Minggu, 22 Juni 2025

Bacalah Alqur'an Sampai Tua


Tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca Alqur'an. Belajar membaca Alqur'an dengan metode Iqra' atau Ummi. Anda bisa memilih. Kalau ada pembimbingnya, Anda juga bisa tinggal mengikuti saja.


Katanya belajar membaca Alqur'an kalau sudah berumur lebih lambat daripada anak-anak. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Semua tergantung dari niat, waktu yang tersedia, dan istiqamah.


Umumnya bila belajar di sekolah umum dan belajar ngaji di mushala atau masjid sekadarnya, hafalan surat pendek tidak terlalu banyak. Juz 30 tidak  hafal keseluruhannya. Alasannya, tidak banyak waktu luang untuk menghafal, saat murajaah tidak ada teman, dan lain-lain.


Baru merasa minim bacaan saat sudah tua atau lansia. Bagi yang waktunya mulai luang, Anda bisa menambah hafalan surat di Juz 30 sedikit demi sedikit. Caranya dengan ikut salat berjemaah di masjid. Dengan mendengarkan imam membaca surat yang belum Anda hafal secara berulang-ulang, dengan sendirinya Anda ikut menghafalkan. Tentu saja dengan diikuti membaca berulang-ulang surat yang akan Anda hafal di luar salat.


Anda bisa meluangkan waktu khusus, misalnya setelah salat malam atau setelah Subuh. Dua waktu ini adalah saat sepi dan Anda juga dalam keadaan fresh. Langkah ini bisa diikuti dengan mendengarkan muratal.


Menghafal surat di juz 30 tidaklah mudah tapi tetap bisa diusahakan. Seandainya kemampuan terbatas, setidaknya Allah memberikan pahala pada setiap huruf yang Anda baca.


Bacalah Alqur'an sampai tua, bukan setelah tua baru membaca Alqur'an. Semoga Allah memudahkan kita istiqamah membaca Alqur'an.


00000

Kamis, 19 Juni 2025

JANGAN MENUMPUK HARTA

 



noerimakaltsum.com. Harta benda yang kita miliki sebenarnya hanyalah titipan. Titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh pemilik sesungguhnya. Kita boleh bekerja keras untuk mengumpulkan harta (uang, emas, ternak, dan lain-lain). Namun, ingatlah jangan menyimpan harta hanya ditumpuk-tumpuk dan terlalu sayang untuk menggunakannya. Nikmatilah apa yang kita miliki. Gunakan untuk memenuhi kebutuhan, makan, sandang, papan, bersedekah, mengeluarkan infaq, zakat, untuk umrah (umroh) dan haji ke tanah suci.

 

Apa yang kita miliki ada batas waktu penggunaannya. Rugi bila punya banyak harta benda hanya sekadar dihitung-hitung tidak digunakan untuk kepentingan-kepentingan di atas. Sebab, bila kita mati, harta benda yang tidak kita gunakan karena merasa sayang bakalan menjadi warisan yang dinikmati ahli waris. Seandainya kita sakit, harta benda hanya habis untuk berobat. Malah bisa jadi harta kita habis karena dinikmati maling atau kena musibah kebakaran.

 

Saya mengajak saudara-saudara terutama yang seiman. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan nikmatilah penghasilan kita. Secukupnya gunakan untuk kebutuhan, jangan pelit-pelit. Selagi makanan tidak ada yang harus dihindari, maka nikmatilah. Jangan sampai tiap hari di rumah menu makanan lauknya hanya tahu dan tempe goreng, apalagi mampu. Sesekali tongseng kepala kambing atau tengleng, sop sapi, rica-rica mentok, ayam kampung goreng, sop ayam kampung dan lain-lain. Biar ada variasi.

 

Kalau uang kita cukup untuk biaya naik haji ya daftar haji. Kalau cukup hanya untuk umrah, ya berangkat umrah. Jangan merasa sayang, eman-eman. Sebab, kelak kita ditanya kenapa sudah mampu kok nggak menunaikan ibadah haji atau umrah. Ingat, haji atau umrah wajib bagi umat Islam, kecuali tidak mampu secara materi, kesehatan, dan keamanan. Keluarkan sedekah, infaq, dan membantu orang lain sebanyak-banyaknya, bukan hanya 2,5%. Percayalah, Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik. Namun, ingat ya: kalau Allah belum mengganti, jangan kapok bersedekah, jangan menggerutu. Keluarkan semua yang kita miliki dengan ikhlas.

 

Buatlah agenda berwisata bersama keluarga. Tidak harus keluar ke tempat yang jauh-jauh. Bisa saja wisata kita ke rumah saudara terdekat. Bawa bekal sendiri lalu dimakan bareng-bareng. Inilah silaturahmi tapi tidak terlalu merepotkan konsumsi tuan rumah. Hehehe.

 

Usahakan punya kebun sedikit untuk ditanami sayuran. Punya hewan ternak minimal ayam. Dari kebun dan ternak, kita juga bisa bersedekah lo. Nggak ada lahan kosong, bisa menanam sayuran dengan galon bekas.

 

Intinya : bekerja dapat penghasilan, lalu nikmati. Jangan sekadar menumpuk harta, tapi nikmatilah juga hasilnya.

 

00000 

Kamis, 12 Juni 2025

Haji, Umrah, dan Kurban Hukumnya Wajib


Rukun Islam kelima adalah haji (menunaikan ibadah haji dan umrah). Jadi, haji hukumnya wajib bagi setiap muslim. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk niat berhaji. Miskin atau kaya sama, niat untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. 


Beberapa hari yang lalu saya mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia. Peserta pengajian adalah muslim yang sudah menunaikan rukun Islam kelima. Ada hal yang membakar semangat kaum muslim dari penceramah, yakni "memaksa" kami untuk tidak meringankan hukum ketetapan Allah dalam berhaji, umrah dan berkurban.


Betul bila kewajiban haji hanya bagi mereka yang mampu melakukan perjalanan. Mampu secara materi, fisik, mental, dan aman. Namun, jangan sampai kita berdalih tidak mampu untuk haji sehingga gugur kewajiban. Mengapa? Sebagian orang bilang tidak mampu untuk haji padahal rumah dan isinya mewah, punya kendaraan, tanah, perhiasan, dan lain-lain. Bila sebagian harta yang dimiliki dijual bisa untuk mendaftar haji. Kalau untuk haji tidak mampu, coba niatkan untuk umrah. Sebetulnya banyak yang mampu untuk daftar haji dan umrah, tapi mereka merasa sayang uangnya untuk keperluan itu.


Sebenarnya kebutuhan primer sudah tercukupi, hanya saja karena gengsi atau alasan lainnya meskipun mampu untuk mendaftar haji tetap ngotot bilang nggak mampu. 


Kalau ada niat, segera wujudkan dengan menabung. Buka tabungan haji, tiap bulan rutin diisi agar saldonya bertambah banyak. Kalau konsisten Insya Allah naik haji bukan hanya khayalan tapi bisa terwujud. Demikian pula dengan umrah.


Saya salut pada teman sekamar kakak saya di Mekah dan Madinah. Beliau cukup sepuh. Beliau seorang perempuan yang pekerjaannya bersih-bersih makam dan serabutan.  Mau daftar haji harus menyisihkan rupiah demi rupiah.  Cerita dari jemaah haji lainnya, ada yang tukang ngumpulin barang bekas, jual bunga tabur, pedagang kecil-kecilan, dan lain-lain. Tidak salah kalau Allah memampukan hamba-Nya yang diundang. 


Haji dan umrah wajib sekali seumur hidup. Orang Jawa bilang cukup sepisan wae mara neng tanah suci. Namun, setelah sampai sana pasti berubah pikiran. Biasanya berubah pikiran dari sekali seumur hidup menjadi inhin balik lagi saat melakukan thawaf wada'. Adakah yang tidak menangis saat thawaf wada'. Sungguh, hati saya seperti teriris ketika berjalan mundur, menangis sampai suami merangkul saya. Ya Allah saya akan balik ke sini lagi untuk umrah.


Ya! Kalau sudah ke tanah suci, ingin balik lagi. Teman-teman saya cukup banyak yang tidak hanya sekali ke tanah suci. Sebab, mereka  punya niat dan berdoa bisa kembali ke tanah suci diikuti dengan mengumpulkan bekal berupa materi. Allah Mahakaya. Dia akan melipatgandakan apa yang telah dikeluarkan hambanya di jalan-Nya.


Saya dan suami juga ingin balik ke tanah suci untuk umrah. Sementara ini baru mengumpulkan uang untuk daftar haji anak-anak. Alhamdulillah, anak pertama sudah mendapat nomor porsi. Anak kedua masih menabung, semoga tahun ini bisa mendapat nomor porsi.


Prinsip orang berbeda-beda. Bagi saya dan suami, ketika kami mampu membiayai, anak-anak menjadi tanggungan kami untuk mendapat nomor porsi. Saya tanamkan pada anak-anak. Haji itu wajib. Tidak ada alasan meringankan hukum. Anak-anak juga paham.


Kewajiban yang ketiga adalah kurban. Sebagian ulama berpendapat bahwa berkurban itu hukumnya wajib. Ulama lainnya berpendapat sunah muakad (yang diutamakan). Nah, ustadz yang memberikan ceramah di IPHI ini membakar semangat jemaah pengajian. Beliau mengambil pendapat wajib berkurban bagi jemaah pengajian yang sudah berhaji ini. Sebab, beliau memastikan jemaah pengajian mampu.


Jemaah pengajian diingatkan dengan Surat Al Kautsar dan Surat Al Ma'un. Dalam Surat Al Kautsar terdapat perintah berkurban. Surat Al Ma'un terdapat peringatan bagi orang munafik yang lalai akan shalatnya dan orang bakhil.


Ternyata memang benar. Sebagian muslim ini menjadi orang munafik. Termasuk sebetulnya mampu tapi tidak mau berkurban dengan alasan yang dicari-cari.


Seorang kenalan dan suami adalah pensiunan. Rumah mewah, kendaraan bagus, dan renovasi rumah dilakukan secara berkala. Suatu hari kenalan saya bilang kalau tahun ini tidak berkurban dengan alasan tertentu. Bagi saya ibadah kurban itu soal iman dan takwa, soal antara pribadi seseorang dengan penciptanya. Saya juga cukup mendengar, tidak berpanjang lebar. Kalau tak sejalan takutnya malah ada gesekan.


Halo ibu, sampeyan berdua ada penghasilan tiap bulan. Dan pada bulan itu ada gaji ketiga belas yang akan cair. Ah sudahlah. Mungkin dia "menganut" paham kurban hukumnya sunah.


Kurban adalah ibadah tahunan yang bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. Beruntung kenalan saya tidak bertemu dengan ustadz yang keras. Kalau bertemu pasti diceramahi, "sampeyan ki kaya. Tidak mau kurban berarti pelit, medit, cethil, methithil. Cara bersyukurnya orang kaya termasuk dengan berkurban."


Saya dan suami menyisihkan uang tiap bulan agar tahun berikutnya bisa berkurban. "Mewajibkan" berkurban ternyata Allah memampukan. Kalau sudah mau berkurban, dijamin akan tuman alias kecanduan.


00000



Selasa, 03 Juni 2025

Puasa Arafah dan Hikmahnya

 


Puasa Arafah dan Hikmahnya

noerimakaltsum.com Labbaika allahumma labbaik, kalimat talbiyah mulai diserukan oleh jemaah haji yang berada di tanah suci. Dari hotel pada tanggal 7 Dzulhijah malam jemaah haji sudah niat berihram untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka menuju Mina untuk bermalam dan keesokan harinya melaksanakan tarwiyah. Dari hotel jemaah haji sudah membaca kalimat talbiyah. Kalimat talbiyah dibaca sebanyak-banyaknya.

 

Tanggal 8 Dzulhijah jemaah haji melaksanakan tarwiyah dengan memperbanyak dzikir, berdoa, bertalbiyah, membaca Al Qur’an, dan lain-lain. Tanggal 9 Dzulhijah jemaah haji menuju padang Arafah untuk wukuf. Haji adalah Arafah, artinya orang yang melaksanakan ibadah haji harus wukuf di Arafah. Tidak dikatakan berhaji bila tidak wukuf di Arafah.

 

Bagi umat Islam yang tidak wukuf di Arafah (tidak beribadah haji) disunahkan berpuasa Arafah. Jadi, puasa Arafah dilaksanaan pada tanggal 9 Dzulhijah. Namun, umat Islam boleh menjalankan puasa sunah dari tanggal 1-9 Dzulhijah.

 

Mengenai keutamaan puasa Arafah, dari Abu Qatadah Rasulullah bersabda, “ Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim)

 

Tahun 2022 saya mengikuti latihan manasik haji di KBIH. Para pembimbing mengingatkan sekaligus memberi motivasi.

“Hari ini kita berpuasa di tanah air. Tahun depan giliran kita yang wukuf di Arafah.”

Alhamdulillah, tahun 2023 saya dan suami wukuf di Arafah. Pada siang hari waktu Dhuhur, udara panas, sinar matahari terik dan ada badai di sekitar tenda.

 

Allah Mahaadil. Umat Islam yang beribadah haji pahalanya haji mabrur. Umat Islam yang berpuasa Arafah pahala dan hikmahnya sangat besar. Jadi, yuk berpuasa sunah Arafah,

 

00000