Jumat, 23 Februari 2024

Donasikan Pakaian atau Tetap Dipakai



Saya sejak kecil memang tidak banyak memiliki pakaian. Faktor ekonomi menjadi alasan mengapa jumlah pakaian saya sedikit. Pakaian yang saya kenakan itu-itu saja. Ringgo alias garing dinggo atau kering dipakai. 


Secara ekonomi memang tidak berlebihan. Sebenarnya Bapak bisa menjahit pakaian untuk keluarga dan menambah penghasilan. Namun, kerepotan menjadi tukang kayu dan bangunan, kadang sudah capai setelah pulang bekerja. 


Keluarga sering mendapatkan pakaian dari pemberian saudara atau kenalan. Saya tak malu untuk mengenakannya. Saya dan kakak sering "siapa cepat dapat" saat baju kering dari jemuran. Bajumu ya bajuku, kecuali pakaian dalam. Khusus pakaian dalam, kami sudah tahu mana milikmu dan mana milikku.


Sekarang setelah berkeluarga, pakaian begitu banyak jumlahnya terutama anak-anak. Suami menerima seragam olah raga tiap tahun, seragam kantor, kain batik dari teman yang pensiun (disepakati sebagai seragam sekolah hari tertentu), seragam panitia turnamen dan lain-lain. Saat masih bekerja di kantor, saya juga menambah pakaian tiap tahun minimal dua potong.


Lemari sudah ada yang baru, tetap saja nggak bisa menampung pakaian yang kami miliki. Solusinya adalah mengurangi pakaian. Caranya dengan mengumpulkan pakaian yang sudah jarang atau tidak pernah dipakai. Masukkan beberapa pakaian ke dalam plastik. Untuk sementara simpan di tempat yang tidak terlihat. Bila dalam beberapa bulan pakaian-pakaian tersebut sudah tidak dipegang-pegang, itu artinya waktunya dikeluarkan dari rumah.


Saya tidak menambah pakaian harian akhir-akhir ini, bahkan cenderung mendonasikan pakaian. Mengeluarkan pakaian dalam jumlah banyak, saya lakukan sebelum berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Saya ingin ketika meninggalkan rumah, rumah dalam keadaan bersih dari benda-benda yang  tidak terpakai lagi. Demikian pula setelah pulang dari naik haji. Saya makin rajin mengumpulkan pakaian untuk didonasikan. Mengapa? Karena ternyata kami tak butuh pakaian banyak. Di tanah suci, bawa 6 stel pakaian saja sudah cukup. Nggak ada yang negur kok pakaiannya itu-itu saja. 


Saya masih mempertahankan beberapa pakaian karena memang sering dipakai. Jadi, donasikan atau tetap dipakai. Kalau dulu minim pakaian karena alasan ekonomi, sekarang minimalis karena tak mau terbebani. Satu lagi yang paling penting. Mengurangi pakaian ternyata bisa mengurangi stres. 


00000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar