Tampilkan postingan dengan label nulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nulis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Januari 2023

Komunitas Pembaca dan Penulis Karanganyar (KPK)



Bagi teman-teman yang mau belajar menulis, yuk segera menulis. Biar belajarnya seru, kita ngumpul di sini, KPK (Komunitas Pembaca dan Penulis Karanganyar).

Buatlah tulisan tentang apa saja, bebas. Setelah itu tulisan diprint di kertas, lalu kita kurasi bareng-bareng. Nah, selain menulis nanti jadi editor tulisan teman. Kalau tulisannya sudah kirim ke media, jangan lupa berdoa. Siapa tahu nanti bisa tembus media dan mendapat honor.

Kalau mau bergabung di KPK, syaratnya gampang.

Syarat anggota baru:

1. Penulis (sudah memiliki basic menulis)

2. Pembaca Buku

3. Memiliki komitmen untuk membuat karya setiap pertemuan (penulis)

4. Memiliki komitmen untuk mengulas sebuah buku setiap pertemuan (pembaca)


#KomunitasPembacaPenulisKaranganyar

Senin, 23 Januari 2023

Menulis dari Rumah Untuk Mendapatkan Cuan


JANGAN REMEHKAN RECEHAN


Kalau mau menghasilkan cuan dari rumah dengan menulis, maka lakukan ini!


1. Menulis secara konsisten.

2. Menulis dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah

3. Menulis dengan sedikit kesalahan, jadi sunting secara mandiri terlebih dahulu

4. Kuatkan relasi, berkomunitas

5. Berbagilah

6. Kumpulkan recehan setiap hari.

7. Mencoba hal baru, terbuka dengan sesuatu yang baru

8. Menulis dengan cerdas, menggunakan waktu dengan baik

9. Manfaatkan kesempatan, kemudahan yang ada dengan baik.

10. Jangan menunda-nunda. Menulislah sekarang juga.


#catatanimapenulis

Rabu, 18 Januari 2023

Nulis Dapat Duit



Setiap orang bebas memilih tujuan menulis. Ada yang menulis dengan tujuan untuk berbagi, agar dapat point, dapat uang, nama jadi terkenal, dan lain-lain. Pokoknya bebas, tidak ada larangan sama sekali. 

Bagi Anda yang ingin dari menulis dapat uang tapi masih bingung mau menulis apa, yuk bergabung di sini. Kopdar IIDN Solo Raya, Minggu 22 Januari 2023. Bersama IIDN Solo Raya kita bisa belajar menulis dengan harapan dapat duit.

Kopdar kali ini narasumbernya adalah Mbak Isna. Mbak Isna akan membagikan tips jitu agar tulisan dapat menghasilkan uang. Harus seperti apa tulisannya? Ke mana tulisan harus dikirim?

Daripada penasaran,  segera daftar!

00000

Selasa, 11 Oktober 2022

Cara Cepat Menulis Bagi Pemula




www.noerimakaltsum.com Saya sering mendapatkan pertanyaan bagaimana cara memulai menulis bagi pemula yang sedang belajar. Jawaban saya adalah segera menulis. Diawali menulis status pendek, hanya terdiri beberapa kalimat. Pastikan tulisannya adalah tulisan terbaik dan bermanfaat.


Segera menulis dan jangan menunda. Luangkan waktu untuk menulis. Jangan menunggu waktu luang untuk dapat menulis. Sebab, tanpa meluangkan waktu, kita akan kehilangan banyak hal.


Kalau sudah memiliki niat untuk menulis, jaga konsistensinya. Jangan sampai semangat menulis bagaikan obor-obor kayu blarak. Artinya apinya segera menyala dan cepat membakar daun dan tangkainya tapi cepat padam karena cepat menjadi abu. 


Untuk menjaga semangat menulis maka carilah teman yang sefrekuensi, yang sama-sama mendukung kegiatan menulis. Selamat mencoba.


00000

Selasa, 13 September 2022

Penghasilan Tambahan dari Menulis

 


Ketika berkumpul dengan teman-teman yang sefrekuensi, saatnya mengumpulkan energi untuk bangkit dan menulis lagi. Dari ngobrol-ngobrol biasanya ide akan muncul. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan baik ini.

Sebagai orang rumahan yang tak lagi memiliki penghasilan tetap, bagi saya kegiatan menulis dan menghasilkan uang tentu saja menggiurkan. Berbagi pengalaman, menularkan sedikit ilmu yang diketahui tentu akan bermanfaat bagi orang yang baru tahu. 

Saya belajar dari pengalaman mbak Isna. Mbak Isna mengumpulkan recehan dari menulis di media cetak, media online, platform, menulis buku, membuat kerajinan, dan lain-lain. Untuk menulis di media online  Mbak Isna harus mencuri-curi waktu saat balitanya tidur manis. Sehari bisa menulis lebih dari 2 artikel. 

Honor menulis sangat menggiurkan. Namun, semangatnya nulis tidak boleh kendor. Sebab, no write no money. 

Sebenarnya banyak hal yang bisa kita tulis. Kita tinggal mencatat kata kunci ide yang bertebaran, klasifikasikan, eksekusi, lalu posting. Yang penting konsisten. Jangan lupa banyak membaca dan terbuka menerima kritik dan saran. Kalau masih pemula, saya menyarankan untuk ikut kelas berbayar. 

Salam hangat.

00000

Senin, 12 September 2022

Peluang Menulis Sinopsis Cerita FTV


Sejak pandemi dan mulai memiliki televisi, saya jadi senang nonton acara TV yang sifatnya ringan-ringan, tidak perlu mikir, dan dilihat sambil lalu. Salah satu acara yang sesekali saya tengok (sebab nonton TV sambil cuci baju  masak, menyapu, dan lain-lain) adalah FTV yang ditayangkan SCTV satu untuk semua.

Meskipun satu cerita diputar berulang-ulang, tapi saya tidak pernah protes. Biasa saja. FTV ceritanya benar-benar receh, lucu, kadang menjengkelkan. Saya jadi tahu siapa saja yang berperan sebagai protagonis dan antagonis.

Ternyata cerita FTV ini bisa ditulis oleh penulis biasa. Asal bisa menulis, ceritanya menarik, dan cerita "layak" untuk difilmkan, penulis bisa dapat cuan. Lumayan juga honor yang bisa diterima oleh penulis.

Penulis hanya menulis sinopsis 2-3 halaman A4 saja. Lumayan lo honornya. 500 ribu. Asik kan? Nah, agar bisa menulis sinopsis cerita dengan baik, jangan lupa ya untuk membaca contoh-contoh sinopsis. Jangan malas untuk membaca. Dengan banyak membaca, kita akan lebih kaya pengetahuan, wawasan, dan imajinasi semakin ke mana-mana larinya.

Kopdar IIDN SR dengan narasumber Mas Agus Yulianto ini benar-benar membuat semangat nulis kembali membara. Bagi saya, kesempatan baik ini perlu dicoba. Selama menulis tidak harus mengorbankan waktu bersama anak dan suami,  yuk gas pol. 

Salam hangat, selamat beraktivitas!

00000


Minggu, 11 September 2022

Honor Menulis di Media

 

Dokumen: IIDN Solo Raya



Hari Minggu, 11 September 2022 bertempat di Ayam Bakar KQ 5 Solo, saya dan teman-teman IIDN Solo Raya mengadakan pertemuan rutin. Kami biasa menyebut dengan istilah kopi darat alias kopdar. Kopdar kali ini adalah kopdar keempat setelah pandemi.

Syukut alhamdulillah, anggota IIDN Solo Raya yang hadir cukup banyak, 14 orang. Nah, narasumber yang berbagi ilmu adalah Mas Agus Yulianto dari keluarga FLP. Beliau berprofesi sebagai guru agama Islam di SMK Wikarya Karanganyar.

Materi yang disampaikan cukup menarik. Sebab masih seputar cuan, yakni honor menulis di media. Tidak hanya dari media cetak, honor menulis juga bisa diterima dari menulis di media online. Menarik banget. 

Menulis di media bisa dilakukan oleh siapa saja. Mahasiswa, pelajar, guru, akademisi, ibu rumah tangga, dan siapa saja bisa menulis dan bisa tembus media. Naskah yang ditetima tentu saja yang sesuai dengan kolom atau rubrik yang tersedia.

Setiap media memiliki karakter masing-masing. Sebab itulah sebagai penulis harus meluangkan waktu untuk membaca. Minimal membaca naskah yang telah dimuat di media tersebut, misal cerpen, gagasan, opini, dan lain-lain. Jadi, kita memiliki gambaran dan "karakter" media tersebut.

Kalau naskah yang dikirim lolos dan dimuat di media, maka jangan kaget kalau tiba-tiba cuan masuk ke dalam pundi-pundi. Kalau tulisan berhasil dimuat di media, ujung-ujungnya bakal ketagihan nulis lagi dan lagi. Tidak salah kalau orang mengatakan kecanduan menulis karena honor cair. 

Yuk, nulis! Yuk, isi pundi-pundi dengan menulis! Kalau belum berhasil, coba lagi. Jangan menyerah. Salam hangat!

00000


Senin, 30 Mei 2022

Manfaat Berkomunitas Menulis


MANFAAT BERKOMUNITAS


Dua hari menghadiri pertemuan 2 komunitas yang berbeda, saya mendapatkan banyak ilmu baru. Yang pertama adalah komunitas alumni "84 SD Keputran 8 Yogyakarta (Kamis, 26 Mei 2022). Di sini saya mendapatkan manfaat, antara lain mempererat persahabatan dan memanjangkan umur. Sebab, komunitas alumni ini merupakan "tempat berobat", dokter-dokternya ramah, dermawan, dan dapat mengobati "jiwa-jiwa" yang sedang sakit. 🤣🤣🤣


Yang kedua adalah komunitas menulis IIDN Soloraya (Ahad, 29 Mei 2022). Di sini tempat saya belajar menulis, berkarya, dan menghasilkan uang. Dari sini saya belajar membagikan sedikit ilmu yang saya pelajari, berbagi info, dan belajar bersaing yang sehat. Saya banyak belajar tentang rezeki itu sudah tertakar dan tidak pernah tertukar. Tiap tulisan telah memilih jodohnya. 


Bagaimana menyikapi tulisan yang sama dengan orang lain tapi tidak terpilih dimuat. Bagaimana menerima kelebihan orang lain dan tidak mendengki. Saya tidak bisa memaksa Allah memberikan semua keinginan saya. 


"Ya Allah, aku harus menang lomba ini. Ya Allah, naskahku yang ini harus lolos."


Tidak bisa begitu. Sebab, penulis itu: menulis, mengirim naskah, lupakan. Lalu memantaskan diri dengan belajar menulis agar tulisan lebih berkualitas. 


Saya iri kalau teman-teman berani mengeluarkan sekian ratus ribu untuk mengikuti kelas menulis, lalu tulisannya tembus media atau lolos seleksi, dapat cuan dan balik modal. (Matre memang perlu)


Berkomunitas berarti membuka diri, ingin lebih pandai menulis. Apa hubungannya antara menulis saya dengan komunitas alumni? Ujung-ujungnya duit.


#catatanimapenulis

Rabu, 17 November 2021

PERJALANAN PANJANG SEORANG PENULIS

 


Kalau kamu ingin jadi seorang penulis, maka bersiaplah untuk menempuh perjalanan yang panjang. Perjalanan yang penuh liku-liku dan tak mengenakkan. Kamu akan bertemu dengan halangan, rintangan, titik jenuh, bosan, merasa tak dihargai, tidak maju, dan lain-lain. Jadi, sebelumnya siapkan mental terlebih dahulu agar kamu tidak mundur sebelum berperang.

Kalau kamu ingin jadi seorang penulis, hal pertama yang kamu lakukan adalah menulis, kedua menulis dan ketiga menulis. Lo, berarti menulis saja. Ya bosanlah! Hai, kamu mau jadi penulis. Nggak mungkin kamu buat adonan tempe mendoan atau adonan ayam krispi di depan laptop. Walaupun kamu mau menulis tentang resep makanan tapi kan tetap menulis.

Sebenarnya menulis itu gampang, kok. Tinggal menulis saja. Menulislah seperti menulis status di facebook atau media sosial lainnya. Tuliskan yang bermanfaat saja, yang kamu mengerti fan kamu bisa mempertanggungjawabkan. Kalau menulis isi hati boleh atau tidak? Boleh, asal jangan menyinggung perasaan orang lain. Menurutku, sama sama cuma menulis dan tak mengeluarkan biaya, tulis saja yang bermanfaat, yang menginspirasi orang banyak, dan yang bisa mendapatkan pahala.

Kalau kamu mau menulis, sebenarnya banyak keuntungan yang kamu dapatkan, baik materi maupun nonmateri. Lalu, kalau kamu belum punya pengalaman menulis alias penulis pemula, jangan sungkan baca artikel tentang menulis. Di sana kamu akan mendapatkan informasi lengkap. Menulis itu butuh kesabaran, teliti, dan jangan berharap akan mendapatkan sesuatu yang terbaik secepatnya atau instan. 

Kamu harus melalu banyak tahapan. Menulislah dengan hati, dihayati, dan tak perlu berkecil hati. Jangan kamu kira penulis hebat yang kamu kenal itu perjalanannya mulus. Mereka punya jalan sendiri dan jalannya juga panjang. Kemenangan dan suksesnya mereka karena istiqomah dalam menulis.

Jadi, kamu masih pingin jadi penulis atau nggak? Kalau masih ingin jadi penulis ya mulai sekarang menulis, tidak pakai nanti.

00000

Minggu, 23 Agustus 2020

Buku Motivasi Menulis : 30 Hari 30 Kata Kaya Dengan Menulis Kreatif


Sebagian dari penulis pemula ingin dapat menulis dengan baik dan langsung mendapatkan penghasilan. Tidak jarang mereka menginginkan semua keberhasilan dapat diraih secara instan tanpa melalui proses. Penulis pemula hanya melihat kesuksesan penulis terkenal tanpa melihat jatuh bangunnya mengawali karir menulis.

Buku ini berisi 30 tulisan yang ditulis selama 30 hari berturut-turut tanpa henti. Di dalam buku ini dapat digunakan bagi penulis pemula untuk belajar menulis kreatif dan dapat menghasilkan uang. Banyak ide dalam buku agar pundi-pundi terus terisi.

            Asal mau menulis dengan konsisten, sabar, dan pantang menyerah selama proses menulis kreatif maka sukses bukan hanya mimpi semata. Dapatkah menjadi kaya dengan menulis? Temukan jawabannya di buku ini! Beberapa contoh tulisan yang berhasil dimuat di media massa dan memenangkan lomba dapat dijadikan inspirasi bagi pembaca.

Rabu, 29 Juli 2020

Mengapa Kamu Harus Ikut Kelas Menulis?



noerimakaltsum.com. Wahai, kamu yang sedang belajar menulis mulai dari nol! Kamu harus benar-benar mau belajar menulis dari mana saja dan dari siapa saja. belajarlah menulis dengan baik. Bila kamu sudah berniat menjadi penulis, maka kamu harus rela berkorban. Persiapkan dirimu menjadi penulis yang tulisannya bermanfaat bagi pembaca atau orang lain.

Bila kamu ingin menjadi penulis yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain, maka setop menulis sesuatu yang bersifat sampah atau nyampah. Bila kamu menulis hanya nyampah, kamu telah rugi waktu dan energi.

Kalau  belum bisa menulis dengan baik, kamu bisa belajar dari tulisan orang-orang di media sosial. Kamu bisa menulis ala-ala tulisan mereka yang tulisannya sudah baik atau penulis professional. Dari media sosial, kamu bisa belajar secara gratis. Hanya saja, kamu perlu menyediakan kuota yang besarnya tak seberapa.

Namun, bila kamu ingin dibimbing oleh orang yang berpengalaman, sebaiknya kamu mengikuti kelas menulis. Sekarang banyak dibuka kelas menulis baik secara tatap muka maupun jarak jauh. Tentu saja kedua kelas tersebut ada kelebihan dan kekurangan. Kamu bisa mengikuti kedua kelas tersebut baik yang gratis maupun berbayar.

Ilmu Itu Mahal
Tulisan berikut adalah pengalamanku belajar secara offline atau tatap muka. Belajar secara cuma-cuma alias gratis.

Setiap dua minggu sekali aku ikut pertemuan penulis-penulis di Yogyakarta. Dapat ilmunya gratis, tapi untuk mendapatkannya, aku harus rela meluangkan waktu seharian. Aku tinggal di Karanganyar. Aku meninggalkan keluarga, menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Namun, ilmu yang kudapat jauh lebih mahal.

Pengorbananku tidak sia-sia. Jadi, untuk belajar menulis memang harus "membayar mahal". Bukan mahal secara materi, ya. Untuk itu, bagi yang tidak mau kehilangan waktu banyak di perjalanan demi ilmu, silakan belajar di kelas-kelas menulis. Kalau kamu ikut kelas menulis berbayar, percayalah nanti biayanya bakal kembali dalam waktu dekat alias cepat balik modal (khusus bagi yang itung-itung ikut kelas berbayar).

Aku bisa menuliskan pengalaman ini karena telah merasakan manfaatnya berjuang menuntut ilmu dengan "membayar mahal" tapi hasilnya juga besar.  Kapan kamu akan masuk kelas. Jangan khawatir, bila kamu mengikuti kelas berbayar, lelahmu bakal dibayar mahal. Dompetmu bakal penuh dengan cring-cring.

#catatanimapenulis

Minggu, 17 Mei 2020

Cernak Realis : Kangkung Dapat Bicara

Sumber: www.bibitonline.com


Tema: Menjaga Amanah
Kangkung Dapat Bicara
Penulis: Noer Ima Kaltsum

Bu Hera membuat 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5-6 orang anak. Kelompok Ahsan terdiri dari 5 orang anak laki-laki. Untuk mengisi kegiatan jeda, di sekolah ada agenda penghijauan di lingkungan kelas.

Ahsan berdiskusi dengan teman-teman.
“Nah, nanti Ahsan tugasnya membawa satu pot tanaman hias. Harganya berapa, nanti kita membayar iuran untuk pembelian pot dan tanaman hias,” kata Ihsan.

Kelompok yang lain juga membawa satu pot tanaman hias. Setiap pagi, anak-anak yang piket bertugas menyiram semua tanaman hias di depan kelas mereka.

Pada saat diumumkan belajar di rumah untuk memutus rantai wabah virus korona, Ahsan dan teman-teman khawatir tanamannya tidak terawat dengan baik.
“Anak-anak, Pak Tono penjaga malam di sekolah akan menyiram tanaman kalian.”
“Hore, tanaman kita ada yang merawat!” seru anak-anak dengan riang.

Awal bulan Ramadan, melalui pesan WhatsApp, Bu Hera memberi tugas kepada anak-anak secara mandiri untuk menanam kangkung dalam pot, plastik kresek, atau kaleng bekas. Bu Hera akan mengunjungi rumah Ahsan dan teman-teman secara terjadwal untuk melihat tanaman kangkung.

Di rumah Ahsan terdapat banyak tanaman kangkung dalam berbagai usia. Ada yang baru disemai, berkecambah, kangkung dengan beberapa daun, dan kangkung siap panen. Namun, Ahsan tetap melaksanakan tugas dengan baik. Dia tidak mau mengambil tanaman milik keluarga untuk ditunjukkan pada Bu Hera.

Berbeda dengan Ahsan, Rio tidak begitu bersemangat untuk melaksanakan tugas. Rio menunda-nunda pekerjaannya. Hari kelima setelah tugas diberikan, Rio baru menyemai biji kangkung.

Pada hari kedelapan, Bu Hera mengunjungi rumah Ahsan dan teman-teman secara acak. Bu Hera akhirnya tiba di rumah Rio. Rio menunjukkan sebuah pot berisi kangkung. Tangkai dan daun kangkung besar dan lebat.

"Rio, benarkah kamu menanam sendiri?" tanya Bu Hera.
"Betul, Bu. Saya menanam sendiri, " kata Rio penuh percaya diri.
"Sepertinya ini bukan kangkung yang kamu semai, deh?"
"Bu Hera tidak percaya, ya. Tanaman saya kan disiram pakai pupuk mahal, " Rio berusaha untuk meyakinkan.

Bu Hera lalu mengeluarkan kotak ajaibnya, yaitu handphone. Beliau membuka foto-foto tanaman kangkung dan menunjukkan pada Rio. Ibu Rio berada di dekat Rio.

"Rio, coba lihat ini. Foto-foto ini Ibu dapatkan setelah berkunjung ke rumah teman-temanmu. Rata-rata pertumbuhan kangkungnya sama. Masih kecil dan baru tumbuh beberapa daun tiap batangnya."
Rio mengamati foto-foto yang ditunjukkan Bu Hera.

"Aduh, bagaimana ini? Ketahuan kalau yang aku tunjukkan bukan yang kusemai sendiri," kata suara hati Rio.
"Ibu mau tanya, yang ditanam Rio sendiri di mana?"

Akhirnya Rio menunjukkan bibit kangkung yang sudah mulai pecah kulit bijinya.

Sumber: www.bibitbunga.com

"Meskipun Ibu tidak tahu, tapi tanaman kangkung dapat bicara, lo. Buktinya Rio berbohong, kangkung menunjukkan suatu kebenaran, yaitu pertumbuhan pada usianya."
"Maafkan Rio, Bu Hera. Rio tidak akan berbohong lagi dan menunda pekerjaan."
"Ibu maafkan. Sekarang tanamannya dikembalikan dan dirawat dengan baik ya."

Ibu Rio berterima kasih pada Bu Hera. Tidak lama kemudian Bu Hera pamit dan akan melanjutkan berkunjung ke rumah murid yang lain.

#menjagaamanah
#ProduktifNulisDiRumpunAksara2
Tugas Kelas Cernak Rumpun Aksara

Cernak Realis : Satu Rumah Satu Kolam Ember

sumber: makassar.terkini.id


Tema: Berkebun
Satu Rumah Satu Kolam Ember
Penulis: Noer Ima Kaltsum

Ahsan memanen caisim lalu dimasukkan ke dalam keranjang plastik. Sore ini keluarga Ahsan tetap sibuk seperti biasa meskipun bulan Ramadan. Kakak Fai memberi pakan lele yang ada di kolam kecil. Sejak kecil Kak Fai sudah dibuatkan kolam ikan.

Di dekat kolam terdapat tanaman sayuran di dalam pot-pot. Ibu menanam caisim, bayam, dan kangkung. Ketiga tanaman tersebut tidak memerlukan tempat yang luas, berumur pendek dan cepat panen.

Sejak awal ada wabah korona, ayah dan ibu memperbanyak pot dan polibag untuk menanam sayuran. Langkah ayah tidak keliru. Selama lebih dari 2 bulan, belajar dan bekerja dilakukan di rumah. Orang-orang tidak diizinkan keluar rumah kecuali ada kepentingan.

Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, ayah dan ibu memanen sayuran, ikan lele, telur ayam, dan menyembelih ayam. Suatu hari, Ahsan diajak membuat kolam dari ember besar.

"Ayah, bukankah kita sudah punya kolam? Kenapa membuat kolam dari ember besar? Lalu, gelas-gelas plastik ini untuk apa, Yah?" tanya Ahsan penasaran.
"Ahsan, lahan di rumah kita luas. Mau menanam sayuran, memelihara ikan dan ayam bisa. Sementara tetangga kita yang tinggal di perumahan, lahannya sempit. Mereka kesulitan mau bercocok tanam. Nah, Ayah akan memberi contoh membuat kolam ikan sekaligus untuk menanam sayuran."
"Benarkah?"
"Paling tidak tiap keluarga memiliki satu ember kolam ikan lele."

Ahsan baru tahu, beberapa hari yang lalu Kak Fai membantu ayah melubangi gelas plastik dan memberi kawat. Ternyata ayah menyiapkan bahan untuk beternak dan berkebun kecil-kecilan.

Kak Fai dan Ahsan mengisi gelas plastik dengan arang batok kelapa. Setelah itu beberapa bibit kangkung berumur 7 hari dimasukkan ke dalam gelas plastik. Sebuah ember besar diisi air, lalu ikan-ikan lele kecil dimasukkan ke dalam ember. Pot plastik berisi bibit kangkung diletakkan di pinggir ember dan dikaitkan dengan kawat.

Ahsan tersenyum lebar.

"Kolamnya sudah selesai."
"Ahsan, ikannya nanti diberi pakan. Air kolamnya bisa untuk menyiram tanaman kangkung," kata Kak Fai.
"Ahsan dan Kak Fai nanti bantu Ayah membuat kolam, ya. Kemarin Pak RT memesan 5 ember kolam dan tanamannya. Mumpung kalian libur. Di rumah tidak ada kegiatan, pas puasa begini. Biar waktunya bermanfaat, kita kerjakan proyek ini bareng-bareng."
"Siap bos!"

#berkebun
#ProduktifNulisDiRumpunAksara1
Tugas Kelas Cernak Rumpun Aksara

Jumat, 17 April 2020

43 Paket Sedekah Untuk Mengingat Usia 43 Tahun




noerimakaltsum.com. Tertampar Keras Oleh Sedekahnya Orang Kesempitan


2,5% infaq dan sedekahnya orang yang memiliki kekayaan 100 juta hanya senilai 2,5 juta. Namun bila orang yang dalam kesempitan di saat terdampak korona dengan penghasilan terjun bebas, bisa membuat 43 paket senilai @33.000, lebih dari 25% penghasilannya dikeluarkan, betul-betul menampar mukaku. Malu aku bila selama ini tak bersyukur. Hari ini aku tertampar keras, bahkan sangat keras oleh orang yang dalam kesempitan namun bisa mengeluarkan sedekah dalam jumlah fantastis.



Dari nominalnya, jelas besar sekali. Lebih dari satu juta dari penghasilannya dibelanjakan di jalan Allah. Sungguh perniagaan yang tak mungkin merugi. Seorang ASN, sebut saja Aura, dengan 4 orang anak  memerlukan cukup banyak biaya. Usaha laundry yang dikelola sang suami mengalami penurunan omset yang cukup signifikan. Stay at home, work from home, learn from home, membuat pelanggan laundry menghentikan jasanya untuk sementara waktu. Para pelanggan memilik mencuci dan menyeterika sendiri di rumah.

Pada saat pandemik korona ini, jelas semua berubah secara drastis. Pemasukan dari usaha laundry hanya cukup untuk biaya operasional, membayar karyawan, dan sisanya untuk biaya hidup yang kian berat.  Namun demikian, untuk mensyukuri nikmat  waktu dan kesehatan yang diberikan oleh Allah, tepat di hari ulang tahun ke-43, Aura membagikan 43 paket sembako. Dari 43 paket itu diberikan pada orang yang betul-betul tak mampu dan memerlukan. Ternyata 43 paket tersebut belum mencukupi bila menuruti jumlah orang yang harus disantuni.


Rasanya belum pernah aku melakukan seperti yang dia lakukan. Kalau pernah berbagi, itu jumlahnya tak seberapa. Paling banyak 5 - 10 paket. Hari ini aku mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, terutama buat keluargaku. Ketika aku bertanya, “Mengapa di saat kesempitan keuangan, pendapatan menurun, tagihan SPP anak-anak harus segera dilunasi, kamu justeru bersedekah dalam jumlah banyak?”
“Aku terinspirasi seseorang yang tak pernah tanggung-tanggung dalam bersedekah.  Orang tersebut di saat lapang dan sempit tetap bersedekah dan berbagi. Toh dia tidak jatuh miskin. Aku ingin seperti orang tersebut.”


Nikmat mana lagi yang kamu dustakan? Aku hanya bisa bersyukur pada Allah atas rezeki yang telah diberikannya secara cuma-cuma pada keluargaku. Bukan sekadar ucapan syukur di lisan, tapi harus dilakukan dengan perbuatan. Cara bersyukurnya bagaimana? Aku mulai tak perlu menghitung dengan kalkulator manusia. Aku ingin mengeluarkan sedekah sebanyak-banyaknya. Lalu membagikan pada sebanyak-banyak orang meski tiap orang mendapatkan sedikit bagian saja.


Hari berikutnya, bulan berikutnya, atau tahun berikutnya semoga dapat melakukan hal yang sama. Ada perasaan lega bila dapat mengeluarkan sedekah sebanyak-banyak untuk sebanyak-banyak orang. Saatnya belajar ikhlas untuk berbagi.


#catatanimapenulis
#30harinulisxnoerimakaltsum

Foto: dokumen Nur Aufi Syatta


Kamis, 09 April 2020

Bila Aku Menerbitkan Buku, Siapa Pembelinya?





noerimakaltsum.com. Optimis dan yakin, bukuku pasti ada yang membeli. Entah itu sedikit atau banyak. Tentu saja ada syaratnya, yaitu bukunya memang layak untuk dibaca. Nah, bagaimana agar buku kita layak untuk dibaca? Kita wajib memantaskan tulisan!


Untuk menembus penerbit mayor, tidaklah mudah. Bila tulisan kita kalah bersaing dengan tulisan orang lain, masih ada jalan untuk menerbitkan buku. Terbitkan buku secara indie saja. Berapapun jumlah buku bisa kita pesan, tidak harus jumlahnya banyak.


Menerbitkan buku secara indie berarti kita mengeluarkan biaya sendiri untuk mencetak buku. Agar bisa balik modal, buku harus laku. Lalu siapa pembeli buku kita? Bisa jadi teman, saudara, tetangga, temannya teman dan masih banyak lagi.


Jangan malu untuk promosi. Buku kita harus diperjuangkan, lo. Susah payah kita menulis, keluar biaya banyak, kalau buku laku, tentu perasaan kita puas. Jangan bosan untuk promosi.


Semoga buku yang kita tulis berjodoh dan laku di pasaran. Amin.


#catatanimapenulis
#30harinulisxnoerimakaltsum

Selasa, 07 April 2020

Daftar Nama Siswa SD Keputran VIII Yogyakarta Lulus Tahun 1984


Berikut ini siswa-siswa SD Keputran VIII Yogyakarta Lulus Tahun 1984:

A. Siswa yang telah bergabung di grup whatsapp
1. Noer Ima Kaltsum
2. Nugroho Budi Santosa
3. Nur Wahidah
4. Sri Rustini
5. Susi Ratna Pertiwi
6. Ali Eko Atmojo
7. Muhamad Yahya
8. Joko Tri Haryanto
9. Tanti Sudanardi
10. Eko Rizky Kurniawan
11. Sapto Frimantoro
12. Wisnu Wijayanto
13. Agung Sumarno
14. Surono
15. Bambang Purnomo
16. Setiawan
17. Akhdian Rahayuningsih
18. Bagus Haryanto
19. Rahadi Saptata Abra
20. Okti Herawati
21. Ananto Subaryanto
22. Cida Kristiana
23. Agus Purwanto
24. Muh. Kusumawan Herliansyah
25. Novi Antara
26. Eko Widiyantoro
27. Kusmujanto
28. Bayu Ardi
29. Christiati Widjanarsasi
30. Iswan Chandra
31. Agus Setyadi

B. Siswa yang belum bergabung di grup
1. Rina Sugiarti
2. Bagus utomo
3. Ari wahyuni
4. Titik Wijanarti
5. Suji Yuniati
6. Herlina Tari Setyowati
7. Heriyanto Setiawan

C. Siswa yang telah berpulang
1. FX Heri Kristanto
2. Kristiono Budi Prabowo
3. Padma
4. Momok

Setelah lulus SD, baru sekali diadakan reuni yaitu sekitar tahun 1987/1988. Kini lulusan tahun 1984 sebagian sudah bisa saling tukar informasi dan bersilaturahmi. Semoga niat baik untuk berkumpul setelah 30 tahunan berpisah bisa terwujud. Tulisan ini dibuat dengan harapan bisa mengumpulkan kembali teman-teman seangkatan.

Bagi para pembaca yang merupakan alumni SD Keputran VIII tahun 1984. Silakan tinggalkan jejak. Terima kasih.

#30harinulisxnoerimakaltsum

Senin, 06 April 2020

Kacang Hijau Dibawa Saat Menunaikan Ibadah Haji




noerimakaltsum.com. Untuk tahun 2020 rencananya para jemaah haji Indonesia akan mendapatkan fasilitas makan sebanyak 50 kali di Makkah. Dengan demikian jemaah haji tidak perlu membawa bahan makanan mentah karena sehari-hari makannya sudah terjamin. Namun demikian, bila jemaah haji menginginkan membawa lauk kering dan bahan makanan mentah dari tanah air juga tidak masalah.

Kadang-kadang lidah kita ingin merasakan kembali masakan Indonesia.  Bahan makanan yang sering dibawa oleh jemaah haji Indonesia adalah sambal pecel. Sambal pecel adalah makanan praktis. Bila kita mau mengkonsumsi nasi pecel, maka tinggal seduh sambal pecelnya dengan air panas.

Nah, biasanya sayuran yang disiram sambal pecel adalah bayam, kacang panjang, daun kacang tholo atau mbayung, dan tauge. Lupakan bayam, kacang panjang, dan mbayung bila kesulitan mendapatkannya. Namun, tauge bisa kita buat sendiri. Cara membuatnya sederhana dan mudah.

Ambil kacang hijau secukupnya. Siapkan wadah plastik yang sudah dilubangi. Setelah kacang hijau dicuci bersih, lalu masukkan ke dalam plastik. Plastik ditaruh dalam gayung/mangkuk lalu ditutupi dengan plastik gelap. Siram tiap hari dengan air secukupnya. Setelah 2 x 24 jam, tauge kacang hijau siap dipanen.

Bila akan dikonsumsi dengan sambal pecel, tauge cukup direndam air panas sebentar. Ternyata menyediakan tauge sendiri tidak rumit. Untuk itu bahan makanan mentah  yang akan dibawa saat menunaikan ibadah haji, kacang hijau jangan sampai ketinggalan. Karena kacang hijau ini bisa mengobati rindu masakan tanah air.

#catatanimapenulis
#30harinulisxnoerimakaltsum

Minggu, 05 April 2020

Surat Istitha'ah dari Dinas Kesehatan


noerimakaltsum.com. Calon jemaah haji menjalani cek kesehatan 2 kali. Selain cek kesehatan, calon jemaah haji juga menjalani uji kebugaran 2 kali. Hasil cek kesehatan dan uji kebugaran digunakan untuk menentukan bahwa calon jemaah haji layak berangkat atau tidak untuk melaksanakan ibadah haji.

Dinas Kesehatan akan mengeluarkan Surat Istitha'ah yang akan digunakan sebagai syarat pelunasan BPIH. Alhamdulillah, calon jemaah haji Kecamatan Karanganyar dinyatakan sehat dan layak berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji.

Saat Surat istitha'ah dikeluarkan,  keadaan dan situasi di Karanganyar sedang tidak normal. Melalui puskesmas yang ditunjuk dokter tidak dapat membagikan Surat Istitha'ah secara bersamaan kepada calon jemaah haji. Sebagai solusi, ketua rombongan mengambil Surat Istitha'ah anggotanya. Kemudian ketua rombongan membagikan Surat Istitha'ah kepada ketua regu sejumlah anggotanya. 

Ketua regu membagikan ke anggotanya. Namun, bisa fleksibel tahap pembagian Surat Istitha'ah ini. Anggota regu satu bisa mengambilkan anggota regu lain yang alamat rumahnya berdekatan. Ternyata cukup efektif dan tidak menimbulkan kerumunan pembagian sekitar 130-an Surat Istitha'ah ini.

Bagi calon jemaah haji yang telah mendapatkan Surat Istitha'ah dapat melakukan pelunasan BPIH ke bank yang ditunjuk. Selembar Surat Istitha'ah ini sangat berarti bagi calon jemaah haji. Sebab, tanpa Surat Istitha'ah, calon jemaah haji tidak dapat melakukan pelunasan BPIH.

#catatanimapenulis
#30harinulisxnoerimakaltsum

Sabtu, 04 April 2020

Pembayaran Pelunasan BPIH Harus Melalui Bank Syariah



noerimakaltsum.com. Setelah didebet untuk pembayaran Ongkos Naik Haji pada tanggal 6 Januari 2012, saldo tabungan haji di BRI (konvensional) tinggal seratus ribu rupiah saja. Saldo tersebut tidak bertambah karena aku tidak melakukan setor tunai. Selama lebih dari 7 tahun, angga seratus ribu rupiah tidak berubah. Akhir bulan September 2019, aku mengisi lagi tabungan haji milikku dan suami. Masing-masing tabungan kuisi lima juta rupiah. Prosesnya tidak lama. Petugas bank menyarankan agar aku membuka tabungan haji syariah. Sebab untuk pelunasan BPIH harus melalui Bank Syariah.

Pada akhir bulan Desember 2019, aku dan suami membuka rekening tabungan haji BRI syariah. Bulan Februari 2020, diantar anak gadis, aku kembali menambah tabungan masing-masing lima juta rupiah. Bulan Maret 2020, tabungan haji BRI (konvensional) aku pindahkan ke tabungan haji BRI Syariah. Syukur Alhamdulillah, saldo tabungan kami sekitar sepuluh juta seratus lima puluhan ribu.

Para calon jemaah haji tahun 2020 harus sabar menunggu keputusan pemerintah berkaitan dengan ongkos naik haji tahun 2020. Selain itu di Kabupaten Karanganyar, berita acara Surat Istithaah masih menunggu dikeluarkan oleh Dinkes kabupaten. Untuk tahun 2020 ini, calon jemaah haji memang harus sabar. Sabar menanti berita apakah penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tetap diadakan atau dibatalkan. Keputusan tersebut dibuat oleh pemerintah Arab Saudi.

Kemenag dan pengurus KBIH Zam-zam memotivasi semua calon jemaah haji tahun 2020. Meskipun belum ada kepastian pemberangkatan, jemaah calon haji tetap menjaga kesehatan dan persiapan fisik, mental, dan spiritual. Kegiatan manasik dihentikan karena sekarang ada peraturan agar menghindari kerumunan dan berkumpul. Aku dan suami secara mandiri tetap mempelajari rangkaian kegiatan manasik haji dan umrah. Aku sendiri setiap hari berjalan kaki sekitar 30 menit untuk memperkuat kesehatan jantung dan menyeimbangkan tekanan darah.

Surat Istithaah keluar dan biaya ONH sudah diumumkan.  Dengan mengucap Bismillahirrahmannirrahim, aku dan suami melakukan pembayaran pelunasan BPIH di Bank BRI Syariah tanggal 26 Maret 2020. Di bank kami bertemu beberapa teman yang bergabung pada KBIH yang sama. Rasanya lega sekali. Teman-teman yang telah melakukan pembayaran tersenyum sumringah begitu mendapatkan souvenir dari bank. Souvenir tersebut berupa kain batik dan kain ihram untuk calon haji laki-laki. Calon haji perempuan mendapatkan kain batik dan mukena.

Mataku basah, kuucap syukur Alhamdulillah. Ya Allah, mudahkan kami melaksanakan ibadah haji tahun ini. Kalimat talbiyah terus kulantunkan dalam perjalanan pulang menuju rumah. Labaikallahumma labaik. Masya Allah, benar-benar merinding.

Biaya BPIH sebesar Rp. 35.972.602,00. Allah cukupkan rezeki kami untuk melunasi BPIH.

#30harinulisxnoerimakaltsum