Jalan lurus dok. faiqah nur fajri |
Kamis, 12 Mei 2016
Alarm hp milik suami berbunyi. Itu berarti waktu menunjukkan pukul 5 pagi
lebih. Itu artinya saya bangun kesiangan. Itu artinya saya tidak makan sahur. Saya
ragu-ragu, apakah saya bisa melanjutkan puasa untuk hari ini. Tadi malam saya
tidur sudah pukul 01.30 dini hari.
Sekitar pukul 12.00 malam saya memang sudah makan, sekadar satu bungkus
nasi bandeng seharga Rp. 1.500,00 dengan lauk kerupuk. Saya belum minum madu
dan makan kurma.
Saya berharap tidak ada godaan lebih banyak dari hari sebelumnya. Cuaca tidak
begitu panas. Waktu jam terakhir, karyawan TU ada yang mengajak maksi di
ayam-ayam mBak Dwi. Kemecer sekali, tetapi saya bertahan tetap puasa. Saya menolak
dengan alasan berpuasa.
Pulang sekolah, saya membeli sayur terlebih dahulu. Sampai di rumah si Thole
tidur pulas. Sebentar kemudian Dhenok pulang dari sekolah. Dhenok hanya
membersihkan badan dan shalat lalu bersiap untuk mengikuti les tambahan. Thole juga
terbangun, bersiap ikut Ayah tenis lapangan.
Setelah Ayah, Dhenok dan Thole meninggalkan rumah, saya mulai
beraktivitas. Biasanya, pulang sekolah saya membuka laptop lalu menulis. Kali ini
tidak, alasannya laptop saya sedikit ada masalah alias sulaya. Kata teman saya
yang pernah menangani laptop saya, ada yang perlu diganti. Mungkin memang
waktunya ada yang diganti. Maklum, laptop juga sudah lama dan wajar saja, toh sudah
menghasilkan uang banyak. Saya tidak merasa dunia runtuh dengan tak ada laptop.
Ya, masih ada yang lain. Pinjam dulu saja, tak usah buru-buru ganti yang baru.
Hari ini saya tidak menulis di blog. Saya memanfaatkan waktu dengan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan dan menyiapkan buka puasa. Ternyata
waktu begitu cepat berlalu. Tahu-tahu azan maghrib berkumandang. Alhamdulillah,
puasa kali ini diberi kemudahan.
Meskipun tidak makan sahur, saya tetap kuat dan tidak merasa terganggu
dalam melakukan aktivitas. Dengan niat yang kuat saya berhasil melewati ujian dalam
menjalani puasa hari ini. Malam harinya, saya makan nasi sebelum tidur. Saya
berjaga-jaga, agar tetap dalam keadaan kenyang meskipun tidak makan sahur esok
harinya.
Jum’at, 13 Mei
2016
Sebelum fajar saya bangun dan masih bisa menyantap makan sahur, minum teh
panas, makan kurma dan biskuit. Sampai sore ini, tak ada gangguan yang berarti.
Kebahagiaan saya bertambah, dengan bisa menulis di laptop suami. Matur nuwun,
gih Mas. Mugi-mugi amal panjenengan pun tampi. Nanti pinjam laptopnya lagi ya,
hehe.
One day one article, tetapi kali ini mungkin dua artikel.
Karanganyar, 13 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar