Kamis, 30 Juni 2022

TEMBUS POJOK TERJADI SUNGGUH-SUNGGUH


www.noerimakaltsum.com tulisan pendek ini ada di pojok Terjadi Sungguh-sungguh Koran Merapi, Selasa 28 Juni 2022. 

Alhamdulillah, pada tanggal yang sama tulisan saya juga dimuat di Koran Solopos di Ah Tenane. Saya bersyukur karena usaha saya tidak sia-sia.

Bagi teman-teman yang ingin mengirim Terjadi Sungguh-Sungguh, nih alamat emailnya: koranmerapi@gmail.com

Selasa, 28 Juni 2022

Cara Membuat Mukena Atas Berlengan



www.noerimakaltsum.com Salat adalah kewajiban seorang muslim. Hukum menunaikan ibadah salat adalah wajib 'ain bagi yang sudah balig dan memenuhi syarat. Aurat seorang muslimah saat melaksanakan salat adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Biasanya seorang muslimah pada saat di rumah bila akan melaksanakan salat memakai mukena. Mukena ada 2 macam, yakni mukena terusan dan mukena potongan atas bawah.  

Kalau di rumah saya lebih suka memakai mukena terusan. Mukena terusan ada bagian lengan tangannya. Hanya saja kalau pakai mukena terusan kadang-kadang bila bagian bawah belakang terinjak kaki membuat tidak nyaman kepala.

Saya ingin memakai mukena potong tapi berlengan. Oleh karena kalau harus beli mukena potong berlengan harganya mahal, ya harus kreatif. Caranya mukena potong bagian atas dibuat berlengan. Setelah utak-atik ternyata bisa juga mengubah mukena atasan jadi berlengan.

Langkah-langkah membuat mukena atas berlengan adalah sebagai berikut:
1. Siapkan mukena atas lalu balik, bagian luar berada di dalam dan sebaliknya.
2. Bentangkan mukena, bagian lubang untuk muka (wajah) berada di tengah.
3. Atur sisi kiri dan kanan simetris berdasar jahitan bagian bawah lubang muka.
4. Beri garis pola untuk membuat lengan dan bagian samping badan.
5. Jahit pada lengan dan bagian samping badan lalu gunting agar  bagian badan dan lengan bisa terbentuk.
6. Balik kembali mukena atas berlengan yang telah jadi. 




Mudah, bukan?

Senin, 27 Juni 2022

Apa Yang Membuatmu Merasa Bahagia?




www.noerimakaltsum.com Setiap orang berhak bahagia. Setiap orang memiliki versi bahagia sendiri-sendiri. Ketika seseorang bahagia karena bisa makan sayur brambang salam lauk tempe garit, kamu tidak boleh bilang oalah wong kok ndesa men. Mung mangan tempe garit we seneng. 


Dulu saat saya kuliah, bahagia versi saya adalah dari rumah pamit pada bapak dan ibu lalu berangkat naik sepeda ontel sampai kampus. Pulang dari kampus lewat malioboro dan selamat sampai rumah itu sudah bahagia.


Setelah menikah, ke mana-mana boncengan sama suami naik alfa, itu sudah bahagia. Bahagia saya memang sederhana. Mudik dari Karanganyar sampai Yogya atau dari Yogya ke Karanganyar, di sepanjang jalan kehujanan pun bahagia. 


Sekarang, mudik naik KRL lanjut naik bus, itu juga bahagia. Jadi, bahagia versi saya hanya sederhana saja tapi formatnya berbeda, berubah sesuai kondisi. 


Makan bareng berempat, kami bahagia.

Mudik boncengan, saya dan F1, ayah dan F2, kami bahagia.

Pergi berempat ke angkringan, juga bahagia. 

Di rumah berkumpul saya, suami, dan anak-anak, sembelih ayam lalu memasak, dimakan dengan kembulan, itu pun membuat bahagia.


Mungkin kamu punya versi tersendiri dengan format berbeda dari waktu ke waktu. 


Sebenarnya bahagia itu kuncinya adalah banyak bersyukur dan sabar.


Istri teman saya, sebut saja Fulanah, diberi ujian sakit kanker. Setahun yang lalu teman saya meninggal dunia. Sekarang Fulanah sedang berjuang melawan kanker.


Saat bertemu saya, Fulanah mengungkapkan dulu ketika formasi masih lengkap, bahagianya mereka bisa melakukan berbagai macam aktivitas berempat. Berkumpul di rumah sambil melakukan kegiatan, sekadar ngobrol, atau makan bareng, mereka cukup bahagia. Melakukan perjalanan wisata berempat dan tak lupa bersilaturahmi, itu membuat hati bahagia dan kaya raya. Kuncinya bersyukur.


Sekarang setelah teman saya meninggal, Fulanah dan kedua anaknya membuat format baru. Bahagia mereka dengan format baru. Bukan berarti kehilangan satu anggota keluarga kemudian kebahagiaannya hilang sama sekali. Bahagia mereka ketika mereka lengkap bertiga yaitu Fulanah dan kedua anaknya. Mereka tetap bisa bahagia dan bersyukur. Tentu saja mereka tak bisa berandai-andai. Andai masih bisa berempat. Atau merasa sayang karena salah satu telah tiada.




#catatanimapenulis

Kamis, 23 Juni 2022

Buku Anak Islam Suka Membaca


 

Belajar membaca dengan buku Anak Islam Suka Membaca. Setelah membuka-buka isinya ternyata metode dalam buku ini hampir sama dengan metode Iqra untuk belajar membaca Alquran. 

Kebetulan yang saya miliki jilid 1 - 5. Buku 5 jilid ini cukup untuk belajar membaca bagi anak-anak.

Minggu, 19 Juni 2022

Menabung Emas di Pegadaian Untuk Biaya Pendidikan

 

Masih soal menabung emas. Menabunglah di rumah secara rutin dengan jumlah yang sama tiap bulannya. Kalau Anda takut nanti uangnya tidak terkumpul, sebaiknya langsung dibelikan emas (menabung emas di pegadaian)

Nah, menabung emas di pegadaian cukup mudah. Tabungan bisa digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak. 

Tentu saja menabung mulai sekarang dan jangan menunda lagi. Berapa pun yang kita simpan kelak akan bermanfaat. 

Sabtu, 18 Juni 2022

ANAK BELUM LANCAR MEMBACA DAN MENULIS

 



Hari ini (Jumat, 17 Juni 2022) saya memberi les baca tulis anak kelas 2 naik kelas 3 SD. Sebut saja Fulan. Fulan belum lancar membaca dan menulis. 2 tahun tidak pembelajaran tatap muka, jelas sangat berpengaruh pada anak SD kelas 1. Kebetulan ibu dan bapaknya Fulan juga tidak bisa mendampingi belajar membaca dan menulis.  

Sebelumnya Fulan pernah les privat membaca pada tentor tapi hanya 3 kali saja. Setelah itu berhenti. Sebetulnya sudah lama pertama kali saya bertemu Ibunya Fulan. Awalnya saya menjadi tentor privat kimia di rumah murid.   Beberapa kali ibunya Fulan (ART) membuatkan teh panas saat saya memberi les privat kimia.

Ketika bertemu ibunya Fulan, beliau bilang pada saya.

"Ibu, sebenarnya saya mau minta tolong sejak lama. Tapi baru hari ini minta bantuan pada mbak Audi untuk bilang njenengan.

Tadi Bu Guru bilang supaya Fulan dileskan soalnya belum bisa baca tulis. Katanya kelas 3 pelajarannya tambah sulit."

"Ya, Bu. Bismillah, semoga nanti lancar membaca dan dapat menulis dengan baik."

Tidak ada kata terlambat. Semoga berhasil, ya, cah bagus. 

Saya bersyukur, F2 anak saya meskipun saya anggap anaknya sulit tapi waktunya sekolah bisa membaca, menulis, dan mengikuti pelajaran dengan baik. Ketika pembelajaran daring, saya sempat dibuat emosi oleh F2. Sebab F2 malas malasan mengerjakan tugas daring. Setelah pembelajaran tatap muka, F2 semangat. 

Bagaimanapun saya pernah memiliki kekhawatiran ketika pembelajaran daring. Saya bisa mengajar privat dengan baik, sementara anak sendiri sulit untuk diarahkan. Alhamdulillah, sekarang semua baik-baik saja.  

#eksaktalesprivat #catatanimapenulis

Senin, 13 Juni 2022

Menabung Emas Sebagai Dana Pensiun


Tidak semua orang menjadi pegawai dan kelak menerima uang pensiun tiap bulan. Tidak semua orang bisa mengharapkan dana pensiun karena memang bukan pensiunan atau pasangan memiliki uang pensiun tiap bulan. 

Namun, setiap orang bisa menyiapkan dana pensiun sendiri dengan cara menabung tiap bulan dengan sejumlah uang. Besarnya tabungan bisa saja tetap (atau makin banyak) yang penting konsisten tiap bulan. Bila sudah terkumpul nanti dibelikan emas. Jadi mempersiapkan dana pensiun dengan cara menabung emas.

Sebagai contoh, harga 1 gram emas 24 karat  sebesar 1 juta rupiah (bisa lebih bisa kurang). Untuk bisa menabung emas 1 gram, kalau mampu tiap bulan menyediakan uang 1 juta rupiah. Kalau tidak, menabung 500 ribu per bulan. Bisa juga tiap bulan menabung 200 ribu rupiah. Setelah uang terkumpul selama 5 bulan  lalu dibelikan emas 1 gram. 

Sebagai saran saja, tabungan emas sebagai dana pensiun ini tidak boleh dijual bila belum jatuh tempo. Kalau ada keperluan mendesak, biasanya ingin jual harta yang dimiliki. Boleh juga dijual, asal segera dikembalikan. Ibaratnya pinjam emas milik kita sendiri. Jangan mentang-mentang tabungannya sendiri lantas tidak mengembalikan 

Saya termasuk bekerja secara freelance dan sedang mulai menabung emas. Harapannya, kelak bisa saya manfaatkan setelah masuk usia pensiun. Kalau ternyata pada masa usia pensiun keadaan ekonomi saya cukup, ya tabungan emas ditambah terus dan disimpan. Bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain. 

Masihkah ragu untuk memulai menabung emas? Silakan  cari info tentang manfaat menabung emas. 

00000

Beli Emas Empat Juta Rupiah Saat Kelas 5 SD


www.noerimakaltsum.com Setelah mendapatkan bagi hasil penjualan kambing dan modal awal (bulan Februari-Maret) sebagian dari uang tersebut dikumpulkan lalu minta pada saya agar dibelikan emas (dalam bentuk tabungan emas di pegadaian) memakai rekening saya.
Anak-anak sudah tahu kelebihan menabung emas, jadi daripada disimpan uang lebih baik dibelikan emas. Empat juta rupiah uang Faiz (12 tahun) saya tabung dalam bentuk tabungan emas. Alhamdulillah, dari 4 juta rupiah ini mendapatkan emas 4,39 gram emas 24 karat.
Dulu umur 10 tahun telah menjadi jutawan, sekarang  umur 12 tahun telah memiliki investasi berupa ternak kambing dan emas. Satu lagi, insya Allah iduladha tahun ini Faiz akan berkurban sendiri dari ternaknya untuk keluarga kami. Semoga lebih saleh lagi ya, Iz. 

Jumat, 03 Juni 2022

ADRIANUS DARMAWAN IDOLA SAAT SD

 

Dok. Adrianus Darmawan

Beberapa waktu yang lalu adik saya bilang sedang mencari informasi tentang temannya waktu masih SD, namanya Ariswari. Saya, kakak, dan adik-adik menuntut ilmu di SD Keputran VIII Yogyakarta. Sudah menjadi tradisi di lingkungan kami dahulu, dalam satu keluarga kakak beradik menuntut ilmu di sekolah yang sama atau beda sekolah tapi masih satu kompleks. Ariswari adalah adik perempuan dari Mas Darmawan. Mas Darmawan adalah teman kakak satu satu tingkat di atas saya. 


Saya tanya kakak saya, tapi dia tidak punya kontaknya Mas Darmawan. Tidak ada kesulitan yang berarti, melalui getok tular akhirnya saya mendapat nomor kontak Mas Darmawan. Akhirnya saya menghubungi beliau. Menurut informasi Mas Darmawan bahwa Ariswari adiknya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit. Mas Darmawan memberi tahu Ariswari dimakamkan di Sasana Laya Dukuh, Gedongkiwo, Mantrijeron. Itu artinya makamnya dekat dengan rumah orang tua saya. Sayangnya Mas Darmawan belum memberi tahu posisi makamnya. Rencananya adik saya akan ziarah kalau ada waktu.


Begitu diberi tahu nama panjang Mas Darmawan oleh kakak, seperti biasa jiwa kepo saya meronta. Saya browsing di internet. Media sosialnya saya intip. Foto-foto yang ada menunjukkan bahwa wajah Mas Darmawan masih seperti dulu. Ada prubahan yang mencolok yaitu rambutnya yang memutih (sama dong dengan suami saya, rambut sudah memutih lebih dari 80%).


Ngomong-omong, ngapain sih saya kepo banget sama teman kakak saya? Begini ya, teman! Saat saya masih kelas 4 SD, kakak saya Nur Tsalichah dan Mas Adrianus Darmawan kelas 5 SD. Kelas kami letaknya berdampingan. Mas Darmawan ini selalu ranking 1, nggak tertandingi. Kakak saya juga pandai, tapi masih di bawahnya Mas Darmawan. Saya masih ingat, saat mereka ulangan harian, Bu Mursiwi guru kelasnya memberi nilai di buku ulangan dengan bulpen merah. Murid-murid yang nilainya baik selalu menempelkan angka merah pada tangannya dan mereka saling pamer dengan girang. Lalu apakah Mas Darmawan juga melakukan hal yang sama? Tidak. Orangnya kalem, rendah hati, nggak sombong, murah senyum, pinter, dan idola betulan. Mungkin baginya menyikapi nilai baik nggak perlu berlebihan sedemikian. Nah, pandainya Mas Darmawan ini tentu saja karena tekun belajar.


Keluarganya sederhana dan Mas Darmawan sendiri orangnya tidak neko-neko. Waktu SMP dan SMA juga masuk di sekolah favorit. Komplet tenan! Pandainya nggak hanya saat SD. 


Saya sedikit belajar dari idola waktu SD tersebut. Tekun, percaya diri, ramah, nggak sombong, dan bisa jadi panutan. 


Suatu saat saya bertemu Mas Darmawan di sekitar kampung Prawirotaman. Sayang nggak sempat ngobrol, karena saya naik sepeda ontel untuk suatu kepentingan.


Setelah sekian puluh tahun, akhirnya saya tahu sedikit tentang beliau dari dunia maya. Bocorannya: Adrianus Darmawan – OHS DEPT HEAD – PT Borneo Indobara


Ternyata Mas Darmawan ini lulusan Teknik Geologi UGM. Saya jadi ingat teman SMA sejak kelas 1-3, Mas Luhur Prasetyo. Setelah cek dan ricek, mereka memang adik-kakak tingkat dan pernah saling mengenal. Mungkin secara kebetulan, keduanya saat remaja wajahnya tidak jauh beda. Kalau sekarang yang tidak berbeda dari keduanya adalah sama-sama meninggalkan dunia hitam alias rambutnya beruban lebih dari 80%.


Saya berharap suatu saat bisa bertemu langsung dengan idola saya, entah itu di sekolah SD atau reuni akbar. 


00000