Jumat, 03 Desember 2021

SEBELUM LAYANGAN PUTUS



Konon kabarnya komunikasi di dalam rumah tangga yang kurang baik menjadikan laki-laki (suami) berpaling ke perempuan lain. Sebenarnya bukan begitu, ya. Kadang-kadang di rumah, komunikasi  antara suami-istri terjalin demikian baiknya, harmonis pula. Namun, tetap saja ada laki-laki yang melirik perempuan lain.  

Sebenarnya tergantung dari respon lawannya juga. Bila sang perempuan tidak merespon, maka selesai sudah. Bila sang perempuan merespon apalagi meresponnya dengan baik maka yang awalnya hanya iseng-iseng berhadiah akan menjadi keterusan, kebablasan dan sukar dikendalikan.

Bagaimana sikap istri, pasangan halal ketika tahu suaminya mulai intens berhubungan dengan perempuan lain? Mengingatkan pada suami untuk menghentikan tindakannya. Dengan tegas mengingatkan. Ingatkan komitmen mereka dalam berumah tangga. Harus ada kejujuran dan tidak boleh ada kebohongan. Segera perbaiki komunikasi, perbaiki banyak hal.

Bila suatu saat suami berbohong dan selalu menutupi kesalahannya, perbuatannya  mendekatkan pada maksiat, maka Allah akan dengan mudah menunjukkannya kepada istri. Bila suami mulai sering berbohong dan banyak alasan, biasanya insting istri kuat. Tiba-tiba saja istri menemukan sesuatu yang tidak seharusnya. Misalnya ketika membuka hape suami, melihat chat suami dengan perempuan lain yang isinya sesuatu yang tidak pantas. (Suami dan istri saling tidak merahasiakan hape. Bebas membuka hape pasangan).

Istri punya hak untuk mengingatkan suami bila berbuat salah. Istri berhak mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Istri berhak bahagia dan tidak menderita. 

Sebab itulah, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi, suami sebaiknya tahu diri. Stop berhubungan dengan perempuan lain meski hanya bercanda atau guyon. Berhubungan, berbagi kabar, dan berkomunikasi dengan perempuan lain dalam batasan tertentu, wajar, dan memang ada keperluan, bukan berkomunikasi karena sekadar mengisi waktu luang. 

Suami yang baik akan menghargai perjuangan istrinya yang telah menegakkan, mengelola rumah tangga, mendidik anak-anaknya dan menjadikan rumah sebagai surga. Jangan biarkan layangan putus. Jadi, sebelum layangan putus, perlakukan istrimu dengan makruf. (SELESAI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar