Karanganyar tidak semacet Kota Solo atau Yogyakarta. Di Karanganyar, hanya pada tempat-tempat tertentu dan waktu tertentu saja kondisi macetnya. Bila hari-hari biasa, jalan-jalan relatif lancar. Pada musim liburan, baik libur panjang, cuti bersama atau malam Minggu, di sekitar Karangpandan dan Tawangmangu biasanya macet. Dari arah Karangpandan menuju kota, sampai di Terminal Bejen juga macet, setidaknya antrian panjang.
Berbeda dengan memasuki Kota Solo, misalnya Palur. Hampir setiap hari pada jam kantor, jam anak-anak masuk dan pulang sekolah, selalu macet. Demikian juga pada saat malam liburan dan liburan, hampir setiap jalan padat kendaraan.
Kondisi Yogyakarta hampir sama dengan Solo, pada jam-jam tertentu macet. Jarak lampu bangjo satu dengan lainnya relatif dekat. Nah, saat liburan di Yogyakarta selalu mengalami macet atau minimal padat merayap.
Menurut pendapat banyak orang, macet disebabkan karena penggunaan kendaraan pribadi yang luar biasa banyak. Kendaraan roda dua dan mobil pribadi disebut-sebut sebagai penyumbang kemacetan.
Untuk menyelesaikan masalah macet maka jalan keluarnya adalah menggunakan kendaraan umum. Permasalahannya, pada saat ini jumlah kendaraan umum hanya sedikit. Berbeda dengan antara tahun 1990 sampai 2000, kendaraan umum banyak. Sebagian orang juga naik kendaraan umum. Selain hemat, perjalanan lancar juga jadwal kendaraan hampir tepat waktu.
Setelah dicermati, ternyata berkurangnya jumlah kendaraan umum yang beroperasi karena banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Ketika pengguna kendaraan umum memerlukan, yang diharapkan bisa mengantar ke tempat tujuan jumlahnya hanya sedikit.
Saya jadi kangen naik kendaraan umum lagi seperti waktu kuliah dulu. Naik kendaraan umum itu tidak kepanasan dan kehujanan, bisa menikmati perjalanan dengan membaca buku, tidak terlalu lelah di jalan dan tidak membuat emosi ketika macet.
Yuk, naik kendaraan umum untuk mengurangi macet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar