Kamis, 21 September 2023

Menulis Buku Perjalanan Haji dan Umrah



Setiap mendengar ada teman, saudara, kerabat, bahkan orang tua sendiri mau berangkat haji dan umrah, rasanya ikut bahagia. Saya sendiri gemetaran ketika ada panggilan berangkat haji. Bagaimana tidak? Saya menunggu giliran selama 11 tahun.


Ketika mau berangkat, selama perjalanan, dan selama di tanah suci, saya sering membagikan pengalaman tersebut di dunia maya. Tujuan saya murni untuk betbagi pengalaman dan memotivasi teman-teman dan saudara-saudara. Seandainya ada yang menilai dalam membagikan prngalaman ada unsur riya atau pamer, itu hak mereka. 


Akhir tahun 2011 sampai awal tahun 2012, saya sibuk ke puskesmas, kantor Kemenag, dan bank. Beberapa teman tahu kesibukan saya tapi tidak tahu dengan apa yang saya lakukan. Setelah semua urusan telah selesai dan saya mendapatkan nomor porsi, saya bercerita soal mendaftar haji. Respon mereka positif.


Dari berbagi pengalaman mendaftar haji ini ternyata bisa menginspirasi. Teman-teman bilang kalau saya dan suami "berani" meninggalkan segala kemewahan dunia dan memilih untuk mendaftar haji. Mereka tahu bagaimana rumah dan keseharian saya. Bagi orang lain mungkin mengutamakan mempercantik rumah, beli motor, atau mobil daripada untuk daftar haji.


Tahun 2023 saya dan suami berangkat haji. Ada kenalan yang kaget, "Kok bisa berangkat haji?"

Saya malah lebih kaget lagi. Namun, saya memilih menjawab, "haji itu panggilan. Undangan berhaji juga merupakan misteri. Allah memanggil kami. Ya, harus berangkat."


Agar pengalaman berhaji bisa memotivasi bagi orang lain, maka perlu saya tuliskan dalam bentuk buku. Semoga bermanfaat. Mulai sekarang mencicil. Minimal menuliskan judul dan biodata penulis. Hahaha 


00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar