Jumat, 27 April 2018

CARA MENDAPATKAN HASIL FOTO YANG BAIK


Salah satu kesukaan saya adalah memotret. Bagi saya, memotret adalah pekerjaan yang menyenangkan. Hasil pemotretan inilah saya gunakan untuk melengkapi artikel saya di blog.

Saya belum bisa menghasilkan gambar yang baik tapi saya berusaha untuk memperbaiki diri. Setiap hari saya mencoba memotret dengan berbagai cara. Selain mencoba-coba, saya juga menerapkan saran dari orang-orang untuk mendapatkan gambar yang baik.

HANYA SELEMBAR KAIN POLOS
Pertama, saya menerapkan saran dari seorang kawan yang memotret suatu benda di atas kain putih. Akan tetapi saya tidak hanya memakai kain putih, kain polos berwarna pun saya pakai untuk alas, dan hasilnya bagus.

SELEMBAR KERTAS KADO
Saya sering melihat anak saya memotret barang di atas kertas kado dengan motif bermacam-macam sesuai dengan moodnya. Kadang-kadang dengan motif batik, gambar kartun, bunga dan lain-lain disesuaikan dengan warna yang yang akan dipotret. Ternyata setelah diposting di instagram, hasilnya luar biasa. Saya jadi ikut-ikutan, hehe. Tidak apalah idenya anak, Mami juga meniru.

RUMPUT DAN TANAMAN MINI
Untuk memperoleh gambar yang baik, saya juga sering menggunakan latar belakang rumput dan tanaman mini. Bisa juga saya memakai tanaman liar yang tumbuh di sekitar sawah. Hasilnya, jangan diremehkan lo, bagus sekali!

KLIP KERTAS DIGANTUNG


Beberapa kali memotret judul artikel di koran, hasilnya kurang baik karena ada banyangan. Awalnya, saya memotret dengan cara koran saya taruh di meja/lantai lalu saya potret.
setelah saya mencoba dengan cara yang berbeda, yaitu menjepit koran dengan klip kertas besar lalu menggantungkannya. Dengan cara ini, hasilnya baik dan tidak ada bayangan.
Ternyata, mencoba dan terus mencoba, bisa kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Nah, 4 cara tersebut saya lakukan dan hasilnya baik. Mungkin di antara pembaca ada yang memiliki cara unik untuk mendapatkan hasil pemotretan barang dengan baik. Silakan cara-cara tersebut dibagikan, agar banyak orang bisa memraktekkannya.

Selamat mencoba.

Kamis, 26 April 2018

TABUNGAN EMAS DI BAWAH TANAH

Menabung emas, bisa dilakukan di mana saja, dengan berbagai cara dan dalam jumlah berapa saja. Saya memiliki tabungan emas di pegadaian. Cara menabung emas di pegadaian cukup mudah. Anda bisa datang langsung ke kantor pegadaian terdekat di kota Anda.

Selain di pegadaian, saya juga memiliki tabungan emas berupa cincin dan gelang yang beratnya tidak seberapa. Cincin dan gelang tersebut tidak saya kenakan, hanya saya simpan saja. Untuk lebih amannya, emas dalam bentuk fisik serta surat pembeliannya ini saya simpan di bawah tanah. Tentu saja saya sudah membungkusnya dengan plastik dan wadah.

Beberapa waktu yang lalu, iseng-iseng saya mengecek cincin dan gelang yang saya simpan di bawah tanah. Olala, alangkah terkejutnya saya! Saya terkejut bukan karena cincin dan gelangnya bertambah, melainkan wadah plastiknya agak basah, kotak (wadah) dari kardus lembab, kertas/nota pembelian lembab, dan wadah plastik (stoples mungil) juga basah.

Beruntung, saya segera mengamankan perhiasan dan kertas-kertas tadi. Nota pembelian saya setrika agar kering. Perhiasan saya lap sampai kering. Kini, saya mengamankan perhiasan saya lebih ekstra.

Perhiasan saya masukkan ke dalam plastik. Lalu saya masukkan ke dalam stoples mungil. Terakhir saya masukkan stoples besar. Demikian juga nota pembelian yang sudah saya keringkan, saya masukkan ke dalam plastik lalu saya simpan menjadi satu dengan perhiasan tadi, lalu saya masukkan stoples.

Rupanya saya harus sering-sering mengecek (dan menambah jumlah gram) perhiasan. Selain tahu kondisi perhiasan dan wadahnya, juga tabungan emas saya semakin banyak. (Ini baru wacana). Semoga saya bisa konsisten menabung emas dan bisa mengambil keuntungan dari tabungan tersebut.

Menabung emas dan menyimpannya di bawah tanah memang aman. Akan tetapi anggota keluarga lainnya harus diberi tahu juga lo agar kalau kita lupa, ada yang mengingatkan.

Semoga bermanfaat.
  

Senin, 23 April 2018

KOLAM IKAN DAN SAYURAN DALAM POT


Foto diambil dari affnanaquaponic.com

Gara-gara berlangganan dan membaca Majalah Trubus, banyak keinginan saya untuk bertani dan beternak. Keduanya sudah saya lakukan dan Alhamdulillah mendapatkan keuntungan yang menggiurkan. Bercocok tanam sangat mengasyikkan dan sering lupa waktu kalau sudah berada di kebun/sawah. Memelihara ikan nila dan lele, meskipun hanya skala rumah tangga pun saya mendapatkan banyak keuntungan.

Setelah ada si kecil (2009 masih di dalam perut), saya berhenti bercocok tanam. Saya fokus merawat si kecil mulai dari kandungan hingga lahir. Akan tetapi saya masih memelihara ayam. Sampai sekarang, ayam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan saya.

Sejak si kecil masuk TK, dia ingin memelihara hewan ternak. Hewan yang sudah pernah dipelihara antara lain ayam, ikan, kelinci, itik, burung. Sampai sekarang ayam, ikan dan burung merupakan hewan piaraan yang mengasyikkan si kecil sepulang sekolah.

Saya memelihara ikan nila dan lele tapi tidak dalam jumlah yang besar. Ikan nila dan lele ini saya pelihara dalam ember secara terpisah. Saya ingin menerapkan gabungan ternak ikan dan menanam sayuran.

Ember besar berisi ikan ini, airnya bisa saya gunakan untuk menyiram sayuran dalam pot. Sejak dulu, saya hanya ingin menerapkan sesuatu yang sederhana dan tidak perlu dipikir secara rumit. Kalau mau modern memang menggunakan sistem aquoponic dan hydroponic. Akan tetapi keduanya memerlukan biaya yang cukup banyak.

Saya ingin melakukan sesuatu secara konsisten dan konsekuen. Saya tidak mau melakukan sesuatu karena latah semata. Prinsip saya adalah saya suka, saya lakukan dan menghasilkan (bisa dalam bentuk panenan dan uang).

Untuk kolam ikan, saya menggunakan ember. Untuk sayuran dalam pot, saya menggunakan gelas plastik bekas. Jumlah ikan dan sayuran tidak terlalu banyak. Bagi saya, yang penting semuanya berjalan terlebih dahulu. Seandainya berhasil, nanti dikembangkan lagi. Sebenarnya bila kegiatan beternak dan bercocok tanam ini ditekuni, hasilnya bisa untuk menambah penghasilan.

Apa yang telah saya lakukan, semoga berhasil dan saya tetap bersemangat mengelolanya. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung.

Minggu, 22 April 2018

PISAHKAN UANG PRIBADI DAN UANG BISNIS




Saya belum pernah menggeluti satu bisnis secara serius lalu sukses. Saya hanya pernah mencoba untuk berbisnis dengan pencatatan keuangan secara sederhana. Selama ini, saya selalu memisahkan uang bisnis dan uang pribadi.Dengan demikian saya tahu untung atau rugi bisnis yang saya kerjakan. Alhamdulillah selama ini saya merasa beruntung tidak merugi.

Seandainya saya mau melanjutkan bisnis yang sudah saya tekuni, saya akan berpikir ulang karena saya tidak bisa terjun langsung. Oleh karena keuntungan yang saya peroleh tidak terlalu besar, yakni hanya cukup untuk menggaji diri saya sendiri maka saya tidak mau memaksa bisnis jalan terus dengan menggaji orang lain.

Kalau menggaji orang lain dan saya tidak mendapatkan apa-apa, berarti saya hanya memberi modal pada orang lain. Saya bukan tipe orang yang setengah hati menjalani bisnis. Inginnya terjun secara total dalam berbisnis.

Bagi Anda yang ingin memulai berbisnis, silakan buatlah catatan keuangan secara sederhana. Berapa modal awal, berapa hasil penjualan dan berapa keuntungannya, semua dicatat dengan baik. tujuannya adalah agar uang bisnis dan uang pribadi tidak bercampur.

Meskipun berwirausaha, usaha milik sendiri, kita tetap mendapatkan gaji dari hasil keuntungan bisnis yang sedang berjalan. Apabila bisnis sudah mulai berkembang, jangan sampai semua keuntungan dimasukkan untuk modal tambahan. Sisihkan sedikit dari keuntungan tersebut untuk menggaji kita lalu kita gunakan untuk kepentingan pribadi.

Semoga bermanfaat.

Sabtu, 21 April 2018

BERBURU BUKU MURAH UNTUK PERPUSTAKAAN SEKOLAH




Dahulu ketika masih sekolah, mau membeli buku pegangan saja tidak bisa karena tidak memiliki uang. Saya dan saudara-saudara hanya mengandalkan buku pinjaman dari perpustakaan sekolah. Dengan meminjam buku di perpustakaan, saya merasa sangat terbantu. Untuk menghadapi liburan, biasanya saya meminjam buku berupa novel atau buku bacaan ringan lainnya.

Kini setelah berkeluarga dan saya memiliki hobi menulis, saya harus menambah koleksi buku. Beberapa buku yang sudah lawas, biasanya saya bawa ke sekolah untuk dibaca-baca lagi. Bisa juga buku tersebut saya serahkan ke perpustakaan sekolah. Meskipun buku lawas tapi membawa informasi yang baru buat anak-anak sekolah.

Kalau dulu saya berhemat untuk berbelanja buku, sekarang tidak lagi. Saya suka membeli buku dalam jumlah banyak lalu say abaca sedikit demi sedikit. Kebiasaan saya membeli buku ini ditiru oleh anak perempuan saya. Anak saya hobi membeli buku. Kalau dengan ayahnya, dia akan mengambil banyak buku lalu bilang terima kasih ayah.  

Ternyata untuk mendapatkan buku yang berkualitas, saya tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Pada saat pameran buku, kita bisa memilih buku yang berkualitas/berbobot dengan harga murah. Tentu saja harus memiliki kesabaran yang tinggi untuk memilih buku murah pada saat pameran buku.

Dengan demikian, belanja buku dalam jumlah banyak tetapi uang yang kita keluarkan hanya sedikit. Membeli buku dalam jumlah banyak, tujuannya untuk apa? Kita bisa menyedekahkan buku-buku tersebut ke perpustakaan sekolah. Dengan menyerahkan buku-buku ke perpustakaan sekolah maka buku tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain. Semakin banyak orang yang membaca buku kita, semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari buku tersebut.

Mungkin kita bisa memberikan buku-buku yang kita beli dengan harga murah tersebut ke perpustakaan sekolah anak atau keponakan kita. Atau bisa juga buku yang kita beli kita sedekahkan ke perpustakaan sekolah terdekat (rumah kita). Insya Allah, apa yang telah kita keluarkan, tidak akan pernah sia-sia.

Kalau buku koleksi kita berlebihan, silakan kelebihannya dibagikan pada perpustakaan sekolah yang dekat dengan rumah kita. Bersedekah buku, pahalanya akan mengalir bagai amal jariyah.

Sisihkan rezeki kita. Datangi pameran buku. Beli beberapa buku yang harganya tidak terlalu mahal lalu sedekahkan. Semoga bermanfaat.

Jumat, 20 April 2018

BLUS TANPA KANCING BAJU

Setelah selesai dijahit, baju tinggal diobras, diitik-itik dan dipasang kancing. Oleh karena saya tidak memiliki mesin obras dan itik, maka saya harus menggunakan jasa obras di dekat Pasar Jungke.

Sebenarnya saya bisa meluangkan waktu di sela-sela jam kosong tidak mengajar ke Pasar Jungke tapi untuk izin pasti dipersulit. Kalau ke Pasar sepulang sekolah, tempat jasa obras sudah tutup. Akhirnya saya hanya bisa menunda waktu, berharap saat libur tidak mengajar bisa ke Pasar Jungke.

Waktu terus berlalu, dan sampailah pada Hari Kamis. hari di mana pakaian seragam yang dikenakan adalah batik hijau yang selesai saya jahit belum berkancing. Itu saja saya mengakali menjahit kelim dengan jarak panjang karena masih akan saya bongkar (belum diobras).

Lalu bagaimana dengan kancingnya? Dalang tidak kekurangan cerita dan lakon. Pagi harinya bagian kancing saya kaitkan dengan peniti. Haha, karena saya memakai kerudung besar, jadi baju saya kelihatan aman terkendali.

Seperti biasa, kalau baju saya jahit sendiri, teman saya selalu mengoreksi. Dan taraaaa, korektornya tertawa melihat kenyataan bahwa saya menggunakan banyak peniti. Mereka bilang, Bu Ima kok dilawan.

Sekali ini saja blus tanpa kancing baju. Memang jahitan mesin dan tangan saya hasilnya rapi sehingga pas dan nyaman di badan saya.

Mungkin ini isyarat agar saya membeli mesin obras.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 19 April 2018

ANAK LAKI-LAKI TAAT KEPADA IBUNYA



Sejak saya menikah, saya taat kepada suami. Tentu saja saya juga taat kepada orang tua. akan tetapi seorang laki-laki yang sudah menikah, taatnya kepada Ibunya bukan istrinya.

Melaksanakan perintah agama dengan baik akan membawa hikmah besar. Islam mengajarkan dan mengatur banyak hal untuk manusia. Manusia wajib taat dan patuh pada perintah agama.

Meskipun istri taatnya kepada suami, tetapi dibatasi bukan untuk bermaksiat dan menentang perintah agama. Apabila seorang suami memerintahkan kepada istrinya tapi perintahnya bertentangan dengan ajaran agama, maka istri boleh tidak melaksanakan perintah tersebut.

Apabila orang tua istri (mertua) sudah lanjut usia, sebaiknya suami juga bijak mengizinkan istrinya untuk berbakti kepada orang tua dengan cara membiarkan istrinya untuk merawat dan memberikan perhatian kepada orang tua.

Demikian juga dengan sang istri, dia tetap mendukung suaminya untuk melakukan ketaatan kepada orang tua (khususnya Ibu mertua). Istri harus memberikan dukungan penuh kepada suaminya untuk merawat dan memberikan perhatian kepada Ibu mertua (orang tua).

Suksesnya anak-anak juga karena didikan orang tua. Tidak ada anak yang sukses dan mandiri dari bayi. Tentu anak memerlukan orang tua. Selama pertumbuhan dan perkembangan, semua dipenuhi kebutuhannya oleh Ibu.

Oleh sebab itu wahai laki-laki, janganlah kamu sombong. Wahai anak laki-laki, taatlah kepada Ibumu!

00000

Rabu, 18 April 2018

MENJAHIT DAN MENULIS


Bapak saya bukan penjahit, tapi bisa menjahit. Seragam SD - SMA, baju lebaran kami, dijahit Bapak. Tiap Bapak menjahit, saya cuma memperhatikan. Saya tidak punya niat untuk belajar menjahit karena Bapak juga bukan tipe "orang" yang sabar mengajar menjahit.
Tahun 2000, ketika dhenok masih baby, saya belajar menjahit dengan cara ikut-ikutan kursus. Saya tidak sabar mengikuti kursus. Saya ingin cepat langsung praktek bukan teori semata.
Ketika pertama kali praktek adalah membuat blus lengan pendek, kancing satu di belakang. Teman-teman saya dan instruktur kursus mengatakan kalau hasil jahitan saya baik/halus. Baju kedua, ketiga dan seterusnya, saya jahit dengan penuh kesabaran.
Sekarang, kalau mau menjahit baju, tidak asal jahit. Saya tetap sabar, bila ada yang kurang baik, saya rela untuk membongkar dan memasang kembali.
00000
Pertama kali menulis waktu kelas II SMA, tahun 1988. Sama halnya dengan menjahit, ketika menulis, saya sabar menulis di buku lalu menyalin dengan mesin ketik. Zaman dulu, komputer masih langka (jangan memikirkan kemudahan seperti sekarang, dengan main delete bila keliru dan kirim surat elektronik). Sabar adalah kata kuncinya.
Persamaan kegiatan menjahit dan menulis adalah harus dilakukan dengan sabar. Persamaan yang lain adalah the power of kepepet bila sudah dekat dengan DL akan dikerahkan.
Beruntung saya memiliki kemauan belajar menjahit dan menulis. Dengan metode "mengintip" orang lain, alhamdulillah ilmu saya sedikit bertambah.
Ibarat gelas yang awalnya kosong, saya memilih mengisinya dengan ilmu. Kali ini baru ilmu menjahit dan menulis, isinya.
00000
Semoga tidak bosan melakukan aktivitas menjahit dan menulis.

Sabtu, 14 April 2018

THE POWER OF “MESIN JAHIT”




Sebenarnya saya bukan tipe orang yang suka menunda-nunda waktu dan membiarkan waktu terbuang dengan percuma. Akan tetapi saya sering tidak bisa membagi waktu untuk melakukan semua pekerjaan. Sepulang sekolah, saya harus mengerjakan tugas sebagai Ibu rumah tangga dan istri sholehah. Kalau malam hari saya berupaya untuk menulis dan berbagi tulisan.

Selain menulis, saya memiliki hobi menjahit. Menjahit pakaian, rok atau celana panjang sangat mengasyikkan. Kadang-kadang saya lupa waktu kalau sudah asyik menjahit. Akhir bulan Maret yang lalu, guru-guru sudah diingatkan untuk memakai baju batik terbaru  tiap hari Kamis.

Saya ingin menjahit sendiri baju batik hijau. Dengan modal pola jiplak milik mbak Wilis, saya mencoba membuat baju seragam PKK RT. Ternyata menggunakan pola jiplak ini memang sangat praktis. Tinggal jiplak, tak perlu mengukur dan membuat pola sendiri.

Untuk seragam batik hijau, belum sempat saya buat ternyata hari merangkak menuju Kamis. Oleh karena sebagian besar guru/karyawan sudah memakai seragam batik hijau maka saya diingatkan oleh beliau orang nomor satu di sekolah.

Ketika saya bilang kalau baju saya belum jadi, beliau mengatakan bahwa beliau tidak mau kalau nanti ada teman yang membicarakan saya gara-gara tidak memakai seragam batik hijau. Saya diam saja. Saya hanya membatin, pokoknya seragam segera diselesaikan.


Sampai di rumah, saya mulai mengeksekusi. Setelah memotong kain, mulailah menjahit. Tapi apa yang terjadi? Pada tahap akhir pemasangan lengan, tali karet yang dihubungkan dengan dynamo putus. Innalillahi. Hari sudah malam, suami tidak di rumah pula (lagi mudik bersama anak-anak).

Bismillah. Akhirnya, saya mengeluarkan jurus  penggunaan tali untuk menjahit secara manual tidak menggunakan dynamo. Tali tersebut saya buat dengan cara menrobek kain jarik yang sudah tidak dipakai. Syukur Alhamdulillah, akhirnya baju saya jadi. Tinggal memasang kancing dan membuat lubangnya.

Kalau sudah kepepet, mesin jahit saya ini memang sangat membantu. Mesin jahit saya beli belasan tahun yang silam. Waktu itu saya mendapatkan rezeki berupa insentif dari pemerintah. Saya minta izin terlebih dahulu kepada suami. Meskipun uang saya sendiri, saya biasa minta izin bila mau membelanjakan uang.

Meskipun belum modern, setidaknya mesin jahit saya masih bisa digunakan. Keuntungan saya bila menggunakan mesin jahit untuk menjahit baju adalah unsur pengiritan. Selain itu, menjahit sendiri waktunya hanya sebentar saja. Tidak perlu menunggu lama seperti kalau menjahitkan di penjahit. Kekurangannya adalah saya belum bisa memasang saku dalam. Semua baju yang saya jahit tidak memakai saku. Untuk rok dan celana panjang tetap saya beri saku.

Semoga penjahit pemula seperti saya ini bisa terus berkembang dan maju. Bagi yang belum memulai menjahit, ayo menjahit mulai sekarang, jangan tunggu besok.

Kamis, 12 April 2018

WAJAH LEBIH MENAWAN DENGAN COMPACT POWDER




Saya identik dengan kesederhanaan. Untuk make up sehari-hari, baik ke sekolah (mengajar) maupun bepergian, saya hanya menggunakan bedak dan lipstick  tipis. Untuk acara tertentu, biasanya saya tambah pemakaian pensil alis.

Sejak kuliah sampai sekarang, saya memakai bedak Fanbo Compact Powder GOLD. Warna bedak di kulit sangat pas dengan kulit saya yang sawo matang. Harga, terjangkau dan tidak membuat kantong bolong. Selama memakai bedak Fanbo, saya tidak mengalami alergi kulit.

Bedak Fanbo cocok dipakai untuk anak remaja dan dewasa. Bagi Anda yang belum pernah mencoba bedak Fanbo, yuk berkenalan dulu.

FANBO GOLD
Bedak Fanbo Gold, bedak padat yang dibuat khusus untuk daerah tropis. Harum, halus, melekat rata, sehingga memberi kesan menawan pada tata rias  wajah Anda. Terdapat beberapa pilihan warna kuning Gold.

Komposisi
Talc, Corn (zea mays) starch, Zinc Oxide, Titanium Dioxide, Ethylhexil Palmitate, Zinc stearate, Fragrance, Methylparaben, Propylparaben. Juga mengandung CI 77492, CI 77491, CI 77499, Alumina.

Fanbo diproduksi oleh PT. FABINDO SEJAHTERA, Kp. Waru, Desa Pasir Jaya, Cikupa, Tangerang, Indonesia.

Nah, bagi Anda yang belum pernah mencoba menggunakan bedak Fanbo untuk tata rias, sekarang waktunya mencoba dan rasakan sensasinya.

Semoga bermanfaat.

Rabu, 11 April 2018

BERSEDEKAH UNTUK PEMULUNG


Saya terbiasa mengumpulkan barang-barang (sampah) yang masih bisa dimanfaatkan. Sampah-sampah tersebut saya pilih dan saya pisah-pisahkan brupa kertas, plastik dan wadah plastik (misalnya botol minuman).

Sebenarnya saya ingin membuang sampah secara langsung setelah saya pilah-pilah. Akan tetapi saya selalu ingat pada seorang bapak tua yang sering mencari sampah di TPS. Kalau sudah begitu, saya mengumpulkan sampah lalu saya serahkan ke Pak Tua tadi.

Alhamdulillah, sampai saat ini bila saya memiliki “sampah” bisa saya sedekahkan ke Pak Tua. Mungkin tidak seberapa sedekah yang saya berikan. Bisa saja saya memberikan uang atau bahan makanan tapi belum tentu Pak Tua tadi mau menerimanya. Sepertinya beliau suka diberi “sampah”. Dengan demikian, beliau berusaha untuk mendapatkan uang dengan cara menjual sampah tadi.

Semoga bermanfaat.

Senin, 09 April 2018

TEPUNG BUMBU QREEZPY BIKIN USUS MAKIN RENYAH




Seperti biasanya, tiap hari Minggu Dhenok mengajak ke pasar. Kali ini Dhenok akan membuat usus kriuk seperti yang dijual di warung-warung makan. Harga usus goreng per bungkus adalah 1000 rupiah. Bungkusannya sangat kecil sehingga Dhenok harus membeli beberapa bungkus untuk sekali makan. Oleh karena dihitung-hitung mahal, Dhenok mau membuat sendiri.

Dhenok membeli usus mentah di tempat Bulik Jinten di pasar. Selain usus, Dhenok juga membeli hati ayam potong. Lumayan, diberi murah harganya.

Sampai di rumah, usus dan hati ayam dicuci. Hati ayam direbus dan diberi bumbu bawang merica (garam dan penyedap). Sedangkan ususnya dibuat usus goreng krispi. Untuk mendapatkan usus goreng krispi ini, Dhenok menggunakan campuran tepung bumbu Qreezpy dan tepung tapioca.

Biasanya, usus yang dibeli sudah direbus. Lalu dipotong kecil-kecil sekitar 2 cm. Mencampur tepung bumbu Qreezpy dengan tepung tapioka dengan perbandingan 1 : 1 (ditambah sedikit garam). Usus ditaruh di wadah lalu ditaburi campuran tepung sampai merata.

Panaskan minyak lalu goreng usus sampai kecokelatan lalu angkat dan tiriskan. Setelah dingin, usus goreng krispi siap disantap. Rasanya mantap!

Tepung bumbu Qreezpy digunakan untuk menggoreng tempe, tahu dan ayam. Saya mencoba menggunakan tepung bumbu Qreezpy untuk menggoreng usus. Ternyata hasilnya sangat memuaskan.

Sebenarnya, tepung bumbu Qreezpy itu apa sih?
Tepung bumbu Qreezpy adalah tepung yang komposisinya adalah tepung terigu, tepung tapioka, garam, gula  dan rempah-rempah.

Tepung bumbu Qreezpy diproduksi oleh CV Mitra Mandiri 91 dan sudah mendapatkan sertifikat Halal. tepung bumbu Qreezpy aman dikonsumsi .

Bagi Anda yang suka memasak sendiri makanan yang renyah, tepung semacam ini bisa dibuat sendiri lo. Kalau membuat tepung bumbu sendiri, kita bisa membuat sesuai selera.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Kamis, 05 April 2018

RESOLUSI MENULIS (RESENSI)



RESENSI
Judul               : RESOLUSI MENULIS
                          ( Menyusun Rencana Mewujudkan Karya)
Penulis             :  Hernowo Hasim
Penyunting      :  Ngainun Naim
Penerbit           :  Akademia Pustaka
Cetakan           :  2017
ISBN               :  978-602-61158-9-8
Tebal               :  253 hal + xii

Setiap akhir tahun, semakin banyak orang yang melakukan evaluasi tentang kegiatan atau capaian dari target atau cita-cita yang telah ditentukan. Evaluasi merupakan cara terbaik untuk menilai apa yang telah kita lakukan. Capaian-capaian positif dipertahankan dan yang belum tercapai diharapkan di masa mendatang bisa tercapai.

Selain melakukan evaluasi, hal yang juga penting untuk dilakukan adalah membuat resolusi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Dalam konteks Resolusi Menulis, resolusi adalah kebulatan tekad yang ditetapkan  dalam diri untuk mencapai target-target tertentu yang telah ditetapkan.

Bagi Ahmad Fahrudin resolusi menulisnya adalah terus menulis, berusaha belajar istiqomah untuk menulis satu catatan setiap hari dan keinginannya menulis buku (hal 39). Eka Sutarmi berkesempatan ke Thailand selama 5 bulan untuk menjalankan tugas dari kampus. Di Negeri Gajah, Eka menuliskan pengalamannya selama di Thailand di blog. Setelah pulang dari Thailand, Eka mendokumentasikan tulisannya dalam bentuk buku. Eka menargetkan bisa menulis buku lagi dari menabung tulisan yang sudah tembus media (hal 96).

Belajar menulis, dilakukan dengan menulis di media cetak maupun online, berupa karya ilmiah di jurnal ilmiah. Tulisan-tulisan yang ada mengalami pergeseran dari jurnal ke artikel, dari artikel ke buku. Menulis buku merupakan resolusi menulis yang disampaikan oleh penulis yang telah memiliki banyak karya, yaitu Hayat (hal 135).

Menjaga dan merawat kemahiran dan kenyamanan menulis dilakukan dengan berlatih dan menambah pengetahuan tentangnya secara konsisten. Konsisten menulis dan membaca merupakan hal yang penting. Berlatih membaca dan menulis disebut mengikat makna. Bagi Hernowo Hasim, mengikat makna bisa diwujudkan dalam bentuk buku (hal 145).

Much. Khoiri diberi predikat “tidak patut” untuk penulisan buku, sebab karya bukunya melebihi batas standar bagi dosen. Menulis buku dalam jumlah lebih malah disebut tidak patut merupakan kekuatan khusus untuk melanjutkan menulis buku. Resolusi Much. Khoiri adalah konsisten menulis setiap hari, dan menargetkan menulis 5 buku mandiri (hal 197).

Adanya resolusi, menjadikan langkah penulisan dan target tulisan semakin jelas. Ngainun Naim memiliki resolusi menulis buku, mengisi blog dan berbagi ilmu. Sebagai seorang akademisi, Ngainun Naim juga menulis artikel jurnal sebagai wahana pengembangan keilmuan (hal 222).

Rita Audriyanti memiliki konsep Tri Dharma Literasi, yaitu 1) 4 M: Membaca, Menulis, Berbicara, dan Menyimak, 2) Publikasi dan 3) Berbagi Pengalaman. Secara spesifik, Resolusi Menulis Rita adalah menerbitkan buku, meningkatkan jumlah buku bacaan, membantu komunitas, dan promosi buku (231).

Buku ini ditulis oleh 55 orang penulis yang bergabung dalam komunitas Sahabat Pena Nusantara dengan berbagai macam resolusi menulisnya. Secara umum resolusi menulis adalah konsisten menulis, menulis di media, menulis jurnal, artikel dan menulis buku. Buku Resolusi Menulis ini memotivasi penulis pemula untuk optimis dan penyemangat bagi penulis yang memiliki jam terbang tinggi. (SELESAI)



PPDB SMK TUNAS MUDA KARANGANYAR TAHUN 2018/2019


Serunya Bermain Sepulang Sekolah [ Ringkasan ]



RINGKASAN BUKU

Judul Buku               : Serunya Bermain Sepulang Sekolah
Penulis                     : Tami Widiasari
Tahun                        : 2010
Tebal                         : 56 halaman
Penerbit                   : Penerbit Jogja Great Publisher, Yogyakarta

Buku serunya bermain sepulang sekolah, sangat cocok untuk anak-anak SD. Ada 40 aktivitas seru untuk dikerjakan di rumah, mobil, tempat liburan atau di manapun.

Aktivitas tersebut berupa mewarnai, menghubungkan titik, kuis, teka-teki, mencari jalan keluar, menghubungan dua gambar, kata acak, mencari perbedaan, memberi nama. Aktivitas ini sangat menyenangkan dan membuat anak penasaran.

Oleh karena aktivitas yang berada di buku ini sangat menyenangkan maka waktu yang digunakan untuk menjawab rasa penasaran itu berlalu sangat cepat. Anak-anak menggunakan waktu luang sepulang sekolah dengan hal positif.

Aktivitas ini bisa dilakukan sendirian maupun bersama teman-temannya. Seru bukan? Nah, orang tua bisa memberikan sedikit pengarahan kepada anak-anak agar anak tidak bosan.            

Semoga bermanfaat.

Rabu, 04 April 2018

SANDAL JEPIT DAN MUKENA



Sandal jepit harganya tidak mahal, fungsinya hanya sebagai alas kaki ketika berada di kamar mandi atau di tempat untuk bersuci. Mukena juga harganya terjangkau. Perpaduan barang yang harganya murah ini sangat berarti bila diletakkan di masjid atau di tempat yang banyak orang membutuhkannya.

Kalau kita belum ikhlas untuk melepaskan dua barang tersebut atau diberikan di masjid/tempat untuk shalat maka statusnya pinjamkan saja. Kita tetap memiliki barang tersebut dan kita mendapatkan pahala kalau barang tersebut digunakan orang lain.

Alangkah lebih indahnya bila 5 pasang sandal jepit dan 5 buah mukena, kita taruh di masjid/tempat untuk shalat. Lebih baik lagi bila 5 pasang sandal jepit dan 5 buah mukena kita berikan secara ikhlas untuk digunakan orang lain.

Sandal jepit dan mukena yang harganya tidak seberapa ini manfaatnya sangat besar. Yuk, sisihkan sebagian rezeki kita untuk membeli sandal jepit dan mukena. Taruh di masjid/mushola/ kantor. Pasti sangat dibutuhkan orang banyak.

Semoga bermanfaat. 

STOP MINTA OLEH-OLEH



noerimakaltsum.com. Kita sering mengharapkan oleh-oleh dari seseorang yang akan/sedang bepergian. Zaman now, sudah tidak zamannya lagi minta atau pesan oleh-oleh kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan.

Bagi saya ada beberapa faktor yang perlu saya pertimbangkan bila mengharapkan dibawakan oleh-oleh dari seseorang yang sedang melakukan perjalanan. Faktor-faktor tersebut adalah:

Menambah kerepotan
Seseorang yang bepergian, biasanya telah memiliki agenda tertentu karena waktunya sangat terbatas. Saya memaklumi kepadatan jadwal seseorang yang sedang bepergian. Kadang-kadang untuk mengurus atau memenuhi keinginannya sendiri, orang tersebut kewalahan mengatur waktu. Dengan kita meminta/menitipkan sesuatu, maka waktunya semakin terbatas.

Seseorang yang sedang melakukan perjalanan, biasanya akan membawa barang seminimal mungkin. Tas yang dibawa juga akan diisi dengan barang semaksimal mungkin. Seandainya kita memesan/titip dibelikan barang maka orang tersebut akan bertambah repot dalam pengemasan dan membawanya.

Mungkin kita akan mengatakan, ah barangnya kan kecil dan beratnya tidak seberapa. Ya, itu kalau yang dibawakan hanya satu orang. Coba bayangkan, seandainya yang memesan barang lebih dari 5 orang, betapa repot membawa oleh-oleh tersebut. Belum lagi apabila barang yang kita maksud “pencariannya” tidak mudah.

Dengan pertimbangan semacam ini, saya tidak akan minta /titip/pesan dibelikan oleh-oleh. Akan tetapi seandainya orang tersebut menawari oleh-oleh, dengan senang hati akan saya terima.
  
Menambah biaya atau dana
Kadang-kadang kita memesan oleh-oleh pada orang yang akan bepergian tapi kita tidak menitipkan uang atau memberi uang saku. Jelas pesanan kita ini akan menambah biaya atau dana yang harus dikeluarkan oleh seseorang!

Kadang-kadang, orang bepergian juga dengan alasan terdesak bukan untuk senang-senang. Malah ada yang terpaksa mereka berutang karena tak memiliki uang sama sekali. Apakah kita tega memberatkan mereka dengan minta dibelikan oleh-oleh?

00000

Kita cukup mendoakan bagi mereka yang sedang bepergian. Seandainya kita diberi oleh-oleh, selayaknya kita berterima kasih. Seandainya tidak diberi oleh-oleh, kita tak perlu menggerutu.

Saya punya teman kalau bepergian tanpa diminta beliau akan membawakan oleh-oleh. Tidak hanya oleh-oleh dimakan di kantor tapi oleh-oleh tersebut bisa dibawa pulang. Beliau memberi dompet berisi makanan. Alhamdulillah, kalau sudah rezeki tanpa diminta saja akan datang dengan sendirinya.

Semoga bermanfaat.

Selasa, 03 April 2018

BERHASIL MELEWATI MASA SULIT TAHAP I



Kali ini saya berhasil melewati masa sulit tahap I. masa sulit itu adalah mengajarkan dan membiasakan si kecil untuk membaca dan menulis. Bagi saya itu luar biasa karena selama ini perjuangan saya juga tidak main-main.

Setelah mau membaca dan menulis meskipun masih ada sedikit kekeliruan, si kecil juga mulai belajar berhitung. Ini juga tidak gampang karena si kecil malas untuk menghafal. Saya lihat si kecil selalu memanfaatkan jari-jarinya untuk berhitung. Untuk bilangan yang mudah saja, si kecil juga memanfaatkan jari-jarinya untuk berhitung dengan cara disembunyikan. Meskipun saya ajari mencongak, dia tidak mau menghafal (Nyerah, pasrah).

Mungkin bagi orang lain, kemampuan si kecil ini akan dinilai kurang atau berpikir lambat. Saya selalu memberikan apresiasi dari setiap perkembangan si kecil. Mengapa demikian? Sebab sejak awal si kecil “sulit” diajak untuk maju dan pandai.

Akan tetapi saya justeru bersyukur, saya diberi kesabaran untuk bersama si kecil dalam keadaan bagaimanapun. Saya selalu bersyukur karena Allah menganugerahkan kepada saya titipan yang luar biasa.

Kebiasaan berlatih yang dulunya terpaksa, sekarang sudah menjadi kebutuhan untuk berlatih. Buktinya setiap ada pekerjaan rumah yang diberikan oleh gurunya (hanya 5 soal, dengan kalimat pendek), si kecil selalu antusias untuk mengerjakannya.

Sampai sekarang, sebelum berolahraga badminton, syarat membaca atau menulis tetap wajib dipenuhi. Saya paksakan ini karena setelah berolahraga, si kecil lelah dan mudah mengantuk.

Setiap menjelang tidur, saya tetap menagih si kecil membaca surat pendek secara acak. Mungkin hafalannya belum bertambah tapi tetap saya biasakan untuk menghafal surat-surat pendek.

Satu lagi ritual yang kami lakukan menjelang si kecil tidur adalah berkomunikasi, bercerita dan berbagi pengalaman. Saya juga memberikan motivasi dan cerita keteladanan agar si kecil bersemangat dan percaya diri.

Kalau sudah tidur, saya pandangi si kecil. Kadang dengan air mata yang meleleh dalam hati saya berkata,”kamu teramat istimewa yang Mami miliki. Kamu bisa seperti mereka meski kemampuanmu tidak secetar mereka. Kamu menguji kesabaran mami sejak bayi sampai sekarang. Alhamdulillah, kamu semakin pintar.”

00000

DENAH TEMPAT DUDUK MODEL U HINDARI PELUANG CURANG SAAT UJIAN




Ketika saya mengikuti diklat Kepala Lab, ada ilmu lama yang bisa diterapkan saat saat pembelajaran di sekolah. Pada saat pembelajaran komputer, para siswa duduk dengan denah tempat duduk model U menghadap dinding. Hal ini dilakukan untuk menghindari siswa tidak fokus dalam pembelajaran. Apalagi pembelajaran dengan koneksi internet. Guru bisa duduk dan mengawasi siswa dengan tenang tanpa perlu mondar-mandir.

Denah tempat duduk model U ini, bisa dikombinasi dengan bagian tengah ruangan juga diberi tempat duduk berhadap-hadapan. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan ruangan.

Denah tempat duduk model U tidak cocok bila diterapkan untuk pembelajaran mata pelajaran yang lain. Mata pelajaran yang lain mungkin cocok dengan duduk membentuk kelompok-kelompok karena bisa berdiskusi saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi, di saat ujian/tes tertulis, denah tempat duduk model U tetap cocok diterapkan. Guru bisa mengawasi gerak-gerik siswa secara menyeluruh.

Tidak ada lagi peluang untuk berbuat curang bagi siswa/peserta ujian. Pengawas cukup memantau dari satu tempat.

Semoga bermanfaat.

CACING DALAM MAKANAN KALENGAN



Beberapa hari terakhir, kita disuguhi berita tentang cacing dalam makanan kalengan. Makanan (ikan) dalam kaleng yang mengandung parasit cacing ini, diminta untuk ditarik dari peredaran.

Himbauan kepada masyarakat agar memeriksa kondisi kemasan, label, izin edar dan tanggal kadaluwarsa sebelum membeli dan mengkonsumsi produk makanan. Dengan demikian makanan dalam kaleng yang kita beli masih baik kondisinya dan masih layak untuk dikonsumsi.

Produk yang mengandung cacing tak layak untuk dikonsumsi dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Kandungan protein dalam tubuh cacing bisa menimbulkan reaksi alergi. Dari sisi aspek higienik, kualitas produk yang mengandung cacing patut dipertanyakan dan merugikan konsumen.

Saya jadi ingat belasan tahun yang silam, ketika membeli makanan dalam kaleng berupa kacang kapri di sebuah toko (X). Oleh karena saya baru dalam taraf “mengenal” kacang kapri dalam kaleng, saya penasaran. Rencananya, kacang kapri tersebut akan saya masak dengan sosis ayam sebagai sop.

Pada kemasan, rupanya bulan-tahun kadaluwarsanya agak buram, angkanya tidak terlalu jelas. Ketika saya bertanya pada pedagangnya, katanya masih bisa dikonsumsi karena tahunnya masih lama. Akhirnya saya beli juga kacang kapri dalam kaleng tersebut.

Sampai di rumah, saya mulai mengeksekusi. Saya buka kalengnya, ternyata air dalam kaleng sudah tidak fresh dengan ciri baunya agak basi dan berlendir. Saya kecewa tapi saya tidak kembali ke toko tersebut lalu protes dan minta ganti. Kacang kapri dalam kaleng lalu saya buang. Hanya saja ketika suatu saat saya belanja di toko yang sama, saya bilang pada karyawannya kalau kacang kapri dalam kaleng perlu dicek dan segera ditarik bila sudah lewat tanggal kadaluwarsa.

Pengalaman yang kedua ini produk kemasan yang sudah kadaluwarsa tapi bukan dalam kaleng melainkan susu UHF dalam kotak. Untuk susu UHF dalam kotak ini, memang tanggal kadaluwarsanya masih jauh ketika saya beli. Akan tetapi, ketika di rumah saya buka, tercium bau tidak sedap. Oleh karena susu UHF ini kemasannya besar dan harganya tidak murah, saya segera kembali ke toko (toko Y).

Saya mengungkapkan apa yang saya alami. Karyawan toko yang super ramah menerima keluhan saya dan meminta struk pembelian. Setelah saya berikan struk pembelian dan susu UHF dalam kotak tersebut, dengan cekatan karyawan mengambilkan gantinya. Alhamdulillah, saya senang karena mendapatkan pelayanan yang baik.

Ketika kita sudah cermat melihat kondisi dan label sebuah produk, tapi kita mendapatkan produk yang tidak baik, rasanya kecewa. Asal kita jujur dan mengkomunikasikan keadaan produk dengan baik, saya yakin pedagang bisa menerima keluhan (laporan) kita.

Dengan demikian, tidak banyak konsumen yang dikecewakan dan produk dengan cepat segera ditarik. Sebagai konsumen kita harus cermat dan jeli mengamati sebuah produk yang akan dibeli dan dikonsumsi.

Pemilihan makanan kemasan, sejatinya karena makanan kemasan cenderung memiliki daya tahan penyimpanan lebih lama daripada makanan tidak dalam kemasan. Akan tetapi memang sebaiknya kita mengkonsumsi makanan yang fresh setelah diolah terlebih dahulu. Boleh-boleh saja kita mengkonsumsi makanan instan (termasuk makanan dalam kaleng) tapi frekuensinya jangan terlalu sering.

Semoga bermanfaat..

Minggu, 01 April 2018

KEBAYA BROKAT MODERN MERAH MARUN




Beberapa bulan terakhir, Faiq sibuk mempersiapkan USBN dan UNBK. Untuk materi (pelajaran) Faiq sudah kembali aktif untuk mengikuti les. Fisik dan mental serta spiritual juga tidak kalah penting untuk disiapkan.

Selain mempersiapkan diri untuk menghadapi USBN dan UNBK, Faiq juga bersiap-siap untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Sampai sekarang, Faiq belum mantap memilih jurusan. Katanya, masih bingung. Padahal sejak kelas XI saya sudah memberikan gambaran dan mengarahkannya.

Sebulan setelah UNBK, pengumuman kelulusan akan disampaikan. Biasanya, pada saat pengumuman kelulusan ini sekaligus dilaksanakan penyerahan kembali siswa dari sekolah kepada orang tua. Dengan demikian, saat pengumuman kelulusan orang tua hadir bersama anaknya.

Untuk siswi, pakaian saat penerimaan surat kelulusan adalah pakaian tradisional. Tentu saja kebaya dan kain jarik perpaduan yang khas dan klasik. Kali ini, Faiq dan teman-teman putri sekelasnya sepakat memakai dress code warna merah marun.

Pada saat libur Hari Nyepi beberapa waktu yang lalu, saya mudik ke Yogyakarta. Saya dan Faiq tidak menyia-nyiakan waktu untuk mencari pakaian warna merah marun yang pas. Saya dan Faiq memutuskan untuk melihat-lihat di Pasar Beringharjo.

Saya kaget, ternyata model kebaya zaman now sangat bervariasi. Akan tetapi saya tetap menyarankan pada Faiq untuk mencari kebaya brokat dengan model tidak terlalu kekinian. Pertimbangan saya adalah kebaya yang sudah dibeli tidak hanya dipakai sekali saja karena bersifat musiman. Kalau bisa, kebaya dipakai sampai kapan pun. Lebih baik lagi kalau Maminya juga bisa pinjam (o…o…o).

Cukup lama kami berpindah dari satu kios ke kios yang lain. Pasar Beringharjo bukan pasar yang sempit. Apalagi pas liburan, terlalu padat pengunjungnya. Baik masyarakat Yogyakarta maupun dari luar kota berkunjung ke Malioboro dan sekitarnya, termasuk Pasar Beringharjo.

Alhamdulillah, kami menemukan kios penjualan pakaian tradisional di lantai 2. Berhubung kepadatan pasar yang luar biasa, dan kebetulan saya kelelahan dari Karanganyar, saya tidak sempat memotret-motret.

Faiq memilih kebaya yang diinginkan. Pilihan jatuh pada kebaya warna merah marun, dengan model sedikit modern. Saya juga merasa cocok dan harganya sangat terjangkau. Satu potong kebaya harganya Rp. 160.000,00 alias 160K   dan tidak bisa ditawar. Setelah kami buka-buka di internet, ternyata kebaya dengan harga 160K tadi adalah harga pada umumnya/tidak mahal.
(Saya jadi ingin menjahit sendiri saja ni!)

Setelah membayar, perjalanan kami lanjutkan ke warung makan bakso. Puas telah mendapatkan kebaya dan kenyang makan bakso, kami lantas pulang ke rumah Ibu. Sampai di rumah langsung membersihkan diri dan bersiap untuk makan-makan dalam rangka ulang tahun kakak saya nomor 2.

Nah, bagi Anda yang ingin mengenakan kebaya modern, kalau mau yang praktis lebih baik membeli kebaya yang sudah jadi saja. Akan tetapi kalau menginginkan model suka-suka, ya menjahitkan ke penjahit professional adalah langkah yang tepat.

Semoga bermanfaat. Ayo, gunakan produk lokal!