Rabu, 20 Oktober 2021

Perempuan dan Penghasilan




Saya pernah mengajar berturut-turut selama 19 tahun di salah satu sekolah menengah tingkat atas  swasta di Karanganyar. Namun, tanpa tahu penyebab pastinya tiba-tiba saya diberhentikan mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tidak ada surat teguran tertulis bila saya ternyata indisipliner. Diberhentikan! Saya tidak bisa berbuat banyak, hanya satu kata: pamit. Setelah diberhentikan, saya pamit secara baik-baik. Alhamdulillah, tak ada rasa dendam.


Tentu saja saya kaget, sebab saya belum menyiapkan diri untuk mencari tempat mengajar berikutnya. Setelah 2 surat lamaran mengajar saya ajukan pada 2 sekolah dan tidak ada tanggapan, akhirnya saya benar-benar putar haluan  


Selama lebih dari 21 tahun saya mendapat penghasilan dari mengajar. Tiba-tiba penghasilan tiap bulan tak lagi saya terima.  Ternyata Allah punya rencana besar. Allah menyiapkan rezeki dari beberapa peluang, yakni  berniaga dan tetap mengajar. Saya menjual barang dan jasa dari apa yang bisa saya tawarkan pada orang. 


Saya tetap memiliki penghasilan meskipun tak sebanyak ketika saya aktif mengajar di sekolah.  Namun, di balik berkurangnya penghasilan ada keberkahan yang harus saya syukuri. Allah Mahakaya, Allah Maha Pemberi Rezeki, dan Allah mencukupkan rezeki saya lewat niaga dan mengajar privat. Saya sangat berterima kasih pada suami tercinta, di mana tiap saya mau berangkat mengajar les privat, dia bilang: hati-hati ya sayang. Karena ridha suami, saya bisa melangkahkan kaki dengan ringan, dan Allah juga berkehendak.


Pada dasarnya perempuan yang mau bergerak pasti akan mendapatkan penghasilan dengan izin Allah. 


Alhamdulillah, dengan memiliki penghasilan saya bisa bersedekah, menabung untuk anak kedua, memberi tambahan uang konsumsi anak pertama, dan kebutuhan sehari-hari cukup. Sebenarnya tidak ada keharusan agar saya bekerja, tapi dengan memiliki penghasilan, sebagai perempuan saya bisa tetap berdaya. 


0000

1 komentar: