Beberapa
tahun yang lalu, pemilik sawah sebelah rumah saya, sebut saja Pak Fulan,
pingsan di sawah selama lebih dari 10 jam. Pak Fulan biasa menengok sawah pada
pagi hari dan pulang ke rumah pada sore hari. Sepeda yang dipakai biasanya
hanya ditaruh di dekat rumah tetangga.
Sore
itu, sepeda Pak Fulan tetap berada di dekat rumah tetangga. Pemilik rumah
kebetulan sibuk, jadi tidak begitu memperhatikan keadaan sekeliling. Barulah pada
keesokan harinya, Pak Fulan berjalan dari sawah menuju rumah tetangga. Dia minta
tolong tetangga untuk diantar pulang.
Pak Fulan
diantar tetangga pulang ke rumah, sementara sepedanya tetap ditinggal di rumah
tetangga. Setelah diantar ke rumah, Pak Fulan oleh keluarganya dibawa ke rumah
sakit. Oleh karena kelelahan, Pak Fulan pingsan. Beruntung, saat itu tidak
hujan dan tidak ada binatang berbahaya yang mengganggu keselamatannya.
Hari
Ahad kemarin, saya diberi tahu suami bahwa Pak Suki yang tinggal di kampung
sebelah ditemukan tetangga pingsan di sawah. Pak Suki segera dibawa ke rumah
sakit. hampir sama dengan Pak Fulan, Pak Suki juga pingsan karena kelelahan.
Pak Fulan
dan pak Suki adalah petani yang menggarap sawah di dekat rumah saya. Biasanya
pada musim tanam seperti ini, para petani sudah mulai sibuk di sawah. Karena suatu
hal, mereka akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Kadang-kadang mereka
tidak mengingat usia yang tak lagi muda, bekerja dengan tenaga dikuras. Kalau sudah
begitu, tenaganya habis dan sumber tenaga sangat kurang (lupa makan).
Sebaiknya
bekerja dengan mengukur kemampuannya. Jangan sampai bekerja keras tapi
mengabaikan kesehatan. Tenaga terkuras habis, kurang istirahat, kurang makan
makanan bergizi dan banyak pikiran, bisa jadi penyebab serangan jantung
mendadak. Apalagi bagi mereka yang bekerja di lapangan yang cukup terik atau
sering kena hujan. Sebaiknya ukur kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar