Kamis, 17 Agustus 2023

Menikmati Subuh di Masjidil Haram Bersama Suami

 


Selama di Mekah, tidak setiap hari saya dan suami ke Masjidil Haram untuk melaksanakan salat wajib. Di samping karena jarak hotel dan Masjidil Haram jauh, juga karena saya harus menghemat energi dan menjaga kondisi tubuh. 


Bila telah tiba di Masjidil Haram, kami harus berpisah mencari shaf. Shaf laki-laki berbeda dengan shaf perempuan. Agar bila mudah kembali bersama maka WC 3 adalah titik kumpul favorit.


Namun, ketika saya dan suami punya kesempatan untuk salat di Masjidil Haram, maka waktu kami gunakan dengan sebaik-baiknya. Betul-betul kami nikmati akhir malam dan subuh untuk berlama-lama berzikir dan berdoa.


Salat tahajud, lalu zikir, salat lagi, baca ayat qur'an, salat, zikir lagi dan seterusnya. Di depan Ka'bah hati nyes tenang, tenteram, dan damai. Tak ada yang mengganggu. Apalagi bila berada di tempat di mana askar tak lagi mengusik. 


Di depan Ka'bah seakan komunikasi dengan Sang Pencipta tak ada pembatasnya, padahal di depan saya banyak orang yang sedang thawaf.


Bila salat subuh telah ditunaikan dan doa telah tuntas dipanjatkan, saya harus  meninggalkan Masjidil Haram. Saya harus menemui "kekasih" saya di WC 3 (titik kumpul). Setelah bertemu, kami harus berjalan menuju terminal untuk mendapatkan bus yang akan membawa pulang.


00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar