Minggu, 16 Mei 2021

Aman Berwisata Air dengan Rompi Pelampung



Saya termasuk orang yang takut air dalam jumlah banyak. Seumur-umur saya belum pernah berenang. Menyeberang sungai barat rumah saja takutnya bukan main. Jangankan bermain air di pantai sambil kungkum, di kolam renang sekadar memasukkan kaki ke dalam air saja blas belum pernah. Suami yang guru olah raga juga tidak pernah memaksa saya nyemplung air. Pokoknya terserah saya.


Suatu hari kantor tempat saya bekerja mengadakan piknik ke Waduk Gajah Mungkur. Kebetulan suami ada acara penting di kantor dan F2 nggak ada yang momong di rumah, jadi saya ajak piknik. Di WGM F2 diajak teman-teman naik perahu. Ya Allah, saya pingin nolak tapi kok kasihan F2 nanti kecewa. Kalau F2 saya titipkan pada teman-teman kok saya kebangeten, nggak mau momong anak sendiri. Akhirnya, Bismillah, saya luluh lalu pakai pelampung. Semua yang ikut naik perahu wajib mengenakan pelampung. 


Berada di atas air dengan perahu kecepatan sedang dan melihat kebahagiaan F2, rasa takut saya hilang. Yang nggak hilang adalah mual dan pusing (mabuk air). Alhamdilillah, akhirnya kembali ke daratan.


Nah, di WGM naik perahu harus mengenakan pelampung (namanya apa, yang jelas bentuknya seperti rompi warna oranye). Kalau baca berita yang beredar kemarin di Waduk Kedung Ombo bahwa ada kecelakaan air dan ada korban meninggal, rasanya kok miris. Ayolah, amankan diri bila berwisata air. Baik pengelola maupun pengunjung harus jaga-jaga. Kita tak tahu musibah kadang datang tanpa permisi. 


Beberapa peristiwa di tempat wisata air kejadian serupa menelan korban jiwa. Idulfitri yang seharusnya bersuka cita berubah menjadi duka. Semoga tak ada lagi kejadian kecelakaan wisata air yang menelan korban jiwa. 


Tips aman naik perahu:

1. Terapkan SOP

2. Pakailah rompi pelampung

3. Muatan tidak boleh berlebihan


#catatanimapenulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar