Senin, 31 Desember 2018

REUNI PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA UNY ANGKATAN TAHUN 1990

REUNI PORSANG
Tadi malam Ayah rasan-rasan kalau pagi ini mau reuni dengan teman-teman kuliahnya Prodi Olahraga '90. Oleh karena dia mau berangkat sendiri, maka perlu strategi agar F2 tidak klayu.
Setelah salat Subuh, dengan membawa raket tenis, pakaian ganti secukupnya, uang saku seadanya, berangkatlah ayah menuju Yogyakarta. Reuni PORSANG biasanya diisi dengan pertandingan tenis.
Saya bertugas untuk merangkai kata-kata bila F2 sudah bangun. Benar!
"Ayah di mana?"
"Tadi pamit keluar sebentar."
"O, ambil pesanan kerupuk gatot milik temannya," tebak F2. Dua hari yang lalu ayah pesan kerupuk buat temannya dan diambil sendiri oleh temannya. Setahu Faiz, ayah yang ambil pesanan itu.

Matahari mulai tinggi, F2 tanya lagi kok ayah nggak pulang-pulang.
"Kalau kamu dikasih tahu, nanti nangis nggak? Kalau nangis nggak dikasih tahu, tapi kalau nggak nangis dikasih tahu."
"Nggak nangis."
"Bener? Nggak bakal nangis?"
"Tenan nggak nangis."
"Ayah reuni dengan teman kuliah olahraga di lapangan Dwi Windu Bantul."
"Telepon ayah. Ayah disuruh pulang!"
Mulailah adegan perngamukan.
"Katanya nggak nangis."

Keluarlah jurus selanjutnya, yaitu diajak ngobrol tentang sapi, kuda, bus, elf, kambing, pokoke ben keslamur ora kelingan. Alhamdulillah, saya janjikan kalau ayah pulangnya tidak malam-malam.
Selanjutnya, simbok ngurusi ternak unggas. Bersih-bersih kebun dan alhamdulillah si thole nggak rewel.

Minggu, 30 Desember 2018

Rencanaku Saat Tahun Baru

Tahun Baru di Rumah Saja
Semenjak berdomisili di Karanganyar, saya jadi paham suasana jalan saat libur panjang, momen lebaran, dan tahun baru. Saya dan keluarga tidak berani mengadakan perjalanan ke tempat wisata. Kenapa takut? Macetnya itu lo. Taman Pancasila - Tawangmangu atau sebaliknya bisa ditempuh dalam jangka waktu kurleb 4 jam (paling cepat).
Di mana-mana macet dan jalan alternatif pun demikian. Kalau mencari bahagia terhalang oleh macet, mending menciptakan bahagia di rumah dengan potong ayamnya si Thole. Buat mi telur. Ngobrol di pinggir sawah. Ngopeni unggas dan lain-lain.
Demikianlah, pada tahun baru lebih baik berada di sekitar rumah. Pergi ke pasar beli kerang lalu dieksekusi. Mantap nian. Puas dan tidak terkena darah tinggi karena tidak emosi di jalan yang macet.
Tahun baru nggak mudik? Jangankan tahun baru, hari-hari biasa saja dari Prambanan sampai kulon bandara selalu macet.
Mending tahun baru di rumah. Nulis RESOLUSI 2019 biar sama dengan temannya. Mematangkan bisnis baru, membuat rancangan nulis produktif, mencari celah-celah peluang mendapatkan penghasilan, banyak menebar kebaikan, dan masih banyak lagi.
Tahun baru di rumah saja. Mungkin di rumah ada magnet penarik rezeki. (Apa meneh iki?)
Tahun baru di rumah = pengiritan.

Sabtu, 29 Desember 2018

RENANG SEBAGAI TERAPI

Renang Sebagai Terapi
Ayah, F1 ,dan F2 sore ini ke kolam renang. Kebetulan Ayah mau ngajak terapi kerabatnya yang kena stroke. Renang di sini bukan berarti melakukan gerakan berat seperti  kegiatan renangnya anak-anak sekolah.Yang penting nyemplung air  kolam, tidak kudu berenang. Biasanya kalau sudah nyemplung kolam, kaki dan tangan akan menyesuaikan melakukan gerakan secara otomatis. 
Informasi yang pernah kami peroleh dari teman Ayah (penderita stroke) adalah renang bisa digunakan sebagai terapi, asal kondisinya baik dan tidak merasa kedinginan (menyesuaikan dengan keadaan tubuh penderita stroke).
F1 waktu SMP pernah diajar Ayah (F1 sekolah SMP tempat Ayah mengajar), termasuk saat pelajaran renang. Saat masih kecil F1 juga terbiasa dilatih renang Ayah minimal seminggu sekali. Demikian juga F2, dia dilatih renang oleh Ayah langsung. F1 dan F2, membujuk saya untuk ikut renang, minimal nyemplung kolam. Tapi saya tidak mau karena memang takut air, lebih-lebih takut kram. Padahal nyemplung air tidak harus renang, yang penting berada dalam air. Pokoke takut! Akhirnya saya ditinggal di rumah sendirian.
Renang merupakan olahraga air. Di samping untuk kepentingan olahraga, renang juga untuk terapi. Seorang teman, suaminya mengalami 'sakit pada sendinya'. Setelah  rutin menjalani renang ternyata sembuh. Sampai sekarang masih berlanjut. Terapi yang biayanya sangat terjangkau. Teman suami yang mengalami stroke, juga mendapatkan manfaat dari renang, terutama dalam mengatur nafas. Setelah rutin berenang, otot-ototnya tidak kaku lagi. Renang membuat tubuh menjadi rileks.
Silakan dicoba. Mungkin beberapa waktu yang akan datang, saya akan mencoba untuk nyemplung kolam renang dulu.

Kamis, 27 Desember 2018

Perempuan Mandiri Finansial

Memiliki penghasilan adalah dambaan setiap orang, termasuk perempuan. Ketika mendapatkan rupiah dari hasil keringat sendiri merupakan anugerah dan membuat perempuan bahagia.

Sudah sepatutnya bila mendapatkan penghasilan perempuan bisa melakukan banyak hal atas penghasilan yang diperoleh. Untuk itu,  apapun yang dilakukan asal halal dan mendapatkan keberkahan pasti sayang bila untuk ditinggalkan.

Dan, yang membuat perempuan bahagia dengan jerih payahnya adalah bisa bersedekah. Sedekah tidak harus banyak. Perempuan mandiri finansial tidak akan melakukan perhitungan dalam bersedekah.

Rabu, 26 Desember 2018

REUNI KE PANTAI KARTINI JEPARA


Hari Ahad kemarin 23 Desember 2018, suami mengajak saya dan anak-anak ke Jepara dalam rangka reuni SMP angkatannya, yakni angkatan 1987 SMP N 3 Karanganyar. Kebetulan salah satu teman suami ada yang tinggal di Jepara.
Biasa, Ibu yang baik hati ini selalu manut jadi "penginthil" ke mana suami pergi. Persiapan sudah matang, sarapan dulu di sebelah barat terminal Bejen sebelum berangkat. Beli soto dan minum 2 porsi serta kerupuk untuk berempat. Alhamdulillah, nggak menguras kantong. Cuma habis 14.500 rupiah.
Ternyata sebelum ke rumah teman suami, kami berwisata dulu ke Pantai Kartini, Jepara. Nah, di sinilah cerita yang bikin Ibu yang baik hati ini super sabar.
F2 nggak bisa manis diatur begini begitu. Mau difoto saja susah. Inginnya nyemplung banyu, padahal kakinya ada yang gatal, ada koreng kecil. Saya tidak mengizinkan F2 nyemplung air. Dengan wajah ditekuk tekuk, dia menunjukkan rasa kecewa. Saya tawari jajan, dia tidak mau. Akhirnya kami berempat hanya muter-muter sebentar, lalu suami mengajak mampir di warung lesehan ayam geprek.
Dua porsi ayam geprek dan satu porsi lele, @15.000, 2 gelas teh panas @4.000, berempat habis 53.000 rupiah. Murah murah.
Saat nunggu dilayani, saya mencari tempat yang cukup baik buat F2 foto. Setelah saya menemukan tempat yang strategis, F2 saya bujuk. Anaknya akhirnya mau dibujuk untuk foto. Yes, berhasil berhasil. Sudah mau difoto saja, saya senang bukan main.
Setelah itu kami menikmati makan siang. Sebenarnya di rumah teman suami, kami sudah disiapkan konsumsi. Saya dan suami tidak mau mengharapkan berlebih. Yang penting makan dulu, biar si kecil tidak rewel.
Hanya 1,5 jam berada di pantai. Sesuai kesepakatan awal, kami harus berkumpul kembali tepat waktu agar tidak merepotkan panitia. Setelah itu, sesuai rencana maka meluncurlah kami ke rumah teman. Namanya juga dekat pantai, jadi disuguhi makan siang, lauknya ikan laut semua. Alhamdulillah.
Di antara lauk yang ada, ada kerang cantik dan seksi. Di rumah kami biasa makan kerang, terutama F1. Jadi, meski kudu repot buka-buka rumahnya, tetap saja kami bisa menikmati.
Beberapa teman suami, terutama Ibu-ibu tidak suka kerang. Seorang teman "gumun" melihat F1 buka-buka kerang dengan cepat dan makan sambil menghirup airnya.
"Putrane kuwi loh. Sepertinya enak dan menikmati banget."
"Dia suka kerang dan rela beli ke pasar untuk mendapatkan kerang. Harga kerang di Pasar Jungke satu kilo hanya 20.000. Mungkin kalau di Jepara nggak sampai segitu. Murah!"
Tapi F1 dan F2 cuma suka makan lauknya karena saat di pantai sudah kenyang. Beramah tamah di rumah teman sungguh mengasyikkan. Jam 16.00 kami pulang. Kami mampir toko oleh-oleh. Saya nggak tumbas oleh-oleh. Bukan karena ngekep dompet erat-erat, melainkan di rumah nggak ada yang mau dikasih oleh-oleh.
Perjalanan pulang lancar dan pukul 23.00 kami sampai di Karanganyar dengan selamat. Alhamdulillah, sampai di rumah tinggal memejamkan mata.
#kahfinoer

Kamis, 20 Desember 2018

PEREMPUAN, AYO MENULIS

PEREMPUAN, AYO MENULIS

Ayo, menulis! Menulis bikin kita awet muda dan bahagia. Apa saja yang kita lihat, kita rasakan, dan kita alami bisa untuk dituliskan. Wah, saya kan nggak bisa nulis. Boro-boro nulis dan dikirim ke media, nulis status saja bolak-balik dihapus. 

Yekilehhh nulis status panjang banget saja bisa mosok nulis pengalaman lalu dipoles biar cantik kok nggak bisa?  Meskipun awalnya nulis status bolak-balik dihapus, toh akhirnya diposting juga, kan? Percayalah, Anda juga bisa menulis.

Dari teman-teman nulis yang saya kenal, kabarnya dari mereka ada yang awalnya nol pothol alias belum bisa nulis sama sekali. Lantas, ingin belajar menulis dengan cara bergabung di IIDN SOLO RAYA, mengikuti kelas menulis baik yang gratis maupun yang berbayar, mengikuti komunitas menulis. Oleh karena kemauan dan tekadnya yang kuat akhirnya tulisannya bisa diterima oleh redaksi atau penerbit. 

Segampang itukah? Nggak juga, sih. Mereka tidak hanya sekali ngirim terus tembus media. Ada yang sudah belasan kali ngirim ke media, tapi tidak tembus-tembus. Apakah mereka nglokro? Enggak juga, malah semakin penasaran dan terus mencoba. 

Masihkah tidak yakin kalau Anda bisa nulis? Yuk, luangkan waktu 10 menit saja untuk nulis di atas secarik kertas lalu simpanlah. Nanti nulis lagi 10 menit, ya, biar tulisannya tambah banyak. Bila sehari bisa meluangkan waktu 4 kali 10 menit, mungkin sudah ada satu halaman penuh tulisannya. Bayangkan, seandainya itu dilakukan setiap hari. Dalam jangka waktu sebulan, tulisannya sudah 30 halaman, mungkin malah lebih. 

Ah, aku nggak pede? Apa mungkin kalau tulisanku bakal diterima dan dibaca orang? Ya udah begini saja, takbisiki ya kalau mau serius nulis. Anda bisa belajar di IIDN SOLO RAYA (gratis), kalau mau yang berbayar juga bisa kok. Silakan hubungi saya, inbox saja ya, dijamin bisa nulis kalau memang serius nulis lo. Kalau sudah belajar nulis berbayar ya harus praktik tiap hari biar terasa hasilnya.

Kalau sudah ikut komunitas, lalu ikut kelas menulis, apakah bisa menjadi jaminan bisa menulis? Ya, tergantung Anda sendiri. Kalau sudah ikut kelas menulis, setelah selesai tidak praktik sendiri, ya bagaimana mau bisa menghasilkan karya. Menulis jangan berhenti pada suatu masa. Boleh ada jeda atau istirahat, tapi jangan lama-lama. Yang menentukan bisa nulis atau tidak itu bukan orang lain atau mentor, melainkan diri kita sendiri. 

Teman-teman saya juga banyak yang awalnya nulis sakkarepnya sendiri, sekarang sudah menghasilkan rupiah. Nggak ada yang sia-sia kalau kita serius belajar. Asal tekun, sabar, ikhtiar, dan tawakal pasti Allah memberi kemudahan.

Bagi Ibu-ibu dan mbak cantik, IRT, pedagang, karyawan, pegawai dan lain-lain, kegiatan nulis ini sangat cocok deh. Nulis bisa dikerjakan kapan saja dan di mana saja. Asal dilakukan dengan tekun, siapa pun bisa!

Salam literasi

Selasa, 18 Desember 2018

KURIR NGEYEL

Tulisan di bawah ini dimuat di Solopos, Senin, 17 Desember 2018 dengan disunting seperlunya. Terima kasih Solopos.

AH TENANE
KURIR NGEYEL
Oleh: Noer Ima Kaltsum
Tiga orang cucu perempuan Mbah Gembus tinggal di rumah Budenya, depan rumah beliau. Salah satu cucu Mbah Gembus adalah Genduk Nicole. Sejak SMA Genduk sudah jualan album K-Pop secara online.
Dengan demikian, Genduk biasa berinteraksi dengan kurir sebuah ekspedisi barang. Rumah Mbah Gembus dan rumah yang ditempati Genduk berhadap-hadapan. Oleh karena waktu kuliah Genduk dan saudaranya tidak tentu, maka barang kiriman dialamatkan rumah Mbah Gembus.
Suatu sore, seorang kurir bernama Jon Koplo datang. Sambil mengetuk pintu rumah Mbah Gembus, dengan lantang Koplo mengucap, “Permisi, paket!”
Kebetulan Genduk berada di rumah. Genduk menyahut, “Ya, Mas.”
Koplo masih mengetuk pintu rumah Mbah Gembus. Rumah Mbah Gembus tidak ada yang membuka pintu. Genduk bertanya pada Koplo.
“Paket untuk siapa, Mas?”
“Genduk Nicole.”
“Saya Genduk Nicole, Mas.”
“Alamat rumah dalam paket ini no. 75. Rumah njenengan no. 70.”
“Tapi saya Genduk, Mas.”
Genduk lantas menuju rumah kakeknya. Mbah Gembus membuka pintu. Setelah pintu terbuka, Mbah Gembus bilang pada Koplo sambil menunjuk cucunya, “Dia Genduk Nicole, Mas.”
Koplo kelihatan malu sekali karena ngeyel. Dia ngeyel karena takut salah orang. Setelah menyerahkan barang, Koplo pamit lalu pergi.
“Biasanya kan yang menerima kamu tidak ada masalah. Kok yang ini kurirnya ngeyel ta, Nduk?”
“Dia kurir baru, Mbah. Bukan yang biasanya.”
Dalam hati Genduk bilang, “Kurir anyar, ngeyel sisan.”
00000

Senin, 17 Desember 2018

MUDIK DAN TINGGAL DI RUMAH SENDIRI

MUDIK DAN TINGGAL DI RUMAH SENDIRI

Libur semester ini saya tidak bisa tinggal dalam waktu lama di rumah orang tua, padahal di sana ada anak saya yang kuliah di Yogyakarta. Saya harus segera pulang ke Karanganyar setelah mengikuti Temu Penulis Yogyakarta. Ada beberapa alasan mengapa saya tidak lama-lama di rumah orang tua. Salah satu alasan saya adalah agar si kecil tidak pegang hp terlalu lama.

Kebetulan di rumah Yogya dipasang wifi, jadi seharian full bisa youtube-an terus. Di rumah orang tua, tetangga tidak ada yang usianya sebaya dengan si kecil. 

Alasan lainnya adalah karena rumah saya jauh dari tetangga. Rumah mewah, rumah mepet sawah, jauh dari tetangga, tidak ada yang mengawasi. Kalau saya tinggal terlalu lama, terlalu rawan. Rumah saya yang "menyendiri" membuat saya harus kerasan di rumah.


Bagi saya mudik cukup sebentar saja tapi frekuensinya sering. Semoga kelak bisa mudik dalam waktu lama dan rumah tetap aman bila ditinggalkan.

Jumat, 14 Desember 2018

MEMBURU BUKU MURAH DI PAMERAN BUKU

MEMBURU BUKU MURAH DI PAMERAN BUKU

Saya paling suka membaca buku-buku ringan, dengan ketebalan sedang. Biasanya buku yang saya beli menjadi bahan untuk menulis setelah dibaca. Tentu saja buku-buku tersebut sudah sesuai dengan selera saya. Saya tidak memaksakan diri membeli buku yang berbau politik, karena saya tidak suka politik. 

Apabila membeli buku di toko buku bonafid, tentu harus merogoh kantong paling dalam. Berlembar-lembar rupiah bakalan keluar tanpa terasa. Namun, sekarang saya lebih suka membeli buku saat ada pameran buku. Di sana, buku-buku berkualitas dijual murah. Kalau sudah seperti itu, rasanya ingin memborong.

Di Karanganyar sering ada pameran buku. Bila ingin mendatangi tempat diselenggarakan pameran, saya harus membawa uang saku yang cukup. Cukup untuk membeli buku dan cukup untuk membeli makanan setelah jalan-jalan.

Ketika mendatangi pameran buku, saya perlu teman agar tidak repot mengawasi si kecil yang gampang bosan. Kadang-kadang saya harus berangkat mengunjungi pameran buku sendiri daripada mengajak si kecil. Si kecil tinggal dibelikan buku sesuai usianya saja. 

Sebagai seorang yang memiliki hobi menulis, tentu membaca buku harus dijadikan "makanan wajib" untuk menambah wawasan. Dengan membaca buku, maka akan ada ide yang bisa ditulis. Dengan membaca buku, artinya saya menjaga kualitas tulisan. Sedapat mungkin apa yang saya tulis memberikan manfaat bagi orang lain. 

Liburan semester telah tiba. Waktunya menambah koleksi buku, sehingga liburan tidak hanya bengong, melainkan ada kegiatan membaca. 

Mumpung libur semester ini bertepatan dengan musim hujan, alangkah tepatnya bila saya menambah bacaan tentang bercocok tanam. Aha, Majalah Trubus sangat cocok menemani liburan saya kali ini. Kebetulan saya membeli Majalah Trubus saat pameran berlangsung. Harganya murah, hanya lima ribu rupiah saja. 

Semoga buku-buku yang sudah ada di rak bisa saya baca semua. Saya punya prinsip, buku tidak hanya dibeli, melainkan wajib dibaca juga! 

Kamis, 13 Desember 2018

KALUNG MANIK-MANIK

KALUNG MANIK-MANIK



Setelah PAS, si kecil mendapatkan tugas untuk membuat kerajinan sesuai jadwal. Hari pertama membuat kalung atau  gelang dari manik-manik. Bila tidak memiliki manik-manik, bisa diganti dengan sedotan. Hari kedua membuat hiasan dari sabun mandi. Hadi ketiga membuat tempat pensil dari botol bekas air mineral.

Saya menyiapkan sedotan yang telah dipotong kecil-kecil. Saya memberi contoh pembuatan kalung dan gelang dari sedotan. Sedotan warna-warni ini dironce secara berselang-seling. Meskipun hanya terbuat dari sedotan, ternyata hasilnya juga baik. 

Saya ingat, Dhenok punya manik-manik yang ditaruh di dalam wadah. Kebetulan Dhenok suka membuat kerajinan tangan dan dijual. Bersyukur, saya menemukan manik-manik tersebut. Sepertinya cukup untuk membuat satu kalung dan gelang seukuran si kecil.

Saya memperlihatkan cara meronce manik-manik hingga menjadi gelang. Saya hanya memberi contoh cara meronce. Selebihnya, si kecil saya minta untuk membuat sendiri. Pulang dari sekolah si kecil menunjukkan gelang buatannya. Meskipun tidak rapi, saya tetap memberikan apresiasi. Saya menghargai gelang buatannya dan usahanya. Sebagai anak laki-laki, tentu usahanya luar biasa.

Kok saya jadi pingin membuat kalung manik-manik. Kebetulan masih banyak manik-manik yang ada di dalam wadah. Yuk, buat kalung manik-manik sendiri. Selain biayanya tidak mahal, kegiatan ini sangat menyenangkan.



Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah benang elastis, manik-manik, dan gunting. Cara membuat yaitu dengan meronce atau memasukkan benang ke dalam lubang manik manik sesuai selera. Hasilnya bagus, loh. Boleh dipraktikkan untuk mengisi waktu luang. Kalau kegiatan ini ditekuni akan memberikan penghasilan.

Rabu, 12 Desember 2018

TAHUN BARU BEBAS SAMPAH

TAHUN BARU BEBAS SAMPAH

Di Monas 212 kemarin acara usai, Monas dan sekitarnya bisa bersih. Padahal ada jutaan orang di sana. Dengan kesadaran penuh, tiap orang mengamankan sampahnya sendiri.

Apabila malam tahun baru di kota, setiap orang memiliki kesadaran penuh untuk mengamankan sampahnya sendiri, maka setelah acara usai kota akan bersih seperti semula.

Bawalah plastik untuk menyimpan sampahnya sendiri. Jadilah warga yang bertanggung jawab terhadap kebersihan kotanya. Perilaku demikian berawal dari rumah sendiri.

#VolumeSampahTidakNaik
#kahfinoer

Senin, 10 Desember 2018

Wahai Anak Kos, Konsumsilah Makanan Sehat!

Wahai Anak Kos, Konsumsilah Makanan Sehat!

Waktu masih menjalani studi, saya tidak pernah indekos. Selama itu saya tinggal bersama orang tua. Oleh karena keadaan ekonomi saat itu pas-pasan, soal makan orang tua juga tidak bisa menyiapkan makanan secara berlebihan. Alhamdulillah, meski dengan menu seadanya, tapi kami bisa makan hingga mampu menegakkan tulang kami. 

Setelah menikah, selama dua tahun saya dan suami tinggal di rumah mertua. Namun, untuk makan sehari-hari, kami tetap mengusahakan sendiri. Kami tidak berlebihan dalam makan, secukupnya saja.

Kini, setelah anak perempuan saya melanjutkan studi di luar kota dan tinggal di rumah kakak saya, dia harus bisa mandiri. Dhenok harus bisa mengatur keuangan yang dipegangnya. Dia harus bisa membagi uang saku sebulan dari kami (orang tua) untuk transport, makan, keperluan sehari-hari, dan untuk kepentingan kuliah.

Saya sering mengingatkan pada Dhenok untuk makan secara teratur. Mengapa saya harus mengingatkannya soal makan? Barangkali ada yang bilang, anak sudah besar kok diatur-atur soal makan. Saya lebih tahu keseharian Dhenok saat di rumah. Dia makan dengan cara suka-suka dia, makan tidak teratur. Tiap hari saya mengingatkan soal makan.

Dhenok tinggal di rumah kakak saya (depan rumah orang tua). Kebetulan rumah kakak dihuni oleh 3 orang mahasiswi, Dhenok dan 2 orang keponakan saya kakak beradik. Ketiganya kuliah di Universitas Gadjah Mada. Ketiganya mengusahakan makan sendiri sesuai selera. Hanya saja, tiap hari mereka menanak nasi untuk dimakan bersama.

Pesan saya pada Dhenok adalah makan secara teratur, paling tidak 2 kali sehari. Konsumsilah makanan yang bergizi, terutama mengandung sayuran. Tidak lupa rutin makan buah, misalnya pepaya. Kebetulan di dekat rumah terdapat warung. Warung tersebut menjual sayuran, lauk mentah dan matang, buah, bumbu, sembako, dan kebutuhan sehari-hari. Jadi, kalau tidak sedang sibuk, Dhenok bisa berbelanja dan masak sendiri. Lebih irit, bukan?

Bila sesekali membeli makanan yang "aneh-aneh" misalnya seblak, steak, dan lain-lain, juga tidak masalah. Yang penting, tiap hari mengonsumsi makanan yang sehat. 

Sebagai orang tua, saya wajib mengarahkan Dhenok soal makanan. Komunikasi lewat WhatsApp saya manfaatkan dengan baik. Bukan hanya banyak memberikan nasihat, tapi benar-benar berbagi seperti ketika Dhenok tinggal di rumah. 

Setiap dua minggu sekali, saya mudik sekaligus bertemu dengan Dhenok. Saat itulah  saya menunjukkan pengalaman berharga padanya. Saya tidak ingin dicap Ibu yang suka memberi ceramah tapi minim praktik/pengalaman. Setiap  bertemu Dhenok, saya memiliki kesempatan memasak sayur, lauk, dan menyiapkan makanan yang bergizi dan menyehatkan. 

Tulisan ini bukan hanya untuk Dhenok semata, melainkan untuk anak kos pada umumnya. Wahai anak kos, konsumsilah makanan sehat! Ingat, sehat itu mahal harganya! Jangan sampai jatuh sakit karena mengonsumsi makanan sembarangan yang tak memiliki nilai gizi!

Bersyukurlah, Maka Allah Akan Menambah Nikmat

Bersyukurlah, Maka Allah Akan Menambah Nikmat

Kadang-kadang kita meremehkan sesuatu yang kecil dan dianggap tidak memiliki manfaat. Bisa jadi kita tidak membutuhkan barang-barang kecil dan tidak memiliki nilai jual, tapi di sana ada orang yang membutuhkan apa yang kita remehkan. Berhentilah meremehkan hal-hal yang kecil. Mungkin kita banyak mengeluhkan keadaan sekarang. Berhentilah mengeluh dan perbanyaklah bersyukur. Bersyukur tidak memerlukan syarat. 

Apabila kita mudah bersyukur, maka hal sekecil apa pun bisa kita syukuri. Banyak bersyukur membuat kita tidak mudah mengeluh. Target-target yang kita pasang terlalu tinggi, maka turunkanlah agar mudah untuk diraih. Apabila target belum bisa diraih, maka tetaplah bersabar dan tetap bersyukur.

Sebenarnya, banyak hal yang bisa kita syukuri. Pertama adalah badan yang sehat dan keluarga yang bahagia. Keduanya adalah aset yang wajib kita syukuri. Jangan meremehkan kesehatan kita, sebab sehat itu mahal harganya. Demikian pula dengan keluarga yang bahagia, karena tidak semua keluarga memiliki kebahagiaan meski bergelimang harta. 

Yang kedua adalah rezeki yang kita terima hari ini. Sedikit atau banyak rezeki yang kita terima, tidak sepenuhnya mempengaruhi kualitas hubungan di dalam keluarga. Berapa pun jumlahnya, rezeki yang kita terima harus disyukuri. Sedikit atau banyak, yang penting keberkahannya. Dari rezeki yang kita terima ini, seberapa banyak bisa memberikan manfaat bagi orang lain? Apalah artinya harta benda berlimpah bila hanya disimpan di rumah. Apalah artinya kita bisa makan kenyang, sementara tetangga kita ada yang mengencangkan ikat pinggang karena lapar. Untuk itulah berbagilah dengan apa yang kita miliki. Jangan takut miskin setelah kita membagikan harta benda. Jangan takut kelaparan bila kita telah berbagi makanan. Insya Allah, Allah telah menjamin hidup kita. 

Bila kita bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kepada kita. Apabila kita kufur maka apa yang kita miliki tidak ada gunanya dan Allah akan mencabut keberkahannya, mengurangi nikmat-nikmat yang diberikannya. 

Minggu, 09 Desember 2018

INGIN HUBUNGAN DENGAN ANAK TERJALIN BAIK? LAKUKAN 3 HAL INI!

Seperti biasa, saya menjemput si kecil di penitipan anak. Sampai di lokasi, saya diminta oleh pengasuh anak mengikuti diskusi Parenting. Kebetulan si kecil masih kerasan bermain, jadi saya bisa bebas mengikuti diskusi sampai selesai.

Sebenarnya diskusi ini mengundang orang tua/wali murid Taman Penitipan Anak, PAUD, KB, dan TK Nurul Iman. Namun, yang datang hanya beberapa orang saja, selebihnya adalah guru dan pengasuh penitipan anak. Dalam diskusi ini, mengundang pembicara Bapak Muhammad Nasyir atau Kak Nasyir. Kak Nasyir aktif di Istana Dongeng Nusantara.

Materi yang disampaikan kali ini adalah hubungan baik antara orang tua dengan anak. Hubungan orang tua dan anak bisa terjalin baik apabila orang tua melakukan 3 hal, sebagai berikut.

1. Orang tua selalu kelihatan bahagia di depan anak
Setiap orang tua harus kelihatan bahagia di depan anak. Bila orang tua bekerja dan memiliki waktu untuk menjemput anak, sebaiknya kondisi badan segar, bersih, dan wangi. Ketika bertemu anak, orang tua menyambut mereka dengan pelukan dan ciuman. Bila anak belum mau diajak pulang, maka kesempatan baik bagi orang tua untuk ikut bermain bersama anak.

Bila anak-anaknya sudah remaja, pelukan untuk anak juga bukan hal yang tabu. Hanya saja, mungkin tidak sama bila berhadapan dengan putra-putrinya yang masih kecil. Menunjukkan kebahagiaan di wajah, memberikan dampak positif terhadap anak. Tingggalkan duka lara, jangan menunjukkan wajah muram, mbesengut, sedih, dan lain-lain. Pokoknya orang tua harus kelihatan bahagia di depan anak.

2. Mengetahui kelebihan anak dan memberikan perhatian
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang tua wajib fokus pada kelebihan anak. Gali kelebihan dan potensi anak. Berikan motivasi agar kelebihan anak menjadikan dia memiliki percaya diri. Lupakan kekurangan anak! Sebagai orang tua, lebih tahu kelebihan anak.

Dari kelebihan ini, orang tua dapat mengarahkan anak-anaknya. Orang tua bisa mengarahkan anak-anaknya menekuni hobi tertentu sesuai dengan kelebihan tersebut. Jangan pernah memaksa anak untuk melakukan suatu hal bila dia tak menyukainya. Apabila anak-anak melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya, maka hasilnya nanti akan memuaskan.

3. Memuji kelebihan dan prestasi yang dicapai anak
Sebagai orang tua yang baik, tentu tidak akan membandingkan anak-anaknya dengan anak lain. Tiap anak memiliki kelebihan, di mana antara satu dengan yang lain berbeda. Orang tua tidak perlu membandingkan anak yang satu dengan lainnya, apalagi dengan temannya. Sebab, seorang anak lemah di satu bidang, tapi unggul di bidang lainnya. Mungkin ada anak yang lemah di bidang akademik, tapi unggul di bidang keterampilan.

Daripada sibuk membanding-bandingkan, lebih baik memuji kelebihan dan prestasi yang sudah diraih anak. Selain membuat anak bangga, pujian akan memberikan motivasi, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Kenali kelebihan anak, dukung, dan pujilah prestasinya.



Sabtu, 08 Desember 2018

Cerpen Yang Menggigit


Nulis cerpen itu gampang, tinggal nulis. Mau nulis panjang, ya ceritanya dibuat panjang. Mau nulis sangat pendek atau berupa fiksi mini, ya ceritanya dibuat singkat. Nulis cerpen bisa fleksibel, menurut selera, apalagi bagi pemula yang baru belajar nulis seperti saya. Dalam menulis cerpen, yang sulit adalah nulis cerpen yang benar-benar menggigit. Ada gertakan, kehebohan, keharuan, dan lain-lain yang sifatnya menggigit. 

Ternyata tidak mudah "menciptakan suasana menggigit" lantaran unsur keakuan penulis masih mengikuti karakter tokoh dalam tulisan. Kadang-kadang penulis tidak tega bila menciptakan tokoh yang  melakukan kekerasan atau perilaku yang memang kurang sreg menurut penulis.

Jadi penulis itu kadang-kadang "keakuannya" masuk dalam sifat tokoh dalam cerpen. Memang kalau mau membuat cerpen menggigit, penulis harus keluar dari zona nyaman dan tinggalkan keakuan itu. Karakter tokoh jangan dipengaruhi karakter penulis. 

Nulis cerpen yang menggigit, harus berpikir lebih lama. Kalau cerpen sudah selesai, tulisan perlu dikonsultasikan ke pakarnya atau mentornya. Tujuannya adalah agar cerpen yang ditulis benar-benar berkualitas. Namun, jangan khawatir, semua bisa dipelajari dan segera nulis nulis dan nulis. Jangan menyerah dan berhenti nulis gara-gara cerpennya enggak menggigit.

Pada saat ini banyak komunitas, lembaga penulisan, atau pelatihan menulis. Kita bisa belajar menulis mulai dari nol. Asal kita menurut instruksi dari mentor dan mengerjakan tugas yang diberikan, pasti ada kemajuan yang berarti dalam belajar. Kalau mau cerpen yang ditulis menggigit, yuk banyak latihan menulis cerpen. Mulailah membaca cerpen karya orang lain. Setelah itu pelajari cerpen tersebut. Lalu, terapkan dengan baik.  

Kamis, 06 Desember 2018

Prestasi Menulis

Tahun 2018 ini, banyak impian yang belum bisa terwujud. Bagi saya tak mengapa, sebab setiap rencana manusia yang menetapkan adalah Allah. Kalau saat ini masih banyak rencana yang belum terwujud, setidaknya saya telah berusaha keras.

Namun, ada sesuatu di luar dugaan yang bisa saya raih. Allah memang Maha Adil. Saat keberhasilan tak memihak padaku, tapi keberhasilan yang tak terencana malah justru hadir.

Untuk menambah semangat, kegagalan atau belum terwujudnya suatu rencana tak perlu diratapi. Saya fokus pada keberhasilan yang tanpa terduga tersebut. Ada rasa bahagia ketika mendapatkan kejutan, prestasi tak dinyana, dan langkah-langkah kecil mulai berjalan.

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa saya ucapkan atas keberhasilan yang saya raih. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi saya untuk melangkahkan kaki ke jalan yang lurus dan benar. Semoga saya mendapatkan keberkahan dari kepingan-kepingan rezeki yang datang tanpa dinyana.

Maka nikmat manakah yang kamu dustakan, Im?
Tahun yang akan datang, rencananya akan menulis buku anak. Semoga terkabul. amin.

Rabu, 05 Desember 2018

KETEMU MANTAN DI KANTOR PENGADILAN AGAMA

Aku berusaha menguatkan temanku. Kuat, kamu harus kuat. Jangan ada air mata dalam drama ini. Kamu berani mengambil keputusan, berarti kamu sudah menyiapkan mental.

Aku duduk di ruang tunggu. Kulihat muka-muka kusut dan murung memenuhi ruang tunggu. Mungkin keberadaan mereka di sini dengan tujuan yang sama, yaitu mengurus perceraian.

Kantor Pengadilan Agama adalah tempat menakutkan bagiku. Masalah keluarga yang tak lagi bisa diselesaikan dengan kepala dingin, akan berakhir di sini. Seperti halnya Diva, teman dekatku. 

Kubuka buku yang aku bawa dari rumah. Untuk mengisi waktu luang, kusempatkan membaca beberapa lembar halaman. Paling tidak, aku tidak menganggur.

Tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yang tak asing di telingaku. Laki-laki yang pernah meninggalkan luka di hatiku. Ada apa dengan laki-laki itu? Mengapa dia berada di sini? Aku yakin, dia memiliki urusan sendiri. Tidak mungkin dia sedang mencariku karena suatu kepentingan.  

Laki-laki itu memandangku. "Maharani, ada apa kamu di sini?"
"Tidak apa-apa. Kamu sendiri, kenapa berada di sini?"
"Mau sidang. Hari ini adalah pembacaan keputusan."
"Oh!"

Oh, ternyata usia pernikahanmu yang baru seumur jagung, harus berakhir di Pengadilan Agama. Semoga hari ini kamu mendapatkan keputusan yang terbaik. Ternyata menikah bukan sekadar adanya ijab qobul, melainkan banyak yang harus dipertimbangkan.

Terima kasih, dulu kamu telah memberikan luka. Beruntung aku, hubungan kita berakhir di saat pendekatan. Andai telah terjadi pernikahan, pasti aku lebih terluka.

Jumat, 30 November 2018

DUA RAKAAT SALAT DUHA SETIAP PAGI

Pernahkah Anda melakukan salat Duha? Belum? Yuk, mulai sekarang mengerjakan salat Duha. Loh, salat Duha kan nggak wajib, melainkan sunat. Betul, tapi kalau yang sunat berpahala, apakah tak sayang untuk ditinggalkan? Sayang loh. Coba, berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk bekerja, mengurus rumah tangga, mengurus anak, me time, buka-buka gadget, dan lain-lain? Lama juga ya untuk melakukan aktivitas yang saya sebutkan di atas.

Bandingkan, berapa menit waktu yang kita gunakan untuk melakukan salat Duha? Mungkin tak sampai 10 menit, malah 5 menit saja. Namun, selalu ada alasan untuk meninggalkan salat Duha. Alasan klasik yang tidak bisa diganggu gugat adalah repot dan tak ada waktu. Saudara, 5 menit saja. Yuk, luangkan waktu untuk melakukan 2 rakaat salat Duha! Dua rakaat saja. Kalau sudah terbiasa, mungkin bisa ditambah menjadi 4 rakaat sampai 8 rakaat.

Sebenarnya, salat Duha ringan untuk dikerjakan. Salat Duha dikerjakan minimal 2 rakaat. Waktu untuk pelaksanaan salat Duha adalah waktu matahari naik setinggi tombak sampai tergelincir matahari. 

Dari Abu Hurairah. Ia berkata, "Kekasihku (Rasulullah s.a.w) telah berpesan kepadaku tiga macam pesan: (1) puasa 3 hari setiap bulan, (2) shalat Dhuha dua rakaat, dan (3) shalat witir sebelum tidur." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kalau sudah tahu keutamaan salat Duha, pasti tak ingin meninggalkannya tiap hari. Yuk, kerjakan salat Duha saat istirahat pagi (sekitar jam 9-10). Berhentilah beraktivitas barang 10 menit.  Setelah mengerjakan salat Duha, aktivitas bisa dilanjutkan kembali.

Kamis, 29 November 2018

SATU RAKAAT SHALAT WITIR SEBELUM TIDUR

Kita harus menjemput ilmu. Kalau mau mendapatkan ilmu harus menunggu dia datang, wah kelamaan. Mumpung sehat, mumpung kuat, mumpung ada waktu luang, datangi majelis ilmu.


Bagi Ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang, kita bisa melakukan amalan-amalan kecil di rumah. Pagi hari, luangkan waktu untuk salat Duha. Setelah itu bisa dilanjutkan membaca zikir sebanyak-banyaknya. Tentu saja zikir yang kita baca harus sesuai dengan tuntunan Nabi. Kita juga bisa membaca Alquran, menghafalkan surat-surat pendek, dan lain-lain. Apa yang kita lakukan bila diniatkan karena Allah, insya Allah mendapatkan pahala.

Setelah pekerjaan rumah selesai, kita bisa melakukan kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga. Misalnya, berbisnis, baik yang dilakukan secara online maupun offline. 

Malam hari setelah menemani putra-putri belajar, kita bisa beristirahat tidur. Sebelum tidur, sebaiknya salat Isya dikerjakan terlebih dahulu. Selain salat wajib, ada salat sunah yang bisa kita kerjakan, yaitu salat witir. Salat witir bilangan rakaatnya adalah ganjil. Paling sedikit salat witir dikerjakan sebanyak 1 rakaat. Wah, ringan ya. Kelihatannya memang ringan, tapi bagi yang belum terbiasa, tetap saja berat.

Untuk itu, sekarang waktunya untuk memperbanyak amal ibadah. Meskipun ringan, jangan sampai kita menyepelekan salat witir. Bila mampu, kita bisa melakukan salat witir dengan 3, 5, atau 7 rakaat.

Rabu, 28 November 2018

Motivasi Belajar di Rumah Anak SD

Si kecil sudah 8 tahun, kelas 2 SD. Dulu saya sempat khawatir dengan akademiknya. Menurut saya dia lambat dalam mengerjakan soal. Selain lambat menjawab soal, juga sepertinya kurang suka untuk membaca soal. Tiap latihan soal hasilnya kurang optimal.

Namun, kekhawatiran tersebut sirna seketika saat si kecil mau diajak duduk bersama. Membaca buku bersama dan mengerjakan soal bersama menjadi kebiasaan kami setiap malam. Barangkali sekarang sudah waktunya si kecil untuk serius belajar. Ternyata si kecil bisa diajak berpikir dan ikhlas menghadapi saya.

Meski belum signifikan kemajuannya, tapi paling tidak sudah ada perubahan. Sambil berjalan, saya mulai mencari penyebab dia kurang suka membaca pada waktu dahulu. Ternyata ada hubungan antara lancar dan cakap dalam membaca dengan motivasi mengerjakan soal.

Kenyataannya, sekarang setelah lancar membaca, si kecil memiliki kesadaran untuk belajar. Namun, saya tetap harus sabar dan menjaga kewarasan saya. Si kecil tidak 100% konsentrasi belajar. Dia minta imbalan bila sudah mau membaca. Imbalannya berupa bermain di sela-sela belajar.

Bermain apa, sih? Bermain sesuka hatinya, tidak hanya satu macam permainan. Mungkin dengan cara ini dia mau belajar. Sebagai Ibu yang baik, saya harus tetap menjaga kewarasan saya. 

Kadang-kadang imbalannya sedikit berat bagi saya, yaitu berkunjung ke rumah saudara pada malam keesokan harinya. Saya tidak mau bila berkunjung ke rumah saudara pada malam hari, karena pulang dari bepergian, dia pasti langsung klipuk alias tidur. Kalau pas malam Minggu, saya mau-mau saja.

Rasanya sudah pada waktunya si kecil serius untuk belajar. Semoga karena tidak dipaksa ini, si kecil mau belajar dengan serius. Tetap konsisten ya, Le!


Senin, 26 November 2018

Tips Merapikan dan Membersihkan Dapur

Merapikan dan Membersihkan Dapur

Sejak bekerja di rumah, banyak waktu yang saya miliki untuk membereskan rumah. Saya membagi waktu untuk ibadah, bekerja, mengatur keluarga dan rumah, me time, dan lain-lain. Saya sangat bersyukur karena sekarang bisa tidak perlu terburu-buru untuk melakukan aktivitas yang ada kaitannya dengan pekerjaan saya. 

Dahulu, ketika masih mengajar dengan jadwal kerja yang sedemikian ketat, saya tidak sempat untuk membereskan rumah secara menyeluruh dan optimal. Sementara saya orangnya tidak mau merepotkan suami. Apa yang bisa saya kerjakan sendiri, ya saya kerjakan. Kalau sudah sangat terpaksa maka saya baru minta bantuan. 

Oleh karena banyak waktu luang yang bisa saya gunakan untuk membaca, maka saya memanfaatkan waktu untuk membaca buku dan membuka tips-tips yang bisa membantu saya. Saya paling suka membaca tips-tips yang ada kaitannya dengan pekerjaan rumah. Salah satu  pekerjaan rumah yang harus saya selesaikan adalah membereskan dapur.

Dapur adalah ruangan yang selalu saya kunjungi. Sebagian besar waktu saya habis berada di dapur. Mulai dari memasak, membuat minum, menyiapkan semuanya untuk anak, dan lain-lain. Dapur bukan hanya untuk aktivitas memasak. Dapur yang berdekatan dengan kamar mandi dan tempat mencuci baju, membuat aktivitas dapur selalu saling berganti dengan aktivitas mencuci baju. Kebetulan saya mencuci pakaian dengan bantuan mesin cuci. Jadi, memasak dan mencuci bisa dilakukan bersama-sama.

Nah, pada tips merapikan rumah secara cepat, disebutkan bahwa membuat jadwal membereskan tempat satu ruangan secara total sampai selesai. Saya memulai dengan membereskan dan merapikan dapur, kamar mandi dan tempat cuci. Rasanya waktu begitu cepat berlalu dan pekerjaan jadi menyenangkan mana kala saya mengerjakan pekerjaan sampai selesai hanya di dapur. Hasilnya memang menggembirakan. Dibandingkan membersihkan dan merapikan semua ruangan, merapikan satu tempat lebih memuaskan hasilnya.

Selain tempat menjadi bersih, saya juga jadi ingin mengubah suasana dapur tanpa mengeluarkan biaya. Mengganti suasana, membuat saya melakukan pekerjaan tambah semangat. 

Hari kedua besok, saya akan pindah tempat yang akan dibereskan dan dirapikan. Sepertinya dengan cara ini hasilnya lebih optimal. 

Rabu, 21 November 2018

Inilah 18 Permainan Tradisional Pererat Kebersamaan

Dunia anak-anak adalah dunia bermain yang menyenangkan. Bagi anak-anak, hal yang menyenangkan adalah bermain bersama teman-teman. bermain bersama teman-teman lebih menyenangkan daripada bermain sendiri.

Pada saat ini terjadi pergeseran anak-anak dalam bermain. Sekarang anak cenderung lebih asyik bermain sendiri. Asyik dan sibuk dengan dirinya sendiri. Sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh bila bermain bersama teman-temannya. Yang jelas lebih seru dan menyenangkan.

Dulu, banyak permainan yang membutuhkan kerja kelompok. Dalam suatu permainan, ada dua atau tiga tim yang saling berhadapan. Nantinya, akan didapat tim yang menang dan yang kalah. Di sini, ada sikap jujur yang perlu dijunjung. Bermain secara jujur adalah pendidikan karakter melalui permainan.

Tim yang menang dan yang kalah harus menerima keputusan dengan sportif. Di arena permainan mereka akan saling bermusuhan. Namun, setelah permainan selesai dan mereka keluar dari arena, mereka tetap menjadi teman. 

Biasanya, dalam permainan kelompok, anggota tim akan memberikan dukungan dan semangat. Dengan demikian, suasana permainan ramai dan lebih seru.

Permainan apa saja yang bisa dilakukan dengan cara berkelompok? Nah, ini dia permainan tradisional (zaman old) yang dilakukan secara berkelompok:
1. Gobak sodor
2. Lompat tali,
3. Boi-boi bola,
4. Sepak sekong,
5. Benteng-bentengan
6. Kasti, 
7. Sepak bola,
8. Bakiak  

Permainan yang dilakukan secara individual, bukan kelompok adalah:
1. Engklek/ingling
2. Dakon/congklak
3. ABC lima dasar
4. Egrang,
5. Kelereng,
6. Bola bekel
7. Layang-layang,
8. Cublak-cublak suweng,
9. Balap karung,
10. Ular naga.

Baik  yang dilakukan secara individu maupun berkelompok, permainan tersebut dilakukan oleh banyak anak secara bersama-sama. Keseruan mereka karena bermain bersama teman-temannya. Anak-anak yang awalnya sedih, akan berubah menjadi gembira ketika berkumpul bersama teman-temannya. Mereka akrab satu sama lain.  

Selasa, 20 November 2018

MENGENAL DUNIA PENERBITAN, NASIB NASKAH DI TANGAN EDITOR



Hari Selasa, 20 November 2018, IIDN Solo Raya menyelenggarakan kopdar. Kopdar diselenggarakan di Joglo, Makamhaji. Kopdar kali ini menghadirkan narasumber Ustaz Wahyudi. Kopdar dihadiri oleh anggota IIDN Solo Raya dan beberapa undangan dari luar anggota.

Beberapa hal yang disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan menulis dianut oleh 2 golongan, yaitu golongan Pragmatis dan golongan Idealis.

Menurut golongan yang menganut pragmatis, kegiatan menulis dilakukan untuk:
a. mendapatkan imbalan berupa materi atau uang,
b. menjadi terkenal,
c. mendapat pengakuan dari sejawat,
d. mendapat poin untuk kenaikan jabatan,
e. mendapatkan promosi jabatan, dan
f. melakukan kegiatan menulis demi kesenangan.  

Menurut golongan yang menganut idealis, kegiatan menulis dilakukan untuk:
a. berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman pada orang lain,
b. menjadi amal jariyah,
c. membantah pemikiran yang dianggap kuna,
d. mewariskan sesuatu pada anak cucu,
e. menyebarkan ajaran agama atau berdakwah, dan
f. menyiapkan bahan ajar.

2. Alur naskah. Proses garap naskah oleh penerbit
a. Naskah ACC, setelah melalui rapat redaksi, naskah yang masuk dinyatakan diterima dan siap diterbitkan.
b. Editor naskah, naskah dibaca secara utuh, agar diketahui pesan yang akan disampaikan penulis. Kemudian diberi catatan-catatan, baik dalam sistematika, bahasa, dan kontennya.
c. Editor bahasa, pengecekan tata bahasa, kosa kata, typo, EYD, penyesuaian bahasa khas penerbit (selingkung).
d. Layouter, disetting sesuai dengan ukuran yang telah diorderkan pimpinan redaksi. Tata letak dibuat semenarik mungkin. 
e. Proof reader, pengecekan naskah yang disetting layout dengan menggunakan hardcopy pra cetak
f. Percetakan, proses cetak buku pada pihak ketiga. Buku siap terbit.

3. Alur Cover, proses kreatif desain cover buku
a. Tim kreatif, pembahasan desain cover antara pimpinan redaksi, marketing dan tim kreatif, untuk menentukan konsep desain. Dimulai dari pemilihan warna dan pemilihan font.
b. Desainer Grafis, konsep dari tim kreatif diberikan desainer grafis untuk bisa diterjemahkan dalam bentuk visual.
c. Percetakan, proses cetak di perusahaan percetakan.

4. Diskusi, tanya jawab. 
a. Naskah yang tidak diterima, akan dikembalikan kepada penulis.
b. Blog sangat penting bagi narasumber. 
c. Bila mengisi blog, diniatkan untuk berbagi. Kalau dengan niat mencari penghasilan, bila tak mendapatkan penghasilan dari blog, maka akan malas untuk mengisi blog.
d. Menulis diniatkan untuk berbagi, bila mendapatkan uang dari menulis, anggap saja merupakan bonus.
e. Dalam satu tahun, penerbit telah menyiapkan naskah yang siap diterbitkan tiap bulan. Di samping konten yang sudah disiapkan, penerbit juga mengikuti permintaan pasar. 
f. Pustaka Arofah, menerbitkan buku-buku Islami. 
g. Penerbit menerima naskah penulis yang pernah dibukukan, bila masa kerja sama dengan penerbit lain telah habis. Naskah tersebut 50% diganti isinya.
h. Penerbit menerima naskah dari penulis yang sesuai dengan misi dan visi penerbit.

Kopdar kali memang seru. Bagi yang tidak hadir, rugi lo. Di akhir acara, Mbak Hana memberikan sayembara dengan hadiah tiket pelatihan dari Mbak Widyanti Yuliandari, blogger kece dan Ketua IIDN Pusat. Sayembaranya adalah menulis jalannya acara kopdar ini lalu dikirim ke admin IIDN Solo Raya.

Sampai bertemu pada Kopdar IIDN Solo Raya berikutnya, yakni ulang tahun IIDN yang kelima.


MENULIS CERITA ANAK MERUPAKAN TANTANGAN BERAT


Menulis cerita anak ternyata tidak segampang yang kita bayangkan. Cerita anak bukanlah cerita orang dewasa yang dibuat dengan tokoh anak-anak. Bukan, bukan seperti itu! Tokoh-tokoh dalam sebuah cerita anak bisa saja anak-anak, orang dewasa, hewan, benda, dan lain-lain.

Dalam menuliskan cerita anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya penggunaan kata-kata dan penulisan kalimat. Kata-kata yang digunakan harus ramah dengan anak. Tidak boleh ada kata-kata yang menunjukkan suatu tindakan kekerasan. Kalimat yang digunakan harus kalimat sederhana. Kalimatnya pendek-pendek, tidak mengandung kalimat majemuk yang bisa membingungkan anak-anak.

Anak-anak akan merasa nyaman membaca cerita bila mereka berhasil menuntaskan bacaannya. Cerita anak bisa berupa cerita sehari-hari, fabel, dongeng, cerita rakyat, cerita misteri, detektif dan lain-lain.

Dalam sebulan ini, saya mendapat tantangan untuk menulis cerita rakyat nusantara. Cerita yang diambil dari beberapa kota/daerah di nusantara. Ceritanya bebas tapi tetap memenuhi kaidah penulisan cerita anak. Ternyata tidak mudah untuk menceritakan kembali, cerita rakyat yang sudah ada.

Saya harus bekerja keras untuk memilih kata-kata yang tepat, yang tidak mengandung unsur kekerasan, menghindari kisah percintaan dengan bahasa orang dewasa. Tidak gampang menulis cerita anak, bukan berarti tidak bisa. Banyak cara untuk bisa menulis cerita anak. Salah satu cara yang efektif adalah banyak belajar menulis cerita anak.

Agar tulisan kita ada yang menilai, maka perlu bergabung dengan komunitas penulis. Di dalam komunitas penulis ini, kita bisa belajar dari mereka yang sudah senior. Yang penting, ketika tulisan kita banyak kritikan, masukan, dan saran, kita tidak mudah tersinggung. Terima saja kritikan, masukan, dan saran dari mereka. Dari situlah akan banyak perubahan-perubahan dalam menulis.

Membaca cerita anak yang ditulis orang lain sebanyak-banyaknya. Kita hanya perlu mempelajari gaya bahasa dari seorang penulis, tapi kita memiliki gaya menulis sendiri.

Suatu hari salah satu cerita anak yang saya tulis mendapatkan komentar dari pembaca. Komentar tersebut berisi tentang konsistensi gaya bahasa yang saya tulis.  Dia memberikan komentar: itu bahasanya Mbak Ima banget! Katanya ada ciri khas dalam penulisan cerita anak tersebut. Mungkin saya tidak menyadari hal itu, justru orang lain memperhatikannya.

Yuk, menulis cerita anak. Menulis cerita anak itu gampang kok, asal kita sudah tahu aturannya.