Akhir-akhir ini saya membaca berita di media sosial tentang pengunjung di Malioboro yang jajan di warung makan merasa tidak puas. Sebab makanan yang harus dibayar sangat mahal. Pengunjung merasa penjual sengaja memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga cukup fantastis.
Memang sebagai pengunjung harus pandai-pandai mencari tempat agar bisa menikmati kuliner dengan harga standar. Nah ini ada tips buat kamu.
Tips mencoba kuliner di mana saja:
Pastikan harga tertera pada dinding dengan jelas. Saat pesan makanan dan minuman, langsung cek harga dengan meminta karyawan menulis harga makanan yang dipesan dan jumlahnya.
Kalau mau aman lagi, pilih rumah makan yang familier semacam chicken chicken, dijamin harganya tidak nuthuk.
Saya dulu pernah jajan bersama-teman saat piknik ke Yogya. Kami memilih Warung Makan masakan padang sebelah barat plengkung wijilan (pojokan). Harga bersahabat, makanan dijamin enak, nggak ada thuthuk menuthuk.
Selain itu saya dan teman teman berani bertanya soal harga terlebih dahulu. Misalnya, satu porsi isinya apa dan harganya berapa? Lalap dan sambal bayar tersendiri atau tidak? Kalau orang banyak, nasinya pakai wakul atau dipiring satu satu. Malu? Enggaklah! Mengapa? Karena kita yarwe yarwe alias bayar dewe dewe dengan cara iuran. Tidak ada yang merasa terbebani dan lega semua.
Pengalaman seorang pemandu wisata bila akan mengajak rombongan makan di rumah makan atau warung makan, yaitu dengan membuat kesepakatan dengan penjual sebelumnya. Tentu saja pemandu wisata ini sudah tahu tempat-tempat yang menyediakan makanan enak, tempatnya nyaman, harganya bersahabat. Jadi, tidak ada istilah kethuthuk harga atau harga kemahalan.
#catatanimapenulis
Catatan tambahan: harga makanan yang dibayar belum termasuk PPN, sewa tempat, servis penggunaan barang di tempat tersebut.
Kalau ditambah yang saya sebut terakhir, itu pun bukan ngepruk.