Sabtu, 31 Desember 2022

Utang Menjadi Sumber Masalah dalam Keluarga


Tidak ada yang salah dengan berutang, asal berutang benar-benar terpaksa karena hal penting misalnya karena sakit atau kena musibah. Namun, berutang jangan fijadikan kebiasaan atau gaya hidup.

Bila belum mampu membeli barang secara kontan, tunda dulu. Pikir kembali, barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak? Mungkin bisa dicari pengganti bila barang yang belum terbeli. Pokoknya hindari menambah utang.

Sebab utang menjadi sumber masalah. Waktu serasa cepat berlalu. Kita harus beketja lebih keras atau ngaya agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hidup kita tak lagi tenteram. Tidur tak lagi nyenyak. Stress, berselisih paham dengan pasangan, keluarga menjadi tak lagi kelihatan baik-baik saja. 

Dengan utang yang menumpuk seperti gunung lalu muncul alasan untuk minta keringanan berbuat baik pada orang tua, sesama, dan sosial.  Parahnya, tidak menyadari kalau musibah yang datang bertubi-tubi dikarenakan utang.

Saya dan suami terbiasa hidup minimalis. Sederhana bukan pelit sebab memilih hidup apa adanya agar tidak terbebani utang. Rumah tinggal yang sederhana, kendaraan roda 2 sebagian hadiah dari orang tua dan saudara, makan seadanya. Hidup tidak ngaya, berjalan dengan tenang cenderung monoton. 

Saya dan keluarga sangat menikmati ritme demikian. Ada yang membuat kami tenang karena bisa menyisihkan uang sebagai simpanan. Simpanan tidak terlalu banyak, secikupnya saja. Kalau banyak, pasti sudah untuk daftar haji anak-anak. Karena tidak banyak, masih disimpan di bank. Sewaktu-waktu bisa diambil.

Mengapa saya tidak berutang? Sebab saya ingin hidup dengan tenang, damai, dan bahagia bersama keluarga. 

00000

Jumat, 30 Desember 2022

Cara Mudah Memahami Buku Bacaan


Selama menjadi tentor, banyak pengalaman yang saya dapatkan. Murid yang lucu, rajin, ogah-ogahan, membuat saya banyak zikir dan lain-lain. Salah satu murid les yang sampai saat ini bertahan, sebut saja Rian. Rian saya beri bimbingan sejak kelas 5 SD sampai sekarang kelas 9.

Rian berasal dari keluarga berada. Sayang sampai sekarang Rian tidak suka membaca. Kalau ada soal, biasanya saya mencarikan jawaban. Maklum soal yang dimaksud tidak sesuai dengan pelajaran yang saya sampaikan. Karena saya cepat mencari jawaban, Rian terlalu tergantung pada saya dan tidak mau membaca buku. Selama ini juga tidak mau membaca buku untuk menyelesaikan soal.

Beberapa hari terakhir, saya paksa membaca buku lagi saya beri pertanyaan. Satu halaman dibaca, diminta untuk menyimpulkan kesulitan. Diminta menjawab soal tentang definisi juga tidak ingat apa yang telah dibaca. Akhirnya saya coba dengan mengambil satu paragraf lalu saya tanyakan intinya. Rian juga harus membaca satu paragraf 3 kali.

Kalau pas hitungan, belum mencoba sudah bilang nggak bisa. Jadi, seperti tidak ada usaha. Saya kurang tahu, apakah orang tua usahanya maksimal dalam "memaksa" Rian belajar saat tidak les. 

Setiap anak memiliki keunikan. Ada yang belajar sekali/sebentar daya ingatnya tinggi. Ada yang perlu beberapa kali membaca agar bisa memahami materi pelajaran. Namun, tetap saja untuk memahami materi pelajaran anak harus mau membaca  

Seandainya tidak mau membaca, bisa dengan lihat video dari youtube. Memang yang irit adalah membaca buku. 

Selain membaca buku, agar lebih paham maka harus banyak latihan menyelesaikan soal. Seandainya sudah mentok tidak paham, maka perlu mentor untuk menjelaskan materi pelajaran.

Jadi, anak sekolah memang harus mau membaca, banyak latihan, memperhatikan guru/mentor saat diterangkan. Tidak ada anak bodoh. Yang ada hanyalah anak kurang membaca buku.


00000

Kamis, 29 Desember 2022

Roti Sisir Jogja



Beberapa waktu yang lalu teman-teman merah putih berkunjung ke rumah saya. Mereka tinggal di Yogyakarta, Bantul, Sleman, dan Lampung. Alhamdulillah, rasanya senang bisa berkumpul dengan teman-teman seangkatan lulus tqhun 1984.

Ada yang menarik dan bikin ketagihan, yaitu oleh-oleh roti jadul. Roti bukan sembarang roti. Sebab Roti Sisir Jogja ini memang beda dengan roti sisir lainnya.

Kemarin waktu anak perempuan saya mau kembali ke Karanganyar, dia mampir ke outlet Roti Sisir Jogja. Tak lupa membawakan saya roti sisir yang rasanya mantap. 

Roti Sisir Jogja adalah roti model jadul yang lembut dangan wangi butter, menggunakan resep turun temurun dengan bahan berkualitas.

Roti Sisir Jogja sekarang ada 2 varian:

- Varian Manis isi 6 bh ada rasa (classic butter, chocolate, butter meses, cheese special, nanas dan tiramisu)

- Varian Daging isi 6 bh ada 3 rasa (smoked beef & cheese, ayam lemper dan beef special).

Kalau kamu ingin bernostalgia dengan roti enak yang ramah di kantong, yuk order sekarang.

ORDER 

Via DM @rotisisirjogja

WA : 0877-3936-2152

Shopee : rotisisirjogja

Tokopedia : delicia bakery

Call : 0274 373608

Outlet : jl KHA Dahlan 101 yogya

00000

Selasa, 27 Desember 2022

Bandana dari Rajutan




Penulis tidak mengenal masa pensiun. Penulis tetap bisa berkarya meskipun telah memasuki masa pensiun.  

Menulis bisa dilakukan di mana saja, kapan, dan siapa saja. Namun, bila mulai jenuh, Anda sebagai penulis perempuan bisa mengerjakan kegiatan yang lain dan menghasilkan rupiah. Salah satu kegiatan tersebut adalah merajut.

Bila tidak memiliki dasar merajut, kita bisa belajar dari video-video yang beredar di Youtube. Saya mulai belajar merajut juga hanya melihat video. Sebagai pemula saya hanya membuat barang yang sederhana, yakni ciput atau bandana 

Merajut adalah kegiatan yang menyenangkan, santai dan dapat menghasilkan cuan. Alat yang dibutuhkan hanya benang, hakpen, dan jarum. 


Setelah berhasil membuat bandana, saya ingin membuat topi rajutan. Semoga berhasil.


Minggu, 25 Desember 2022

Aku Miskin Tapi Tetap Percaya Diri

 



Suatu hari seorang teman lama bilang, "Jeng Ima, waktu SD kamu tuh ndaho. Pakai baju lengannya dilinthing. Rambut pendek. Beda banget dengan teman lainnya."
"Kamu nggak tahu ya? Itulah kami, saya dan saudara-saudara. Percaya diri, nggak minder, nyleneh, agar tidak dipandang remeh oleh orang lain. Sebab kami berasal dari keluarga miskin. Kami berusaha menjadi otang yang berbeda, harus pinter, harus mandiri, dan mampu mengatasi kesulitan."
"Nggak nyangka, kehebohanmu saat SD masih terbawa sampai sekarang."
"Meskipun miskin, kita kudu punya power."

Saya sering bercerita pada kedua anak saya. Bahwasanya mamanya berlatar belakang dari keluarga miskin tapi harus punya kelebihan. Kelebihan itulah yang kami jadikan power. 

Sebab itulah anak-anak paham mengapa saya dan saudara-saudara bisa bergaul dengan siapa saja. Alhamdulillah, setelah berkeluarga tidak mendapatkan kesulitan ekonomi. Semuanya baik-baik saja.

Seorang teman lama, berasal dari keluarga kaya. Usahanya berhasil. Punya warung makan yang sudah terkenal di Yogyakarta, tapi teman saya tidak percaya diri. Apalagi bertemu dengan orang banyak. Untuk memunculkan rasa percaya diri, dia setiap hari "minum".

Komentar saya ketika teman-teman lainnya memberi tahu.

"Ponijo kurang apa, coba? Kaya, usaha berhasil, karyawan banyak, harta melimpah. Seharusnya dia lebih percaya diri. Dia punya power. Aku yang miskin saja percaya diri, Ponijo kok nggak pede? Ngapain pakai mendem segala?"

Olala, ternyata kelebihan harta tak menjamin tumbuh percaya diri. Kuncinya bersyukur, banyak srawung, silaturahmi. Selain rezeki bertambah lancar, juga relasi makin kuat.

Kemarin saya sampai bilang pada Ponijo, saya miskin tapi tetap percaya diri, nggak minder.

00000

Selasa, 20 Desember 2022

Mengisi Liburan dengan Ikut Kelas Menulis



Libur telah tiba, libur telah tiba, hore.
Setelah mengikuti Penilaian Akhir Semester, siswa akan menerima laporan hasil belajar. Tiap akhir semester siswa diberi kesempatan untuk libur atau belajar di rumah bersama keluarga.

Bagi sebagian keluarga, liburan anak-anaknya telah dipersiapkan jauh-jauh hari. Mungkin berwisata, mengunjungi kerabat, mudik, atau melakukan kegiatan yang berkesan. Ada yang memasukkan anak-anaknya ke kelas memasak, keterampilan, menulis, olah raga, dan lain-lain.

Khusus untuk kegiatan menulis, orang tua bisa memasukkan atau mengikutkan anak-anaknya ke kelas menulis bagi anak-anak. Biasanya di kelas menulis orang tua bisa mendampingi putra-putrinya. 

Bagi anak-anak yang gemar menulis, kelas menulis sangat menyenangkan. Setiap anak biasanya memiliki target setelah kelas selesai. Targetnya adalah bisa menulis di media atau menulis buku dengan didampingi mentor.

00000

Senin, 19 Desember 2022

Pantangan Calon Pengantin Menyentuh Makanan


Setiap daerah biasanya terdapat adat kebiasaan dan budaya tertentu yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat. Bila mempercayai dan melanggar biasanya akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Percaya boleh, tak percaya juga tidak masalah.

Keluarga saya menganut Islam taat. Beriman dan bertakwa. Insya Allah rukun Iman yang 6 dan rukun Islam yang 5, kami laksanakan dengan penuh ketaatan. Adat istiadat, kebiasaan dan budaya yang tidak bertentangan dengan agama, tidak masalah untuk dilakukan. Namun, bila ada unsur syirik, pasti kami tinggalkan.

Berbeda dengan keluarga saya, keluarga kerabat jauh masih percaya dengan adat dan budaya secara ketat. Suatu saat anak lelakinya akan menikah. Kebetulan calon menantunya datang karena suatu keperluan. Di rumah kerabat ini sedang membuat makanan untuk hidangan di meja tamu. Calon menantu berniat membantu memasak, tapi dilarang.

"Nduk, kamu nggak usah bantu-bantu."
"Nggakpapa, Buk. Saya biasa bantu-bantu di rumah."
"Yang ini beda, Nduk. Jangan sentuh makanan yang akan dibuat di dapur."
"Kenapa, Buk?"
"Pertama, masakan tidak matang. Kedua, makanan jadi basi atau membusuk."

Calon menantu tidak memaksa. Dia langsung meninggalkan "pawon" alias dapur. 

Tidak membantu calon mertua bukan karena ikutan percaya tapi membiarkan orang lain dengan apa yang dipercayainya.

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mau menikah. Semua barang yang akan diberikan untuk calon istrinya sudah siap. 

Teman saya sudah diberi tahu jangan menyentuh pisang dan makanan lainnya. Karena tidak diawasi teman saya menyentuh pisang yang siap dibawa. Dan..... kulit pisang tersebut berubah warnanya menjadi gosong. Teman saya tidak bisa mengelak.

Teman saya baru menyadari, ternyata benar kejadian!

00000

Selasa, 13 Desember 2022

MieMu Bukan Sekadar Mie Biasa


MieMu rasanya enak, tidak eneg. Saya menilai mie instan ini memang beda rasanya dari merek lain, baik varian goreng maupun rebus. Menurut saya, masak dan makan MieMu serasa makan mie Jawa. Rasanya enak sebab terbuat dari singkong. 

Sabtu, 10 Desember 2022

Set Top Box Mulai Langka



Kegaduhan Ihwal Set Top Box


Solopos 

Jumat, 9 Desember 2022 

halaman 2


Membaca berita ini, saya jadi senyum-senyum sendiri. Dulu, sampai lima tahunan lebih di rumah tidak ada tv. Kami tenteram dan damai karena tidak menggantungkan tv sebagai hiburan dan sumber info/berita. 


Di rumah berlangganan koran Solopos, ada media sosial yang kami ikuti. Sumber info bisa dari mana saja. Hiburan juga keluar rumah motoran ke Tawangmangu, Ngargoyoso, berkunjung ke rumah kenalan, jajan receh-receh dan lain-lain.


Namun, sejak pandemi Maret 2020, hampir semua aktivitas dilakukan di rumah. Ramadhan dan Syawal nggak bisa mudik. Pada akhirnya beli tv biar kuota internetnya hemat.  


Setelah aktivitas kantor dan sekolah mulai normal, kembali si tv menganggur. Sebab saya jarang nonton tv, kecuali berita tentang Brigadir Joshua. Kalau suami berada di rumah, tv berada pada kekuasaannya. Mulai sepakbola, badminton, voli, tenis, dan olahraga lainnya yang dilihat. Sudah begitu kadang suami tertidur sementara tv masih nyala. Nanti kalau chanel diganti, tiba-tiba dia bangun. "Kok diganti?"


Sebab itulah, sebenarnya di rumah tak butuh-butuh amat  tv. Ketika kebanyakan orang panik karena tv analog diputus, saya masih baik-baik saja. Sebab, meski sudah digital pun tapi tv banyak nganggurnya. 


Banyak yang panik karena harga set top box melambung tinggi. Permintaan tinggi, jumlah barang sedikit. Itulah alasannya.

Namun, tak selamanya hukum pasar berlaku: jumlah barang sedikit, permintaan besar, harga melambung tinggi.

Lihat saja: BBM. Pasokan melimpah, jumlah pembeli relatif sama banyak, harga malah naik.

Olala...


Nggak nyambung tulisannya. Nggak ada kaitan antara STB dan BBM. Tapi begitulah, kepanikannya sama. 


Sabar dulu, nggak perlu "harus beli" STB. Jangan sampai gara gara tak lihat tv terus mati gaya. Yuk, mulai nabung dulu buat beli STB. Nggak usah panik. Biarin aja dulu. Tunggu hukum pasar pada titik: STB berlimpah, sepi pembeli, harga murah. 


#catatanimapenulis

Rabu, 07 Desember 2022

Jon Koplo Satpam Jadi-jadian



Tulisan pendek. Humor receh ini dimuat di koran Solopos pada hari Rabu, 7 Desember 2022. Cerita ini dialami penulis saat awal menikah dan ikut mertua. 

Tulisan ini telah disunting oleh redaksi. 

Jumat, 02 Desember 2022

Lenia Gepuk Abon Makan Enak Nggak Pakai Ribet


Saya pernah berada pada fase suka mencoba hal baru. Saya juga suka mencoba menjual barang yang saya suka. Salah satunya adalah abon.

Beberapa waktu yang lalu, untuk mengisi waktu dan membaca peluang, saya membuat abon dan menjualnya. Setelah melakukan try and learn, akhirnya bisa mendapatkan abon yang pas di lidah  Tentu saja saya membuat dalam skala kecil alias minimalis. 

Mencoba resep abon ayam, lalu menawarkan secara online. Bagi saya berjualan itu asyik. Pertama buat sampel lalu dibagikan. Selanjutnya mengemas abon. Ternyata benar, apa yang kita tawarkan pasti ada jodohnya. Saya nggak khawatir kalau nggak laku. Kalau nggak laku ya dimakan sendiri. 

Biar hasilnya kering, saya sampai membeli alat pemeras abon (peniris minyak). Kalau digeluti, hasilnya boleh juga. Sayangnya, saya lebih konsentrasi memberi les privat. Oleh karena saya tidak fokus pada pembuatan abon ayam, maka ketika rasa penasaran saya telah terobati, saya tidak lagi membuat abon. Waktu pembuatan abon lama, butuh kesabaran.  Itulah alasan saya tidak terus menerus membuat abon.

Saya memilih menekuni jadi tentor saja karena itu dunia saya. Kalau menulis, sudah pasti tetap lanjut sampai sekarang. Hehe.

Beberapa waktu yang lalu, saya dibelikan oleh-oleh suami. Waktu itu saya ada acara menulis di Solo. Setelah mengantar saya, suami mengunjungi stan yang ada di Colomadu dalam acara menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah. Suami membeli keripik nangka, keripik pegagan, dan abon sapi. Abon sapi merek Lenia ini tidak asing bagi saya karena abon ini diproduksi oleh adik kelas SMA suami. 

Seperti pada umumnya, abon adalah lauk kering dipadukan dengan telur dadar untuk menemani nasi putih hangat. Abon sapi Lenia Gepuk Abon ini teksturnya lembut, rasanya pas di lidah (kalau ini personal saja ya penilaiannya, tiap orang punya selera). Bagi yang tidak suka terlalu manis, abon Lenia Gepuk Abon sangat cocok untuk lauk. 

Untuk sarapan, cukup praktis penyediaannya. Cukup taburkan abon sapi Lenia Gepuk Abon di atas nasi panas. Nanti makannya diambil dari pinggir dahulu, ya. Dijamin nambah lagi, nambah lagi. Bisa ditambah sambel kering kentang atau tempe dan telur. Sarapan tidak perlu ribet.

Bagi saudara-saudaraku yang mau ke tanah suci, Lenia Gepuk Abon juga bisa menjadi solusi. Kadang para jemaah haji atau umrah ada yang rindu makan makanan praktis yang Indonesia banget. Kabarnya lauk kering seperti abon sangat membantu saat berada di Mina. Selain itu bagi adik-adik yang kemah, tidak ada salahnya sedia abon Lenia Gepuk Abon.

Oya, Lenia Gepuk Abon memproduksi abon ayam dan abon sapi. Anda bisa tinggal pilih, suka yang mana?

Bagi yang penasaran dengan abon Lenia Gepuk Abon, bisa kunjungi instagram dan Halaman Facebook Lenia Gepuk Abon.

00000

Kamis, 01 Desember 2022

ORANG TUA MEMPERHATIKAN DAN MENDAMPINGI ANAK




F2 bilang bahwasanya jahitan celananya sobek. 


"Ini bukan sobek, namanya dhedhel. Pakai celana pendek yang lain. Nanti mami jahit."


Suatu saat celana merah seragamnya sobek karena kena benda tajam. Ketika F2 berada di kamar mandi, saya mulai menjahit dengan tangan. Ketika F2 mau mengenakan seragam sudah tinggal pakai.


Suatu saat saya melihat anak remaja (sudah mengenal dekat) yang memakai celana kekecilan, sobek sana sini. Saya menyampaikan pada remaja tersebut.


"Minta tolong, celananya ganti dahulu. Kalau kamu nggak bisa menemukan celana yang lain maka pakailah sarung. Nanti bilang ibuk, pakaian yang kekecilan baik celana maupun kaos disimpan dan tidak usah dipakai lagi. Kamu sudah besar, lo. Pakaian kekecilan kan dipakai juga nggak nyaman."


Hari yang lain saya mendapatkan anak kecil yang celananya bolong karena jahitannya rusak sehingga celana dalamnya kelihatan.


"Nanti bilang ibuk, celananya dijahit karena bolong."


Saya mulai merasa lucu melihat anak-anak dan bagaimana perhatian orang tuanya terhadap mereka. Ibu mereka mencuci pakaian sendiri, menyeterika sendiri. Kok celana anak bolong nggak segera bertindak?


Sesekali saya mengumpulkan pakaian yang sudah kering, menyisihkan bila ada yang rusak meski sedikit. Walaupun hanya pakaian harian di rumah, saya usahakan F2 bebas memakai tanpa ada rasa risih. Celana suami bagian kelim rusak, segera saya perbaiki. 


Selain soal pakaian, saya juga merasa sangat heran dengan orang tua yang tak memperhatikan anak soal belajar. Seolah cul, anak dibiarkan sendiri.  Sampai sekarang saya masih perlu mendampingi F2 belajar. Seminggu 2 kali F2 mengikuti les di luar rumah. Sampai di rumah F2 maunya bersantai-santai. Saya berusaha membacakannya materi pelajaran. Terhadap anak les pun demikian. Kalau anak lagi malas les, saya membacakannya. 


Salah siapa bila anak tidak ada motivasi belajar karena orang tuanya sibuk? Hasil belajar merosot karena anak tidak mempersiapkan diri saat mau PTS atau PAS. Orang tua baru menyadari saat menerima laporan hasil belajar.


Bapak dan ibu, berikanlah perhatian buat anak-anaknya yang masih sekolah (sampai kelas 9 SMP). Sesekali awasi mereka saat berada di meja belajar dan memegang hp. Kalau perlu bapak dan ibu ikut terlibat saat anak-anak kesulitan menjawab soal. 


Kelak anak-anak akan mengingat bagaimana orang tua memperlakukan dan memperhatikan mereka saat masih kecil. Tidak sedikit anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya karena salah satu dari orang tua sudah wafat. Anak-anak sering merasa iri terhadap teman-teman yang bapak ibunya sehat wal afiat bisa mendampingi mereka. Jangan sampai anak-anak merasa yatim piatu karena keberadaan orang tua hanya sebatas fisik.


Yuk, perhatikan anak-anak mulai sekarang.


#catatanimapenulis