noerimakaltsum.com. Harta benda yang kita miliki sebenarnya
hanyalah titipan. Titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh pemilik
sesungguhnya. Kita boleh bekerja keras untuk mengumpulkan harta (uang, emas,
ternak, dan lain-lain). Namun, ingatlah jangan menyimpan harta hanya
ditumpuk-tumpuk dan terlalu sayang untuk menggunakannya. Nikmatilah apa yang
kita miliki. Gunakan untuk memenuhi kebutuhan, makan, sandang, papan,
bersedekah, mengeluarkan infaq, zakat, untuk umrah (umroh) dan haji ke tanah
suci.
Apa
yang kita miliki ada batas waktu penggunaannya. Rugi bila punya banyak harta
benda hanya sekadar dihitung-hitung tidak digunakan untuk
kepentingan-kepentingan di atas. Sebab, bila kita mati, harta benda yang tidak
kita gunakan karena merasa sayang bakalan menjadi warisan yang dinikmati ahli
waris. Seandainya kita sakit, harta benda hanya habis untuk berobat. Malah bisa
jadi harta kita habis karena dinikmati maling atau kena musibah kebakaran.
Saya
mengajak saudara-saudara terutama yang seiman. Bekerjalah dengan
sungguh-sungguh dan nikmatilah penghasilan kita. Secukupnya gunakan untuk
kebutuhan, jangan pelit-pelit. Selagi makanan tidak ada yang harus dihindari, maka
nikmatilah. Jangan sampai tiap hari di rumah menu makanan lauknya hanya tahu
dan tempe goreng, apalagi mampu. Sesekali tongseng kepala kambing atau
tengleng, sop sapi, rica-rica mentok, ayam kampung goreng, sop ayam kampung dan
lain-lain. Biar ada variasi.
Kalau
uang kita cukup untuk biaya naik haji ya daftar haji. Kalau cukup hanya untuk
umrah, ya berangkat umrah. Jangan merasa sayang, eman-eman. Sebab, kelak kita
ditanya kenapa sudah mampu kok nggak menunaikan ibadah haji atau umrah. Ingat,
haji atau umrah wajib bagi umat Islam, kecuali tidak mampu secara materi,
kesehatan, dan keamanan. Keluarkan sedekah, infaq, dan membantu orang lain
sebanyak-banyaknya, bukan hanya 2,5%. Percayalah, Allah akan mengganti dengan
sesuatu yang lebih baik. Namun, ingat ya: kalau Allah belum mengganti, jangan kapok
bersedekah, jangan menggerutu. Keluarkan semua yang kita miliki dengan ikhlas.
Buatlah
agenda berwisata bersama keluarga. Tidak harus keluar ke tempat yang jauh-jauh.
Bisa saja wisata kita ke rumah saudara terdekat. Bawa bekal sendiri lalu
dimakan bareng-bareng. Inilah silaturahmi tapi tidak terlalu merepotkan
konsumsi tuan rumah. Hehehe.
Usahakan
punya kebun sedikit untuk ditanami sayuran. Punya hewan ternak minimal ayam. Dari
kebun dan ternak, kita juga bisa bersedekah lo. Nggak ada lahan kosong, bisa
menanam sayuran dengan galon bekas.
Intinya
: bekerja dapat penghasilan, lalu nikmati. Jangan sekadar menumpuk harta, tapi
nikmatilah juga hasilnya.
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar