Senin, 28 November 2016

Bentuk Pembelajaran Berbasis TIK (e-learning)

Dalam pembelajaran berbasis TIK terdapat perbedaan komunikasi antara pembelajaran langsung (synchronous) dan tidak langsung (ansyncronous), dengan sebuah terminology untuk mendeskripsikan bagaimana dan kapan pembelajaran berlangsung.
a.    Pembelajaran Langsung (Syncronous Learning)
Dalam pembelajaran langsung proses belajar dan mengajar berlangsung dalam waktu yang sama (real time) walaupun pendidik dan para peserta didik secara fisik berada pada tempat  yang berbeda satu sama lain. Sebagai contoh :
1)    Mendengarkan siaran radio
2)    Menonton siaran televise
3)    Konferensi audio/video
4)    Telepon internet
5)    Chatting
6)    Siaran langsung satelit dua arah
b.    Pembelajaran Tak Langsung (Ansyncronous Learning)
Dalam pembelajaran tidak langsung, proses belajar dan mengajar berlangsung dengan adanya delay waktu (waktu yang berbeda) dan pendidik dan peserta didik secara fisik berada pada tempat yang berbeda. Sebagai contoh yaitu :
1)    Belajar sendiri menggunakan internet atau CD-Rom
2)    Kelas belajar dengan menggunakan video tape
3)    Presentasi web atau seminar menggunakan audio/video
4)    Rekaman suara
5)    Mentoring Tanya jawab
6)    Membaca pesan e-mail
7)    Mengakses content online
8)    Forum diskusi
Karakteristik dari pembelajaran tidak langsung adalah pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu materi belajar sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Agar materi cukup menarik untuk dibaca atau dipelajari maka materi atau bahan ajar disusun sedemikian rupa. Seorang penyusun modul akan menyeting ilustrasi-ilustrasi bentuk visual di antaranya video atau minimal gambar-gambar.

Sumber tulisan :
Suryanto, M.Pd. 2016. Modul pelatihan Guru, mata Pelajaran Kimia (Teknologi dan Rekayasa) SMK, Kelompok Kompetensi E, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Malang.

Minggu, 27 November 2016

Menjaga dan Menahan Lisan

Menyebarkan ilmu dengan menulis
dok.pri

Nikmat yang sering dilupakan adalah waktu, kesempatan dan kesehatan. Jangan kufur nikmat, syukurilah semua pemberian Allah terutama untuk hari ini.

Kalau kita tak memiliki harta benda, tak memiliki jasa, tak memiliki kesempatan untuk menyampaikan kebaikan maka shodaqoh yang bisa kita lakukan adalah menjaga lisan atau menahan lisan.

Lisan kita memiliki peranan yang sangat penting. Menyampaikan suatu kebaikan maka akan membawa pengaruh dalam kehidupan kita. Demikian juga bila kita menyampaikan sesuatu dengan lisan, tetapi tak ada kebaikan di dalamnya, maka kita semua akan kena dampaknya.

Apabila kita mendapatkan kabar berita dari seseorang, sebaiknya bertabayyun terlebih dahulu. Kita mencari kejelasan dari berita tersebut, kalau bisa sampai pada sumbernya. Perlunya konfirmasi sebelum ikut menyebarkan berita yang kita terima sangat disarankan. Agar berita yang kita terima, lalu kita sampaikan pada orang lain tidak salah dan menimbutkan fitnah.

Apabila kita mendapatkan berita dari orang fasik, wajib bagi kita untuk mencari penjelasan terlebih dahulu.

Kadang-kadang kita berhadapan dengan orang yang selalu menjelek-jelekkan orang lain. Apabila kita bertemu atau berhadapan dengan orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain, maka sikap kita adalah:
1.    Tidak boleh memasang telinga untuk mendengarkan ceritanya,
2.    Mengingatkan kepada saudara kita (orang tersebut) untuk bertakwa kepada Allah SWT,
3.    Mendatangkan orang yang dijelek-jelekkan atau yang dibicarakan sehingga kita bisa menghukumi suatu perkara/berita yang dibicarakan,
4.    Kalau berita/kabarnya dusta, maka orang tersebut jangan dijumpai (sampai akhirnya orang tersebut menemui kita, terlebih untuk klarifikasi)

Kalau kita tak bisa mengambil sikap atau tindakan padahal kita tahu kalau hal itu suatu keburukan, itu artinya kita membiarkan keburukan orang lain maka Allah akan menyamaratakan azab. Baik orang yang baik dan orang yang tidak baik akan sama-sama mendapatkan azab.

Mari kita introspeksi, sudah dapatkah kita menyebarkan berita sama seperti sumbernya dan berita itu membawa kebaikan? Kalau belum, lebih baik kita menjaga lisan dengan cara diam.
Orang yang tidak dapat menyebarkan berita sesuai dengan berita aslinya karena lupa atau lemahnya hafalan/ingatan, sebaiknya diam. Karena kalau orang tersebut memaksakan diri menyebarkan berita maka akan sangat berbahaya.

Orang tersebut harus bertakwa kepada Allah SWT. Sebaiknya orang tersebut meninggalkan pembicaraan. Niat yang baik harus disertai ilmu yang cukup dan amalan yang baik. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kezaliman-kezaliman.
Kezaliman bisa berawal dari lisan. Dan akibat dari kezaliman adalah mendapatkan dosa besar serta di akhirat tidak ada teman yang menolong.

= mari jaga lisan =

Masjid Al Karimah, SDIT Al Karimah, Ahad, 27 Nopember 2016

Jumat, 25 November 2016

Apa Istimewanya Pengendara Moge?

Kali ini saya mau mengungkapkan kata hati yang paling dalam. Awalnya saya hanya ingin memendam rasa anyel dan jengkel saya ini dalam hati. Tapi lama-lama kok panas juga. Kalau panas banget sih tidak, tapi saya ingin berbagi cerita.
Inilah kisah saya (Alhamdulillah, saya mengawali tulisan ini tidak dengan Pada suatu hari. Hore, saya berhasil….).
Saya dan teman-teman MGMP Kimia yang mengikuti ujian online (setelah diklat Tatap Muka Mandiri di Semarang), pulang dari ujian hari Rabu, 23 Nopember 2016. Pokoknya saat itu lega. Rasanya perjalanan pulang dari Semarang menuju Karanganyar lancar-lancar saja.
Tiba di Boyolali, terdengar suara sirine. Saya dan teman-teman kompak berseru kepada pengemudi,”Minggir lo Pak, ada ambulan mau lewat.”
Badalah, bukan ambulan yang lewat, melainkan rombongan moge yang dikawal polisi. Mereka dengan kecepatan yang sip-sip-sip. Semua pengendara, pengguna jalan raya minggir, memberi jalan khusus untuk rombongan pengendara moge yang dikawal polisi dengan suara sirine tak berhenti tersebut.
Saya jadi ingat, beberapa waktu yang silam, pernah saya baca berita di Provinsi DIY bagian selatan, rombongan moge dihentikan oleh pengendara (biasa) ketika akan menerobos lampu merah. (lanjutan beritanya tak usah saya ceritakan). Saya langsung berkomentar, apik tenan.
Emang pengendara moge itu siapa? Pejabat pemerintah, kah? Ambulan yang membawa orang sakit, kah? Ambulan yang membawa jenazah, kah? Mobil pemadam kebakaran yang semuanya serba darurat, kah? Tidak! Mereka statusnya sama dengan saya ketika saya naik sepeda motor di jalan raya.  Sama-sama pengguna jalan yang memiliki hak dan kewajiban. Yang seharusnya kena tilang bila melanggar lampu merah. Tapi kenyataannya tidak demikian. Selain rombongan motor moge semua harus minggir…. Karena pengendara moge yang diistimewakan akan lewat dengan kecepatan tinggi.
Okey, setelah kami memberi jalan untuk mereka yang tak bisa “beretika di jalan raya”, kami berharap tak bertemu lagi. Nasib apes, setelah menempuh jalan sekian kilometer suara sirine itu terdengar lagi. Secara refleks saya menoleh, sebab saya duduk di jok belakang.
“Wow, gile. Moge itu lagi.”
“Terus tadi mereka pada ke mana kok bisa di belakang kita? Apakah ada jalan lain selain jalan raya ini? Minggir Pak….. Moge mau lewat.”
Teman saya yang mengemudikan mobil dengan kalem berkata,”E, ya sabar to mas mas. Iki dalane wong akeh.”
“Awas yo, titenana angger mengko kepethuk meneh!” seru teman saya yang lain.
Beneran, setelah melanggar kami dua kali, rombongan moge tersebut berhenti di SPBU.
“Oalahhhhh. kalau tiap ada SPBU kamu berhenti, berarti perjalananku terganggu!”
Lupakan rombongan moge. Perut kami keroncongan dan membutuhkan yang hangat-hangat. Maka kami makan sore di Warung Soto mBok Giyem, Boyolali. Ketika kami asyik menyantap soto, rombongan moge itu lewat.
“Oiiii” seru teman saya.
Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan. Lega rasanya tak perlu minggir memberi jalan buaat rombongan moge lagi sebab mereka sudah lewat. Ternyata dugaan kami meleset jauh, alias salah total! Di SPBU (masih Boyolali, perbatasan dengan Kartasura) rombongan moge itu berhenti lagi .
Astaghfirullah. Baiklah, kami sudah hampir sampai Kartasura, selamat berpisah moge! Pelan namun pasti akhirnya kami sampai di jalan Slamet Riyadi Solo. Hemhhh, tangan saya mengepal, ketika saya menoleh ternyata ada beberapa moge yang melewati jalan Slamet Riyadi. Toh ketika lampu TL menyala merah, mereka juga tak berani melanggar. Takut ya!
Pesan saya sebagai warga Negara yang baik untuk pengendara Moge, melintaslah di jalan raya dengan memenuhi aturan lalu lintas. Anda tak perlu dikawal Polisi. Memangnya kalau sudah dikawal begitu, status Anda menjadi istimewa? Rasanya tidak! Menurut saya, saya, pengendara kendaraan lain dan Anda memiliki hak yang sama selama di jalan raya.
Ingat, Anda juga tidak jarang (alias kerap) melintas dengan kecepatan tinggi. Kalau beberapa tahun yang silam ada pengendara moge terjebak lubang kemudian jatuh, pengendara di belakangnya tak bisa menghindar, ya wajarlah. Kecepatannya tinggi, bro.
Menurut saya, tak ada yang istimewa dari Anda. Yang istimewa adalah motornya beda dengan minthi dan bebek. Ah, jadi ngelantur. Selamat sore, sore yang hujan.

Karanganyar, 25 Nopember 2016

Kamis, 24 November 2016

Ndherek Mulya dan Ndherek Mukti

Ngeteh dulu
dok.pri

Dalam Diklat Tatap Muka Mandiri ini, terdiri dari In 2 hari (9,10 Nopember), On selama 10 hari kerja, dan In tanggal 23 Nopember 2016. Setelah In pertama, kami rombongan Guru pulang ke kota masing-masing untuk mengerjakan tugas selama 10 hari kerja. Dan akhirnya kami kembali lagi di In yang kedua, Rabu, 23 Nopember 2016 untuk mengikuti pendalaman materi alias ujian.
Saya dan teman-teman dari Kabupaten Karanganyar mengerjakan tugas bersama-sama. Meskipun tidak berbagi tugas, syukurlah kami tidak pasrah bongkokan mengandalkan jerih payah teman lainnya. Hari Sabtu, 19 Nopember 2016, kami berkumpul di Laboratorium Kimia SMK N 2 Karanganyar. Tujuannya untuk berbagi ilmu saja. Selain itu juga untuk memantapkan rencana berangkat ke Semarang sehari sebelum ujian berlangsung.
Hari Selasa, 22 Nopember 2016 jam satu siang adalah rencana keberangkatan kami. Pada saat zuhur, hujan turun dengan deras. Alhamdulillah, kami bisa berkumpul dan berangkat tepat waktu.
Kalau pada Selasa, 8 Nopember 2016, kami berangkat sekitar jam setengah 5 sore, sampai di Semarang malam hari dengan acara tak terduga “keblasuk” sampai jalan menuju pelabuhan. Kali ini tidak ada kejadian aneh apapun. Alhamdulillah, perjalanan santai ini juga diiringi hujan deras. Bedanya, sampai Semarang lalu makan-makan masih sekitar jam lima sore. Dan yang paling berkesan adalah meski di deretan warung yang sama, kali ini makannya sangat nikmat.
00000
Ada waktu untuk belajar di malam hari. Keempat ibu-ibu anggota kami masuk ke kamar yang sama sambil “Tanya jawab” sebagai sarana belajar. Ada yang harus kami persiapkan untuk besok sebelum ujian, yaitu Surat Tugas dari sekolah, SPPD, jurnal dan yang tak kalah penting adalah tugas soft copy.
Pagi harinya, Rabu 23 Nopember 2016, kami menjalani Ujian online di SMK N 4 Semarang. Sebelumnya, barang-barang bawaan kami sudah dikemas dengan rapi (setelah sarapan langsung check out). Kami sarapan dengan menu yang beraneka macam di restoran Hotel @Hom, Semarang.
Saya dan sebagian teman-teman dari Karanganyar mendapatkan jadwal untuk ujian sesi kedua. Lumayan, bisa buka-buka buku di masjid sekolah. Akhirnya, saya dan teman-teman mengikuti ujian online. Apapun hasilnya, itulah usaha kami yang maksimal di usia tak muda lagi. Dua modul dipelajari selama 14 hari lalu ujian.
Apakah kami adalah orang yang pasrah atau menyerah begitu saja? Oh, tentu saja tidak! Perjuangan kami tak tanggung-tanggung. Selama 10 hari On, kami tidak melulu membuka modul dan membaca saja. Kami harus mengajar, kami harus melakukan tugas sekolah lainnya. Kami harus mengerjakan tugas di rumah (keluarga).
Tapi sudahlah, semua memang digariskan untuk kami, para Guru Kimia yang professional untuk mendalami materi. Semoga di masa yang akan datang, kami bisa lebih sukses lagi, amin.
Lah, kok judulnya beda banget dengan isinya. Nah, itulah sekelumit tentang Diklat Tatap Muka Mandiri yang diselenggarakan PPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika, Malang di SMK N 4 Semarang dan kami diberi fasilitas untuk menginap di Hotel @Hom Semarang. Apakah kami tidak ikut mulya dan mukti?  Tentu saja kami ikut mulya dan mukti. Buktinya kami adalah guru-guru terpilih (maksudnya yang dipilih), diminta untuk menginap di hotel mewah, makan dengan sepuasnya, dan diberi ilmu baru.
Untuk saya pribadi, ndherek mulya dan ndherek mukti ini benar-benar saya rasakan. Adalah teman guru, Pak Susanto Ketua MGMP Kimia SMK Kabupaten Karanganyar yang memberi tahu saya kalau saya dipanggil untuk mengikuti diklat. Ibaratnya hari ini diberi tahu, besok sorenya berangkat ke Semarang. Coba, kalau saya tak diberi tahu oleh teman saya yang baik hati ini, apa jadinya? Tambah ndherek mukti lagi karena saya ditawari untuk bergabung, berangkat bersama 6 guru Kimia lainnya dan berkumpul di dekat Taman Pancasila. Betapa kemudahan tersebut saya dapatkan dengan tak terduga.
Demikian pula saat ke Semarang yang kedua. Benar-benar saya merasa hanya bisa ndherek mulya dan ndherek mukti. Belum lagi saya mendapatkan uang transport yang bisa untuk membeli oleh-oleh lumpia khas Semarang, ndherek mukti bukan?
 Apapun yang kita dapatkan dan kita rasakan, disyukuri saja. Bisa ndherek mukti, senangnya bukan main. Khusus untuk teman saya, Bapak Susanto, semoga kebaikan Anda mendapatkan pahala berlipat dari Yang Mahakaya. Saya dan teman-teman sangat berterima kasih dan tak bisa membalas kebaikan Anda.
Buat teman-teman Guru Kimia peserta Diklat TMM, selamat bekerja dan sampai bertemu lagi di masa yang akan datang. Semoga silaturahmi tetap terjalin meskipun kita berjauhan. Pertemuan yang hanya 3 hari ini ternyata bisa mengakrabkan kita. Untuk dua mentor kami, Bu Dina dan Bu Nur Asih, selamat bekerja. Untuk Panitia Penyelenggara, terima kasih atas kesempatan mengikuti Diklat Tatap Muka Mandiri yang diberikan kepada kami.
Jangan lupa, ikuti blog saya di kahfinoer.blogspot.com. Semoga bermanfaat.

Karanganyaar, subuh yang hujan 24 Nopember 2016

Minggu, 20 November 2016

KOROSI DAN PENGENDALIANNYA

1.    Bacalah laman berikut ini dan isilah tabel yang tersedia.
Corrosion Protection of Metals. Pada laman http://nzic.org.nz/ChemProcesses/metals/8J.pdf
Setelah membaca sumber tersebut buatlah ringkasan mengenai isi bacaan dengan format seperti tabel berikut:

Inhibitor Korosi

Model aksi
Contoh
Nama senyawa
Rumus kimia
Adsorpsi
Amines
RNH2
Thiourea
NH2CSNH2
Antimony trichloride
SbCl3
Benzoate
C6H5COO-
Pasivator
Nitrite
NO2-
Chromate
CrO42-
Red Lead
Pb3O4
Calcium Plumbate
Ca2PbO4
Lapisan permukaan
Phosphate
H2PO4-
Silicate
H2SiO42-
Hydroxide
OH-
Bicarbonate
HCO3-
Hexametaphosphate
Na6(PO3)6


Teknik Perlindungan Korosi


Konsep
Proses di Industri
Penghilangan agen pengoksidasi
Tempat pengolahan air
Pencegahan reaksi permukaan
Perlindungan katoda :
-pengorbanan anoda
-metode arus terpasang

Perlindungan anoda
Penghambatan reaksi permukaan
Inhibitor kimia pH control
Perlindungan lapisan
a.    organik

b.    logam


c.    non logam

-mengecat
-melapisi
-elektroplating
-galvanisasi
-penyemprotan logam
-anodising
-pelapisan konversi
Modifikasi logam
Paduan : -stainless steel
             -tembaga-nikel
             -paduan suhu tinggi
Modifikasi kondisi permukaan
-pemeliharaan untuk menghilangkan agen korosif
-desain untuk menghindari celah-celah
-desain untuk menghindari kombinasi logam reaktif

Jumat, 18 November 2016

Sumber Cahaya Reaksi Fotokimia

Sumber cahaya yang digunakan dalam proses fotokimia digolongkan menjadi 2. Sumber cahaya tersebut berupa sumber cahaya alami (sinar matahari) dan sumber cahaya buatan

Senin, 14 November 2016

DAFTAR NAMA PESERTA DIKLAT MAPEL KIMIA SMK GURU PEMBELAJAR TMM, SEMARANG 9,10, NOPEMBER 2016

dok. Welas Delima

DAFTAR NAMA CALON PESERTA DIKLAT GURU PEMBELAJAR
MODA TATAP MUKA MANDIRI (IN ON IN)
BAGI GURU MATA PELAJARAN JENJANG SMK
PPPPTK BIDANG OTOMOTIF DAN ELEKTRONIKA MALANG
TAHUN ANGGARAN 2016
Mata Pelajaran            : Kimia
Moda Diklat / Kelas    : TM IN ON IN /F
Modul                         : EC
Kabupaten Banyumas
1.      DIANI SULISTIANI                                    : SMK MUHAMMADIYAH 2 AJIBARANG
2.      MASNGUD SABAR MUGIONO    : SMK BUNDA SATRIA WANGON
3.      SYARIF HIDAYAT                          : SMK MAARIF NU 1 KEMBARAN
4.      INAYAH ROHMAWATI                 : SMK KESATRIAN PURWOKERTO
5.      UMMUL HUSNA                             : SMK NEGERI KEBASEN
6.      WELAS DELIMA KUSYATI          : SMK MAARIF NU 1 AJIBARANG
7.      BASUKI                                             : SMK MAARIF NU 1 SUMPUH
Kabupaten Batang
8.      HERU NUGROHO                           : SMK NEGERI KANDEMAN
Kabupaten Blora
9.      DIANA ROSITA                               : SMK MUHAMMADIYAH 1 BLORA
10.  SRI DWI YULIYANTI                     : SMK MIGAS CEPU
11.  DEWI MARIFATUZ ZAHRO         : SMK AL HIKMAH BLORA
12.  SUWARMI                                        : SMK NEGERI 1 BLORA
Kabupaten Boyolali
13.  PARJIYEM                                        : SMK BHINNEKA KARYA SIMO
14.  SRI SLAMET RAHAYUNINGSIH : SMK NEGERI KEMUSU
15.  EDY MULYANTO                           : SMK NEGERI 1 KLEGO
16.  JUMANI                                             : SMK NEGERI 1 KLEGO
17.  SRI RINANINGSIH                         : SMK NEGERI 1 WONOSEGORO                       
Kabupaten Brebes
18.  HENNY SETYORINI                       : SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
19.  SUFI WAHYUNI                              : SMK MAARIF NU 3 TONJONG
20.  SLAMET RIYADI                            : SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
Kabupaten Cilacap
21.  MOKHAMAD ARIF INDRYANTO           : SMK NEGERI 1 WANAREJA
22.  CHRISTIN SUMARNO                    : SMK NEGERI 1 BINANGUN
23.  SITI SAODAH                                  : SMK NEGERI NUSAWUNGU
24.  HESTI WIDIARSIH                         : SMK WIJAYA KUSUMA CILACAP
25.  WINARDI                                          : SMK NEGERI 1 KAWUNGANTEN
26.  FAIZAH RINI UTAMI                     : SMK MUHAMMADIYAH MAJENANG
27.  WASYANTI                                      : SMK TAMTAMA KROYA
28.  ALFI FAUZIAH                                : SMK MUHAMMADIYAH MAJENANG
29.  HARSIFITRIANI  MULANINGTYAS       : SMK BOEDI OETOMO CILACAP
Kabupaten Demak
30.  DWI ASTUTININGSIH                   : SMK GANESA
Kabupaten Grobogan
31.  SITI MACHMUDAH                                    : SMK YASIHA GUBUG
32.  TUTIK EKOWATI                            : SMK PEMBANGUNAN NASIONAL
PURWODADI
33.  TRI MURTININGRUM                    : SMK NEGERI 2 PURWODADI
Kabupaten Jepara
34.  EDI PRAYITNO                               : SMK NEGERI PAKIS AJI
Kabupaten Karanganyaar
35.  PARNO                                              : SMK NEGERI JATIPURO
36.  ENI LESTARI                                   : SMK MUHAMMADIYAH 3 KARANGANYAR
37.  SUSANTO                                         : SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
38.  SRI DARUTI DWI RETNO W         : SMK NEGERI NGARGOYOSO
39.  WIWIK WIDYASTUTI                    : SMK PGRI 1 KARANGANYAR
40.  NOER IMA KALTSUM                   : SMK TUNAS MUDA KARANGANYAR

Semarang, 9-10 Nopember 2016