Rabu, 17 November 2021

PERJALANAN PANJANG SEORANG PENULIS

 


Kalau kamu ingin jadi seorang penulis, maka bersiaplah untuk menempuh perjalanan yang panjang. Perjalanan yang penuh liku-liku dan tak mengenakkan. Kamu akan bertemu dengan halangan, rintangan, titik jenuh, bosan, merasa tak dihargai, tidak maju, dan lain-lain. Jadi, sebelumnya siapkan mental terlebih dahulu agar kamu tidak mundur sebelum berperang.

Kalau kamu ingin jadi seorang penulis, hal pertama yang kamu lakukan adalah menulis, kedua menulis dan ketiga menulis. Lo, berarti menulis saja. Ya bosanlah! Hai, kamu mau jadi penulis. Nggak mungkin kamu buat adonan tempe mendoan atau adonan ayam krispi di depan laptop. Walaupun kamu mau menulis tentang resep makanan tapi kan tetap menulis.

Sebenarnya menulis itu gampang, kok. Tinggal menulis saja. Menulislah seperti menulis status di facebook atau media sosial lainnya. Tuliskan yang bermanfaat saja, yang kamu mengerti fan kamu bisa mempertanggungjawabkan. Kalau menulis isi hati boleh atau tidak? Boleh, asal jangan menyinggung perasaan orang lain. Menurutku, sama sama cuma menulis dan tak mengeluarkan biaya, tulis saja yang bermanfaat, yang menginspirasi orang banyak, dan yang bisa mendapatkan pahala.

Kalau kamu mau menulis, sebenarnya banyak keuntungan yang kamu dapatkan, baik materi maupun nonmateri. Lalu, kalau kamu belum punya pengalaman menulis alias penulis pemula, jangan sungkan baca artikel tentang menulis. Di sana kamu akan mendapatkan informasi lengkap. Menulis itu butuh kesabaran, teliti, dan jangan berharap akan mendapatkan sesuatu yang terbaik secepatnya atau instan. 

Kamu harus melalu banyak tahapan. Menulislah dengan hati, dihayati, dan tak perlu berkecil hati. Jangan kamu kira penulis hebat yang kamu kenal itu perjalanannya mulus. Mereka punya jalan sendiri dan jalannya juga panjang. Kemenangan dan suksesnya mereka karena istiqomah dalam menulis.

Jadi, kamu masih pingin jadi penulis atau nggak? Kalau masih ingin jadi penulis ya mulai sekarang menulis, tidak pakai nanti.

00000

Senin, 15 November 2021

MENSTRUASI TANPA RASA SAKIT



Ketika saya mengunggah tulisan di blog, lalu link saya bagikan ke media sosial, sebagian besar pembaca hanya membaca judulnya tanpa membuka link. Jadi, banyak yang tidak paham. Karena tidak paham, mereka memberi komentar juga tidak pas. Ya, dinikmati saja. Kadang saya harus tersenyum sendiri. 

Dua tulisan saya tentang terlambat datang bulan dan andai sudah menopause juga dikomentari seolah saya hamil. Kalau hamil ya alhamdulillah. Kalau sudah tidak menstruasi alias menopause, ya alhamdulillah. Ada hikmah di balik semua itu.

Namun, saya teramat lega setelah melihat satu garis merah dan akhirnya datang bulan lagi setelah terlambat 3 minggu. Terakhir menstruasi tanggal 27 September. Tanggal 14 November datang bulan lagi setelah terlambat 3 minggu. Mungkin mulai tak teratur siklus menstruasinya. Saya biasa maju beberapa hari dari tanggal sebelumnya pada bulan yang lalu. 

Bersyukur sekali meskipun terlambat datang bulan tapi saya tidak merasakan kram perut atau nyeri. Mungkin karena sekarang sudah semeleh, hidup dalam keteraturan, tidak stres, dan tidak lagi melihat monster. Hahaha.

Semoga saya tidak mengalami gejala "yang membuat hah" saat mendekati menopause. Amin.

00000

Minggu, 14 November 2021

BILA KINI TAK LAGI MENSTRUASI



Ketika menjelaskan pada anak perempuan saya perihal saya tidak hamil, anak perempuan hanya bilang: "o..."

Ya, sebab tespek dua garis merah yang dilihatnya adalah tespek tahun 2009. Tespek hasil cek urine ketika hamil Faiz itu saya simpan di laci beserta buku Kesehatan Ibu dan Anak. 

Itu kejadian beberapa bulan yang lalu, saya mengecek urine karena saya terlambat menstruasi sekitar satu minggu. Kali ini saya sudah terlambat lebih minggu. Mau tak mau saya cek urine lagi dengan tespek. Tentu saja pingin tahu hasilnya, garis satu atau dua garis merah. Hasilnya bukan dua garis merah. Berarti tidak hamil. 

Andaikan hamil pada usia 50 tahun ini, tentu saja saya harus merawat kandungan lebih ekstra. Untuk kesehatan, saya tidak main-main.

Untuk itulah, saya mengumpulkan cerita dari perempuan kerabat dekat saya. Yang pertama adalah saudara yang belum menikah, pada umur 53 tahun sudah menopause alias berhenti menstruasi. Yang kedua adalah saudara berumur 47 tahun  dengan 2 orang anak. Beliau juga sudah tidak teratur lagi menstruasinya. Bahkan setahun terakhir sudah tak mendapatkan menstruasi.

Keduanya tidak mengalami tanda-tanda menopause secara berarti. Semua berjalan normal, baik kesehatan tubuhnya maupun emosionalnya. 

Demikian pula dengan saya. Saya tidak mengalami tanda-tanda menopause seperti yang saya baca di artikel-artikel. Terakhir menstruasi tanggal 27 September 2021, pada bulan di mana saya genap 50 tahun usia. Biasa saja, normal, tidak merasakan ada perubahan/perbedaan.

Apakah saya sudah menopause? Belum tahu juga. Bila benar sudah menopause itu artinya kesempatan untuk beribadah lebih banyak karena tidak ada halangan untuk salat dan puasa. 

Allah menciptakan makhluk bernama perempuab dengan sempurna. Semoga saya bisa lebih sujud, banyak syukur, dan semakin dekat dengan Allah. Amin. 

00000


Sabtu, 13 November 2021

DUA GARIS MERAH


Dua garis merah bisa jadi berita baik atau berita kurang menyenangkan. Bagi pasangan belum resmi, dua garis merah merupakan musibah yang membuat pelakunya takut. Namun, berbeda bagi pasangan halal, terutama pengantin baru. Dua garis merah adalah momentum yang sangat ditunggu. Dua garis merah adalah berita gembira.

Bagi pasangan halal dua garis merah membuat  semakin cinta dan perhatian pada pasangannya. Mereka akan merawat janin yang dikandung dengan baik. Namun, sebagian pasangan halal ada yang tidak ingin ada dua garis merah di usia sudah tak muda lagi. Dua garis merah biasanya ditandai dengan terlambat menstruasi,  perubahan pada tubuh bagian tertentu. 

Selagi masih produktif dan masih mengalami mensttuasi, ada kemungkinan hamil bagi perempuan pada usia setengah abad. Bila tidak menginginkan adanya dua garis merah, sebaiknya ada "pengaman" atau mengatur waktu pertemuan dua insan pasangan halal ini. 

Siklus menstruasi saya cukup teratur. Jadi, bila terlambat beberapa hari, saya sering membesarkan hati dengan ucapan, "kalau Allah mengizinkan, semoga kita bisa merawat dengan baik dan aku sehat."

Suatu saat, saya terlambat menstruasi selama lebih dari satu minggu. Saya membeli tespek alat untuk cek kehamilan. Setelah dicelupkan ke dalam urine, beberapa saat hasilnya bisa diketahui. Tespek tersebut saya sandingkan dengan tespek waktu cek kehamilan saya tahun 2009. Beda. Beda. Syukur alhamdulillah.

Beberapa saat kemudian tespek yang baru saya pakai saya buang. Tespek lama 2009 masih di dekat kamar mandi. Saya melanjutkan aktivitas.

Tiba-tiba anak perempuan saya bilang, "Mama hamil lagi, ya. Kok ada tespek dua garis merah."

Saya tersenyum lalu memberikan penjelasan. Ternyata dua garis merah juga membuat khawatir si sulung sebab ibunya sudah tak lagi muda. Hahaha.

Minggu, 07 November 2021

Menulislah Sekarang Jangan Tunda

 



Banyak orang yang ingin menulis tapi tidak segera melakukan aksi. Menulislah mulai sekarang, jangan ditunda-tunda lagi. Kalau kamu menunda untuk mulai menulis, yang ada malas menulis.


Apapun motivasimu, menulislah sekarang juga. Tidak masalah bila menulismu dengan niat mendapatkan penghasilan. Sebab salah satu cara mendapatkan penghasilan atau menggendutkan rekening ya dengan menulis. 


Menulislah sampai selesai, lalu endapkan sehari atau beberapa hari. Baca ulang tulisan agar bisa obyektif dalam menilai tulisan sendiri. Lalu sunting tulisan dengan penuh penghayatan. Tambah atau kurangi kata dalam kalimat. Jangan sungkan untuk menyiapkan buku KBBI dan PUEBI dan intip. 


Setelah yakin tulisan mau dikirim ke redaksi media cetak, media online atau diunggah di media sosial, segera kirim. Jangan lupa berdoa.


Yuk, segera menulis.


#catatanimapenulis

Sabtu, 06 November 2021

SAYUR SAWI MASAKAN FAVORIT SEJAK KECIL



Sayur sawi adalah masakan favorit saya sejak kecil sampai kini. Bahkan saudara-saudara juga tahu betul kalau sayur sawi adalah kesukaan saya. Suatu hari ibu membeli sawi putih lalu dimasukkan lemari es. Kakak saya protes karena saya tidak ada di rumah (karena setelah berkeluarga saya tinggal di Karanganyar. Namun, mendadak saya pulang. Kakak saya kaget, kok bisa kebetulan saya pulang di saat ibu akan memasak sayur sawi.

Siang ini saya memasak oseng sawi putih dan tahu. Kebetulan saya berada di rumah sendiri, jadi hanya cukup untuk saya saja porsinya. Saya memasak sawi putih dengan bumbu ala kadarnya.  Oya, saya bukan termasuk orang yang anti MSG. Saya tetap memakai MSG. Hanya saja jumlahnya sedikit, seujung kelingking saja. 

Saya tidak fanatik mengonsumsi garam beryodium. Jadi saya memakai garam grosok atau garam kasar. Kebutuhan yodium dan mineral lainnya bisa diperoleh dari bermacam-macam makanan, sayur dan buah-buahan.

Ketika saya menyiapkan garam kasar sebanyak 1 kg, anak laki-laki bilang, "Mah, ini garamnya sapi. Pakde dan bude kalau memberi pakan sapi selalu ditambahi garam ini."

Anak saya selama ini tahunya saya pakai garam halus. 

"Dulu, sebelum ada garam halus, orang-orang masaknya pakai garam ini, Iz."

Baiklah, memasak sayur sawi praktis ala saya begini. Yuk, intip.



Bahan dan bumbu:

Sawi putih, tahu, bawang merah, bawang putih, cabai merah, garam, MSG, gula pasir dan air. (Semua takaran secukupnya)

Cara masak:

1. Iris bawang putih, bawang merah, cabai, dan sawi putih (sebelumnya dicuci dulu).

2. Tumis bumbu sampai harum lalu tambahkan air dan sedikit garam. Masak sampai.mendidih.

3. Masukkan sawi dan tahu lalu aduk sebentar agar bercampur.

4. Bila sawi telah layu, masukkan sedikit gula. Masak sampai sawi tidak kriuk lagi.

5. Matikan kompor, lalu sajikan.

Sayur sawi siap disantap dengan nasi hangat. Masak sayur sawi nggak pakaj ribet. Selsmat mencoba.

00000


Kamis, 04 November 2021

HARGA CABAI TETAP TINGGI



Sejak memutuskan membangun rumah di sekitar sawah dan menempatinya, saya ingin memanfaatkan setian lahan kosong untuk ditanami tanaman hias, sayuran, atau pohon tahunan. 

Rasanya sayang bila memiliki tanah kosong tetapi tidak dimanfaatkan. Kenapa saya berambisi menanami tiap tanah yang kosong? Simpel saja jawaban saya karena rumah bapak dan ibu tak ada halamannya. 

Saya pernah merasakan manisnya panen cabai, kacang panjang, mentimun, termemes, kangkung, sawi hijau, jagung, kacang tanah dan lain-lain. Untuk itulah, bukan karena latah melihat harga cabai yang melambung tinggi lalu tergiur keuntungannya. Bukan itu! 

Saya menanam cabai karena kebutuhan cabai tidak seberapa, tapi kalau beli mahal. Pernah beli 2000 cuma dapat 6 biji. Padahal kalau menanam satu batang pohon saja bisa mencukupi selama dua bulan. 

Bukan iseng-iseng, tapi diniatkan untuk beribadah dan mengurangi pengeluaran. Menanam 8 batang pohon cabai rawit. Alhamdulillah, tak lagi ada masalah bila harga cabai meroket. Bahkan, tiap metik buah cabai selalu saya pindahkan ke rumah orang lain. 

Saya hanya butuh maksimal 3 buah cabai dalam sehari. Sebab itulah, daripada cabai rawit merah keburu busuk lebih baik disedekahkan.

Setelah harga cabai anjlok, dari seratus sekian ribu menjadi dua puluh ribu, saya tidak terpengaruh. Mau masak, buat sambal, buat ayam geprek, tinggal petik di belakang rumah. 

Sekarang harga cabai cenderung stabil tapi tetap tinggi. Lumayan, panen cabai saat harga tetap tinggi memang punya kepuasan tersendiri. 

00000

Rabu, 03 November 2021

MY ROTI YAMAZAKI ROTI SOBEK



Saya terbiasa sarapan pagi. Sarapan pagi tidak selalu makan nasi tapi bisa dengan makanan lain yang mengandung karbohidrat. Sebelum sarapan biasanya makan buah terlebih dahulu. Di rumah selalu menyediakan pisang. Sarapan buah yang praktis sebelum sarapan.

Di rumah selalu ada roti kering di toples. Roti kering tersebut tidak beli melainkan pemberian orang lain. Nah, suatu hari saya kedatangan tamu dan dibawakan hadiah. Alhamdulillah ada keripik dingkobg, roti tawar, dan roti sobek My Roti Yamazaki. 

Keripik singkong untuk camilan, roti tawar untuk makan siang dimasukkan ke dalam minuman susu hangat, dan roti sobek My Roti Yamazaki untuk sarapan. Roti sobek sebagai teman ngeteh. Sarapan dengan roti sobek My Roti Yamazaki dapat disiapkan dadakan dan praktis. 

Dengan kebiasaan sarapan ini, saya tidak takut kelaparan. Sebab makan roti dan minum teh cukup menegakkan tubuh sampai saat jam makan  camilan. Kalau saya jam sembilan lanjut bertemu nasi.

Bagi kamu yang repot bila harus menyiapkan nasi, sayur, dan lauk pada pagi hari, roti sobek My Roti Yamazaki bisa jadi solusi. Selamat mencoba.

00000

Selasa, 02 November 2021

SARI ROTI DAN SUSU UNTUK MAKAN SIANGKU



Beberapa hari yang lalu saya kedatangan tamu dari Sukoharjo. Tamu tersebut adalah teman menulis di IIDN Soloraya. Sebenarnya sebelumnya sudah punya rencana mau ke rumah saya tapi batal. Sebab ada kepentingan yang harus lebih diutamakan. 

Waktu ke rumah saya, beliau membawakan oleh-oleh buat keluarga saya. Salah satu oleh-oleh itu adalah Sari Roti roti tawar. Keluarga saya jarang makan roti basah. Kalau ada bingkisan berupa roti basah biasanya saya bawa ke rumah saudara. Tapi kali ini tidak. 

Si kecil makan Sari Roti diberi susu kental manis cokelat. Saya ikut-ikutan, Sari Roti saya beri susu kental manis putih lalu ditangkupkan. Setelah itu saya potong-potong agar makannya gampang.

Siang tadi saya buru-buru mau mengajar privat. Saya belum sempat makan siang. Biar perut tetap terisi dan tidak kelaparan, saya membuat minuman SKM hangat. Sari Roti satu buah saya gunting kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkuk kecil berisi SKM hangat. Tinggal makan dan nggak perlu mengunyah. 

Alhamdulillah, terbebas dari kelaparan berkat menu makan siang Sari Roti plus SKM. Tentu saja ini tidak tiap hari saya lakukan, hanya saat keadaan darurat.

Ini makan siangku, apa makan siangmu?

00000