Rabu, 30 Agustus 2017

Hebatnya Anak SMA Berwirausaha


Saya biasa berbincang-bincang ringan dengan Dhenok. Dhenok, anak pertama saya, sekarang kelas XII SMA. Dahulu, sewaktu kelas 5 SD, Dhenok pernah berjualan jajanan di kelasnya. Sebetulnya, saya tidak mengajari hal demikian. Mungkin ada yang sinis memandang saya. Saya keterlaluan, membiarkan anak mencari uang sendiri.
Waktu itu, Dhenok dan temannya bekerja sama berjualan di kelas karena tidak ada pedagang yang biasa menjajakan dagangan di luar pagar sekolah. Untuk sementara waktu, pedagang dilarang untuk berjualan di sepanjang depan sekolah. Waktu itu akan diadakan lomba kebersihan.
Modal untuk berjualan adalah patungan. Dalam perjalanan waktu, teman Dhenok minta berhenti. Jadilah modal temannya dikembalikan dan keuntungan dibagi dua. Selanjutnya, Dhenok berjualan sendiri. Dhenok kulakan di pasar menggunakan sepeda onthel. Sebagai orang tua, saya tidak melarang. Saya mendukung sepenuhnya.
Selain berjualan jajanan, Dhenok juga membuat mainan dan asesoris dari kain flannel. Sekali lagi, saya bangga karena dengan kesadaran sendiri Dhenok sudah mau berwirausaha.
Kelas 6 berhenti berjualan jajanan. Di SMP, Dhenok dan teman-teman berjualan kalau pas ada bazaar. Karena sudah terbiasa berjualan, saya tidak khawatir dengan usahanya. Di SMA juga demikian, bazaar digunakan untuk berjualan makanan dan minuman praktis siap santap tapi tetap sehat.
Nah, beberapa hari terakhir, saya melihat jiwa wirausahanya muncul lagi. Dhenok menawarkan buku-buku, novel, baik yang baru maupun seken secara online. Tidak cukup sampai di situ, Dhenok juga jual beli album Korea, foto, poster dan lain-lain.
Beberapa pelanggannya mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan Dhenok. Pujian dari pelanggan dilihat dari pengemasan barang, bonus yang diberikan dan waktu yang tepat dalam pengiriman. Bagi Dhenok, keuntungan kecil tidak masalah, yang penting dia bisa menyediakan barang yang dibutuhkan pelanggan.
Kadang, saya terharu melihat Dhenok yang semangat online tapi nggak begitu semangat belajar (semoga belajarnya bukan sekadar menggugurkan kewajiban). Saya masih ingat, waktu Dhenok masih kecil pernah bilang,”Ma, aku nggak usah kuliah. Lulus SMA buka toko di rumah simbah putri (pinggir jalan raya). Kalau jualan kan uangnya bisa banyak. Kalau kuliah, kita malah membayar, uang kita habis.”
Bagi saya, sekarang Dhenok sudah bisa berpikir secara dewasa. Dhenok bisa memilih dengan penuh tanggung jawab. Saya percaya, dukungan saya akan memberikan kontribusi keberhasilannya. Saya mendukung Dhenok berwirausaha, tapi saya juga mendorong untuk giat belajar. Belajar itu hukumnya wajib, tidak pakai tapi-tapian.
Dhenok itu memang unik. Semoga Allah memberikan kemudahan untukmu ya, Nok. Sukses berwirausaha dan sukses akademiknya.
Nah, Bapak/Ibu yang memiliki putra/putri remaja, dukung mereka berwirausaha. Berikanlah modal untuk mengawali usahanya. Jangan biarkan mereka buta wirausaha. Jangan biarkan tangan-tangan mereka lumpuh. Biarkan mereka melakukan action mulai sekarang. Banyak usaha yang bisa dilakukan untuk mereka.

Karanganyar, 30 Agustus 2017

Selasa, 29 Agustus 2017

Berbahagialah Wahai Orang tua yang Bisa Mengantar Dan Menjemput Anak Sekolah


Selama dua hari, saya memiliki tugas untuk mengantar dan menjemput si kecil. Padahal pada hari-hari biasa, tugas saya hanya menjemput saja. Yang mengantar si kecil ke sekolah adalah Ayah. Namanya juga berbagi tugas. Selama 3 hari, Minggu – Selasa, suami mengikuti diklat ke Semarang.
Hari Senin dan Selasa pagi hari saya mengantar si kecil ke sekolah. Saya bersyukur karena tidak ada jurus rewel. Setelah mengantar si kecil, saya langsung menuju sekolah tempat saya mengajar.
Ketika waktunya si kecil pulang sekolah, waktu saya memang luang sehingga bisa menjemput si kecil. Sengaja saya minta pada teman saya bagian kurikulum, untuk mengatur supaya saya bisa menjemput anak tanpa meninggalkan tugas saya mengajar.
Pukul setengah sebelas, jadwal si kecil keluar dari kelas. Namun, kadang-kadang tidak tepat waktu. Ada kalanya lebih dari pukul setengah sebelas, si kecil belum pulang. Saya sabar menunggu daripada terlambat sampai  di sekolah si kecil. Kalau si kecil keluar duluan, dan saya belum sampai sekolah, biasanya si kecil diajak teman suami ke sekolah suami.   Teman suami juga menjemput anaknya. Sebelum pulang, teman suami membelikan jajanan terlebih dahulu. Nah, di sini saya tidak enak hati. Kalau saya yang menjemput, si kecil tidak neko-neko minta macam-macam. Paling-paling saya belikan bola-bola telur atau martabak manis.
Begitu si kecil keluar dari pintu gerbang dan menghambur pada saya, si kecil bertanya,”Mami sudah lama menunggu?”
Biarpun sudah lama menunggu, saya akan menjawab,”tidak terlalu lama.”
Si kecil tahu kalau saya berbohong sebab jok sepeda motornya panas sekali. Hehe.
Si kecil langsung saya antar ke Taman Penitipan Anak (TPA). Di TPA, si kecil sudah merasa seperti di rumah sendiri. Akhirnya saya kembali ke sekolah. Setelah selesai mengajar, saya atau suami menjemput si kecil.
Mengantar dan menjemput anak sekolah merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Ternyata tidak semua orang tua bisa melakukan hal itu. Banyak dari orang tua yang merasa kehilangan moment berharga ini. Saya dan suami tidak menyia-nyiakan kegiatan kecil ini.
Waktu mengantar dan menjemput anak sekolah ternyata sangat diharapkan dan dinantikan anak. Ketika saya terlambat menjemput, si kecil merasa gelisah. Ketika saya sudah datang, si kecil merasa bahagia dan bercerita dengan manja.
Di rumah, si kecil akan bercerita pengalaman berharganya selama di sekolah dan di TPA. Bahagianya si kecil sangat sederhana, ketika dia bisa dekat dengan orang tuanya.
Karanganyar, 29 Agustus 2017

By Kahfi Noer

Minggu, 27 Agustus 2017

CIPLUKAN SEMAK LIAR KAYA MANFAAT

Ciplukan (Physalis minina) termasuk ke dalam famili tumbuhan solanaceae. Nama lain dari ciplukan antara lain adalah : Morel berry (Inggris); ciplukan (Indonesia); ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda); Yoryoran (Madura); Lapinonat (Seram); Keceplokan (Bali); Leletokan (Minahasa).
Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1.550 m dpl. Ciplukan merupakan tumbuhan semak semusim. Tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek, pinggir selokan, pinggir kebun dan sawah. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).
Tanaman ini banyak dicari dan ditemukan oleh anak-anak pedesaan pada musim panen palawija tiba. Biasanya pada saat panen kacang tanah. Begitu kacang tanah dipanen (dicabut), yang tinggal hanyalah rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela kacang tanah, termasuk di antaranya tumbuhan ciplukan.
Pada musim seperti ini biasanya tumbuhan ciplukan sudah cukup umur dan banyak buahnya yang sudah masak, dengan kulit buah agak mengering dan buah ceplukannya sudah menguning. Di samping mencari kacang tanah yang tersisa/tertinggal setelah dipanen, biasanya anak-anak juga memunguti buah ciplukan yang memang sangat manis dan enak rasanya.
Sifat tumbuhan ini analgesik (penghilang rasa sakit), peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor. Tumbuhan ini mempunyai kandungan kimia berupa Chlorogenik acid, asam citrun, fisalin, flavonoid, saponin, polifenol. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tannin, kriptoxantin, vitamin C dan gula. Biji mengandung elaidic acid.
Khasiat dan manfaat ciplukan untuk pengobatan serta cara menggunakannya, antara lain :
1.      Hipertensi
Sediakan 5 gram herba kering ciplukan dan masukkan ke dalam air 110 ml. Rebus campuran tersebut selama 10-15 menit sambil sesekali diaduk, diaduk selanjutnya saring dan biarkan sampai dingin. Air rebusan tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, masing-masing 100 ml. Sebagai perhatian, air rebusan yang sudah disimpan lebih dari 24 jam tidak boleh diminum karena sudah rusak.

2.      Kencing manis
Sediakan 10 gram herba kering dan air 400 ml. Cara pembuatan ramuan dan aturan pemakaiannya sama dengan untuk mengobati hipertensi.

3.      Bisul
Sediakan segenggam daun ciplukan, 1 sendok teh adas pulosari, 1 lembar daun sirih, dan sedikit garam. Campurkan semua bahan tersebut dan remas-remas hingga menjadi lembut. Oleskan sekitar bisul. Bisul akan cepat pecah dan cepat kering.

4.      Borok
Ambil 1 genggam daun ciplukan dan tambahkan 2 sendok teh air kapur sirih. Tumbuk sampai halus, lalu tempelkan ke bagian yang sakit.

5.      Gusi berdarah
Karena kaya vitamin C, buah ciplukan bisa digunakan untuk menyembuhkan gusi berdarah. Caranya ; makanlah 30 buah ciplukan segar setiap hari.

6.      Diabetes Millitus
Tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan bersihkan, lalu layukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Kemudian disaring dan airnya di minum 1 kali sehari.

7.      Sakit paru-paru
Tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun dan buahnya) direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring, diminum 3 kali sehari 1 gelas.

8.      Ayan
Ambil 8-10 butir buah ciplukan yang sudah masak, dimakan setiap hari secara rutin.


*

Sabtu, 26 Agustus 2017

Menjemput Bahagia dari Rumah


Kebahagiaan itu harus kita jemput saat berada di rumah. Kebahagiaan tidak serta merta datang secara tiba-tiba. Kebahagiaan tersebut dapat kita raih tanpa proses yang rumit asal kita tidak mempersulit diri.
Kalau kita sudah bahagia dari rumah, tentu kita juga akan bahagia saat berada di luar rumah. Kita tidak mudah untuk marah-marah tanpa alasan yang jelas. Kita tidak mudah menyalahkan orang lain.
Sejatinya kemarahan kita pada orang lain disebabkan karena hati kita sudah tidak nyaman dulu sejak awal. Kemarahan kita bukan disebabkan perilaku, tindakan dan masalah yang timbul dari orang lain. Kemarahan kita sudah terpendam jauh sebelum ada permasalahan ada di depan kita. Perilaku, tindakan atau masalah yang tiba-tiba datang, itu hanyalah pemicu.
Mari kita koreksi diri kita sendiri. Benarkah saat kita marah disebabkan oleh perilaku orang lain? Ataukah perilaku orang lain tersebut hanya sebagai sasaran. Kadang-kadang kita marah bukan karena perilaku orang lain yang keliru tapi lebih karena kita pingin marah-marah saja.
Hati-hati kalau kita sering marah-marah, lalu orang lain menjadi sasaran empuk. Marah-marah membutuhkan energy yang banyak. Orang yang suka marah-marah  menunjukkan kalau dia tidak bahagia berada di rumah. Orang yang suka marah-marah tanpa sebab menunjukkan jiwanya sedang sakit.
Jujur saja, kita tidak mau menjadi sasaran kemarahan orang lain. Tentu, orang lain juga tidak suka bila menjadi sasaran kemarahan kita.
Memperbanyak Istighfar adalah obat mujarab saat kita marah (akan marah-marah). Kalau kita sudah mengawali pagi dengan bersujud, berdoa, dan bahagia, Insya Allah hari-hari kita tidak ada rumus untuk marah-marah.

  

Kamis, 24 Agustus 2017

LEBIH BAIK TIDUR SELAMA LIMA JAM DI AWAL DARIPADA WAKTU LARUT MALAM

Namanya juga sudah berpengalaman, jadi bisa membedakan efek dari tidur di awal dan larut malam. Selama ini, seperti kebiasaan ketika masih sekolah, saya terbiasa tidur pada larut malam. Sepulang dari sekolah, saya berusaha untuk tidur siang sekitar satu jam.
Ketika sudah menikah dan memiliki anak, ritme tidur saya agak sedikit kacau karena harus bisa terjaga pada malam hari sewaktu-waktu dibutuhkan anak saya yang masih bayi. Setelah anak saya berumur sekitar 4 tahun, saya bisa mengatur waktu tidur saya.
Paling tidak, sehari tidur selama 5-6 jam bagi saya sudah cukup. Setelah usia tidak muda lagi, saya berusaha untuk menjaga stamina. Kalau biasanya saya berangkat tidur ketika malam telah larut, sekarang polanya saya ubah. Saya berangkat tidur pada awal malam agar bisa bangun lebih pagi.
Sama-sama tidur selama 5-6 jam, kalau berangkat tidur pada larut malam, paginya badan terasa loyo. Sebaliknya, berangkat tidur di awal malam lalu bangun lebih pagi, badan terasa bugar.
Oleh sebab itu, kini saya lebih senang bisa tidur di awal malam lalu bangun di awal pagi. Semoga bermanfaat.

Karanganyar, 24 Agustus 2017 

Rabu, 23 Agustus 2017

KESALAHAN SESEORANG BERSOSMED


Saya biasa membaca status teman di FB atau membaca pembicaraan teman-teman yang ada di grup WA. Bagi saya membaca saja sudah cukup. Seandainya saya tak sependapat dengan teman maka saya menghargai perbedaan itu. Saya tidak mau memaksakan agar teman mengikuti pendapat saya. Kalau saya tidak mau dipaksa dengan mengikuti mereka, tentu mereka juga melakukan hal yang sama dengan saya.
Orang lain menuliskan status, biasanya tulisan itu dilatarbelakangi suasana hati atau pengalaman penulis status. Kalau status tersebut ternyata “kebetulan” pas dengan keadaan kita, bukan berarti mereka nyindir atau nyinyirin kita. Jangan ge er dulu. Tahan untuk memberikan komentar miring atau negative. Bersikap netral dan tak mudah terpancing adalah langkah yang bijak.
Kalau membaca status teman, membaca argument teman yang sedang berselisih paham, dalam hati saya akan bilang ya mangga mawon kalau itu pendapat panjenengan semua. Kita boleh beda kok. Berbeda juga tidak dilarang.
Saya menghindari debat kusir dan tidak mudah terpancing, santai saja! Dengan perbedaan, hidup kita penuh warna. Kalau tidak sependapat lantas kita marah-marah dalam berkomen, itu merupakan salah satu kesalahan kita bersosmed. Sosmed milik orang banyak. Suka-suka mereka maau menulis apa. Kalau kita tak mau berbeda pendapat, dan tidak mau membaca status orang lain, maka langkah paling tepat adalah jangan bersosmed.
Hanya itu yang saya sampaikan, tidak usah banyak-banyak. Terima kasih. Selamat malam semua.

Karanganyar, 23 Agustus 2017

Senin, 21 Agustus 2017

WAKTU YANG TEPAT MEMANEN MANGGA

Saya bersyukur tinggal di desa dengan lahan yang cukup luas. Dulu ketika masih tinggal di rumah orang tua, belum pernah memiliki pohon tahunan (sampai sekarang, karena lahannya sempit). Ada beberapa pohon dengan buah musiman. Ya, sejak tahun 2002, kami tinggal di rumah sendiri di desa. Sejak itulah kami menanam pohon tahunan, hasilnya kami nikmati beberapa tahun belakang ini.
Saat ini saya dan keluarga sangat bersyukur karena pohon mangga yang tumbuh di sekitar rumah sudah banyak yang tua. Perkiraan saya, pasti sebentar lagi buah mangganya masak/matang.
Kebetulan, pohon mangga golek di belakang rumah buahnya cukup banyak. Sore hari, saya bilang pada suami untuk memanen buah mangga yang sudah tua. Kami memilih memanen pada sore hari. Beberapa alasan yang saya anggap agak masuk akal berkaitan waktu yang tepat untuk panen adalah:
1.    Pada sore hari, kami bisa lebih santai, tidak tergesa-gesa atau buru-buru
2.    Pada sore hari, udara sejuk atau tidak panas
3.    Pada sore hari, kami sudah berada di rumah setelah seharian mengajar
4.    Pada sore hari, setelah selesai memanen mangga, kami bisa menikmati suasana desa di pekarangan belakang rumah.
5.    Hasil panenan bisa dibawa ke sekolah pada keesokan harinya

Kalau ada yang berminat buah mangga, silakan secepatnya datang ke rumah saya. Kalaupun kehabisan buah mangga karena kedahuluan orang, maka masih ada buah sukun yang siap untuk masuk ke dalam penggorengan.

Sabtu, 19 Agustus 2017

PAGAR BAMBU RUMAH KAMI

Tahun 2002 yang lalu, ketika saya dan suami menempati rumah baru kami, rumah belum sempurna selesai. Jendela masih ditutup dengan kayu bekas mengecor. Pintu ditutup papan ala kadarnya. Intinya, rumah belum rapat benar. Ruang yang diperkeras lantainya baru satu kamar, yang kami tempati untuk tidur.
Samping rumah adalah kebun tebu. Ada batas antara tanah kami dengan tanah tetangga, yaitu pagar bambu. Ya, hanya bambu yang memisahkan antara pekarangan kami dengan tanah tetangga. Meskipun hanya dengan bambu tapi jelas ada batasnya.
Rumah kami berada di tengah sawah dan kebun tebu. Kami belum memiliki tetangga seperti sekarang. Walaupun sekarang memiliki tetangga (jaraknya agak jauh), tetap saja seperti tak memiliki tetangga. Oleh sebab itu pagar mangkok belum memberikan rasa aman. Kami tetap membutuhkan pagar bambu, pagar besi atau perpaduan antara pagar tembok dan besi.
Bila ada pagar, paling tidak orang asing tidak bisa leluasa keluar masuk halaman rumah. Lebih-lebih, orang asing tidak leluasa keluar masuk teras dan garasi kami. Mengapa demikian? Kalau rumah kami berpagar, paling tidak tamu akan berusaha membuka pintu lebih dahulu. Apalagi tamu tak diundang yang suka mengintai rumah kosong, tidak mudah untuk masuk halaman.
Pagar rumah juga memberikan rasa nyaman dan aman buat kami yang memiliki anak kecil. Hanya pagar bambu yang mampu kami pasang. Kami belum mampu untuk memasang pagar besi secara permanen. Namun demikian, kami berharap rumah kami bisa lebih aman daripada bila tidak berpagar. Semoga ada rezeki berlebih bisa untuk memasang pagar permanen.
Kalau kami memiliki tetangga yang berdekatan dengan rumah kami, maka pagar mangkok lebih aman daripada pagar tembok. Saya dan suami bersyukur, meskipun jauh dari tetangga, tetapi setiap hari berusaha untuk mendekat pada tetangga. Upaya kami agar dekat dengan tetangga adalah dengan menyapa mereka dan bersikap ramah.
Pagar bambu yang kami pasang di garasi juga memiliki fungsi agar ayam tidak leluasa masuk ke dalam garasi dan buang kotoran di dalam garasi. Saya bercita-cita untuk memasang pagar permanen agar si kecil tetap aman meski berada di luar rumah (berada di halaman). (Kahfi Noer)

Karanganyar, 19 Agustus 2017

Senin, 14 Agustus 2017

BAWANG PUTIH PENURUN KOLESTEROL

Bawang putih atau Allium Sativum L merupakan tumbuhan berumbi lapis atau siung bersusun. Setiap umbinya terdiri sejumlah anak bawang, setiap siungnya terbungkus kulit tipis yang berwarna putih. Bawang putih berkembang biak pada ketinggian 200-250 meter di atas permukaan tanah.
Tanaman bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai ketinggian 30-75 cm, berbatang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun.  Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri serabut kecil berjumlah banyak.
Begitu akrabnya, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bawang putih. Misalnya, bawang (Jawa), bawang bodas (Sunda), bhabang pote (Madura), kasuna (Bali), bawang handak (Lampung), lasuna pute (Bugis), bawa bodudo (Ternate), dan kalfeo foleu (Timor).
Peneliti Kimia Farmasi dari Universitas Negeri Yogyakarta Prof Dr Nurfina Aznam SU Apt mengatakan bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, dapat pula untuk membantu mengurangi hipertensi.
Kandungan kimia dari umbi bawang putih antara lain : protein, lemak, hidrat arang, vitamin B1, vitamin C, kalori, fosfor, kalsium, besi dan air. Ada pula zat aktif allicin, allin, enzim alinase, germanium, satizine, sinistrine, selenium, scirdinin, methylallyl trisulfide, antitoksin, dan allithiamine.
Beberapa khasiat dan penyakit yang dapat disembuhkan dengan bawang putih serta cara penggunaannya, antara lain :
1.      Hipertensi.
Bahan 3 siung bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya lalu disaring. Air ramuan diminum secara teratur setiap hari, pagi dan sore. Atau 2 bawang putih dipanggang dengan api, lalu dimakan setiap hari selama 7 hari.

2.      Sakit kepala.
Ambil umbi bawang putih secukupnya dan dicuci bersih. Umbi bawang putih ditumbuk sampai halus, kemudian ramuan tumbukan untuk kompres pada dahi. Lakukan rutin sampai sembuh.

3.      Luka memar karena tikaman atau pukulan.
Sediakan umbi bawang putih secukupnya dan 1 sendok madu.  Umbi bawang putih ditumbuk sampai halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicamput sampai merata. Cara menggunakannya, ramuan dioleskan pada bagian yang luka.

4.      Luka terkena benda tajam berkarat.
Bahan umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya. Umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke dalam minyak kelapa, lalu ditumbuk halus. Ramuan dioleskan pada bagian yang luka.

5.      Mempercepat matangnya bengkak.
Ambil umbi bawang putih secukupnya dan dicuci bersih. Umbi bawang putih dipanasi dengan minyak, kemudian ditumbuk sampai halus. Ramuan ditempelkan pada bagian yang bengkak.

6.      Mengeluarkan serpihan kayu, duri/tlusuben.
Ambil umbi bawang putih secukupnya dan dicuci bersih. Tumbuk sampai halus, ramuan ditempelkan pada bagian yang kemasukan serpihan kayu atau duri.

7.      Sengatan serangga.
Bahan umbi bawang putih, sendawa dan garam secukupnya. Umbi bawang putih ditumbuk sampai halus kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai rata. Ramuan dioleskan pada bagian yang disengat lebah.

8.      Mengusir cacing kremi dan cacing perut.
Ambil umbi bawang putih secukupnya, dikupas  dan dicuci bersih dengan air yang mengalir. Bawang putih dapat dimakan langsung, lakukan secara teratur.

9.      Sulit tidur/insomnia.
Ambil umbi bawang putih secukupnya, dikupas  dan dicuci bersih. Bawang putih dimakan langsung sebelum tidur, lakukan sampai sembuh.


(Agus Suwarto, Minggu wage 11 Maret 2012, Hal. 19. Kedaulatan rakyat)

Minggu, 13 Agustus 2017

Bawang Merah Turunkan Kolesterol

Bawang merah bernama latin Allium cepa L. Tanaman ini merupakan salah satu bumbu dapur yang banyak digunakan dalam berbagai masakan. Biasanya dimasukkan ke dalam sayur yang diolah berkuah atau tumis. Sering juga dipotong tipis-tipis, digoreng kering untuk ditaburkan pada masakan sebagai penyedap.
Peneliti Kimia Farmasi Universitas Negeri Yogyakarta Prof Dr Nurfina Aznam SU Apt mengatakan, selain sebagai bumbu, bawang merah mempunyai banyak fungsi dalam pengobatan tradisional. Contohnya bisa menurunkan panas dan mengobati masuk angin pada anak.
Penelitian menyebutkan, bawang merah atau brambang bisa mengurangi resiko kolesterol. Secara ilmiah kandungan sulfur dalam bawang merah yang dikonsumsi secara teraturdapat membantu menurunkan kolesterol. Sedangkan kandungan flavon-glikosida berfungsi sebagai antiradang dan pembunuh bakteri.
Bawang merah juga mengandung saponin yang berkhasiat mengencerkan dahak. Uji medis menemukan kandungan pelbagai vitamin, termasuk vitamin B1 (thiamine), B2 (riboflavin) dan C (ascorbic acid). Umbi lapisnya juga mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C.
Khasiat dan penyakit yang disa disembuhkan dengan bawang merah antara lain :
1.      Perut kembung
Ambil umbi bawang merah segar, kupas kulitnya dan dipukul sampai hancur. Serpihan umbi bawang merah dibalurkan ke perut bayi atau anak yang kembung karena mau muntah. Bisa juga ditambahkan minyak kayu putih sebagai penghangat.

2.      Muntah-muntah
Bisa diatasi seperti menghadapi perut kembung. Atau makan bawang mentah-mentah juga berkhasiat mengatasi perut mual dan muntah-muntah.

3.      Turunkan kolesterol
Ambil bawang merah yang masih segar secukupnya. Lalu dikupas kulitnya agar bersih. Iris tipis-tipis, kemudian digoreng dalam minyak sayur. Bawang goreng ini digunakan sebagai bumbu masakan. Dan bagi yang menyukai bawang mentah, cukup bagus jika dimakan untuk pelengkap saat makan sate.

4.      Masuk angin
Ambil umbi bawang merah segar secukupnya, dikupas kulitnya dan digeprek sampai hancur. Balurkan ke perut yang sakit masuk angin, kalau perlu tambahkan minyak kayu putih. Lakukan pagi dan sore.

5.      Batuk
Sediakan umbi bawang merah 4 gram, daun poko 4 gram, daun sembung 3 gram, daun pegagan 4 gram, buah adas 2 gram, air secukupnya. Bahan-bahan tadi dipipis, dibuat pil atau direbus. Diminum sehari 1 kali sehari ¼ cangkir. Dalam bentuk pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

6.      Meredakan demam anak
Ambil umbi bawang merah secukupnya, dan potong tipis-tipis, minyak kelapa secukupnya, minyak kayu putih secukupnya. Semua bahan diremas-remas kemudian minyak perasan dioleskan pada perut yang kembung, ke seluruh badan, kaki dan tangan anak.
(KR, Agus Suwarto, Minggu pahing, 9 Desember 2012)

Sabtu, 12 Agustus 2017

Berbisnis Itu Action Sekarang Juga

Bisnis Wader Ngrowo
Dok. Noer's Dynasty

Kalau mau menjadi penulis, langkah yang paling tepat adalah segera menulis dan tidak menunda-nunda waktu. Lakukan sekarang juga. Tulislah yang kita kuasai saja. Jangan sampai kita menulis hal-hal yang tidak kita kuasai. Atau tulis saja sesuatu yang menyenangkan. Tujuannya adalah agar kita gampang untuk menuliskannya.
Kalau kita tidak segera menulis (praktek menulis), atau kita asyik membaca teori menulis yang baik, kita malah akan bingung mau menulis apa. Kita akan meragukan tulisan kita, padahal belum juga memulai menulis. Yuk, sekarang mulai menulis!
Sama seperti halnya menulis, berbisnis itu juga mulai sekarang harus dicoba. Tidak usah banyak Tanya, bagaimana dengan ini dan itu? Kalau sudah ada gambaran akan berbisnis apa, maka segera wujudkan. Jangan menunda-nunda dan banyak alasan/pertimbangan sehingga gagal untuk memulai berbisnis. Kalau kita masih buta sama sekali tentang bisnis, maka jalan yang terbaik adalah bertanya pada ahlinya. Yang dimaksud ahli di sini adalah mereka yang sudah berpengalaman.
Yang penting kita memiliki keyakinan dan  percaya bahwa semua yang kita lakukan dengan niat baik akan berjalan dengan baik. Kalau kita sudah bertanya pada orang yang berpengalaman tetapi tetap masih ragu untuk memulai, ya kapan berhasilnya? Memulai saja belum, apalagi mau melihat hasilnya.
Kemarin sore, saya berkunjung ke rumah teman lama. Kebetulan tetangga depan rumah teman saya adalah pedagang bakso bakar. Kata teman saya, sore itu baru pertama kali buka. Dalam waktu sekejab, bakso yang sudah ditusuk tersebut ludes. Pembelinya adalah para tetangga. Belum sempat keliling menjajakan dagangannya, dagangan sudah habis.
Memang, bakso bakar tetangga teman saya rasanya belum memenuhi standar. Maksud saya tidak seperti bakso bakar pada umumnya yang pernah saya coba. Maklum saja, ini kan baru pertama kali jualan. Keberaniannya mencoba berbisnis inilah yang patut kita acungi jempol. Tidak semua orang berani mencoba berbisnis karena takut gagal.
Saya juga pernah berani mencoba membuat telur asin dan memasarkannya bersama suami. Ada respon positif dari pelanggan. Usaha tersebut saya hentikan karena saat itu saya harus fokus ke bidang pertanian. Di bidang pertanian, saya konsentrasi pada mentimun, kangkung, kacang panjang dan Lombok.
Oleh karena kesibukan mengurus 2 anak dan masih tetap mengajar, saya tidak lagi meneruskan usaha di bidang pertanian. Sebenarnya usaha pertanian ini sangat menguntungkan. Bahkan untuk lahan sempit, usaha ini bisa disiasati dengan system hidroponik dan menanam sayuran dalam pot. Saya berani mengatakan ini karena pernah mencoba menanam sayuran dalam pot. Oleh karena tanamannya baik, oleh tetangga tanaman dalam pot tersebut dibeli.
Apakah saya tidak takut gagal? Dalam berbisnis, kegagalan itu sudah satu paket dengan keberhasilan. Berani berbisnis, berani berhasil dan berani menaggung resiko kegagalan.
Cerita berbisnis bagi saya tidak afdol kalau tidak menyebut nama adik saya, Aufi. Aufi dan suaminya, sebenarnya sudah beberapa kali mencoba berbisnis dan menguntungkan. Memang dalam perjalanan usahanya ada kendala sehingga harus beralih ke usaha lain.
Aufi, salah satu adik memiliki bakat berdagang. Setahu saya, apa yang dihasilkan dari usahanya dan dijual, selalu laku. Aufi termasuk orang yang pantang menyerah. Apakah usahanya sangat menggiurkan keuntungannya? Bisa saya katakana sebagian besar menggiurkan, tapi tidak semuanya.
Contoh yang tidak menggiurkan adalah telur asin. Aufi mengambil telur asin dari temannya. Setiap butir telur hanya untung dua ratus rupiah. Akan tetapi Aufi tetap tekun. Toh, dia tidak perlu ke mana-mana. Temannya datang membawakan telur asin ke kantornya saat jam istirahat. Setelah temannya pergi, pelanggan yang nota bene temannya sendiri di kantor akan mengambil telur asin pesanannya. Lumayan, tidak usah ke mana-mana, rezeki datang dengan sendirinya.
Belum lama ini kakaknya Aufi, adik saya yang lain, namanya Lely mendapat oleh-oleh khas Semarang. Wader Ngrowo, krispi, renyah dan mecing sekali. Lagi-lagi Aufi tertarik untuk menawarkan ke teman-teman kantor. Hasilnya luar biasa. Satu bungkus Wader Ngrowo kemasan 100 gram, keuntungannya lumayan menjanjikan. Ternyata, laris manis.
Bisa saja Aufi memesan/kulakan sendiri via telepon. Akan tetapi, Aufi memilih menjualkan dagangan milik kakaknya. Lo, kok nggak cari barang sendiri. Kan tinggal pesan, barang datang, lalu dijual, untungnya kan lebih banyak. .
Bagi Aufi, rezeki sudah ada yang mengatur. Bagi-bagi rezeki dengan saudara, tidak ada salahnya. Bukan hanya Aufi, saya juga menjualkan Wader Ngrowo tersebut. Hanya saja, saya tidak menekuni usaha jualan/bisnis seperti Aufi. Tetap saja saya konsentrasi ke nulis, bukan ke jualan. Ternyata kami memang beda dan memang unik.
Yang penting berani mencoba. Kalau masih banyak pertimbangan, belum juga mencoba, kapan berhasilnya? Berbisnis itu perlu action, bukan sekadar teori seperti di buku yang dibaca/tertulis rapi. Selamat memulai berbisnis, Action Now!

Karanganyar, 12 Agustus 2017

Minggu, 06 Agustus 2017

Aku Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman


Ternyata selama ini aku keliru
Aku hanya ingin berada di zona yang nyaman agar aman
Setelah bergabung mengikuti workshop siang tadi aku jadi harus berani
Berani keluar dari zona nyaman agar karyaku berkembang
Tidak perlu ada rasa takut untuk menuliskan sesuatu
Yang dulu aku rasakan sebagai sesuatu yang “bukan aku banget”
Itulah idealismeku
Kalau aku ingin berhasil maka aku harus mau dan mampu menjadi “bukan aku”
Idealisme yang dulu aku pegang teguh
Kini harus aku sesuaikan dengan standar yang berlaku umum mengikuti pasar
Di situlah letak kemerdekaanku


Karanganyar, 6 Agustus 2017