Minggu, 22 Oktober 2023

Tabungan Ternak Dan Uang Belanja dari Berkebun



Dari judul tulisan maksudnya adalah untuk mencukupi hidup sehari-hari bisa menjual hasil kebun. Ini berlaku untuk mereka yang bukan dari golongan ASN atau karyawan swasta. Namun, berjualan tak melulu dari hasil kebun. Bisa saja berjualan makanan, minuman, sembako, kebutuhan sehari-hari, dan lain-lain. 



Nah, untuk tabungan, sederhananya adalah tabungan ternak. Hewan ternak yang dipilih bisa ayam, bebek, (dan unggas lainnya), kelinci, kambing, sapi, dan lain-lain. 


Bagi mereka yang belum pernah praktik, biasanya tidak percaya dan mendebat. Kalau yang sudah pernah melakukan keduanya pasti setuju dengan tulisan ini. 


Saya jadi ingat orang-orang zaman dulu. Di antara mereka sukses dari berkebun (bertanu) dan beternak. Meskipun bukan pegawai, mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana. Mereka bisa membeli tanah, emas, dan lain-lain.


Saya hanya mengajak. Ayo, menanam sayuran dan tanaman lainnya. Panen lalu jual. Ayo beternak lele, ayam, marmut, kelinci, kambing, atau hewqn lainnya. Kalau sudah cukup umur dan beranak pinak, juallah. Uangnya ditabung. Atau kembangkan dan biarkan hingga jumlahnya banyak. 


Bagi teman-teman yang ASM, tidak dilarang berkebun dan beternak.


00000

Sabtu, 14 Oktober 2023

Umrohku Sangat Berkesan



Hari Jum'at kemarin saya kedatangan tamu, teman mengajar saat di Tunas Muda. Obrolan kami random. Apa saja menjadi bahan pembicaraan. Namun, saya ingin cerita kami adalah sesuatu yang bisa diambil hikmah. Bukan cerita asal cerita.


Teman saya pernah menjalankan ibadah umroh bersama anak laki-lakinya. Beberapa tahun yang silam, saat akhir bulan puasa hingga beberapa hari setelah idulfitri mereka berada di tanah suci.


"Dulu umrohku biasa saja. Nggak ada kesan seperti cerita banyak orang. Kalau mbakyuku dan bapak, bulan September kemarin umroh, ceritanya istimewa. 


Apakah karena satu rombongan jalan sendiri-sendiri dan terkesan ada ngegap. Yang ngegap adalah orang-orang terpandang dan para pejabat. Bertegur sapa saja tidak. Kalau ketemu cuma tersenyum.


Kalau mbakyu saya dan suami, mereka bantu-bantu jamaah orang tua. Bapak juga menceritakan senang untuk ketiga kalinya ke tanah suci."


"Bu, tiap orang tidak mengalami kejadian yang sama di tanah suci. Berangkat bareng, tidur bareng, makan bareng, ke Masjidil Haram bareng. Tapi pengalaman kita beda dengan orang lain.


Contohnya saya dan suami. Berangkat bareng, di sana makan bareng, jalan-jalan bareng, suami punya pengalaman mendampingi lansia dan saya juga punya pengalaman bantu-bantu lansia, tapi pengalamannya beda. Suami tidak mengalami apa yang saya alami atau sebaliknya. 


Kami ambil hikmah. Setiap perjalanan kami terkandung pengalaman yang amat mengesankan. 


Mungkin njenengan juga punya pengalaman mengesankan tapi njenengan anggap biasa."


"Bisa jadi begitu ya, Bu."

"Ya iyalah. Mosok 14 hari di tanah suci ndak ada pengalaman yang mengesankan?"


00000


Bersyukur, dari Asrama Haji Donohudan sampai pulang ke rumah, sampai sekarang masih lekat dalam ingatan, pengalaman yang mengesankan.


Jumat, 13 Oktober 2023

Honor Jon Koplo Cair



Saya masih berbunga-bunga bila tulisan saya dimuat di Solopos. Terakhir tulisan Ah Tenane dimuat setelah pulang dari tanah suci. Kadang saya tidak begitu memperhatikan sudah cair atau belum honor dari Solopos.


Suatu saat, saya cek tabungan saya. Alhamdulillah, ada transferan dari Solopos. Kadang honor dari tulisan receh ini bikin berbunga-bunga. Sungguh! Lumayanlah, 75.000 rupiah. Kalau dikumpulkan bisa untuk menambah uang saku ke tanah suci. Semoga diberi umur panjang agar bisa kembali umrah. Amin.

00000

Kamis, 12 Oktober 2023

Bertambah Shalih Setelah Berhaji

Di Mina Ujian dimulai


Setiap insan ingin berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Demikian pula para jemaah haji. Jemaah haji yang telah pulang dari tanah suci sebagian menunjukkan perubahan yang signifikan.


Ada yang sebelum menunaikan ibadah haji, salat di rumah tidak berjemaah, tidak rutin membaca Alqur'an, sedekah ala kadarnya, dan amalan lain yang tidak begitu mencolok. Namun, orang tersebut ingin istimewa saat berangkat haji dan setelah pulang.


Alhamdulillah, pengalaman di tanah suci benar-benar bisa mengubah perilaku dan perbuatan seseorang menjadi lebih baik. Amal perbuatannya dijaga, lisannya dijaga, matanya dijaga, dan semua yang akan dilakukan benar-benar yang bermanfaat.


Sepulang berhaji semakin shalih. Salat berjemaah di masjid, berpuasa sunah, dzikir panjang, baca qur'an, lisannya baik, kepergiannya keluar rumah hanya untuk sesuatu yang diridhai Allah. Masya Allah! Allah menggerakkan hati dan niatnya untuk kebaikan.


Ternyata berubah menjadi lebih baik melalui proses yang panjang, lewat pengalaman spiritual yang tidak semua orang mengalaminya. Tentu saja setiap jemaah haji yang telah pulang ke tanah suci bisa istiqamah dalam beribadah. 


Semoga Allah memudahkan melewati perjalanan panjang ini. 


00000


Silaturahmi Setelah Pulang dari Tanah Suci

 


Pulang dari tanah suci, kembali melakukan aktivitas seperti sebelumnya, termasuk bekerja. Namun, ada sesuatu yang tetap bila dilakukan agar bisa berkumpul kembali dengan teman-teman jemaah haji lainnya. Tentu saja tetap bersilaturahmi agar persaudaraan makin kokoh.


Untuk pertama kalinya sepulang dari tanah suci, kami teman seregu menjalin silaturahmi. Kami bareng-bareng mencoba kuliner olahan kambing di Warung Sate Mbah Ali Mojogedang.


Sebetulnya acara ini dibuat oleh suami dalam rangka memperingati tanggal lahir saya, 2 September. Alhamdulillah, tahun 2023 ini usia saya tentu sudah tak muda lagi. Syukur, Allah masih memberi nikmat sehat dan panjang umur.


Bulan Oktober 2023 ini, silaturahmi dengan teman-teman Rombongan 2 Kloter 59 SOC akan diselenggarakan di rumah ketua rombongan, Bapak H. Sunarno. Semoga acaranya berjalan dengan lancar.


00000

Minggu, 08 Oktober 2023

Mengapa Ingin Kembali ke Tanah Suci?

Zam-zam Tower, kami di lantai 4

Kita sering mendengar orang bolak balik ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Bagi sebagian orang akan mengatakan bahwa bolak balik umrah dan haji hanya menghamburkan uang. Daripada bolak balik untuk haji dan umrah, akan bermanfaat kalau uangnya disedekahkan pada fakir miskin yang lebih membutuhkan, menyantuni anak yatim, membantu kerabat  dan lain-lain.


Dahulu, saya dan suami punya keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji bareng. Bisa berangkat ke tanah suci, salat langsung di depan Ka'bah atau berada di Masjid Nabawi adalah mimpi besar yang segera ingin kami wujudkan. 


Ternyata setelah sampai di tanah suci, rasanya mau kembali ke tanah air kok eman-eman. Ingin balik lagi ke Mekah dan Madinah. Setelah menjalankan thawaf wada' lalu akan kembali ke hotel, air mata bercucuran. "Ya Allah, undang kami kembali ke sini bersama anak-anak."


Demikian pula saat meninggalkan kota Madinah, mata ini membasah. Ya Nabi, kami akan kembali ke Masjid Nabawi. Masjid yang adem dan menentramkan jiwa. Nangis, mewek, semedhot, kelara-lara. Rasanya seperti cengeng. Saya dan suami merasakan sendiri, hati ini terpaut dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. 


Siapa yang pernah berhaji dan umrah, tapi tak ingin balik lagi ke tanah suci? Pasti kepingin balik lagi.


Jadi, kalau ada orang yang bolak balik ke tanah suci untuk berhaji dan umrah, saya tidak akan bilang lebih baik uangnya untuk ini untuk itu. Sebab, saya dan suami merasakan sendiri betapa kami rindu ke Baitullah dan Masjid Nabawi.


00000