”
“Lewat
email. Undangan dikirim lewat email, karena ditunggu-tunggu dari peserta diklat
salah satu yang belum konfirmasi adalah saya.”
“Sebelumnya,
Ibu Maharani bisa mendapatkan email ini caranya bagaimana? Apakah Ibu memang
mendaftarkan diklat?”
“Tidak
Pak. Ketua MGMP kemarin datang ke sini memberi tahu saya.”
“O,
begitu ya. Begini Ibu Maharani, ini ada undangan dari India bagian timur.
Datangnya baru kemarin, hari Senin siang ketika perguruan sudah tak ada guru
dan murid. Kebetulan saya masih di perguruan. Jadi, surat undangannya baru
kemarin datangnya. Rencananya hari ini mau saya sampaikan kepada Ibu. Saya tak
berani membuka sebab ini ditujukan untuk Ibu.”
Maharani
mengatakan terima kasih dan mohon diri. Ketika dia bilang pada Pak Kapoor, Pak
Kapoor menjawab,”Ada sabotase. Sepertinya ketua guru mau menjegal Anda.”
Dan
ternyata menurut teman-teman MGMP, surat undangan datangnya sekitar hari
Kamis-Jumat. Jadi benar, ketua guru dengan sengaja menjegal Maharani. Lalu apa
untungnya? Puaskah bila Maharani hancur kariernya? Kecewakah bila Maharani bisa
melenggang berhasil?
Beruntung
Maharani memiliki teman-teman yang baik. Dan jangan lupa, mungkin inilah hikmah
dari Maharani yang suka bersilaturahmi dan suka bergaul. Semoga Allah menyadarkan
ketua guru. Niat buruk tak selamanya bisa berhasil. Orang melakukan perbuatan
yang merugikan orang lain akan menerima pembalasan entah itu dari siapa. (Bukan
ancaman loh)
Hari
Selasa Undangan diserahklan, hari Selasa itu pula Maharani berangkat karena
diklat berlangsung hari Rabu dan Kamis. Maharani, tetap semangat. Jangan patah
semangat. Percayalah, Allah akan memberikan kemudahan bagimu.
Karanganyar, 12
Nopember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar