Ketika
saya SMA, awal saya menulis, saya tidak bergabung dengan penulis-penulis
lainnya. Waktu itu saya belum tahu caranya untuk bergabung dengan sesama penulis.
Mungkin hanya orang-orang tertentu yang mengikuti wadah penulis. Saat itu belum
banyak komunitas penulis yang terbentuk.
Berbeda
dengan sekarang, komunitas penulis mudah kita ketahui baik di dunia nyata
maupun dunia maya. Saya mulai bergabung dengan komunitas penulis berawal dari
ajakan isteri dari teman SMA saya. Setelah bergabung dengan komunitas penulis,
saya jadi tahu ternyata menulis itu asyik. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan
baik ini. Saya bisa belajar dari penulis senior, baik dari dunia nyata maupun
dunia maya.
Ada
beberapa keuntungan setelah saya bergabung dengan komunitas, di antaranya
adalah:
1. Bertambah
teman, bertambah saudara
Ketika saya bertemu
langsung dengan teman-teman penulis IIDN Solo, saat itu pertemuan pertama. Saya
mengenal beberapa teman dari berbagai profesi. Dengan bertambah teman maka
saudara kita juga bertambah. Saya bersyukur, saya bisa diterima sebagai
saudara. Saudara yang memiliki hobi yang sama, yaitu menulis.
Saya yakin, dengan
bertambahnya saudara maka saya akan diberi kemudahan ketika berada di tempat
asing yang belum pernah saya kunjungi. Biasanya teman-teman akan menyambut kami
dengan suka cita bila mengunjungi suatu tempat yang dekat dengan mereka.
2. Bisa
belajar menulis lebih serius
Kalau dulu menulis
hanya digunakan untuk menyalurkan hobi, mengalir begitu saja tidak diiringi
usaha maksimal karena tidak memiliki target. Setelah bergabung dengan komunitas
menulis, semua menjadi berubah.
Yang awalnya menulis
hanya sambil lalu, kini menjadi lebih serius. Hal ini dipengaruhi oleh
keinginan untuk berhasil. Tak ada kesuksesan tanpa disertai keseriusan. Menulis
dengan serius, bukan berarti menulis dengan tegang. Tetap menulis dengan santai
tapi serius. Pencapaian target-target kecil/besar merupakan bukti keseriusan
dalam menulis.
3. Bertemu
motivator menulis
Seorang penulis pemula
memerlukan motivator agar kegiatan menulis dilakukan dengan konsisten dan
berkesinambungan. Motivator ini memiliki peranan yang sangat penting, guna
memacu lebih keras lagi keseriusan dalam menulis. Tanpa dukungan dari
motivator, penulis pemula biasanya mudah putus asa atau patah semangat.
Motivator bisa
diibaratkan sebagai kompor yang bisa memanas-manasi. Bila ada suatu tantangan
untuk menulis, motivator tidak pernah bosan memberikan dukungan moril kepada
penulis pemula.
Bahkan, penulis senior
juga memerlukan motivator. Semangat menulis kadang-kadang naik dan turun
berdasarkan mood. Bila kita berada pada titik kejenuhan, maka motivator akan
terus memberikan semangat dan dukungan. Kalau
kita tidak bergabung di komunitas, mungkin keadaan kita akan lain. Kita akan
putus asa, atau berhenti lebih lama untuk menulis karena bosan dan tidak ada
yang mendorong kegiatan menulis kita.
4. Rezeki
datang tanpa tak disangka
Seorang penulis, tentu
memiliki motivasi tersendiri dalam menulis. Setiap orang melakukan kegiatan
menulis, tidak akan sama persis motivasinya dalam menulis. Ada yang menulis benar-benar
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada yang menulis dimaksudkan
untuk berbagi manfaat. Apapun motivasinya, ternyata penulis selalu mendapatkan
jodohnya.
Penulis buku, penulis
blog, penulis berita, penulis cerita, penulis di media, semua memiliki
jodohnya. Saya memiliki teman dengan passion berbeda-beda. Semua mendapatkan
rezeki dari menulis. Tidak ada orang yang iri dengan keberhasilan kita, baik
penulis pemula maupun penulis senior.
Kalau sudah begitu,
kalau setelah menulis lalu kita mendapatkan honor, itu bagian rezeki kita
berupa materi. Atau kalau kita mengikuti lomba menulis dan berhasil menjadi
juara, tentu rezeki tersebut akan mampir pada kita. Bila kita mendapatkan
tawaran untuk membuat iklan, kita juga akan mendapatkan imbalan.
Informasi tentang
kepenulisan, lomba, atau tawaran membuat iklan ini bisa kita dapatkan saat kita
bergabung dengan komunitas penulis. Kalau kita sudah tahu manfaat bergabung
dengan komunitas penulis, lantas kita masih enggan bergabung dengan mereka?
Wahai penulis,
bergabunglah dengan komunitas menulis.
Karanganyar, 26 Januari 2017