Beberapa
waktu yang lalu, suami memesan konsumsi di suatu tempat untuk keperluan
pertemuan MGMP Olahraga. Setelah kardus saya buka, ternyata isinya “hanya semacam
itu”. Satu kardus berisi kudapan tersebut, harganya Rp. 7.000,00. Saya minta
izin pada suami, pertemuan yang akan datang pesan saja di tempat saudara. Mungkin
harganya sama, tapi isinya lebih baik sedikit.
Menurut
saya, sama-sama mengeluarkan sejumlah uang, lebih baik kalau keuntungan
diberikan pada saudara daripada orang lain. Saya melakukan ini karena juga
sering dipercaya orang dengan pertimbangan “nepotisme”. Nepotisme positif dan menguntungkan
ini tentu tidak dilarang.
Demikian
juga bila berbelanja kebutuhan sehari-hari. Daripada berbelanja di toko besar
dengan harga sedikit miring, lebih baik berbelanja di warung saudara atau
tetangga meskipun harganya ada sedikit perbedaan. Sama-sama memberikan
keuntungan, lebih baik bila keuntungan tersebut jatuh pada orang terdekat
dengan kita.
Sudah
bukan saatnya lagi berbelanja dengan memburu tempat yang memberikan harga murah.
Sekarang saatnya berbelanja dengan tujuan memberikan keuntungan pada orang dekat
dengan kita, bisa tetangga atau kerabat kita.
Jangan
merasa berat membayar sedikit mahal atas barang belanjaan. Semoga sedikit
keuntungan yang kita berikan membawa keberkahan. Berbelanja di tempat saudara
atau tetangga akan memberikan nilai kebaikan dan silaturahmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar