Minggu, 06 November 2022

Krayon Minyak Titi 55 Sahabat Anak


Dua anak saya mau menggoreskan pensilnya di atas kertas gambar. Faiq sejak usia 6 tahun saya ikutkan ke sanggar melukis untuk anak. Nah, kalau Faiz cukup belajar menggambar/melukis di sekolah dan di rumah. Mengapa dua anak saya tidak sama perlakuannya? Jangan berpikir atau menilai negatif dulu. Beda anak, beda kesukaan. Sebab itulah beda perlakuan.

Faiq sejak TK sudah suka menggambar dan mewarnai. Sementara, sampai kelas 5 SD Faiz belum minat menggambar sama sekali. Faiq mau diarahkan untuk masuk sanggar, sedangkan Faiz pegang pensil, buku gambar, dan krayon saja tidak mau. Sama-sama tidak dipaksa tapi tetap beda.

Meskipun ikut les di sanggar hanya beberapa bulan saja, Faiq sudah luwes menggambar sendiri. Saya memberi kebebasan pada Faiq untuk menyalurkan hobinya. Saya juga tidak terlalu perhitungan untuk membelikan peralatan menggambar. 

Peralatan gambar tersebut di antaranya berupa buku gambar ukuran A3, pensil 2B, E, spidol besar permanen, pylox, dan krayon Titi 55. Karena senang menggambar, sampai mengabiskan 2 set krayon Titi 55, masing-masing 1 set krayon Titi 36, 24, 12, dan beberapa set merek lain.

Faiq lebih suka memakai krayon Titi dibanding merek yang lain. Suatu saat ayah Faiq mengajak jalan-jalan. Faiq ditawari untuk mengambil krayon merek X. Faiq tidak mau. Maunyq Krayon Minyak Titi.

Sekarang Faiz, adiknya Faiq mulai suka menggambar. Faiz tidak mau dibedakan dari kakaknya. Sebab itulah dia minta krayon minyak Titi 55. Meskipun milik kakaknya masih bisa dipakai, tapi Faiz tetap minta yang baru. Hari Sabtu kemarin Faiq membeli Krayon Minyak Titi 55 untuk adiknya, Faiz.


Kenapa harus Krayon Minyak Titi? Ada beberapa kelebihan Krayon Minyak Titi, antara lain:

1. Smooth Rich Colours, lembut dan kaya warna.

2. Easy to Apply, mudah dipakai.

3. Water Resistant, tahan air

4. Non Toxic, tidak mengandung racun.

5. Harga terjangkau

Krayon Minyak Titi 55 harganya tujuh puluh dua ribu rupiah. 

Hasil karya Faiz sangat jauh berbeda dari kakaknya. Tak apalah. Yang penting Faiz hatinya juga tersentuh seni, lembut, dan marah-marahnya berkurang. Saya yakin, nanti ada masanya di mana Faiz mau mengekspresikan perasaan, suka duka, dan ceritanya lewat menggambar.

00000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar