Sabtu, 25 Februari 2017

Bertanam Sayuran Dalam Pot

Menemukan majalah edisi lama, lalu saya tulis ulang pada tahun 2012 yang lalu, sesuatu banget. Semoga bisa memberikan manfaat untuk orang lain.

“Menanam dan memetik sayuran yang dirawat sendiri memberikan kepuasan sendiri bagi pemiliknya. Hal itu tidak salah sebab selain dapat mengembangkan hobi menanam sayuran, pemiliknya juga merasa lebih aman mengkonsumsi sayuran dalam keadaan segar.

Apapun alasannya, menanam sayuran dalam pot memang sedang ngetren saat ini. Bahkan kalau di awal tahun 1980-an hanya cabe dan terung saja yang sering dipotkan, kini beragam sayuran dapat tumbuh subur di dalam pot karena perawatannya relatif sama.

Sayuran dalam pot memang menarik, bahkan dapat dipajang di teras rumah sebagai tanaman hias. Bagi orang yang mempunyai sedikit waktu luang, menanam sayuran dalam pot/polybag cukup mudah dilakukan. Apalagi benih sayuran dapat diperoleh di toko-toko pertanian.

Banyak metode penanaman yang dapat dipakai untuk mengembangkan hobi ini. Ada sayuran yang dapat langsung ditanam benihnya di dalam wadah tetap, misalnya kacang-kacangan, bayam cabut, atau kangkung darat. Ada juga yang benihnya perlu disemaikan terlebih dahulu di wadah persemaian, misalnya terung, cabai, tomat, kubis, selada dan sawi. Namun untuk mendapatkan tanaman yang pertumbuhannya baik, sebaiknya benih disemaikan dahulu di wadah semai. Setelah itu dipindahkan ke pot/polybag untuk menyapih. Setelah tanaman kuat, baru dipindahkan ke pot.

Berikut ini teknik yang baik bertanam sayuran dalam pot.
1.    Benih sayuran. Dipilih yang baik, sehat, mengkilap, berisi, tidak cacat atau berjamur.
2.    Wadah media, terdiri dari kotak semai (kotak kayu, nampan plastik dan lain-lain), wadah sapih (polybag ukuran 10-15 cm), dan wadah tetap (pot, ember, atau polybag ukuran besar). Semua wadah harus diberi lubang di bawahnya.
3.    Alat-alat pertanian sederhana seperti sekop kecil, penyemprot tangan, gembor, dan perlengkapan mini garden toor.
4.    Media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang, pasir dan pupuk kandang, atau tanah, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan yang sama ( 1:1:1 ).
5.    Media tanam berupa campuran tanah, pasir dan kompos atau tanah, sekam padi, dan kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
6.    Pupuk anorganik (misalnya urea, ZA, TSP, KCl, NPK dan pupuk daun) dan pestisida (misalnya Antracol dan Dithane sebagai fungisida, serta Basudin dan Decis sebagai insektisida).
7.    Campurkan media semai secara merata dan diratakan ketebalannya sekitar 7 cm di dalam kotak semai. Media semai disediakan minimal seminggu sebelum digunakan agar benar-benar kompak.
8.    Rendamlah benih sayuran ke dalam air atau larutan perangsang tumbuh selama 10 menit untuk mempercepat perkecambahan benih.
9.    Taburkan benih ke atas media dan ditutup kembali dengan lapisan media tipis di atasnya lalu disiram tiap hari. Benih akan berkecambah dalam 3-7 hari.
10. Jika telah berkecambah siramlah kecambah setiap hari sampai siap dipindahkan ke polibag pada umur 1-2 minggu. Penyiraman harus hati-hati jangan sampai membongkar media atau merusak kecambah di persemaian.
11. Campurkan semua komponen media tanam secara merata dan biarkan terkena sinar matahari selama 1-2 minggu, lalu masukkan sampai setinggi 5 cm dari bibir polibag dan dipadatkan dengan tangan.
12. Angkat bibit di persemaian secara hati-hati untuk dipindahkan ke dalam polibag. Pemindahan dilakukan pada sore hari.
13. Tempatkan bibit yang akan dipindahkan tepat di bagian tengah polibag dan tambahkan sisa media hingga memenuhi polibag. Padatkan dan tempatkan polibag di tempat yang teduh.
14.  Lakukan penyiraman bibit sebanyak 2-3 kali sehari agar media tidak kekeringan.
15. Jika tanaman sudah cukup kuat untuk dipindahkan (umur 2-3 minggu), tanggalkan polibag secara hati-hati, jangan sampai merusak akar dan media tanam lama.
16. Isilah wadah tetap dengan media tanam serupa sedia sapih hingga mengisi sepertiga bagian wadah, lalu letakkan tanaman beserta tanah lamanya ke dalam wadah tetap.
17. Tambahkan media tanam ke dalam wadah sampai 1 cm di bawah bibir wadah lalu dipadatkan.
18. Lakukan penyiraman setiap hari dan seminggu sekali dipupuk dengan larutan pupuk berdosis satu sendok makan per 20 liter air. Untuk sayuran daun cukup dipupuk N saja, sedangkan untuk sayuran bunga dan buah di pupuk N, P, dan K. Dapat juga ditambah penyemprotan pupuk daun.
19. Apabila terjadi serangan hama dan penyakit, pestisida dapat digunakan sesuai dosis dan frekuensi semprot yang dianjurkan. Namun sebaiknya pemakaian pestisida diupayakan ditekan seminimal mungkin.

20. Lakukan penyiangan rumput liar dan penggemburan tanah secara rutin untuk menjamin kesuburan tanaman. 
(Trubus 296-TH XXV- JULI 1994)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar