Rabu, 30 November 2022

Allah Menjamin Rezeki Kita



Ketika tiba-tiba saya diberhentikan dari pekerjaan secara mendadak, saya paham betul. Rezeki yang saya peroleh dengan mengajar di salah satu sekolah swasta tersebut cukup sampai saat itu waktunya. Tidak bisa diundur-undur atau ditunda. Bahkan tidak juga bisa dimajukan kalau Allah berkehendak. Mengapa demikian? Sebab, orang nomor satu di sekolah tersebut sudah sejak lama "mengincar" saya. Sengaja membuat saya tidak nyaman, terzalimi, agar saya berhenti mengajar dan mengais rezeki di sana. Ternyata Allah belum berkehendak. Saat itu jatah rezeki saya memang perantaranya lewat sekolah tersebut.

Saya masih ingat, lebih dari 5 tahun yang silam, orang nomor satu di sekolah tersebut sempat sesumbar: kalau ibu tidak mengajar di sini, mau makan apa? 

Saya yakin 5 orang dalam ruangan itu semua mendengar. Namun, entahlah mereka ingat atau tidak. Sepertinya Allah memberikan kelebihan pada saya untuk mengingatnya. Saya pikir orang tersebut terlalu sombong, membusungkan dadanya. Seolah rezeki saya dijaminnya. Seolah tanpa dia, saya tak bisa makan.

Maka Allah menunjukkan kebesarannya. Allah menunjukkan pada saya banyak kejadian, yang bisa saya lihat, amati dan rasakan. Saya ambil contoh semut. Semut adalah hewan kecil yang rezekinya telah dijamin Allah. Mereka tidak takut kelaparan. 

Contoh lainnya burung. Burung berada di dalam sarangnya dalam keadaan lapar. Kemudian dia meninggalkan sarang dan yakin bila hari itu perutnya akan kenyang. Setelah seharian menjemput rezekinya, burung akan kembali ke sarangnya. Dia tidak serakah dengan membawa pulang makanan. 

Setelah tidak mengajar di sekolah, Allah menunjukkan pada saya jalan untuk menjemput rezeki. Tidak jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya, yakni mengajar. Saya menjadi guru privat anak-anak SD, SMP, dan SMA. Saya tidak perlu serakah dan harus bersusah payah. Yang penting rezeki dari tiap rupiah bisa untuk makan, beli bensin, beli kuota, bersedekah, untuk saku ke tanah suci. Waktunya juga fleksibel. Tetap bekerja tapi tidak abai pada keluarga. Saya masih bisa mengunjungi orang tua. 

Allah Maha Kaya, memberi rezeki pada umatnya yang mau berusaha dan bersyukur. 

00000

Selasa, 29 November 2022

Menulis Cerita Misteri



Saya ingin menceritakan sesuatu yang lain dari yang lain. Setelah mempertimbangkan banyak hal akhirnya saya mantap mulai menulis cerita misteri. Meskipun misteri yang ada kaitannya dengan dunia yang sulit untuk dinalar,  tapi saya menulis yang ringan-ringan saja.

Langkah menulis cerita misteri tidak ada bedanya dengan menuliskan sesuatu pada umumnya. Tetap melakulan riset kecil-kecilan. Setelah itu baru menuangkan cerita dalam bentuk tulisan. 

Tulisan pertama adalah pengalaman keluarga suami yang masak jenang untuk hajatan tidak matang karena kurang sajen. Kok bisa? Ya bisa saja. Namanya juga lagi dikerjain oleh makhluk tak terlihat oleh mata tepanjang. 

Alhamdulillah, cerita pertama dimuat di koran Merapi. Setelah tayang di media, ternyata keluarga kami tidak sendirian mengalaminya. Ada beberapa keluarga yang mengalami kejadian yang sama karena alasan yang sama, yakni kurang sajen. 

Menulis cerita misteri sih seru juga. Saya jadi ketagihan untuk menulis cerita misteri lainnya. Nulis, kirim, lalu lupakan. 

00000

Menyelesaikan Tulisan Bagi Penulis Pemula



Banyak orang yang ingin bisa menjadi penulis seperti mereka yang telah memiliki karya besar atau tulisannya dimuat di media-media. Semua bisa menjadi penulis, asal mau menulis. Syaratnya hanya mau menulis dan menyelesaikannya. Jadi, kalau menulis harus sampai selesai.

Contohnya menulis status pendek. Dalam sehari unggah beberapa status, yang penting tiap status ada pesan yang disampaikan. Setelah cukup mampu, tambah dong. Jangan hanya status pendek. Tulis sesuatu dalam beberapa paragraf.

Kalau sudah percaya diri menulislah dengan sedikit kesalahan dalam sekali duduk. Anda kemudian bisa menyimpannya beberapa hari, 24 jam, atau beberapa jam sebelum diunggah. Selanjutnya buka kembali tulisannya lalu sunting dengan cepat. Utamakan menggunakan kata baku dan tidak banyak menggunakan kalimat alay.

Tahap berikutnya adalah mengunggah tulisan. Kita bukan siapa-siapa, jangan  banyak berharap tulisan dilike, komen, apalagi share. Sabar, kita masih berproses. Yang penting sebar atau sampaikan yang bermanfaat.

Ingat: bagi pemula, berkomitmenlah untuk menyelesaikan setiap tulisan. 

00000

Minggu, 27 November 2022

Menabung Setiap Hari Bagi Pekerja Harian


Setiap orang ingin memiliki uang dalam jumlah tertentu untuk berjaga-jaga bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Namun, tidak semua orang memiliki kelebihan harta benda atau uang. Bila Anda termasuk orang yang tidak memiliki uang berlebih, Anda bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Dalam jangka waktu yang lama, tentu uang yang terkumpul jumlahnya banyak.

Bagi Anda yang memiliki penghasilan tetap dan diterima setiap bulan maka langkah yang terbaik adalah menabung pada awal setelah menerima gaji. Jangan ditunda, dan jangan sampai uang yang telah dialokasikan untuk ditabung digunakan untuk suatu keperluan. 

Bagi Anda yang tak memiliki penghasilan tetap dan diterima setiap hari, tentu saja masih bisa menabung dengan menyisihkan sebagian kecil setiap hari. Besar uang yang ditabung disesuaian dengan yang diterima. Yang penting rutin menabung.

Dulu saya pernah menabung setiap hari. Tiap hari sepuluh ribu rupiah. Jadi selama satu tahun saya bisa mengumpulkan uang sebesar 3 juta lebih. Mengapa saya menabung setiap hari? Sebab saya mendapatkan honor les privat setiap hari. Ternyata asyik juga menabung setiap hari. Selain melatih disiplin, juga merasa berprestasi.

Bagi Anda yang memiliki penghasilan harian, silakan menabung setiap hari.

Rabu, 16 November 2022

Luas Maksimum Persegi Panjang Diketahui kelilingnya



Kemarin saya mendapatkan soal tentang luas tanah berbentuk persegi panjang yang diketahui kelilingnya. Namun, kali ini belum diketahui panjang dan lebar tanah tersebut. Soal matematika kelas 9 SMP ini sedikit berbeda dari soal untuk anak-anak SD. Mencari luas maksimum persegi panjang yang diketahui kelilingnya.


SOAL:

Bapak akan memagari tanah bentuk persegi panjang. Satu sisi tembok (tidak dipagari). Keliling tanah yang akan dipagari 200 m. Tentukan luas maksimum tanah yang akan dipagari!


Saya bisa menjawab tapi memahamkan kepada anak sedikit kesulitan karena si anak nggak bisa membayangkan meski saya sudah menggambar dengan manis.


Setelah corat-coret dan melihat youtube, akhirnya bisa terselesaikan. Cara penyelesaiannya pakai fungsi kuadrat semacam gambar di atas.


#eksaktalesprivat

Senin, 14 November 2022

Hindari Bermental Miskin



Saya tidak termasuk orang yang kepinginan membeli sesuatu. Benar-benar hidup minimalis. Alasannya karena memang tak begitu membutuhkan barang-barang yang akan dibeli, juga dalam rangka mengamankan rupiah. Sebab, sekarang baru merasakan bahwa mendapat penghasilan bukan dari berkantor itu sangat berarti.


Mungkin ada yang bilang, "sudahlah, nggak usah banyak alasan. Bilang saja miskin, nggak punya uang."


O o. Kemarin saya lihat video di fb, salah seorang pembawa acara, D (dulu pembaca berita di salah satu tv swasta). Dia bilang: orang yang bermental miskin adalah orang yang senang berbelanja, membelanjakan uangnya untuk memenuhi keinginannya. Dia ingin memborong banyak barang karena diskon, murah, padahal tak membutuhkan. Dia harus memiliki karena takut tak akan kebagian. 


Berbeda dengan orang yang bermental kaya. Orang yang bermental kaya merasa sudah cukup memiliki semuanya. Jadi, mereka tidak mau membelanjakan uang untuk sesuatu yang tak penting dan tidak dibutuhkan. Orang bermental kaya akan membelanjakan uangnya untuk diputar menjadi uang lagi. 


Cocok.


Jadi, saya tidak kaya tapi tidak bermental miskin. 🤣🤣🤣. Sikap saya ini sesuai dengan yang diomongkan mbak D. 



Sabtu, 12 November 2022

Fokus Pada Kelebihan Anak, Jangan Ungkit Kekurangannya


Beberapa orang yang bertemu saya kadang heran karena sesantai ini saya menghadapi anak. Ada yang heran karena saya memenuhi keinginan anak untuk beternak hewan yang biayanya nggak sedikit. Modal ratusan ribu hingga jutaan rupiah itu bukan sedikit. Saya dan suami tetap mengeluarkan uang untuk memenuhi keinginan anak. Namun, saya dan suami sudah memperhitungkan untung ruginya.

Kedua anak saya secara akademik tidak menonjol. Namun, saya tidak mempermasalahkan itu. Saya justru fokus pada kelebihannya. Saya melihat potensi anak-anak lalu memberi dukungan, baik secara finansial maupun dukungan moril. Hasilnya mereka percaya diri dengan kelebihannya. Yang penting saya juga berusaha agar pendidikannya tidak jauh tertinggal. 

Agar bisa mengejar ketinggalan, saya memasukkan F1 dan F2 di bimbingan belajar. Sebenarnya saya sendiri bisa mengajar mereka, tapi biarlah mereka berguru pada seorang guru di luar rumah agar ada rasa membutuhkan. Kalau ada tugas atau PR banyak dan tidak mungkin minta bantuan guru bimbingan, saya tetap turun tangan.

Jangan sampai anak-anak "bodoh yang teramat" dalam artian tidak ada usaha. Saya yakin, orang tua yang mengarahkan anak-anaknya agar lebih baik "nasib"nya tentu karena bentuk perhatian dan tresnanya orang tua pada anak. Saya tidak tega membiarkan anak-anak berjalan sendiri karena merasa dari sononya memang nggak pandai. Setidaknya perhatian orang tua dapat memberikan perubahan.

Seorang kenalan curhat, anak laki-lakinya kelas 12 SMA. Nggak pernah belajar. Bukunya masih halus mulus. Hobinya olah raga. Kalau dolan sampai larut malam. Suatu hari sang anak minta izin untuk les di bimbingan belajar.

"Nggak usah les. Paling setelah daftar kamu nggak masuk bimbingan malah kluyuran. Daripada keluar uang banyak tapi nggak ada hasilnya mending nggak usah les."

Si anak tidak memaksa atau merengek bahkan sekadar meyakinkan kalau dia sungguh-sungguh masuk les.

Saya bilang, "Mbok ya anak dikasih kepercayaan. Kalau ibunya saja nggak percaya, bagaimana dia akan berubah?"

"Halah, paling cuma alasan saja lesnya."

Saya tidak mau berdebat karena beda pemikiran. Menurut saya siapa tahu dengan ikut les si anak bertanggung jawab untuk belajar. Kalau tidak belajar di rumah, bisa belajar di bimbingan. Parahnya lagi kenalan saya tidak yakin dengan hobinya berolah raga.

"Biarkan saja hobinya, siapa tahu nanti mau kuliah di prodi Pendidikan Olah raga."

"Mosok jurusan IPA kuliah olah raga."

Saya tidak perlu menasihati panjang lebar. Kenapa kenalan saya nggak fokus saja pada kelebihan anaknya? Kenalan saya selalu bilang, "enak sampeyan, anaknya jadi juragan kambing."

Namun, kenalan saya lupa. Dia tidak melihat usaha saya agar anak-anak berhasil di bidangnya. Selain fokus pada kelebihan anak, saya juga berusaha untuk melembutkan hati anak, menajamkan perasaan, dan melatih kesabaran dengan mengajaknya melukis atau menggambar. Dengan melukis atau menggambar, ada sisi perasaannya tersentuh.

00000

Jumat, 11 November 2022

Pagoda Pastiles Green Menemani Saat KKN



Waktu masih kecil saya sering makan permen pagoda pastiles. Ukurannya sangat kecil, warnanya hitam, bentuknya balok, dan rasanya pedas. Awal makan permen Pagoda pastiles diberi nenek. Setelah cukup umur dan mampu membeli sendiri, saya membeli permen Pagoda pastiles yang dikemas dengan kaleng mungil. Waktu itu saya hanya pengenal rasa mint original.

Nah, saat KKN di Sleman, saya dan teman-teman juga selalu menyediakan permen Pagoda, tapi beda bentuk, ukuran, dan rasa. Kenapa memilih permen Pagoda? Yang jelas permen Pagoda sudah familier bagi kami.


Ada sedikit informasi tentang permen Pagoda pastiles. 


Permen Pagoda Pastilles mengandung beberapa zat aktif seperti Liquorice, mentol, minyak eucalypti dan capsicum sehingga memiliki berbagai manfaat seperti efek hangat pada tubuh, menyegarkan mulut, melegakan tenggorokan, pengencer dahak dan membantu melegakan hidung yang tersumbat karena flu.


VARIAN Pagoda Pastiles Permen Mini Legendaris Aneka Rasa Halal MUI.


Komposisi: sukrosa, dekstrin, succus, minyak peppermint, polietilen glikol 4000, karbon tumbuhan, minyak anis, pemanis buatan (aspartam 0,057 % : ADI 50 mg/kg BB, asesulfam-K 0,084% : ADI 15 mg/kg BB), pengawet natrium benzoat, gom arab.


Sampai sekarang pun masih sering saya konsumsi. Meskipun tidak KKN lagi, tapi saya masih selalu bersama-sama dengan salah satu teman KKN dan tinggal serumah. Permen yang diproduksi oleh PT Afiat Industri Farmasi ini sempat booming pada tahun 1990.


00000


Pagoda Pastiles Green  merupakan permen yang bermanfaat untuk menyegarkan mulut dan pernapasan serta dapat membantu meredakan rasa gatal dan tidak nyaman di tenggorokan.

(Sumber : Permen Pagoda Pastiles)

Senin, 07 November 2022

Cara Belajar Menulis Cerpen


Kali ini saya mau berbagi tulisan tentang belajar menulis cerpen dengan baik. Kalau niatnya belajar menulis cerpen, pertama kali yang harus dilakukan adalah segera menulis dan jangan pernah menunda. Ada atau tidak ada ide, segera menulis. Berapa kata atau berapa karakter? Nggak usah banyak nanya! Mau beberapa kata atau beberapa kalimat, itu tak jadi masalah. 

Kalau nggak ada ide, mana bisa menulis? Kalau belum ada ide maka membaca terlebih dahulu. Kita bisa membaca tulisan fiksi maupun nonfiksi. Dari situ kita akan mendapat ide. Boleh menulis cerita yang mirip-mirip tapi jangan plek sama. Mungkin tokoh, setting, tema, atau apalah diubah. Namanya juga sedang belajar. Nah, nulisnya pakai gaya bertutur kita sendiri ya. Biar pembaca tahu bagaimana karakter penulisnya atau ciri khusus gaya penulisnya. 

Setiap hari menulis. Jangan bosan. Kalau bosan menulis, berarti kita harus membaca. Dari membaca biasanya wawasan kita akan bertambah. 

Kalau sudah menulis, ya publikasikan. Ingat ya. Tujuan publikasi adalah agar orang lain bisa membaca tulisan kita. Jangan terlalu berharap like komen dari teman. Natural saja. Kadang kalau kita minta masukan orang lain, orang tersebut enggak enak hati mau mengkritik. Saya termasuk orang yang terbuka menerima ktiyik dan saran. Biasanya pembaca yang meninggalkan "pesan" hanya sekadar meramaikan saja. 

Baiklah, yuk uji kemampuan kita menulis cerpen. Buatlah tantangan untuk diri sendiri. Tantangannya adalah menulis 14 cerpen selama14 hari berturut-turut. Jadi sehari satu cerpen dan langsung pos. Tantangannya berat  ya? Dibuat slow saja. Kalau nanti sudah terbiasa, semua akan terasa ringan.

Kalau tak mampu menulis panjang, buat saja pentigraf (cerpen tiga paragraf) atau cermin cerita mini satu kalimat/paragraf (ceritanya tamat).

00000

Minggu, 06 November 2022

Teko Listrik Untuk Masak Air





Kali ini saya akan berbagi pengalaman menggunakan teko listrik untuk memasak air. Tulisan ini tidak berbau promosi. 

Pertama kali menggunakan teko listrik sekitar tahun 1998. Waktu itu saya ikut kakak di Blora. Kebetulan kakak saya memiliki teko plastik listrik, harganya cukup terjangkau pada masa itu. Setiap pagi dan sore teko listrik digunakan untuk memasak air. Air panas ini untuk membuat teh atau membuat susu bagi anak-anaknya. 

Pengalaman kedua menggunakan teko listrik ketika berada di hotel di Semarang. Waktu itu saya dan beberapa teman sesama guru Kimia mengikuti diklat setelah menyelesaikan uji kompetensi. Di hotel disediakan air mineral, teh celup, gula, kopi, dan kremer. Kami bisa membuat minuman kesukaan.

Tahun 2020, waktu kakak saya menikahkan anaknya, keluarga besar diminta untuk memberikan doa restu kepada mempelai. Oleh karena rumah kakak saya tidak cukup untuk menampung keluarga besar, maka kami menginap di hotel. Kembali saya membuat minuman panas dengan menggunakan teko listrik.

Ternyata memasak air dalam jumlah tidak terlalu banyak, cukup praktis dan cepat memakai teko listrik. Penggunaan daya teko listrik tidak terlalu besar. Namun, ada beberapa variasi besarnya daya pada teko listrik tergantung merek masing-masing. 

Selain untuk memasak air, teko listrik juga nisa digunakan untuk memasak mie instan, soto, atau sayur berkuah. Bapak saya memiliki pengalaman saat berada di Mekah tahun 2008. Bapak membawa teko listrik. Teko tersebut dipakai untuk membuat minuman dan mi instan. Tentu saja bukan untuk dikonsumsi sendiri. Bapak biasa berbagi makanan dan minuman.

Nah, kalau di rumah mau minum teh panas tapi tak ada persediaan air panas dan gas habis, teko listrik bisa jadi solusinya.

00000


Krayon Minyak Titi 55 Sahabat Anak


Dua anak saya mau menggoreskan pensilnya di atas kertas gambar. Faiq sejak usia 6 tahun saya ikutkan ke sanggar melukis untuk anak. Nah, kalau Faiz cukup belajar menggambar/melukis di sekolah dan di rumah. Mengapa dua anak saya tidak sama perlakuannya? Jangan berpikir atau menilai negatif dulu. Beda anak, beda kesukaan. Sebab itulah beda perlakuan.

Faiq sejak TK sudah suka menggambar dan mewarnai. Sementara, sampai kelas 5 SD Faiz belum minat menggambar sama sekali. Faiq mau diarahkan untuk masuk sanggar, sedangkan Faiz pegang pensil, buku gambar, dan krayon saja tidak mau. Sama-sama tidak dipaksa tapi tetap beda.

Meskipun ikut les di sanggar hanya beberapa bulan saja, Faiq sudah luwes menggambar sendiri. Saya memberi kebebasan pada Faiq untuk menyalurkan hobinya. Saya juga tidak terlalu perhitungan untuk membelikan peralatan menggambar. 

Peralatan gambar tersebut di antaranya berupa buku gambar ukuran A3, pensil 2B, E, spidol besar permanen, pylox, dan krayon Titi 55. Karena senang menggambar, sampai mengabiskan 2 set krayon Titi 55, masing-masing 1 set krayon Titi 36, 24, 12, dan beberapa set merek lain.

Faiq lebih suka memakai krayon Titi dibanding merek yang lain. Suatu saat ayah Faiq mengajak jalan-jalan. Faiq ditawari untuk mengambil krayon merek X. Faiq tidak mau. Maunyq Krayon Minyak Titi.

Sekarang Faiz, adiknya Faiq mulai suka menggambar. Faiz tidak mau dibedakan dari kakaknya. Sebab itulah dia minta krayon minyak Titi 55. Meskipun milik kakaknya masih bisa dipakai, tapi Faiz tetap minta yang baru. Hari Sabtu kemarin Faiq membeli Krayon Minyak Titi 55 untuk adiknya, Faiz.


Kenapa harus Krayon Minyak Titi? Ada beberapa kelebihan Krayon Minyak Titi, antara lain:

1. Smooth Rich Colours, lembut dan kaya warna.

2. Easy to Apply, mudah dipakai.

3. Water Resistant, tahan air

4. Non Toxic, tidak mengandung racun.

5. Harga terjangkau

Krayon Minyak Titi 55 harganya tujuh puluh dua ribu rupiah. 

Hasil karya Faiz sangat jauh berbeda dari kakaknya. Tak apalah. Yang penting Faiz hatinya juga tersentuh seni, lembut, dan marah-marahnya berkurang. Saya yakin, nanti ada masanya di mana Faiz mau mengekspresikan perasaan, suka duka, dan ceritanya lewat menggambar.

00000


Sabtu, 05 November 2022

Cara Cepat Merapikan Rumah



Cara cepat merapikan rumah adalah dengan cara segera melakukan aksi dan tidak menunda. Sebab dengan aksi maka satu pekerjaan telah dikerjakan dan beban akan berkurang. Pertanyaannya, sebaiknya dari mana memulai pekerjaan. Dari mana saja tidak masalah. Merapikan rumah tidak memerlukan teori njlimet.

Saya cenderung akan merapikan kamar terlebih dahulu. Lalu membereskan ruang tamu, ruang keluarga, dan terakhir dapur. Namun, kadang urutannya sesuai selera. 

Saya mengakui bukan orang yang sempurna. Kadang ruangan telah rapi dibuat berantakan oleh anggota lainnya. Saya tidak perlu marah dan tidak ngomel. Kalau mau merapikan ya tinggal melakukan. Kalau lagi malas kerja dua kali, ya saya biarkan. 

Lebih baik saya hemat energi. Yang penting rumah tidak seperti kapal pecah. Giliran ada saudara yang mau datang, tentu saja saya punya jurus cepat merapikan rumah. 

Yang penting ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi siap digunakan. Ruang keluarga dibuat lega dengan cara lantai diberi karpet untuk lesehan dan tidak ada benda di atas karpet kecuali meja dengan kaki pendek.

Peralatan makan bersih semua. Pakaian kotor dimasukkan ke dalam mesin cuci. Kamar mandi hanya ada tempat air, gayung, dan peralatan mandi. Handuk dijemur.

Dengan seperti itu, hemat energi dan tetap rapi meski hanya sementara. 

00000