Ramadan
2019 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila tahun sebelumnya aku
disibukkan mengajar di sekolah, membimbing dua anak beribadah puasa di rumah,
tapi tahun ini tidak lagi. Sudah hampir satu tahun aku tidak lagi mengajar di
sekolah. Tiga bulan terakhir aku hanya beberapa hari mengajar privat di
bimbingan belajar. Waktu luangku banyak. Aku bisa memperbanyak melakukan ibadah
dan kegiatan positif lainnya baik di rumah maupun di luar. Kebetulan anak
pertamaku kuliah di luar kota sehingga sekarang aku hanya fokus membersamai si
kecil dalam beraktivitas termasuk latihan berpuasa.
Selama
bergabung mengajar di bimbingan belajar, banyak hikmah yang aku dapatkan. Di bimbingan
belajar ini tiap hari Jumat sebagian tentor mengikuti kegiatan Liqo dan tahsin.
Sebagian lagi mengikuti Liqo dan tahsin pada hari yang lain. Liqo merupakan
kegiatan berupa tilawah quran, tausyiah, penyampaian berita terkini dan sharing
ilmu agama. Kegiatan tahsin di sini merupakan kegiatan belajar membaca quran
dengan metode Ummi.
Beberapa
minggu sebelum Ramadan, kami para tentor selalu diingatkan oleh guru yang
mengisi kegiatan Liqo untuk melunasi utang puasa di bulan Ramadan tahun lalu.
Selain itu, kami juga diberi motivasi agar Ramadan tahun 2019 lebih baik dari
Ramadan sebelumnya dengan cara memperbanyak sedekah, membaca quran, maupun
melakukan ibadah lainnya.
Bagiku
waktu luang yang lebih banyak ini bisa untuk mempertebal iman. Banyak hal yang
bisa aku lakukan di rumah dan bernilai pahala saat bulan Ramadan. Selama bulan
Ramadan 2019 ini, aku berharap bisa lebih baik. Ada beberapa hal yang
kuharapkan Ramadan 2019 ini, di antaranya adalah:
1. Allah
memberikan kesehatan bagi keluarga
Ramadan
2019 ini pada siang hari terasa terik dan sore berpotensi hujan. Hari pertama
setelah berbuka puasa, hujan cukup deras mengguyur di sekitar kampungku. Cuaca
yang tak menentu ini bisa menurunkan stamina selama berpuasa, maka aku mohon
pada Allah untuk memberikan kesehatan bagi keluargaku selama menjalankan ibadah
puasa. Sore tadi putriku yang tinggal di luar kota mengabarkan kalau baru
mengalami batuk dan pilek. Semoga tetap lancar puasanya.
2. Allah
menitipkan rezeki yang lebih berkah
Semoga
Allah menitipkan rezeki yang cukup dan lebih berkah selama Ramadan 2019 ini.
Rezeki yang bisa kami keluarkan kembali sesuai dengan yang kami alokasikan. Aku
juga tidak akan menahan-nahan rezeki yang memang merupakan hak orang lain.
3. Mudah
melakukan ibadah puasa
Harapanku,
aku sekeluarga bisa melakukan ibadah
puasa dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti, bisa makan sahur, siang
hari bisa berhasil melawan godaan, seperti mengendalikan hawa nafsu, marah,
emosi dan hal tak penting lainnya. Malam hari bisa berbuka meski dengan menu
ala kadarnya dan tidak berlebihan.
4. Ringan
bersedekah
Aku
berharap selama Ramadan 2019 ini bisa bersedekah berupa materi dan non materi.
Sekali tempo bisa memberikan takjil untuk berbuka puasa bagi anak-anak TPA di
masjid terdekat, memberikan buka puasa bagi kenalan, tetangga atau siapa saja,
memberikan bingkisan kepada mereka yang kurang mampu.
Pada
bulan Ramadan ini, aku juga ingin tetap bisa menyampaikan ilmu pengetahuan
yakni pelajaran dan sedikit ilmu agama yang telah kuperoleh. Selain itu,
sebagai penulis aku juga tetap bisa menyampaikan sesuatu yang bermanfaat meski
hanya sedikit dengan menulis di media sosial. Yang tidak kalah penting adalah
selalu berbuat baik pada orang lain.
5. Ringan
bertilawah quran
Kini
waktuku di rumah banyak. Aku bisa setiap saat membaca quran. Targetku adalah
sehari satu juz dan bisa khatam quran selama sebulan. Bila tidak bisa semalam
membaca satu juz, maka kuusahakan untuk membaca beberapa halaman setelah
selesai salat wajib. Selain membaca
quran, semoga bisa menambah hafalan surat-surat pada juz 30.
6. Salat
tarawih dan salat malam terjaga
Salat
tarawih adalah salat sunah yang dikerjakan pada malam hari saat bulan Ramadan.
Seperti tahun sebelumnya, aku juga melaksanakan salat tarawih secara rutin,
hanya saja harapanku kali ini adalah surat yang kubaca lebih banyak lagi karena
hafalan suratku semakin banyak. Bila bangun pada malam hari, aku berharap bisa
menjalankan salat tahajud.
7. Melakukan
ibadah dengan konsisten dan istikamah
Menjadi
konsistensi dan tetap istikamah dalam menjalankan ibadah ternyata tidak
gampang. Namun, semua itu tetap bisa dilakukan asal aku memiliki niat yang
kuat. Yang penting aku melakukan semua itu tidak hanya bersemangat di depan dan
bosan setelah itu. Untuk itu aku akan melakukan rutinitas itu sedikit demi
sedikit dan mengerjakan dengan ringan tanpa beban agar terjaga ibadah yang
telah aku lakukan.
Aku
berharap bisa melakukan ibadah selama Ramadan 2019 dengan baik dengan istikamah.
Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kami sekeluarga.
Sumber bacaan: www.kompasiana.com/noerimakaltsum