Siapa
menanam, memanen. Benar juga. Kalau ada yang protes, saya nggak nanam tapi juga
ikut panen atau menikmati panenan, itu lain soal. Kalau kita berniat menanam
sayuran, meski di lahan yang sempit, Insya Allah akan memanen hasilnya.
Kalau
lahan kita terbatas, tidak ada halaman, atau halaman tidak terlalu luas, ada cara menanam yang praktis dan efisien. Cara menanam
tanaman/sayuran di lahan sempit dengan cara menanam di dalam pot. Pot yang
dimaksud di sini dalam arti luas. Pot tidak melulu pot yang hanya
diperjualbelikan saja. Kita bisa memanfaatkan barang bekas. Misalnya kaleng
bekas, wadah cat, plastic isi ulang minyak, plastic deterjen, botol air kemasan
dan lain-lain.
Untuk
sayuran yang berumur pendek, bisa kita gunakan wadah yang tidak terlalu besar. Intinya,
ukuran pot atau wadah disesuaikan dengan jenis sayuran yang kita tanam.
Dahulu,
kalau menanam sayuran, saya harus memberikan plastic di atas tanah. Plastic tersebut
diberi lubang untuk tempat sayuran. Dengan demikian, sayuran aman dari gulma
dan mudah merawatnya. Hanya saja untuk menanam sayuran langsung di kebun, saya
harus banyak meluangkan waktu dan biaya yang harus saya keluarkan tidak
sedikit.
Oleh
karena kegiatan saya nanam sayuran kali ini hanya untuk membuang rasa jenuh
tapi tetap positif, maka saya pilih nanam sayuran di pot saja. Bila kemarin
saya sudah menuliskan menanam daun bawang alias loncang, kali ini sayurannya
adalah sawi hijau.
Sawi
hijau, biasa dimasak untuk mie ayam, mie rebus (dan goreng), capcay,
oseng-oseng dan lain-lain. Sawi hijau berumur pendek, dan kalau digunakan untuk
usaha pertanian, ini sangat menguntungkan. Sawi hijau banyak dibutuhkan. Selain
untuk memasak, sawi hijau juga bisa bigunakan untuk pakan selingan, khususnya
unggas.
Sebaiknya,
bila kita bisa menanam sayuran umur pendek, maka lakukan dengan suka cita. Apa yang
kita lakukan dengan senang hati dan ikhlas, pasti kita bisa memetik hasilnya
dengan perasaan puas.
Menanam
sayuran, tidak harus langsung dari bijinya. Kita bisa menanam pangkal tanaman. Potong
beberapa cm dari pangkal tanaman lalu tanamlah dalam pot. Siram dengan air
secukupnya. Kalau akan memberikan pupuk, berikan pupuk alami, misalnya kompos
atau pupuk kandang. Pemakaian pupuk alami, tujuannya agar tidak ada residu
berbahaya atau beracun yang kita konsumsi.
Pengalaman
menanam sayuran beberapa waktu yang silam untuk menambah uang dapur, membuat
saya bertambah ilmu. Dalam menanam sayuran, tidak asal menanam begitu saja. Oleh
karena tujuan saya untuk komersial, maka saya benar-benar menghitung pemasukan
dan pengeluaran. Ternyata sawi hijau sangat menguntungkan!
Yang
ingin mencoba menanam sayuran umur pendek, silakan action sekarang juga. Semoga
tulisan dan ajakan saya ini bermanfaat. Terima kasih sudah bersedia mampir ke
blog saya, www.noerimakaltsum.com,
si petani sayuran (dulu).