Tampilkan postingan dengan label lifestyle. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lifestyle. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 April 2023

Ujian Skripsi Bukan Momok, Harus Dihadapi


Tahun 2018, saya menghadiri undangan dari kampus Universitas Gadjah Mada tempat Faiq menempuh pendidikan. Waktu berada di gedung pertemuan, Pak Rektor mengatakan, "kita bertemu lagi 4 tahun yang akan datang." Di Fakultas Pertanian, Pak Dekan juga mengatakan hal yang sama, 4 tahun lagi bertemu. Artinya ditarget 4 tahun lulus kuliah.



Apalah daya, pandemi membuyarkan semua rencana. Sebenarnya dosen pembimbing Faiq memberi semangat untuk maju ujian skripsi September 2022, tapi Faiq belum siap. Saya bukannya menekan. Saya hanya memotivai untuk segera menyelesaikan dan tidak menunda-nunda. Sebab, semakin lama Faiq malah semakin asyik berbisnis. Hahaha.



"Nok, diselesaikan dulu skripsinya. Makin cepat maju ujian, bonus makin banyak. Makin lama mengerjakan, makin berkurang bonusnya."

"Mama nggak tahu, sih. Aku nggak percaya diri."

"Yang penting isi tulisan dikuasai. Kalau menguasai apa yang ditulis, berarti nanti menjawab pertanyaan penguji kan bisa. Sebab, pertanyaan nggak jauh-jauh dari tulisan. Dengan catatan tulisannya dilengkapi. Kalau nggak lengkap, ya pengujinya menanyakan yang kurang."

"Masalahnya aku nervousan, Mama."

Oalah, ini ta masalahnya. 

"Bismillah. Santai saja. Sinau lan donga."

Tibalah saatnya ujian skripsi. Hari Rabu, 12 April 2023 jam 09.00-11.00. Di luar ruangan, keluarga adik saya, keponakan, kakak saya, teman-teman SMP Faiq, dan teman kuliahnya menunggu Faiq berjuang. Saya dan suami tidak bisa menunggui Faiq. Sebab saya dan suami harus mengurus administrasi dan konfirmasi ke Bank Syariah Indonesia untuk kepentingan ibadah haji. Saya dan suami tak putus mendoakan Faiq. 

Setelah jam 11.00, adik saya mulai mengirimkan foto dan video. Alhamdulillah, lelah dan perjuangan Faiq terbayar sudah. Tak lupa Faiq dan sepupu diambil gambarnya dengan formasi sama persis dengan foto tahun 2006.

Selamat, Faiq. Semoga ilmunya bermanfaat.



00000

Jumat, 17 Maret 2023

Sepatu Jebol




Saya sampai lupa, sudah berapa minggu Faiz laporan sepatunya jebol. Saya pikir hanya masalah kain sepatunya mulai berlubang.

"Mama, bagian bawah kalau menginjak air, kaos kakinya ikut basah."
"Pakai sepatu yang lama."
"Kekecilan. Kakiku sakit."
"Pinjam punya ayah dulu. Bulan depan kita beli."
"Bulan depannya masih lama, Mama."

Meski gedumel tapi Faiz menurut. Dia pinjam sepatu ayahnya. Usianya 13 tahun kurang 2 bulan, tapi badannya tinggi besar. Ukuran sepatunya juga besar. Kalau pakai punya ayah juga cukup.

Karena kesibukan, saya dan suami belum sempat mengajak Faiz membeli sepatu. Tiba-tiba Faiq (Kakak Faiz) video call. Berjanji akan membelikan sepatu buat adiknya secara online.

Tiga hari kemudian sepatu datang. Pas banget Faiq pulang ke rumah. Biasanya tinggal di Yogya bersama orang tua saya dan kakak saya.

Alhamdulillah, sepatunya cukup bagus. Tidak terlalu mahal. Nyaman dipakai dan bikin Faiz bahagia. Sepatu yang jebol, usia pakainya 8 bulan. Ya, maklumnya harganya murmer tanpa diskon. Lagian, Faiz tipe anak yang gubrak gubruk. 


Semoga berkah, bermanfaat , dan masuk SMP tidak perlu beli sepatu lagi. 

00000

Sabtu, 11 Maret 2023

Anakku Suka Pamer





Beberapa waktu terakhir, berita yang lagi viral adalah soal pamer. Pejabat yang pamer kekayaannya secara tak langsung. Orang yang mengaku crazy rich pamer tapi pada akhirnya menjadi tersangka karena kasus robot trading. Anak pejabat pamer kekayaan orang tuanya, akhirnya berhadapan dengan hukum. 

Nggak usah menunggu kaya raya agar bisa pamer. Meskipun nggak kaya, tapi anakku juga suka pamer sejak kelas 5 SD sampai sekarang. Harta bendanya dikeluarkan, dipasang di instagram atau marketplace. Sebab setelah menjadi pebisnis, otomatis anakku harus pamee dagangannya. Kalau nggak dipamerkan, ya orang nggak tahu kalau dia jualan.

Nah, bagi kamu yang suka pamer, nggak masalah kok. Barang milik milikmu sendiri. Pamerin aja! Tapi, kalau pamer barang mewah kan ada risikonya. Hati-hati aja. Saranku kalau mau pamer ya pamer dagangan saja. Semoga menghasilkan cuan dan laris manis. 

00000

Kamis, 09 Maret 2023

Ibu Ikut Ikhtiar Persiapan Ujian Praktik Anaknya Kelas 6



Semester genap terus berjalan. Sekarang sudah bulan Maret. Bagi anak-anak kelas 6, bukan hanya mempersiapkan diri menghadapi penilaian tengah semester. Mereka harus siap-siap untuk tes akhir semester dan ujian praktik. Ujian praktik agama, olah raga, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.

Kali ini saya mengikuti persiapan Faiz. Belajar wudu dan salat dengan benar. Belajar menulis huruf Arab. Hafalan surat pendek. Masih banyak yang dipersiapkan. Anak menjalani ujian, orang tua ikut prihatin dan mendampingi saat belajar.

Saya termasuk seorang ibu yang perhatian penuh pada anak ketika mereka ujian. Saya panjatkan doa terbaik. Semoga Faiz berani tampil dan ujian dengan sukses. Tidak pakai grogi, jangan sampai mundur.

Saya masih ingat. Ibu dan bapak ketika saya mau maju sidang ikut terjaga di malam hari. Salat tahajud dan mendoakan saya. Doa ibu dan bapak sepanjang waktu, sampai hari ini untuk anak-anaknya. 


00000

Kamis, 23 Februari 2023

Wadah Untuk Merapikan Barang

 


Rumah bersih merupakan idaman seseorang. Bersih tidak harus mewah. Setiap orang bisa memiliki rumah yang bersih dan menjadi tempat yang nyaman bagi keluarganya.

Agar rumah selalu bersih, sudah tentu harus rajin beberes rumah. Rajin di sini relatif, ya. Rajin bisa diartikan setiap hari beberes, beberapa hari sekali atau yang penting ada rutinitas membersihkan rumah.

Sebaiknya barang-barang yang ada di rumah tidak berlebihan. Bila rumah telanjur penuh, maka segera kurangi. Hanya barang yang dibutuhkan saja yang berada di rumah. Untuk itu, bila ada beberapa barang yang fungsinya sama tapi ukurannya berbeda sedikit, sebaiknya pikirkan lagi.

Rumah rapi biasanya semua barang telah berada pada tempatnya. Semua barang ada wadahnya dan disimpan rapi pula. Wadah-wadah tersebut bisa berupa wadah plastik atau kardus. Kalau dari wadah plastik, tentu harganya lebih mahal daripada kardus. Untuk itu pilihlah kardus untuk merapikan barang.

Wadah dari plastik atau kardus ini tak perlu ukurannya besar. Secukupnya, seperlunya.

Apa saja yang perlu ditempatkan pada sebuah wadah? Pakaian, buku, kertas, peralatan tulis, mainan anak-anak, belanjaan kering bulanan, alat kantor, dan lain-lain. Sampah juga dimasukkan dalam wadah.

Benar, lo. Wadah bisa digunakan untuk merapikan barang di dalam rumah.

Sebaiknya saat beberes rumah, semua anggota dilibatkan. Jadi semua ikut merasakan  senangnya beberes bersama.

00000

Minggu, 05 Februari 2023

Bakpia Kukus Tugu Jogja


Saya dan keluarga termasuk beruntung. Sebab sering mendapatkan oleh-oleh dari teman, tetangga, atau kerabat yang pulang dari bepergian. 

Saya asli Yogyakarta, tapi baru kali ini tahu dan mencicipi bakpia kukus. Selama ini mengenal bakpia ya bakpia dipanggang. Bakpia ori begini ya tetep pilih rasa kacang hijau, bukan yang lain. Sebab kalau bukan panggang, saya tetep menyebut bolu kukus atau roti kukus. 

Kebetulan oleh-oleh kali ini adalah bakpia kukus varian brownies dengan isian keju. 

Bakpia Kukus Tugu Jogja adalah hasil inovasi bakpia baru, menjadi buah tangan dan oleh-oleh khas Jogja yang istimewa rasanya. Bakpia kukus ini berbahan dasar terigu, telur, susu, gula, minyak nabati, dan lain-lain.

Bakpia Kukus Tugu Jogja teksturnya lembut, bentuknya nenarik, dan rasanya nikmat.

Bakpia Kukus Tugu Jogja diproduksi oleh PT Agrinesia Raya Yogyakarta dan bersertifikat halal. 

Cek fb dan ig : bakpiatugujogja, nomor WA 08111500625.

00000

Healing Sebelum Ujian

 


Saya masih ingat, tahun 2018 yang lalu ketika wali mahasiswa dikumpulkan di pusat dan di fakultas. Saat di Fakultas Pertanian, sang dekan mengatakan sekaligus ajakan, "kita bertemu lagi empat tahun yang akan datang."

Saya selalu mengingat-ingat itu. Demikian pula waktu di pusat, Pak Rektor juga mengajak demikian. Namun, tak disangka. Pandemi mengubah banyak agenda, program dan rencana. Mahasiswa merencanakan, Tuhan yang menentukan.

Anak saya (Faiq) terkendala saat penelitian untuk skripsinya. Selama pandemi, praktis laboratorium juga tutup. Ketika laboratorium telah dibuka, tentu saja mahasiswa dengan prodi yang sama tidak serta merta menyerbu. Kakak tingkat dipersilakan untuk praktik. Adik tingkat ya mengalah, sambil mencicil apa yang bisa dilakukan. 

Ketika sudah mulai masuk laboratorium, Faiq pratik dengan tekun dan cermat. Kebetulan Faiq memiliki teman yang sama-sama menggunakan laboratorium. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi Faiq dan teman-temannya. 

Data mulai diperoleh. Suatu saat Faiq bilang bahwasanya dosen pembimbing menyarankan untuk maju ujian pada bulan tertentu. Sayang Faiq belum siap.

"Nok, sebenarnya dosennya baik lo. Beliau yakin kalau Faiq mampu menyelesaikan dan bisa maju ujian pada bulan yang disebutkan."

"Mama nggak tahu sih. Materi penelitian Faiq sulit."

"Yang penting tulisannya komplit."

"Sebentar to. Nanti kalau sudah siap Faiq maju."

Saya tidak memaksa, tidak memburunya. Saya cuma menyindir. 

"Mahasiswa kalau sudah kenal uang, bisnis atau bekerja, biasanya kuliahnya kalah. Lanjutkan jualannya." Saya terkekeh.

"Tenang, rampung rampung."

"Ingat, satu semester tambahan bayarnya setengah besaran UKT telah berlalu. Setengah dari tujuh juta masuk kantong. Januari bayar UKT lagi. Kali ini cuma dapat jatah besaran UKT tanpa tambahan."

"Tambahi dong. Faiq kebut."

"Setengah UKT tambah seratus ribu." Ayah bercanda.

"Mosok seratus ribu."

Ayah menunjukkan 5 jari.

"Alhamdulillah, lima ratus ribu."

"Bukan lima ratus. Ayah transfer 5 juta. Tiga setengah untuk UKT. Sisanya buat motivasi, kulakan dagangan, biaya penyelesaian skripsi."

"Alhamdulillah. Matur nuwun, Ayah."

"Halah, yang disebut kok ayah."

Tidak berapa lama kemudian, Faiq menunjukkan tangkapan layar. Draf sudah dikirim ke dosen.

"Ma, Faiq healing dulu sebelum ujian."

Saya tersenyum. Mahasiswa sekarang itu sebentar-sebentar healing healing. Berdua dengan teman akrabnya melepaskan penat. Semoga dimudahkan urusannya. Semoga dilancarkan skripsinya.

Alhamdulillah, tidak pernah ada kata menyerah untuk 6 SKS terakhir. Jangan menyerah! 95% mata kuliah sudah ditempuh dengan nilai memuaskan. Tinggal 5% lagi. Semangat ya, Nok! Waktu tak akan kembali lagi. Teruslah melangkah. 

Berdoalah di sepanjang waktu. Rezekimu telah tertulis. Rezekimu berupa umur panjangmu, ilmu yang kau peroleh dan kau amalkan, materi hasil dari perniagaan, dan yang telah kau keluarkan untuk sedekah, infak, serta membantu sesama.

00000  


Sabtu, 04 Februari 2023

Bungkus Barang Pakai Taplak dan Kain

 


Waktu saya masih kecil sering melihat orang dewasa membungkus barang menggunakan taplak. Ternyata taplak bisa memuat banyak barang dan fleksibel. Kalau barangnya sedikit atau kecil dibungkus pakai serbet.

Cerita menarik tentang taplak untuk bungkus barang, yakni taplak untuk membungkus beberapa besek atau cething berisi nasi dan lauk pauk. Biasanya orang yang memiliki hajat memberikan tonjokan sebagai undangan atau sekadar syukuran.

Namun, ada juga anak kecil yang memanfaatkan taplak untuk membungkus pakaian dan tas sekolah. Konon anak tersebut mau kabur dari rumah karena merasa tak nyaman. Untungnya nggak jadi kabur gara-gara takut kehujanan karena langit mendung.

Zaman dulu taplak juga digunakan untuk membungkus radio, tape recorder, atau kain jarik. Ketiga barang tersebut dibawa ke tempat pegadaian. Zaman old, tiga barang tersebut laku untuk digadaikan saat butuh uang.

Kalau sekarang saya memanfaatkan kerudung persegi yang telah usang untuk membungkus barang. 



Waktu saya SD kelas 3-6, saat idulqurban di sekolah, biasanya anak-anak disuruh membawa nasi putih dari rumah. Siang hari setelah gulai kambing matang, setiap anak diberi gulai kambing langsung ditaruh di atas nasi dalam wadah. Saya membawa kotak plastik. Biar bawanya praktis maka kotak plastik saya bungkus pakai serbet.

Ternyata sejak kecil, cara membungkus pakai kain sudah saya lakukan. 

Nah, ceritanya kemarin saya belanja sayuran di mbak-mbak tukang sayur. Saya membungkus belanjaan menggunakan serbet. Dalam waktu sekitar 1 jam, ada lebih dari 5 orang menegur saya. Ada yang mengatakan lucu, aneh, bahkan tertawa. 

Sebenarnya langkah saya membungkus barang pakai kain ini untuk mengurangi penggunaan plastik. Ingat, mengurangi. Bukan tidak menggunakan sama sekali. 

Untuk itu mari kita bijak menggunakan plastik, agar sampah plastik bisa ditekan jumlahnya. 

00000

Marie Kondo Saja Bisa Menyerah

Beres-beres ala Marie Kondo atau Konmari rupanya sangat menginspirasi banyak orang. Banyak orang yang berbondong-bondong membeli buku, mengikuti kelas, dan meniru hal lain yang berbau Konmari. Meniru hal yang baik memang tidak keliru. Namun, jangan sampai  apa yang kita lakukan sekarang hanya latah semata.

Kalau kita punya niat melakukan sesuatu yang baik, maka niatkan karena Allah dan ibadah. Lakukan secara kontinyu sedikit demi sedikit atau setahap demi setahap. Jangan sampai melakukan hal baru hanya menggebu-gebu di awal lalu bosan.

Kalau melihat foto, video, atau membaca tulisan tentang metode konmari, biasanya pengaruh positifnya langsung terasa. Ibaratnya seperti kesetrum. Setelah praktik, biasanya kita mengajak atau mempengaruhi orang lain untuk melakulan hal yang sama. Sebab, kita merasa apa yang kita lakukan adalah terbaik dan orang lain wajib mengikutinya.

Namun, tunggu dulu. Orang lain tidak sama dengan kita, ya. Cara berpikir, bekerja  mengelola waktu, dan mengelola stres, jelas tidak sama. Beban pekerjaan rumah tidak sama. Kebiasaan anggota keluarga juga berbeda. Anak-anak pun jauh sekali perbedaannya. Jadi, please jangan memaksa mereka untuk sama dengan kita.

Kadang kita keliru membuat kesimpulan. Misal, jangan jadikan anak sebagai alasan rumah nggak apa kalau nggak rapi. Jangan mager. Jangan biarkan dapur dan kamar mandi kotor. Jangan biarkan baju kotor menumpuk. Kosongkan keranjang baju kotor. Cicillah menyeterika ketika anak tidur.

Helo, setiap orang berhak untuk bahagia. Ukuran kebahagiaan seseorang tentu tidak sama dengan kita.

Baiklah, Kondo selalu merapikan isi rumah dengan caranya. Rumah selalu rapi, bersih, dan nyaman untuk ditinggali. Namun, tahukah Anda? Sekarang Kondo tidak seidealis ketika masih lajang. Dia juga berada pada posisi "capai". Kondo yang kini memiliki 3 orang anak, tidak lagi seidealis dahulu. Kini, Kondo memilih memperhatikan ketiga anaknya dan tak ambil pusing dengan rumahnya yang berantakan.

Yakinlah, kita terutama perempuan memiliki keterbatasan fisik dan tenaga. Energi kita digunakan untuk melakukan banyak hal. Tentu saja kita tetap melakukan kegiatan merapikan rumah. Lebih senang lagi bila pasangan membantu, anak-anak turut andil, dan ada asisten. 

Prinsipnya, bila mau rumah kita terlihat lega, rapi, dan tidak berantakan maka kurangi barang yang tak perlu, sediakan wadah dan rak, lalu bersihkan rumah secara kontinyu.

Ratu beberes bisa "bosan" beres-beres. Kita tidak boleh bosan, ya.

00000

 

Jumat, 03 Februari 2023

Furoshiki Bungkus Barang Pakai Kain



Saya dengan sengaja melakukan hal yang lain dari lainnya. Karena terlihat aneh itulah, dalam waktu 1 jam sudah ada lebih dari 5 orang yang keheranan. Anehnya apa? Saya menggunakan kain serbet untuk membungkus belanjaan pada pagi ini.  Kelihatan aneh, bukan?

Mengapa saya nganeh-anehi? Pertama karena mengurangi sampah plastik. Kedua berusaha untuk akrab dengan sesuatu yang ada di rumah. Ketiga menyebarkan kebaikan. 

Nah, penggunaan plastik bisa dikurangi dengan cara menggunakan bungkus selain plastik, seperti kain. Di Jepang lazim membungkus barang dengan kain persegi. Mereka mengenal dengan Furoshiki.

Kain persegi adalah bahan untuk membungkus barang yang praktis. Sebenarnya di Jawa beberapa waktu yang silam kebiasaaan menggunakan kain untuk bungkus merupakan sesuatu yang lazim. 

Bahan untuk membungkus barang misalnya taplak, kerudung persegi, sapu tangan, kain persegi, sarung, dan lain-lain. Ternyata praktis dan bisa digunakan berulang-ulang. 



Semoga tetangga yang tadi sempat menertawakan saya kelak akan menggunakan kain sebagai pembungkus. Kalau Anda belum pernah mencoba, maka mulai sekarang bisa dipraktikkan.

00000

Minggu, 06 November 2022

Teko Listrik Untuk Masak Air





Kali ini saya akan berbagi pengalaman menggunakan teko listrik untuk memasak air. Tulisan ini tidak berbau promosi. 

Pertama kali menggunakan teko listrik sekitar tahun 1998. Waktu itu saya ikut kakak di Blora. Kebetulan kakak saya memiliki teko plastik listrik, harganya cukup terjangkau pada masa itu. Setiap pagi dan sore teko listrik digunakan untuk memasak air. Air panas ini untuk membuat teh atau membuat susu bagi anak-anaknya. 

Pengalaman kedua menggunakan teko listrik ketika berada di hotel di Semarang. Waktu itu saya dan beberapa teman sesama guru Kimia mengikuti diklat setelah menyelesaikan uji kompetensi. Di hotel disediakan air mineral, teh celup, gula, kopi, dan kremer. Kami bisa membuat minuman kesukaan.

Tahun 2020, waktu kakak saya menikahkan anaknya, keluarga besar diminta untuk memberikan doa restu kepada mempelai. Oleh karena rumah kakak saya tidak cukup untuk menampung keluarga besar, maka kami menginap di hotel. Kembali saya membuat minuman panas dengan menggunakan teko listrik.

Ternyata memasak air dalam jumlah tidak terlalu banyak, cukup praktis dan cepat memakai teko listrik. Penggunaan daya teko listrik tidak terlalu besar. Namun, ada beberapa variasi besarnya daya pada teko listrik tergantung merek masing-masing. 

Selain untuk memasak air, teko listrik juga nisa digunakan untuk memasak mie instan, soto, atau sayur berkuah. Bapak saya memiliki pengalaman saat berada di Mekah tahun 2008. Bapak membawa teko listrik. Teko tersebut dipakai untuk membuat minuman dan mi instan. Tentu saja bukan untuk dikonsumsi sendiri. Bapak biasa berbagi makanan dan minuman.

Nah, kalau di rumah mau minum teh panas tapi tak ada persediaan air panas dan gas habis, teko listrik bisa jadi solusinya.

00000


Krayon Minyak Titi 55 Sahabat Anak


Dua anak saya mau menggoreskan pensilnya di atas kertas gambar. Faiq sejak usia 6 tahun saya ikutkan ke sanggar melukis untuk anak. Nah, kalau Faiz cukup belajar menggambar/melukis di sekolah dan di rumah. Mengapa dua anak saya tidak sama perlakuannya? Jangan berpikir atau menilai negatif dulu. Beda anak, beda kesukaan. Sebab itulah beda perlakuan.

Faiq sejak TK sudah suka menggambar dan mewarnai. Sementara, sampai kelas 5 SD Faiz belum minat menggambar sama sekali. Faiq mau diarahkan untuk masuk sanggar, sedangkan Faiz pegang pensil, buku gambar, dan krayon saja tidak mau. Sama-sama tidak dipaksa tapi tetap beda.

Meskipun ikut les di sanggar hanya beberapa bulan saja, Faiq sudah luwes menggambar sendiri. Saya memberi kebebasan pada Faiq untuk menyalurkan hobinya. Saya juga tidak terlalu perhitungan untuk membelikan peralatan menggambar. 

Peralatan gambar tersebut di antaranya berupa buku gambar ukuran A3, pensil 2B, E, spidol besar permanen, pylox, dan krayon Titi 55. Karena senang menggambar, sampai mengabiskan 2 set krayon Titi 55, masing-masing 1 set krayon Titi 36, 24, 12, dan beberapa set merek lain.

Faiq lebih suka memakai krayon Titi dibanding merek yang lain. Suatu saat ayah Faiq mengajak jalan-jalan. Faiq ditawari untuk mengambil krayon merek X. Faiq tidak mau. Maunyq Krayon Minyak Titi.

Sekarang Faiz, adiknya Faiq mulai suka menggambar. Faiz tidak mau dibedakan dari kakaknya. Sebab itulah dia minta krayon minyak Titi 55. Meskipun milik kakaknya masih bisa dipakai, tapi Faiz tetap minta yang baru. Hari Sabtu kemarin Faiq membeli Krayon Minyak Titi 55 untuk adiknya, Faiz.


Kenapa harus Krayon Minyak Titi? Ada beberapa kelebihan Krayon Minyak Titi, antara lain:

1. Smooth Rich Colours, lembut dan kaya warna.

2. Easy to Apply, mudah dipakai.

3. Water Resistant, tahan air

4. Non Toxic, tidak mengandung racun.

5. Harga terjangkau

Krayon Minyak Titi 55 harganya tujuh puluh dua ribu rupiah. 

Hasil karya Faiz sangat jauh berbeda dari kakaknya. Tak apalah. Yang penting Faiz hatinya juga tersentuh seni, lembut, dan marah-marahnya berkurang. Saya yakin, nanti ada masanya di mana Faiz mau mengekspresikan perasaan, suka duka, dan ceritanya lewat menggambar.

00000


Senin, 29 Agustus 2022

Memuliakan Tamu



Pemilik rumah memiliki hak untuk menerima atau menolak tamu yang datang ke rumahnya. Untuk itu, sebelum bertamu ke rumah seseorang, sebaiknya memberitahukan terlebih dahulu pada tuan rumah. Siapa tahu tuan rumah sedang repot, bepergian, atau sedang istirahat.

Oleh sebab itu, bila tuan rumah tidak berkenan dengan kehadiran kita, maka tak perlu marah dan kecewa. Hargailah keputusannya. Mungkin bila kita berada pada posisi mereka, kita juga akan melakukan yang sama.

Tuan rumah bila mengizinkan kita bertamu, biasanya mereka bersiap-siap menyambut kedatangan kita dengan cara menyiapkan apa-apa yang akan disuguhkan dan menyiapkan kenyamanan di rumah. Karena akhlak baik dalam menerima tamu adalah memuliakannya.

Tuan rumah akan sedikit merapikan rumah bila awalnya berantakan, terutama bagi yang memiliki anak kecil. Rumah yang bagaikan kapal pecah, bisa dirapikan sedikit  Tuan rumah akan menyiapkan hidangan, minimal air putih sebagai pelega dahaga bagi tamunya. Kalau ada rezeki lebih sedikit bisa juga untuk menghidangkan camilan. 

Kalau ada yang bilang mau berkunjung ke rumah seseorang, lalu berpesan kepada tuan rumah untuk tidak repot-repot, ya biasanya tuan rumah tidak mungkin sedemikian polos tidak menyiapkan sesuatu sama sekali.

Untuk itu, jangan mendadak datang bertamu ke  rumah teman. Mungkin tuan rumah "tidak siap" untuk dikunjungi. Tuan rumah pasti akan melakukan apa pun untuk memuliakan tamu.

00000

Minggu, 19 Juni 2022

Menabung Emas di Pegadaian Untuk Biaya Pendidikan

 

Masih soal menabung emas. Menabunglah di rumah secara rutin dengan jumlah yang sama tiap bulannya. Kalau Anda takut nanti uangnya tidak terkumpul, sebaiknya langsung dibelikan emas (menabung emas di pegadaian)

Nah, menabung emas di pegadaian cukup mudah. Tabungan bisa digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak. 

Tentu saja menabung mulai sekarang dan jangan menunda lagi. Berapa pun yang kita simpan kelak akan bermanfaat. 

Sabtu, 18 Juni 2022

ANAK BELUM LANCAR MEMBACA DAN MENULIS

 



Hari ini (Jumat, 17 Juni 2022) saya memberi les baca tulis anak kelas 2 naik kelas 3 SD. Sebut saja Fulan. Fulan belum lancar membaca dan menulis. 2 tahun tidak pembelajaran tatap muka, jelas sangat berpengaruh pada anak SD kelas 1. Kebetulan ibu dan bapaknya Fulan juga tidak bisa mendampingi belajar membaca dan menulis.  

Sebelumnya Fulan pernah les privat membaca pada tentor tapi hanya 3 kali saja. Setelah itu berhenti. Sebetulnya sudah lama pertama kali saya bertemu Ibunya Fulan. Awalnya saya menjadi tentor privat kimia di rumah murid.   Beberapa kali ibunya Fulan (ART) membuatkan teh panas saat saya memberi les privat kimia.

Ketika bertemu ibunya Fulan, beliau bilang pada saya.

"Ibu, sebenarnya saya mau minta tolong sejak lama. Tapi baru hari ini minta bantuan pada mbak Audi untuk bilang njenengan.

Tadi Bu Guru bilang supaya Fulan dileskan soalnya belum bisa baca tulis. Katanya kelas 3 pelajarannya tambah sulit."

"Ya, Bu. Bismillah, semoga nanti lancar membaca dan dapat menulis dengan baik."

Tidak ada kata terlambat. Semoga berhasil, ya, cah bagus. 

Saya bersyukur, F2 anak saya meskipun saya anggap anaknya sulit tapi waktunya sekolah bisa membaca, menulis, dan mengikuti pelajaran dengan baik. Ketika pembelajaran daring, saya sempat dibuat emosi oleh F2. Sebab F2 malas malasan mengerjakan tugas daring. Setelah pembelajaran tatap muka, F2 semangat. 

Bagaimanapun saya pernah memiliki kekhawatiran ketika pembelajaran daring. Saya bisa mengajar privat dengan baik, sementara anak sendiri sulit untuk diarahkan. Alhamdulillah, sekarang semua baik-baik saja.  

#eksaktalesprivat #catatanimapenulis

Senin, 13 Juni 2022

Menabung Emas Sebagai Dana Pensiun


Tidak semua orang menjadi pegawai dan kelak menerima uang pensiun tiap bulan. Tidak semua orang bisa mengharapkan dana pensiun karena memang bukan pensiunan atau pasangan memiliki uang pensiun tiap bulan. 

Namun, setiap orang bisa menyiapkan dana pensiun sendiri dengan cara menabung tiap bulan dengan sejumlah uang. Besarnya tabungan bisa saja tetap (atau makin banyak) yang penting konsisten tiap bulan. Bila sudah terkumpul nanti dibelikan emas. Jadi mempersiapkan dana pensiun dengan cara menabung emas.

Sebagai contoh, harga 1 gram emas 24 karat  sebesar 1 juta rupiah (bisa lebih bisa kurang). Untuk bisa menabung emas 1 gram, kalau mampu tiap bulan menyediakan uang 1 juta rupiah. Kalau tidak, menabung 500 ribu per bulan. Bisa juga tiap bulan menabung 200 ribu rupiah. Setelah uang terkumpul selama 5 bulan  lalu dibelikan emas 1 gram. 

Sebagai saran saja, tabungan emas sebagai dana pensiun ini tidak boleh dijual bila belum jatuh tempo. Kalau ada keperluan mendesak, biasanya ingin jual harta yang dimiliki. Boleh juga dijual, asal segera dikembalikan. Ibaratnya pinjam emas milik kita sendiri. Jangan mentang-mentang tabungannya sendiri lantas tidak mengembalikan 

Saya termasuk bekerja secara freelance dan sedang mulai menabung emas. Harapannya, kelak bisa saya manfaatkan setelah masuk usia pensiun. Kalau ternyata pada masa usia pensiun keadaan ekonomi saya cukup, ya tabungan emas ditambah terus dan disimpan. Bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain. 

Masihkah ragu untuk memulai menabung emas? Silakan  cari info tentang manfaat menabung emas. 

00000

Beli Emas Empat Juta Rupiah Saat Kelas 5 SD


www.noerimakaltsum.com Setelah mendapatkan bagi hasil penjualan kambing dan modal awal (bulan Februari-Maret) sebagian dari uang tersebut dikumpulkan lalu minta pada saya agar dibelikan emas (dalam bentuk tabungan emas di pegadaian) memakai rekening saya.
Anak-anak sudah tahu kelebihan menabung emas, jadi daripada disimpan uang lebih baik dibelikan emas. Empat juta rupiah uang Faiz (12 tahun) saya tabung dalam bentuk tabungan emas. Alhamdulillah, dari 4 juta rupiah ini mendapatkan emas 4,39 gram emas 24 karat.
Dulu umur 10 tahun telah menjadi jutawan, sekarang  umur 12 tahun telah memiliki investasi berupa ternak kambing dan emas. Satu lagi, insya Allah iduladha tahun ini Faiz akan berkurban sendiri dari ternaknya untuk keluarga kami. Semoga lebih saleh lagi ya, Iz. 

Jumat, 03 Juni 2022

ADRIANUS DARMAWAN IDOLA SAAT SD

 

Dok. Adrianus Darmawan

Beberapa waktu yang lalu adik saya bilang sedang mencari informasi tentang temannya waktu masih SD, namanya Ariswari. Saya, kakak, dan adik-adik menuntut ilmu di SD Keputran VIII Yogyakarta. Sudah menjadi tradisi di lingkungan kami dahulu, dalam satu keluarga kakak beradik menuntut ilmu di sekolah yang sama atau beda sekolah tapi masih satu kompleks. Ariswari adalah adik perempuan dari Mas Darmawan. Mas Darmawan adalah teman kakak satu satu tingkat di atas saya. 


Saya tanya kakak saya, tapi dia tidak punya kontaknya Mas Darmawan. Tidak ada kesulitan yang berarti, melalui getok tular akhirnya saya mendapat nomor kontak Mas Darmawan. Akhirnya saya menghubungi beliau. Menurut informasi Mas Darmawan bahwa Ariswari adiknya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit. Mas Darmawan memberi tahu Ariswari dimakamkan di Sasana Laya Dukuh, Gedongkiwo, Mantrijeron. Itu artinya makamnya dekat dengan rumah orang tua saya. Sayangnya Mas Darmawan belum memberi tahu posisi makamnya. Rencananya adik saya akan ziarah kalau ada waktu.


Begitu diberi tahu nama panjang Mas Darmawan oleh kakak, seperti biasa jiwa kepo saya meronta. Saya browsing di internet. Media sosialnya saya intip. Foto-foto yang ada menunjukkan bahwa wajah Mas Darmawan masih seperti dulu. Ada prubahan yang mencolok yaitu rambutnya yang memutih (sama dong dengan suami saya, rambut sudah memutih lebih dari 80%).


Ngomong-omong, ngapain sih saya kepo banget sama teman kakak saya? Begini ya, teman! Saat saya masih kelas 4 SD, kakak saya Nur Tsalichah dan Mas Adrianus Darmawan kelas 5 SD. Kelas kami letaknya berdampingan. Mas Darmawan ini selalu ranking 1, nggak tertandingi. Kakak saya juga pandai, tapi masih di bawahnya Mas Darmawan. Saya masih ingat, saat mereka ulangan harian, Bu Mursiwi guru kelasnya memberi nilai di buku ulangan dengan bulpen merah. Murid-murid yang nilainya baik selalu menempelkan angka merah pada tangannya dan mereka saling pamer dengan girang. Lalu apakah Mas Darmawan juga melakukan hal yang sama? Tidak. Orangnya kalem, rendah hati, nggak sombong, murah senyum, pinter, dan idola betulan. Mungkin baginya menyikapi nilai baik nggak perlu berlebihan sedemikian. Nah, pandainya Mas Darmawan ini tentu saja karena tekun belajar.


Keluarganya sederhana dan Mas Darmawan sendiri orangnya tidak neko-neko. Waktu SMP dan SMA juga masuk di sekolah favorit. Komplet tenan! Pandainya nggak hanya saat SD. 


Saya sedikit belajar dari idola waktu SD tersebut. Tekun, percaya diri, ramah, nggak sombong, dan bisa jadi panutan. 


Suatu saat saya bertemu Mas Darmawan di sekitar kampung Prawirotaman. Sayang nggak sempat ngobrol, karena saya naik sepeda ontel untuk suatu kepentingan.


Setelah sekian puluh tahun, akhirnya saya tahu sedikit tentang beliau dari dunia maya. Bocorannya: Adrianus Darmawan – OHS DEPT HEAD – PT Borneo Indobara


Ternyata Mas Darmawan ini lulusan Teknik Geologi UGM. Saya jadi ingat teman SMA sejak kelas 1-3, Mas Luhur Prasetyo. Setelah cek dan ricek, mereka memang adik-kakak tingkat dan pernah saling mengenal. Mungkin secara kebetulan, keduanya saat remaja wajahnya tidak jauh beda. Kalau sekarang yang tidak berbeda dari keduanya adalah sama-sama meninggalkan dunia hitam alias rambutnya beruban lebih dari 80%.


Saya berharap suatu saat bisa bertemu langsung dengan idola saya, entah itu di sekolah SD atau reuni akbar. 


00000

Jumat, 20 Mei 2022

Menghitung Denda Terlambat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor

 


Pernahkah Anda lupa membayar pajak kendaraan bermotor atau PKB? Kalau pernah berarti sama dong dengan saya. Hehe. Saya 1 kali lupa membayar pajak PKB dan 1 kali terlambat karena memang masih dalam suasana lebaran. Saran saya jangan telat bayar PKB.


Mengapa demikian? Sebab bila terlambat hanya sehari, masih dimaafkan dan tidak dikenai denda. Kalau telat bayar 2 hari dan seterusnya nanti kena denda lo. Oleh karena itu sebaiknya dicek lagi STNK yang Anda miliki. 


Saya punya pengalaman terlambat membayar pajak. Pertama tahun 2021 motor suami sudah saya percayakan padanya untuk membayar pajak. Namun, suami lupa. Akhirnya saya yang membayar pajak ditambah denda karena terlambat lebih dari 1 hari.  Karena motor lama jadi dendanya juga cuma sedikit saja. 


Bulan Mei 2022 ini karena terbawa suasana lebaran dan saya pikir ada perpanjangan waktu saya telat beberapa hari. Kali ini motor kakak saya supercup 1982 seharusnya jatuh tempo 10 Mei. Saya membayar tanggal 14 Mei. Alhamdulillah, seharusnya saya membayar 54.000 tapi ditambah denda sebesar 12.900. Nggak apalah didenda 12.900 daripada kehilangan momen berlebaran dengan keluarga. 


Bagaimana kalau kita telat bayar PKB? Beginilah cara menghitung dendanya.

Cara Menghitung Denda Pajak Motor


Denda keterlambatan 1 hari = tidak ada denda.


Denda keterlambatan 2 hari sampai 1 bulan = PKB x 25 persen.


Denda keterlambatan 2 bulan = PKB x 25 persen x 2/12 + denda SWDKLLJ.


Denda keterlambatan 3 bulan = PKB x 25 persen x 3/12 + denda SWDKLLJ.


Untuk keterlambatan 4 bulan dan seterusnya, Anda bisa cek info di kantor samsat atau browsing, ya. 


Sebenarnya saya ini tipe taat pajak. Tidak ada istilah menunda membayar kewajiban. Tapi apalah daya, kalau lebaran ya tetap saja berat untuk sekadar jauh jauh cuma membayar pajak saja. Kalau bisa ya mudik sekalian jalan-jalan. Oya, motor kakak yang saya bawa ke Karanganyar itu berplat AB, sedangkan saya tinggal di Karanganyar.


Sebenarnya semua bisa diatasi karena bisa membayar secara online. Kalau Anda mau bayar PKB secara online juga bisa. Caranya adalah monggo cari tahu di google. Hehe.


Sekali lagi, jangan telat bayar PKB.