noerimakaltsum.com Saya termasuk orang yang dipaksa "berhenti mengajar" di tempat saya mengajar. Mengapa dipaksa? Karena sebelumnya tidak ada pembicaraan tentang pekerjaan saya dari kepala sekolah dan yayasan. Saya diberhentikan secara sepihak di usia saya menjelang 47 tahun.
Anggap saja saya pensiun tapi tidak mendapat uang pensiun. Mendapatkan uang pesangon sebesar 1 kali gaji yang jumlahnya kurang dari tujuh ratus dua puluh ribu rupiah. Uang pesangon tersebut langsung saya tabung dalam bentuk emas.
Usia saya masih produktif untuk bekerja. Saya masih bisa mengajar meskipun tidak di sekolah formal. Saya mengajar privat di sebuah bimbingan belajar (bimbel) dan memiliki murid privat selain dari bimbel. Alhamdulillah, kimi usia saya 50 tahun, bekerja tidak begitu ngaya. Saya mencari penghasilan untuk mengamalkan ilmu dan mengisi waktu luang. Secara materi hasilnya sangat jauh dari ketika saya mengajar di sekolah. Namun, saya cukup tenang. Sebab, sejak awal saya dan suami memang telah siap menghadapi masa tua dan pensiun.
Sudah sejak lama saya dan suami telah menyiapkan dana dan investasi untuk masa tua. Dana dan investasinya tidak besar, hanya secukupnya saja. Yang penting anak-anak juga sudah memiliki dana untuk usaha. Jadi, dana tersebut bukan semata-mata untuk saya dan suami, melainkan bekal untuk anak-anak.
Kalau sekarang saya mengajar di bimbel dan privat, itu semata-mata untuk kepentingan saya pribadi. Toh saya bukan perempuan yang neko-neko. Tidak suka kemewahan, hidup glamour, dan menghambur-hamburkan uang. Saya lebih suka berinvestasi untuk akhirat. Alhamdulillah, saya tak memiliki utang. Sebab, saya dan suami saat ini tidak punya alasan untung berutang. Bukan berarti tabungan saya jumlahnya besar. Secukupnya saja. Cukup untuk kulakan kambing buat si kecil dan cukup untuk modal usaha beternak ikan untuk si sulung.
Nah, bagi Anda yang sekarang bekerja kantoran, pegawai, atau ASN, tentu saja harus lebih siap menghadapi masa pensiun. Saat pensiun adalah saat menikmati masa tua bersama pasangan. Jangan sampai ada kata belum siap pensiun. Kalau Anda pegawai, pekerja kantoran, atau ASN mau tidak mau harus menerima dengan ikhlas saat pensiun. Bersiaplah mulai sekarang dengan cara lunasi utang-utang, kurangi hidup penuh gaya, dan menabunglah.
Semoga saat pensiun nanti Anda benar-benar siap secara finansial, psikis/mental, dan spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar