Senin, 25 Oktober 2021

BERKAT SANTAN KARA ABON MENJADI LEBIH RENYAH


Beberapa kali membuat abon ayam, saya mencoba mengganti salah satu bahan pembuatan abon untuk mendapatkan hasil yang lebih enak. Awalnya saya mencari informasi resep abon di internet. Di sana tertulis bahwa rasa manis bisa didapatkan dari gula jawa, gula aren, gula pasir, atau kombinasi pemanis alami tersebut. Saya hanya menggunakan gula jawa sebagai pemanis, tetapi rasanya belum jreng manisnya. Sebab itulah saya kombinasikan gula jawa dan gula pasir. Ternyata manisnya beda.


Bahan pembuatan abon yang kedua adalah susu atau santan. Pertama kali membuat abon, susu atau santan saya tinggalkan. Kenudian di lain waktu saya gunakan susu kental manis, susu bubuk dancow, atau santan. Ternyata hasilnya memang beda. Kalau memakai santan, abon lebih renyah atau kemrisik bila dipegang.


Sebaiknya menggunakan santan dari kelapa yang dibuat langsung (mendadak). Namun, untuk menghemat waktu dan lebih praktis, saya menggunakan santan Sun Kara. Santan Sun Kara diproduksi oleh PT. PULAU SAMBU INDRAGIRI HILIR RIAU dan didistribusikan oleh PT. KARA SANTAN PERTAMA JAKARTA. 


Komposisi santan kara adalah santan kelapa, air, dan penstabil nabati. Sun Kara bisa langsung digunakan tanpa dimasak. Lebih praktis, bukan?




Sekarang tiap membuat abon, saya selalu menambahkan santan kara ke dalam daging ayam yang dimasak dengan bumbu. Dengan menambahkan santan kara, abon yang sudah matang rasanya manis, gurih, dan renyah. 

Jumat, 22 Oktober 2021

KERIPIK SINGKONG GURIH



Berbelanja di pedagang sayur keliling memang  bisa menekan pengeluaran. Berbelanja seperlunya dan tidak kalap. Seperti hari ini, berbelanja sayuran sop-sopan, kerupuk, bakso, tempe, dan keripik singkong.

Keripik singkong adalah camilan alami, murah, dan bikin kangen. Bahan utama keripik adalah singkong. Setelah diiris tipis dan diberi bumbu lalu digoreng. Saya lebih suka keripik rasa gurih. 

Keripik singkong adalah camilan yang saya kenal sejak kecil. Keripik singkong cocok disajikan saat hujan untuk menemani minum teh. 

Rabu, 20 Oktober 2021

Perempuan dan Penghasilan




Saya pernah mengajar berturut-turut selama 19 tahun di salah satu sekolah menengah tingkat atas  swasta di Karanganyar. Namun, tanpa tahu penyebab pastinya tiba-tiba saya diberhentikan mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tidak ada surat teguran tertulis bila saya ternyata indisipliner. Diberhentikan! Saya tidak bisa berbuat banyak, hanya satu kata: pamit. Setelah diberhentikan, saya pamit secara baik-baik. Alhamdulillah, tak ada rasa dendam.


Tentu saja saya kaget, sebab saya belum menyiapkan diri untuk mencari tempat mengajar berikutnya. Setelah 2 surat lamaran mengajar saya ajukan pada 2 sekolah dan tidak ada tanggapan, akhirnya saya benar-benar putar haluan  


Selama lebih dari 21 tahun saya mendapat penghasilan dari mengajar. Tiba-tiba penghasilan tiap bulan tak lagi saya terima.  Ternyata Allah punya rencana besar. Allah menyiapkan rezeki dari beberapa peluang, yakni  berniaga dan tetap mengajar. Saya menjual barang dan jasa dari apa yang bisa saya tawarkan pada orang. 


Saya tetap memiliki penghasilan meskipun tak sebanyak ketika saya aktif mengajar di sekolah.  Namun, di balik berkurangnya penghasilan ada keberkahan yang harus saya syukuri. Allah Mahakaya, Allah Maha Pemberi Rezeki, dan Allah mencukupkan rezeki saya lewat niaga dan mengajar privat. Saya sangat berterima kasih pada suami tercinta, di mana tiap saya mau berangkat mengajar les privat, dia bilang: hati-hati ya sayang. Karena ridha suami, saya bisa melangkahkan kaki dengan ringan, dan Allah juga berkehendak.


Pada dasarnya perempuan yang mau bergerak pasti akan mendapatkan penghasilan dengan izin Allah. 


Alhamdulillah, dengan memiliki penghasilan saya bisa bersedekah, menabung untuk anak kedua, memberi tambahan uang konsumsi anak pertama, dan kebutuhan sehari-hari cukup. Sebenarnya tidak ada keharusan agar saya bekerja, tapi dengan memiliki penghasilan, sebagai perempuan saya bisa tetap berdaya. 


0000

Minggu, 10 Oktober 2021

MENGAPA HARGA ABON SANGAT MAHAL?


Olahan daging ayam dan daging sapi yang sering dikonsumsi adalah abon. Abon ayam dan abon sapi dapat dibeli atau diperoleh di warung, pasar, toko, pedagang eceran, maupun secara online. Membeli abon lebih praktis daripada membuat sendiri.

Dulu saya lebih sering membeli abon. Abon dalam kemasan kecil saja harganya mahal, apalagi yang besar. Biasanya abon saya gunakan untuk isian kardus nasi kuning. Nasi kuning memang cocok lauknya abon. 

Beberapa waktu terakhir saya membuat abon sendiri. Untuk menunjang pembuatan abon aya bela-belain beli peniris/alat pres abon. Ternyata alat peniris abon ini sangat bermanfaat. Soal harga peniris, murah banget. 

Pertama kali membuat abon daging ayam seberat sekitar 1,5 kg. Proses pembuatan abon cukup panjang dan memakan waktu lama. Membuat abon sebaiknya jumlahnya sekalian yang banyak sehingga waktu yang digunakan cukup efektif. 

Mula-mula daging direbus. Setelah direbus lalu disuwir. Langkah selanjutnya daging yang sudah disuwir digepuk. Daging yang telah digepuk kemudian dimasak bersama bumbu. Terakhir digoreng.

Kalau berniat membuat abon, rasa lelah terbayar begitu hasilnya rasanha enak. Setelah 4 kali mencoba membuat gepuk abon, saya tertarik untuk menjualnya. Saya melihat daftar harga lauk kering. Ternyata harga abon memang mahal. Kenapa? Karena bahan bakunya mahal dan tenaga untuk membuat juga sangat ekstra.

Bila disuruh memilih pekerjaan, mending saya pilih mengajar privat. Hanya saja, saya suka tantangan. Jadi membuat abon tetap dikerjakan.

Semoga para ibu tak kaget lagi dengan adanya harga abon mahal. Kalau mau murah silakan buat sendiri,  ya.

000

Rabu, 06 Oktober 2021

JANGAN ADA DUA PEREMPUAN YANG TERSAKITI



Laki-laki itu tiba-tiba muncul. Kehadirannya banyak dinantikan teman-temannya. Namun ada yang lebih menantikan kabarnya sejak lama setelah lebih dari 25 tahun berpisah. Laki-laki itu menyapaku lewat media sosial. Aku tak menanggapi dengan antusias.

"Kamu adalah lelaki di masa lalunya, bukan?" tanyaku setengah menuduh.

"Enggak juga. Kita cuma berteman biasa."

"Teman ada pletik-pletik? Bukankah kamu pergi meninggalkannya? Pergi tanpa pamit dan tak pernah berkabar."

"Aku punya alasan untuk pergi."

"Sebetulnya kalau kamu bilang sejak awal, tidak akan begini jadinya."

"Dengarkan aku dulu. Aku meninggalkannya karena orang tuaku tak merestui kami."

Aku diam. Aku perempuan, mantannya perempuan, dan istrinya juga perempuan. Aku tahu bagaimana hatinya saat perempuan disakiti. GHOSTING. Kamu pergi tak berkabar seperti hilang ditelan bumi. Saat itu belum ada media sosial. Fasilitas telepon juga hanya orang kaya yang punya. Tapi kamu masih bisa menyuratinya. Laki-laki pengecut!

"Aku harus bagaimana? Dia tiap hari meneleponku."

"Nggak usah diangkat atau katakan kalau kamu sibuk."

"Tapi dia kangen suaraku," kata lelaki itu ngeyel.

Preketek. Byuh. 

"Dia punya suami dan anak. Kamu juga punya kehidupan dengan istri dan anakmu. Tegaslah padanya. Kisah kalian telah berakhir. Kalau kamu menanggapi "rindu rindu dan melankolisnya" itu artinya kamu membuka cerita lama. Kalian memiliki peluang untuk selingkuh meski tidak secara fisik. Menurutku lebih baik blokir nomornya dan jangan pernah menghubunginya lagi."

"Tapi kita teman dan ada dalam satu grup."

"Maaf. Aku tidak setuju dengan apa yang kamu lakukan. Dulu kamu menyakiti hatinya. Sekarang kamu selingkuh, itu artinya menyakiti hati istrimu."

Setelah telepon ditutup, nomor laki-laki itu aku blokir. Maaf, sahabat. Kita memang bersahabat waktu merah putih, tapi aku tak suka dengan perbuatanmu. Sebagai perempuan aku melihat pertemuan yang kelak akan dilaksanakan akan membuat luka dua perempuan. Kamu khianati istrimu setelah bertemu mantan.

00000

Selasa, 05 Oktober 2021

MEMBUAT ABON MENGGUNAKAN ALAT PRESS

 



Beberapa kali membuat abon tanpa alat peniris abon hasilnya abon tidak bisa kering. Masih banyak kandungan minyaknya dalam abon. Oleh karena abon tidak begitu kering sehingga tidak awet atau tahan lama. Abon cepat basi. Karena abon ini hanya dikonsumsi sendiri dan hanya sedikit jumlahnya, jadi belum ada seminggu abon sudah habis.

 

Namun, saya tetap ingin hasil yang maksimal. Sebenarnya alat peniris abon harganya murah saja. Alat kecil yang sangat membantu ini harganya sekitar Rp 55.000,00 saja. Murah bukan? Saya dibelikan anak gadis di marketplace. Saya tidak perlu repot ke toko dan tidak pula tergiur membeli peralatan rumah tangga lainnya. 

 

Setelah alat peniris abon sampai rumah, saya langsung praktik membuat abon. Daging ayam tanpa lemak 1500 gram saya olah menjadi abon. Setelah gepuk daging ayam digoreng hingga kering, dengan sendok sayur abon matang langsung dimasukkan ke dalam tabung, lalu alatnya ditekan kuat. Minyak keluar melalui lubang-lubang kecil. 

 


Setelah tidak ada lagi tetesan minyak, abon yang padat tersebut diambil menggunakan garpu dengan cara dikeruk. Sambil diangin-anginkan agar cepat kering, abon yang keluar masih padat dipisah-pisahkan. Hasilnya benar-benar kering bila dibandingkan membuat abon tanpa alat peniris abon atau alat press abon.

 

Ternyata dengan mengeluarkan uang lima puluh lima ribu rupiah, saya sudah bisa membuat abon lebih baik. Nah, bagi teman-teman pembaca yang ingin membuat abon untuk memenuhi kebutuhan rumah, silakan miliki press abon atau alat peniris abon. Tidak rugi mengeluarkan uang sedikit untuk hasil maksimal. 

 

Semoga bermanfaat. 


ALAT PENIRIS ABON

Beberapa kali membuat abon tanpa alat peniris abon hasilnya abon tidak bisa kering. Masih banyak kandungan minyaknya dalam abon. Oleh karena abon tidak begitu kering sehingga tidak awet atau tahan lama. Abon cepat basi. Karena abon ini hanya dikonsumsi sendiri dan hanya sedikit jumlahnya, jadi belum ada seminggu abon sudah habis.

Namun, saya tetap ingin hasil yang maksimal. Sebenarnya alat peniris abon harganya murah saja. Alat kecil yang sangat membantu ini harganya sekitar Rp 55.000,00 saja. Murah bukan? Saya dibelikan anak gadis di marketplace. Saya tidak perlu repot ke toko dan tidak pula tergiur membeli peralatan rumah tangga lainnya. 

Setelah alat peniris abon sampai rumah, saya langsung praktik membuat abon. Daging ayam tanpa lemak 1500 gram saya olah menjadi abon. Setelah gepuk daging ayam digoreng hingga kering, dengan sendok sayur abon matang langdung dimasukkan ke dalam tabung, lalu alatnya ditekan kuat. Minyak keluar melalui lubang-lubang kecil. 



Setelah tidak ada lagi tetesan minyak, abon yang padat tersebut diambil menggunakan garpu dengan cara dikeruk. Sambil diangin-anginkan agar cepat kering, abon yang keluar masih padat dipisah-pisahkan. Hasilnya benar-benar kering bila dibandingkan membuat abon tanpa alat peniris abon atau alat pres abon.



Ternyata dengan mengeluarkan uang lima puluh lima ribu rupiah, saya sudah bisa membuat abon lebih baik. Nah, bagi teman-teman pembaca yang ingin membuat abon untuk memenuhi kebutuhan rumah, silakan miliki pres abon atau alat peniris abon. Tidak rugi mengeluarkan uang sedikit untuk hadil maksimal. 

Semoga bermanfaat. 

Minggu, 03 Oktober 2021

MEMBUAT ABON MEMAKAI LUMPANG ALU BATU



Pertama kali membuat abon, cara menggepuk daging ayam menggunakan cobek dan ulekan dari batu. Namun sayang, abon yang dihasilkan belum begitu halus. Jadi, ada sebagian daging gepuknya masih suwir-suwir agak tebal. Tentu saja kalau dimakan seperti makan ayam suwir goreng kering.

Beruntung saya segera ingat kalau punya lumpang alu dari batu. Lumpang alu tersebut pemberian adik saya. Awalnya lumpang alu tersebut digunakan untuk menghaluskan empon-empon. Akhirnya sekarang bisa membantu saya membuat gepuk daging ayam alias gepuk abon ayam. 

Selain lebih mudah dan praktis untuk menggepuk daging ayam, lumpang alu ukuran kecil ini memang kelihatan unik banget. Lumpang alu ini juga digunakan untuk menghaluskan bumbu untuk membuat abon.

Gepuk daging ayam alias grpuk abon ayam inj teksturnya lebih halus dibanding bila digepuk dengan cobek dan ulekan. Lumpang dan alu dari batu ini harganya terjangkau. Pastikan Anda mendapatkan lumpang alu dari batu asli, bukan dari semen yang dicetak. 

Semoga bermanfaat.