Sebenarnya,
sudah lama saya menerapkan menumpuk piring dan mengumpulkan gelas menjadi satu
di satu tempat. Bisa jadi, piring dan gelas saya tumpuk di tengah meja, atau di
pinggir tempat duduk lesehan.
Kebiasaan
ini saya lakukan agar pandangan kita terhadap suatu tempat menjadi nyaman. Selain
itu, kita dengan mudah untuk memindahkan/menyingkirkan piring dan gelas kotor
di tempat semestinya. Bahkan untuk piring, biasanya sisa makanan saya jadikan
satu, sendok dan garpu juga dijadikan satu.
Bila
berada di warung makan, pegawai atau pramusaji akan mudah mengambil dan
pekerjaannya lebih cepat selesai ketika membersihkan meja. Dengan demikian kita
juga akan dilayani secepatnya.
Ketika
saya di sekolah, di ruang guru biasanya guru-guru memesan makan pagi atau makan
siang di kantin. Setelah selesai makan, saya akan mengumpulkan sisa makan dan
menumpuk piring lalu saya letakkan di tempat yang mudah terjangkau. Dengan demikian,
pengelola kantin tidak repot mengambil piring dan gelas.
Ketika
mau makan di kantin, setelah anak-anak jajan waktu istirahat, dengan refleks
saya akan mengumpulkan kertas bungkus nasi, sendok dan gelas lalu saya taruh di
dalam ember yang telah disediakan.
Pengelola
kantin hafal, lalu akan mengucapkan terima kasih. Berikutnya, ketika Bapak/Ibu
guru yang lain akan makan di kantin, tempat sudah bersih dan terasa nyaman.
Suatu
ketika ada seorang teman yang bilang,”Kok repot-repot ta bu. Biar mbak Kantin
saja yang membersihkan.”
Bagi
saya, saya suka dan dengan senang hati ikhlas membersihkan meja yang akan saya
pergunakan untuk makan. Kalau ada orang yang mengatakan membersihkan meja,
piring dan gelas adalah tugas mbak Kantin, ya silakan.
Saya
pernah dengan sengaja pada saat istirahat, makan di kantin sekolah. Ketika saya melihat
ada beberapa siswa yang telah selesai makan akan meninggalkan meja, saya
mengingatkan dengan halus.
“Mas,
sendoknya dikumpulkan di atas piring kotor ini. Kertasnya dijadikan satu lalu
buanglah di tempat sampah yang telah disediakan. Hanya butuh satu menit, setiap
anak membersihkan mejanya. Masih ada yang keberatan untuk melakukan tumpuk ditengah meja?
Cobalah,
biasakanlah, nanti hasilnya kita sendiri yang akan menikmati.
Bila
suatu saat kita masuk warung makan, piring gelas tidak beraturan berada di atas
meja dan meja ada sedikit tumpahan air, bagaimana perasaan kita? Anggap saja di
rumah sendiri, bersihkan tempat yang awalnya sudah bersih.
Jangan
lupa, pasangan dan anak-anak juga diberi tahu dan membiasakan diri untuk
membersihkan tempat makan dengan cara tumpuk di tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar