Kamis, 28 Juni 2018

NABUNG, YUK!


Setiap anak yang pernah belajar di Taman Kanak-Kanak biasanya sudah memiliki pengalaman menabung. Sekolah tidak mewajibkan setiap anak untuk menabung dengan jumlah uang tertentu. Biasanya menabung dilakukan pada waktu tertentu, misalnya seminggu sekali atau sebulan sekali. Akan tetapi ada orang tua anak yang menginginkan anaknya bisa menabung setiap hari.  
Kebiasaan menabung merupakan kebiasaan yang baik. Sebaiknya anak-anak sudah diajari menabung sejak dini. Kebiasaan menabung bisa diawali dari rumah. Di rumah, anak bisa diminta untuk menabung/menyimpan uang di dalam celengan. Anak-anak bisa menabung di dalam celengan yang terbuat dari tanah liat, kaleng bekas wadah makanan, botol air mineral, bambu dan lain-lain. Bila uang yang akan ditabung berupa uang kertas, maka uang tersebut bisa ditabung di dalam buku lalu disimpan di dalam lemari atau rak buku.
Bagi anak-anak TK dan SD, di mana jumlah uang yang akan ditabung masih relative kecil, bisa disimpan di rumah saja. Bila uang yang terkumpul jumlahnya sudah banyak, demi keamanan maka bisa disimpan di koperasi atau bank.
Bagaimana caranya agar anak-anak bisa menabung? Caranya adalah dengan segera menyisihkan uang saku atau uang jajan lalu menyimpannya. Menyisihkan sebagian uang saku dilakukan setiap hari. Dengan demikian, kebiasaan anak ini akan memberikan dampak positif. Anak-anak sudah bisa mengelola uang sendiri walaupun dalam skala kecil. Anak-anak tidak boros membelanjakan uang.   Dengan berhemat maka bila suatu saat membutuhkan sejumlah uang, anak sudah memiliki uang sendiri.
Menabung bukan monopoli orang dewasa. Anak-anak juga bisa menabung sejak dini.  Orang tua perlu memberi contoh atau teladan menabung di rumah. Misalnya dengan memasukkan uang kembalian belanja atau memasukkan uang kecil ke dalam celengan. Kebiasaan baik orang tua dalam menabung Insya Allah akan ditiru anak-anak.
Yuk, menabung di rumah! Sediakan celengan, kaleng, botol plastik minuman, stoples dan buku untuk menyimpan uang anak-anak. Menabung sedikit demi sedikit lama-lama banyak juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar